Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR IPS

Disusun oleh:
Visca Nur Ramadanty (2019.III.2.0045)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (IKIP) PGRI BALI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur, memohon pertolongan
dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu
menghembuskan kebatilan pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul “Ilmu Geografi” ini dapat di
selesaikan dengan baik.Penulis menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
di dalam makalah ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi penulis dalam pembuatan
makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan pembelajaran bagi penulis agar lebih
meningkatkan kualitas dalam membuat makalah yang selanjutnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupannya.  Ilmu geografi terbagi
menjadi 2, yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik memusatkan geografi sebagai ilmu bumi
dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakkan bumi serta hubungannya dengan tata surya yang
lain.Sedangkan geografi manusia atau antropogeografi adalah cabang dalam disiplin ilmu geografi yang
ditujukan untuk analisis lokasi, distribusi, dan organisasi spasial dari hubungan manusia.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui struktur ilmu geografi, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.  Apa konsep geografi ?
2.  Bagaimana generalisasi-generalisasi geografi ?
3. Apa sajakah teori-teori geografi ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan dalam makalah adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep-konsep geografi
2. Untuk mengetahui generalisasi-generalisasi geografi
3. Untuk mengetahui teori-teori geografi
4. Memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosiologi

D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan makalah yang digunakan adalah dengan cara mempelajari buku internet
yang penulis jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan
masalah yang akan penulis bahas serta pencarian informasi dengan melalui jalur internet.
BAB 2
PEMBAHASAN

Konsep-konsep Geografi
Yang dimaksud dengan konsep geografi ialah suatu gambaran atau rancangan mengenai objek,
proses dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu geografi. Secara umum, konsep geografi
adalah unsur terpanting dalam memahami kejadian atau fenomena alam dan sosial dan selalu berkaitan
dengan hubungan, persebaran, pola, bentuk, fungsi dan proses-proses terjadinya. Adapun konsep dasar
geografi terbagi menjadi 10, yaitu sebagai berikut
1.Konsep lokasi
Konsep ini merupakan letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep ini pula dibagi
menjadi tiga, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif
-Lokasi Absolut yaitu lokasi suatu tempat dipermukaan bumi yang selalu tetap dan tidak pernah berubah,
lokasi absolut ini selau terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh : wilayah indonesia
memiliki wilayah absolut 95 BT – 141 BT dan 6 LU – 11 LS. Hal ini berarti tempat yang memiliki Lintang
dan bujur tersebut di atas hanyalah negara Indonesia.
-Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain yang ada disekitarnya sehingga suatu
waktu bisa berubah. Sebagai contoh : rumah Titis ada di sebelah timur hutan, pada suatu ketika hutan
ditebang dan digantikan dengan mall , maka rumah Titis tidak lagi berada disebelah timur hutan tetapi
berubah menjadi di sebelah timur mal sekalipun letak astronomisnya tetap
-Konsep biaya yaitu biaya yang dikeluarkan saat dalam perjalanan menuju ke suatu wilayah yang
tergantung pada jarak dekat dan jauhnya, semakin dekat jarak semakin murah biayanya. Sebagai contoh :
saya berwisata dari nganjuk ke malang lebih murah biayanya daripada berwisata dari nganjuk menuju ke
bali
2.Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting.Dalam geografi jarak dapat diukur
dengan dua cara, yaitu jarak geometrik/absolut dinyatakan dalam satuan panjang kilometer, dan jarak
waktu/relatif yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).
-Contoh jarak geometrik/absolut : Jarak antara kota Nganjuk dan Kediri adalah 30 km
-Contoh jarak relatif : Jarak antara kota Nganjuk dan Kediri ditempuh dengan waktu 2 jam menggunakan
kendaraan bermotor
3.Konsep Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan kondisi
tempat.
Contoh: Penduduk di daerah pegunungan sulit dijangkau daripada penduduk yang tinggal di daerah
dataran rendah karena kurangnya sarana komunikasi, IPTEK, dan transportasi yang ada di daerah
pegunungan
4.Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan.
Contoh: penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya
atau sungai.
5.Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak
terlepas dari bentuk - bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, bukit ,lembah, dan dataran.Hal inilah
yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.
Contoh:Dataran tinggi di daerah puncak Bogor, lahannya cocok dimanfaatkan untuk perkebunan teh
--Dataran rendah sepanjang pantai utara Jawa didominasi perkebunan tebu
6.Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas
manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan, dan daerah pemukiman.
Contoh: Penduduk di pulau Kalimantan umumnya mengelompok dan mendirikan bangunan di sepanjang
aliran sungai.
--Orang orang di perkotaan lebih senang tinggah di perumahan-perumahan elit
7.Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada
semua orang.
Contoh: Pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu
hidup dalam keramaian, kebisingan, dan kesibukan.
--Laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan dibandingkan petani
8.Konsep Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan
gejala lainnya.
Contohnya: perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan
suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih
teknologi.
9.Konsep Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain.
Contoh: Daerah perkotaan yang banyak dengan gedung-gedung, polusi, macet berbanding terbalik dengan
daerah pedesaan yang hijau alamnya, segar udaranya dan belum ramai kendaraaan berlalu-lalang
--Jenis tanaman yang dibudidayakan antara dataran tinggi,akan berbeda dengan jenis tanaman di
dataran rendah
10.Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan
keruangan.
Contoh:Penduduk kota memerlukan bahan pangan dari desa,sebaliknya penduduk desa juga perlu
memasarkan hasil alamnya ke kota
Generalisasi-generalisasi geografi
1.Tempat
--Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang, maupun masa depan terhadap suatu
tempat-tempat yang strategis secara ekonomi, selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembangan
politik-ekonomi. Hal itu disebabkan makin meningkatnya mobilitas dua faktor utama produksi, yaitu modal
dan tenaga kerja. Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi dan pekerja, mereka yang terlibat
dalam manajemennya ketertarikan untuk menciptakan dan menjual tempat kepada berbagai kelompok
bisnis. (Dadang .S, 2008 : 277 )
2. Sensus Penduduk
--Sensus penduduk memiliki dua makna multidimensi, karena dari hasil sensus tersebut dapat memberikan
informasi tentang penduduk, angkatan kerja produktif, perumahan, sektor manufaktur, pertanian,
perindustrian, pertambangan, dunia bisnis,dan lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat
dilakukan secara de facto maupun de jure (dimana ia dihitung walaupun tidak ada ketika sensus
berlangsung) (Taeuber, 2000: 100 dalam Dadang.S , 2008 : 277).
3. Iklim
--Masalah-masalah yang sering muncul dalam pembangunan pertanian didaerah tropis dari segi iklim
adalah tanah didaerah tropis beriklim lembab. Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian,
tetapi sebagian tanah itu tidak cocok untuk didayagunakan menurut pertanian modern yang mengandalkan
penggunaan teknologi mutakhir karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral
(Weischet, 1986 : 1dalam Dadang.S, 2008:277)
4. Laut
--Sebagi negara bahari, bangsa indonesia belum optimal dalam melakukan pemberdayaan kelautan atau
apa yang dinamakan revolusi biru masih jalan di tempat. Padahal luas perairan laut kita seluas. sampai
sekarang ini, belum ada prestasi kelautan kiat yang dapat dibanggakan.(Dadang.S, 2008:277)
5. Lingkungan
--Dalam setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis menyeluruh tentang dampak
lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu bukan hanya kepada perusahaan-perusahaan pemerintah, tetapi
juga perusahaan-perusahaan swasta, terutama sangat berperan dalam memperoleh izin resmi usaha
tersebut, khususnya bagi kegiatan-kegiatan yang dianggap peka lingkungan (O’Riodan, 2000 : 299 dalam
Dadang.S, 2008:277)
6. Benua
--Benua adalah bagian dari permukaan bumi yang berupa daratan yang luas. Menurut Dadang. S
(2008:278) Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya, bangsa asia jauh
lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang dibanding dengan bangsa australia yang
lebih sedikit dan rendah tingkat kepadatan penduduknya.
7. Urbanisasi
--Urbanisasi merupakan salah satu peroses perubahan sosial yang tercept, khususnya dinegara-negara
berkembang bahkan dunia. Transformasi-transformasi sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan
dengan tumbuhnya penduduk kota di negara-negara berkembeng tersebut, telah menunjukkan pelipat
gandaan pertumbuhan demografis nyang memprihatinkan (Evers, 1995 : 49 dalam Dadang.S, 2008 : 278).
8. Peta
--Peta memberikan banyak informasi tentang berbagai kenampakan atau bentuk muka bumi. Fenomena di
muka bumi yang digambarkan pada peta dapat dibedakan menjadi bentang alam dengan bentang budaya.
Pola dan objek di permukaaan bumi terbentuk oleh tenaga endogen dan eksogen. Menurut Monmonier.
(2000 : 96) dalam buku pengatar ilmu sosial “Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun
intelektual, pada hakikatnya memerlukan peta.dari keperluan untuk pembangunan ekonomi, pertahanan
nesional, perlindungan lingkungan, ekonomi, bisnis, wisata, industri, maupun untuk memberikan eksplanasi
visual dalam ranah-ranah abstrak yang perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika peta itu bentuk
teknologi yang kain canggih dan menarik, jelas sangan diperluka.”
9. Kota
--Banyak hal tanetang kontak-kontak sosial di perkotaan sebagi sesuatu yang bersifat impersonal,
supervisial, sementara, dan segmental. Hal itu pula yang di khawatirkan oleh beberapa sosiolog yang
cenderung pesimis mengenai kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan yang dipenuhi
industri (Hannerz. 2000 : 111 dalam Dadang.S, 2008 : 278).
10. Mortalitas
--Terjadinya transisi demografis (demographic transition) yang di kenal senagai lingkaran siklus
demogarfis, menggambarkan proses perubahan tingkat mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat
dari suatu situasi di mana keduanya menunjukkan angka yang tinggi (Caldwel,2000:218 dalam Dadang.S,
2008:278).
11. Khatulistiwa/Ekuator
--Bagi negara-negara yang dilalui dengan garis khatulistiwa, tidak ada alasan untuk merasa takut
kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda dengan daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis
khatulistiwa, hanya pada bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.
(Dadang.S, 2008:279)
12.Demografi
-- Ledakkan demografi dunia, khususnya di negara berkembang, memperlihatkan kecenderungan yang
mencemaskan, di tahun 1825, saat Malthus membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on
Population,kira-kira satu miliar umat manusia mendiami planet bumi. Akan tetapi, menjelang itu,
industrialisasi dan kedokteran modern memungkinkan penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang
makin meningkat. Dalam seratus tahun berikutnya, penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua miliar,
setengah abad berikutnya (dari tahun 1925 ke tahun 1976) berlipat ganda lagi menjadi 4 miliar, dan
menjelang tahun 1990 angka itu melaju sampai 5,3 miliar (Kennedy 1995:28-29 dalam Dadang.S, 2008 :
279).
13. Tanah
--Banyak pekerjaan dilaksanakan di atas tanah yang diolah melalui sistem-sistem hidrologi. Sistem-sistem
ini kerap kali menghubungkan tanah dengan perairan terbuka. Perairan terbuka seperti sungai, danau, laut,
dan samudera memiliki ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan di petakan serta sangat
dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Vink, 1986 : 199 dalam Dadang.S, 2008 : 279).
14. Transmigrasi
--Bagi bangsa Indonesia , program transmigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak pertengahan abad ke 19 ,
Etische Politik telah memengaruhi parlemen belanda untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang
kemakmuran rakyat daerah-daerah pedesaan di jawa (demindere wel vaart onderzoek) yang akhirnya
mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi (Purboadiwidjojo, 1986 : 9), walaupun
pelaksanaannya bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan. Begitu pun ketika indonesia memasuki
pascakemerdekaan, pemerintah segera mencanangkan program transmigrasi, terutama untuk mengatasi
ketidak seimbangan demografis antara pulau jawa (termasukmedura dan bali) yang padat penduduknya
dengan pulau-pulau luar jawa yang jarang penduduknya (swasono, 1986:xi ; Scholz, 1986 : 287 dalam
Dadang.S, 2008 : 279).
15. WILAYAH
--Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah asia jauh melebihi kompleksitas persoalan-
persoalan demografis wilayah australia, baik mengenai natalitas, mortalitas, proyeksi kependudukan, serta
kesejahteraannya. (Dadang.S, 2008 : 280).
Teori-teori geografi
1.Teori ledakan penduduk thomas robert malthus
--Thomas Robert Malthus lahir di Ruckery-St. Catherina Inggris pada tanggal 14 Februari 1766 dan
meninggal pada tanggal 23 Desember 1834.
Dalam teorinya tersebut Malthus berpendapat, bahwa:
A. Masyarakat manusia akan tetap miskin karena terdapat kecenderungan pertambahan penduduk
berjalan lebih cepat daripada persediaan makanan.
B. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipat-gandaan
jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih
lambat, yankni menurut deret hitung atau deret tambah.
C. Melalui tindakan pantang seksual/pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan bencana alam,
jumlah penduduk setiap kali memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun
cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masarakat sampai di atas batas minimum.

2.Teori pengaruh iklim terhadap peradaban ellsworth Huntington


Ellswort Huntington adalah seorang ahli geografi Amerika yang produktif menulis berbagai buku ternama
dan teorinya tergolong fantastis imajiner dan kadang dinilai bombaptis. Inti teori-teorinya itu terdapat dalam
tiga buku yakni: The Pulse of Asia (1907); Palestine and Its Transformation (1911), Civilization and Climate
(1915), yang secara garis besar pokok-pokok pikirannya sebagai berikut :
A) Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Barat Daya pada zaman kuno dimana kondisi
mengerikan sekarang ini dari daerah-daerah tersebut, pada awal abad ke-20 diperkirakan adanya
kemerosotan perabadaban yang terjadi dan disebabkan oleh perubahan iklim.
B) Pengeringan di wilayah ini pada masa sekarang kelihatannya tidak sesuai dengan posisinya
terdahulu sebagai pusat kerajaan, dan dia mulai berpikir bahwa iklimnya yang dahulu seharusnya lebih
lembab, bahwa wilayah ini harus mengalami proses pengeringan yang progresif.
C) Proses semacam ini harus menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar fenomena-fenomena
ayang lebih umum. Sesuai dengan itu ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi,
yang terjadi dalam ”plsasi ritmik, dengan periode-periode dari udara kering dan basah.
D) Begitu-pun cerita pengembaraan bangsa Ibrani (Yahudi) dalam kitab suci, berhubungan dengan titik
tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan. Ekspansi kerajaan Moghul, ekspansi kerajaan
barbar Mongol sampai ke Eropa, adalah akibat dari mengeringnya tempat tinggal asli dari kaum
penyerbu.
E) Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu umumnya dari timur ke barat.
Inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat peradaban besar dari Babilonia, Mesir ke Yunani, ke
Roma, dari Roma ke Prancis, dan dari Prancis ke Inggeris, serta dari Inggeris ke Amerika Serikat.

3.Teori daya sentrifugal dan sentripetal charles O. Colby 


--charles O. Colby adalah penulis artikel jurnal annals  pada associations of american geographers Vol. 23
No.1 (mar.1933), halaman 1-2, yang menulis topik centrifugal and centripetal forces in urban geographi.
Dalam tulisan tersebut, cholby menguraikan bahwa proses berekspansinya kota yang makin meluas dan
berubahnya struktur tata guna lahan sebagian besardi sebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan
sentripetal pada beberapa kota. Daya sentrifugal mendorong penduduk dan usahanya untuk bergerak
keluar sehingga dispersi kegiatan manusia dan relokasi sektor – sektor serta zona – zona kota. Sedangkan
daya sentripetal mendorong penduduk dan berbagai usaha – usahanya bergerak ke dalam kota sehingga
menimbulkan pemusatan ( konsentrasi ) aktifitas masyarakat.
Adapun isi pokok teori tersebut, yang menyebabkan pada masyarakat kota terjadi daya sentrifugal dan
sentripetal tersebut, sebagai berikut : Pertama, untuk daya sentrifugal :
A) Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti; macetnya lalu lintas, polusi udara dan bunyi,
menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal di situ.
B) Dalam pengembangan industri modern dan besar-besaran, memerlukan lahan- lahan relatif luas serta
menjamin kelancaran tranportas dan lalu-lintas. Hal ini hanya mungkin dapat dilakukan di pinggiran kota,
sebab kondisi kota-kota tua demikian padat.
C) Harga sewa/beli tanah di pinggir atau luar kota, jauh lebih murah daripada di kota.
D)     Di kota sudah dipenuhi gedung-gedung bertingkat tinggi, tidak mungkin lagi dapat dibangun
bangunan baru, kecuali dengan biaya yang sangat tingi.
E)      Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit, sulit untuk dikembangkan lebih
lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda dengan pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk
memperoleh perumahan yang lebih nyaman, segar, dan murah.
F)       Hidup di kota, terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir/ luar kota lebih terasa asri,
segar, sunyi, dan nayaman.
Namun sebaliknya, banyak juga penduduk luar/pinggir kota yang justru menyenangi hidup tinggal di kota,
inilah yang kedua ini termasuk daya sentripetal yang penyebabnya, sebagai berikut:
A)      Memiliki tempat-tempat di pusat kota yang strategis, sangat cocok untuk pengembangan industri
dan merupakan kemudahan tersendiri dalam operasi industri.
B)      Berbagai perusahaan dan bisnis, biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi apakah itu dekat stasion
kereta api, pelabuhan, maupun terminal bus, maupun pusat- pusat keramaian publik lainnya.
C)      Dalam dunia bisnis, lebih menyukai dan berkecenderungan adanya konsentrasi-konsentrasi penjual
jasa seperti, penjahit, tempat praktek para dokter, pengacara, tukang gigi, pemangkas rambut dan
kecantikan, lokasinya lebih menyukai berdekatan.
D)     Selain itu juga di kota-kota sudah sedemikian rupa tersusun pusat-pusat perbelanjaan, seperti toko-
toko; tekstil, elektronik, perhiasan (emas dan perak), pakaian jadi, makanan dan minuman, barang-barang
kelontong, mainan anak, dan sebagainya.
E)       Banyaknya flat-falt/rumah bersusun untuk masyarakat kecil, setidaknya dapat meringankan harga
sewa bagi penduduk kota.
F)      Kota juga menyediakan sejumlah tempat hiburan, olahraga, seni - budaya, pendidikan, di
samping menyediakan pekerjaan.
G)      Para pegawai dan pekerja kota lainnya, lebih menyukai tempat tinggal yang tidak berjauhan dengan
tempat bekerja. Artinya kota tetap diminati sebagai kebutuhan untuk bertempat tinggal karena dekat
dengan tempat bekerja.

4. Teori Kota Konsentris Burgess


--E.W Burgess adalah seorang geograf Amerika Serikat yang mengkaji strukturkota Chicago pada tahun
1920-an, teori konsentris tersebut dimuat dalam tulisannya yang berjudul The Geography of City (1925).
Inti teori kota konsentris tersebut adalah :
A)      Pada hakikatnya kota itu meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat/inti, sehingga
muncul zona-zona baru sebagai perluasannya.
B)      Pada setiap saat dengan demikian dapat ditemukan sejumlah zone yang konsentris letaknya,
sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar).
C)      Di pusat kota terdapat Zone Pertama; Central Bisnis District (disingkat BCD) jika di Chicago
disebutnya Loop. Fungsi Loop tersebut untuk sebagai pusat/jantung kehidupan perdagangan,
perekonomian, dan kemasyarakatan. ZoneKedua; terdapat Zone Peralihan (trantitional zone) merupakan
kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno. Bahkan jika Chicago telah berubah
menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Namun jika sudah bobrok banyak
dimanfaatkan oleh kaum gekandangan miskin. Zone Ketiga: kawasan perumahan para buruh
kebanyakan adalah kaum imigran. Zone Keempat: penghini kelas menengah, cukup rapi memiliki jarak
sanitasi yang lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nnyaman dan baik. Namun terdapat juga
sebagian kecil rumah berkelas elite. Sedangkan pada zone kelima; merupakan Commuters Zone, atau
tempat orang yang pulang-pergi setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah
serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat/tidur atau dormitory towns, maklum perumahan untuk
orang-orang kaya.

5.Teori Konflik Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes


--Jean Bunhes seorang ahli geografi prancixs, murid dari Le Play yang meneliti pengaruh kehidupan
nomadik  (barbar) terhadap politik. Penelitiabnya dilakukan di beberapa kawasan, Afrika (Gurun Sahara
dan Asia Tenggara) yang beriklim keras, dengan sistem keluarga pada patriarkat yang menghasilkan
otoritarianisme dalam bukunya geographie humanie (1925). Adapun isi pokok teori tersebut, sebagai
berikut:
A)      Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam, tidak memungkinkan
pengolahan alam yang intensif. Hanya bibir-bibir gunung yang di mana oase-oase irigasi dibangun,
tanaman bisa tumbuh dan berkembang.
B)      Di mana pun tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk memelihara
kawanan ternak dan hewan. Dan dengan demikian wilayah penggembala di atas kuda, kelompok-
kelompok kecil manusia yang tersebar dengan ternaknya dalam suatu wilayah yang luas.
C)      Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk bergerak keliling dan untuk mengetahui
sebelumnya tentang wilayah perumputan serta sumber- sumber air untuk jarak yang jauh, mereka
memperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat
terhadap rung dan menguasai para tetangga mereka.
D)     Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa
Jengis Khan, Timur Leng, Khubilai Khan.
E)      Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaannya diperoleh dari stepa, dari
keterampilan yang dianugerahkan kepada pstoral, dan dari subordinasi geografisnya pada lingkungannya.
F)       Kelompok penggembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh
Asia Selatan dan Asia Timur, yang memimpin dunia. Selama berabad-abad mereka menguasai India, dan
Cina berada di bawah kekuasaan orang-orang Mongol, yaitu kaum Nomad para penggembala Asia yang
perkasa (herdsman).
Bab 3
Penutup

Kesimpulan:
Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupannya.Ilmu geografi diterapkan pada
kehidupan sehari.di dalam struktur geografi terdapat konsep, generalisasi-generalisasi, teori-teori geografi
yang dapat di pelajari dalam makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://rangkumanpustaka.blogspot.co.id/2017/06/ilmu-geografi-pengertian-konsep-teori.html
kykipratiwi.blogspot.com/2013/11/ilmu-geografi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi
http://nunup.blogspot.co.id/2012/10/konsep-dasar-ilmu-geografi.html
http://salehuddinalan.blogspot.co.id/2012/12/teori-teori-ilmu-geografi.html

Anda mungkin juga menyukai