Anda di halaman 1dari 4

Inverter Tiga Fasa

untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Asnil #1, Krismadinata #2, Irma Husnaini #3
#
Teknik Elektro Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka. Air Tawar Padang, Sumatera Barat-Indonesia
1 asnil81@ft.unp.ac.id, 2 krisma@ft.unp.ac.id, 3 irma_hnni@yahoo.com

Abstrak— Makalah ini membahas mengenai metode keluaran dari inverter adalah dengan menggunakan
konduksi sebuah inverter tiga fasa dengan sumber teknik pensaklaran [7].
tegangan (VSI) dalam upaya mengurangi Total
Harmonic Histortion (THD) tegangan keluaran untuk II. TINJAUAN PUSTAKA
penggunaan pada pembangkit listrik tenaga surya.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, digunakan Inverter dipakai pada banyak aplikasi yang fungsi
metode konduksi 1500, dimana setiap saklar pada utamanya adalah untuk mengubah tegangan searah
inverter tiga fasa terkonduksi selama periode waktu menjadi tegangan bolak balik. Untuk pemilihan
1500. Jika dibandingkan dengan metode konduksi 1200 inverter tersedia berbagai topologi sesuai dengan
dan metode konduksi 1800 sebagai mana yang banyak
kebutuhan seperti Voltage Source Inverter (VSI) dan
digunakan pada inverter tiga fasa, maka metode
konduksi 1500 menunjukan pengurangan THD tegangan Current Source Inverter (CSI) baik satu fasa, tiga fasa
keluaran yang lebih baik. Dari simulasi yang dilakukan, ataupun multilevel. VSI memberikan kinerja yang
metode konduksi 1500 mengasilkan tegangan fasa lebih baik dan juga lebih efisien dari pada CSI [8].
keluaran 7 level. Jika dibandingkan dengan metode Rangkaian dasar inverter tiga fasa dapat dilihat
konduksi 1800 dan 1200 yang tegangan fasa keluarannya pada gambar 1, terdiri dari 6 buah komponen
hanya 4 level dan 3 level. Nilai THD inverter tiga fasa pensaklaran dengan sudut konduksi yang berbeda.
menggunakan sudut konduksi 120 o didapatkan sebesar Dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya, inverter
31,09%, menggunakan sudut konduksi 180 0 didapatkan merupakan komponen utama untuk mengkonversikan
sebesar 31,10%, namun menggunakan sudut konduksi
tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik sesuai
1500 didapatkan sebesar 16,85%. Metode konduksi 1500
dapat menurunkan nilai THD yang signifikan yakni dengan kebutuhan beban.
sebesar 53,31%. Dengan kata lain semakin kecil THD
maka bentuk keluaran akan semakin mendekati
sinusoidal sehingga kinerja inverter juga akan semakin
baik.

Kata Kunci — Inverter, metode konduksi, Total


Harmonic Distortion (THD)

I. PENDAHULUAN
Inverter dipakai pada banyak aplikasi, seperti
Variable Frequency Driver (VFD), filter aktif, UPS, Gambar 1. Inverter tiga fasa
FACTS, Power Generation System, Grids, Renewable
Sources (Photovoltaic System), Fuel cells, wind farms Teknik pensaklaran yang umum digunakan adalah
danpengaturan kecepatan motor [1], [2], [3]. Idealnya 1200 dan 1800. Namun pada tilisan ini digunakan
sebuah inverter memiliki bentuk tegangan keluaran teknik pensaklaran dengan sudut konduksi 1500 yang
sinusoidal namun dalam prakteknya tidak sinusoidal kemudian dibandingkan dengan sudut konduksi 1200
dan juga mengandung harmonik. Gelombang keluaran dan 1800. Metode ini diterapkan pada rangkaian
persegi ataupun yang dimodifikasi (quasi square seperti gambar 1 dengan beban seimbang yang
wave) memungkinkan untuk dipakai pada aplikasi dihubungkan secara bintang.
daya rendah dan menengah, namun untuk aplikasi
daya tinggi dibutuhkan bentuk sinusoidal dengan A. Teknik pensaklaran 1200
distorsi yang seminimal mungkin. Mengurangi nilai Inverter tiga fasa dengan metode konduksi 1200
riak tegangan keluaran dapat digunakan topologi multi memungkinkan setiap komponen pensaklaran akan
level inverter namun kelemahannya membutuhkan terkonduksi selama periode waktu 1200. Pada
lebih banyak komponen semikonduktor dan sistem metode ini, dua saklar akan konduksi secara
kontrol yang lebih komplek [4], [5],[6]. Cara lain yang bersamaan selama selang waktu 600. Operasi
dapat digunakan untuk mengurangi riak tegangan pensaklaran untuk metode konduksi 1200 dapat
dilihat pada tabel 1.

163
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017

TABEL 1 C. Teknik pensaklaran 1500


KONFIGURASI PENSAKLARAN INVERTER TIGA FASA
MODE KONDUKSI 1200 Teknik pensaklaran menggunakan metode
konduksi 1500, setiap saklar akan terkonduksi
Interval Durasi Saklar selama priode waktu 1500. Berbeda dengan metode
1 1200 S1 S2 pensaklaran 1200 dan1800, metode pensaklaran
2 1200 S2 S3
1500 terdiri dari dua belas tahap pensaklaran dan
3 1200 S3 S4
durasi konduksi dari setiap saklar adalah selama
4 1200 S4 S5
5 1200 S5 S6
300 seperti yang terdapat pada tabel 3. Tahap
6 1200 S6 S1 pertama terdapat tiga saklar yang terkonduksi
secara bersamaan berikutnya dua saklar yang
Setiap 600, salah satu saklar akan terputus atau off terkonduksi secara bersamaan selama 300 kedua.
dan saklar yang lain akan terhubung atau on. Begitu seterusnya berulang untuk tahapan 30 0
Dengan kata lain, terdapat delay waktu selama π/6 berikutnya sampai dua belas tahap hingga
antar saklar off dan on sehingga tidak ada terbentuk satu gelombang penuh. Secara rinci,
kemungkinan terjadi hubung singkat. Untuk operasi pensaklaran untuk metode konduksi 150 0
menghitung nilai rms tegangan keluaranya dapat dapat dilihat pada tabel 3.
digunakan persamaan (1). Untuk menghitung nilai tegangan keluaran
dapat digunakan persamaan (3).
2𝑉𝐷𝐶 𝑛𝜋
𝑉𝐴𝑁 = ∑∞
𝑛=1,3,5,.. sin ( )sin n (𝜔𝑡 + 𝑛𝜋 𝑛𝜋
𝑛𝜋 3 𝑉𝐴𝑁 = ∑∞
𝜋 𝑛=1,3,5,… [4 + 𝑐𝑜𝑠 ( 6 ) + 𝑐𝑜𝑠 ( 3 ) −
)..…(1) 𝑐𝑜𝑠 (
2𝑛𝜋
) − 2𝑐𝑜𝑠 (
5𝑛𝜋
) − 𝑐𝑜𝑠 (
4𝑛𝜋
)+
6
3 6 3
5𝑛𝜋 11𝑛𝜋 𝜋
𝑐𝑜𝑠 ( 3 ) + 2𝑐𝑜𝑠 ( 6 )] sin (𝜔𝑡 + 6 )
B. Teknik pensaklaran 1800
……………..………(3)
Pada metode ini, setiap saklar akan konduksi
selama 1800 dan dan tiga saklar akan konduksi TABEL III
secara bersamaan. Dua buah saklar dari group KONFIGURASI PENSAKLARAN INVERTER TIGA FASA
positif dan satu saklar dari group negatif atau MODE KONDUKSI 1500
sebaliknya. Sama halnya dengan metode 1200,
metode ini juga pada setiap 600 terjadi pergantian Interval Durasi Saklar
1 300 S1 S2 S3
pensaklaran off dan on. Pada metode ini,
2 300 S2 S3
kemungkinan adanya hubung singkat antar saklar 3 300 S2 S3 S4
bisa terjadi karena tidak ada terdapat waktu tunda 4 300 S3 S4
untuk on dan off dari saklar group positif dan 5 300 S3 S4 S5
negatif atau sebaliknya. Untuk menghitung nilai 6 300 S4 S5
tegangan keluaran dapat digunakan persamaan (2). 7 300 S4 S5 S6
8 300 S5 S6
4𝑉 𝑛𝜋
𝑉𝐴𝑁 = ∑∞ 𝐷𝐶
𝑛=1,3,5,.. √3𝑛𝜋 sin ( 3 )sin (𝑛𝜔𝑡) 9 300 S5 S6 S1
10 300 S6 S1
……(2) 11 300 S6 S1 S2
12 300 S1 S2
Operasi pensaklaran untuk metode konduksi 180 0
dapat dilihat pada tabel 2. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari simulasi yang dilakukan didapatkan unjuk
TABEL II kerja rangkaian seperti pada gambar 1. Parameter yang
KONFIGURASI PENSAKLARAN INVERTER TIGA FASA
MODE KONDUKSI 1800 digunakan adalah Vdc = 240 volt, dihubungkan
dengan beban resistor yang dihubung bintang, masing-
Interval Durasi Saklar masing 100 Ohm. Gambar 2, gambar 3 dan gambar 4
adalah bentuk gelombang tegangan keluaran antar
1 1200 S1 S2 S3
2 1200 S2 S3 S4
fasa, masing-masing menggunakan metode konduksi
3 1200 S3 S4 S5 1200, konduksi 1800 dan konduksi 1500.
4 1200 S4 S5 S6
5 1200 S5 S6 S1
6 1200 S6 S1 S2

164
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017

Gambar 2. Tegangan antar fasa dengn metode konduksi 120 0 Gambar 5. Tegangan fasa netral dengan metode konduksi 1200

Gambar 6. Tegangan fasa netral dengan metode konduksi 1800


Gambar 3. Tegangan antar fasa denga metode konduksi 1800

Gambar 4. Tegangan antar fasa dengan metode konduksi 1500


Gambar 7. Tegangan fasa netral dengan metode konduksi 1500
Perbedaan masing-masing tegangan terletak pada
level tegangan keluaran. Metode konduksi 1200 Pada gambar 5, gambar 6 dan gambar 7 terlihat
mengasilkan tegangan antar fasa keluaran 4 level, perbedaan bentuk tegangan fasa netral masing-masing
metode konduksi 1800 menghasilkan tegangan antar metode konduksi yang digunakan. Metode konduksi
fasa keluaran 3 level dan metode konduksi 1500 1200 menghasilkan tegangan keluaran inverter fasa
menghasilkan tegangan keluaran antar fasa 5 level. netral 3 level, metode konduksi 1800 menghasilkan
Dengan demikian, bentuk gelombang yang mendekati tegangan keluaran inverter fasa netral 4 level dan
bentuk sinusoidal adalah inverter dengan metode metode konduksi 1500 menghasilkan tegangan
konduksi 1500. Dengan artian semakin banyak level keluaran inverter fasa netral 7 level. Dengan demikian
tegangan maka gelombang tegangan tersebut akan metode konduksi 1500 juga menghasilkan bentuk
semakin mendekati bentuk sinusoidal. tegangan keluaran fasa netral lebih baik dari pada
metode 1200 dan metode 1800. Hasil lain yang
didapatkan adalah hasil simulasi menggunakan metode
konduksi 1200 dan 1800 antar fasa adalah kebalikan
dari hasil tegangan fasa netralnya.
Pada gambar 8, gambar 9 dan gambar 10 dapat
dilihat analisa presentasi harmonik dari tegangan fasa
netral untuk setiap metode konduksi yang digunakan.

165
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017

Masing-masing metode konduksi yang digunakan


1200, 1800 dan 1500 menghasilkan nilai Total
Harmonic Distortion (THD) sebesar 31,09 %, 31,10%
dan 16,85%. Dengan demikian menggunakan metode
konduksi 1500 dapat mengurangi nilai THD sampai
45,82%.

IV. KESIMPULAN
Dari analisis yang dilakukan, metode konduksi
1500 dapat mengurangi nilai THD tegangan fasa netral
inverter mencapai 45,82%. Menghasilkan bentuk
gelombang tegangan keluaran menjadi 7 level
sehingga lebih mendekati bentuk sinusoidal. Dengan
Gambar 8. Persentase harmonik dengan metode konduksi 1200
demikian metode konduksi 1500 menghasilkan nilai
THD yang lebih kecil dan unjuk kerja sistem lebih
baik dari pada metode konduksi 1200 dan metode
konduksi 1800.

DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Suganya Devi, et al, Performance Improvement of


Induction Motor Using Multilevel Inverter, International
Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering,
Certified Journal, September 2014
[2] DarshanPrajapati, et al, A Comparative Study of Three Phase
2-Level VSI with 3-Level and 5-Level Diode Clamped
Multilevel Inverter, International Journal of Emerging
Technology and Advanced Engineering, Volume 4, Issue 4,
April 2014.
[3] Atif Iqbal and Shaikh Moinuddin, Assessment Of Torque
Gambar 9. Persentase harmonik dengan metode konduksi 180 0 Pulsation In Inverter Fed Three-Phase Induction Motor Drive
For 1800 And 1500 Conduction Modes, International
Conference on Information and Communication Technology
in Electrical Sciences (ICTES 2007).
[4] N. Srinivasa reddy, et al, Elimination of Natural Harmonics
in Square Wave Inverter, IJAICT, Vol 2, Issue 11 Marech
2016 , pp 1103-1107
[5] Krismadinata, Asnil, Irma Husnaini, dan Hendri,
Microcontroller Based Multilevel Inverter for Photovoltaic
System, Advanced Science Letters, Vol. 23, 3825-3863,
2017, pp 2859-3863
[6] Ebrahim Babaei, Mehdi Mahaei “Improving Output Voltage
of Three Phase Six-Switch Inverters” TELKOMNIKA, Vol.9,
No.3, December 2011, pp. 497-502.
[7] Mahendra G Mathukiya, 3 Phase Inverter With 1800 and 1200
Conduction Mode, IJMTER, Vol 4, Issue 3, March 2017, pp
113-118
Gambar 10. Persentase harmonik dengan metode konduksi 1500 [8] Ramesh Parmar, V.J. Rupapara, Three-Phase Voltage Source
Inverter with 1500 Conduction Mode, National Conference on
TABEL 4 Emerging Trends in Computer & Electrical Engineering
PERBANDINGAN HASIL MASING-MASING KONFIGURASI (ETCEE) 2014, Atmiya Institute of Technology & Science,
PENSAKLARAN Rajkot, pp 129-132.

Parameter 1200 1500 1800


Tegangan antar fasa 4 level 5 level 3 level
Tegangan fasa fasa 3 level 7 level 4 level
Persentase (%) THD 31,09 31,10 16,85

166

Anda mungkin juga menyukai