DISUSUN OLEH
Setri Viona Alhida P00340219037
DOSEN PENGAJAR
Dr.Murniyanto.M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
PEMBAHASAN
1. Ringkas, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan uraian yang padat,
tetapi tidak dengan memendekkan atau menggunakan akronim, lebih-lebih yang tidak
dikenal umum.
4. Keutuhan dan Unity yang dapat dilihat dari hubungan yang baik dan logis antara
bagian-bagian karangan, sehingga keseluruhan hubungan yang baik dan logis tetap
tampak.
5. Keruntutan atau Coherence, yang berarti adanya keterpautan makna di dalam suatu
karya tulis. Keterpautan makna ini dapat dicapai dengan menyusun kalimat-kalimat
logis dan kronologis serta berdasarkan urutan pentingnya kalimat. Kalimat yang satu
dapat diperjelas dengan makna kalimat yang lain, baik yang mendahului maupun yang
mengikutinya.
6. Tidak menggunakan Implikatur, suatu hal baru diterangkan sejelas mngkin tanpa
menggunakan implikasi seperti yang banyak terdapat dalam bahasa lisan sehari-hari.
7. Inferensi, yang akan mungkin dibuat oleh pembaca diarahkan oleh penulis, sehingga
memungkinkan adanya interpretasi yang sama bagi para pembaca.
8. Disediakan ringkasan isi agar terdapat kesesuaian antara penulis dan pembaca.
10. Ketelitian, merupakan ciri khas ilmu pengetahuan dan teknologi. Ciri ini kita temukan
pula dalam pengungkapan profesional, artinya penuturan dengan kata. Ketelitian tidak
hanya menyangkut hal yang besar, tetapi hal yang kecil pun harus diperhatikan.
Ketelitian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menyangkut penggunaan data,
penerapan rumus, penerapan nama orang, nama tempat, dan nama alat, bahkan ejaan
dan tanda baca. Ketelitian dalam pemakaian lambang dan satuan.
Suatu kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi di negara kita ini, sedang
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kepesatan perkembangannya, perlu
diimbangi oleh bahasa yang mampu mewadahinya serta yang mampu meneruskan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini, baik secara horisontal (kepada generasi yang sama),
maupun secara vertikal (kepada generasi yang akan datang).
Untuk itu, pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk bahan
pembahasan seyogyanya ditulis dengan gaya karya ilmiah, atau ilmiah populer. Penyajian
karya ilmiah populer tidak memerlukan skemata atau pengetahuan yang rumit tentang
segala sesuatu yang dibahas. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disajikan dengan
bahasa yang jelas, dengan mempergunakan istilah yang lazim digunakan dalam
masyarakat umum. Nadanya informatif, diselingin banyak humor agar menarik bagi
pembaca.
Orang awam biasanya tidak tertarik kepada istilah yang terlalu khusus dan terdengar
aneh. Mareka ingin sesuatu yang biasa-biasa saja, yang sudah ada di dalam masyarakat.
Apabila di dalam masyarakat ada istilah yang dapat dipergunakan untuk merujuk pada
suatu konsep tentang pengetahuan dan teknologi, maka hendaklah istilah itu dipakai.
Apabila tidak ada istilah yang sesuai dengan konsep itu, maka hendaklah mengambil
istilah yang sudah ada, yang maknanya hampir sama atau mendekati istilah yang
dimaksud.
Kata-kata politik, sukses, dan stop, misalnya sudah merupakan kata serapan yang
sangat mapan. Namun kata baru yang berasal dari kata-kata tersebut tidak semuanya
mendapat penerimaan yang sama di kalangan masyarakat. Kata menyetop sudah lazim
digunakan secara umum, demikian juga kata memolitikkan. Namun kata menyukseskan
masih bersaing dengan kata mensukseskan tanpa ada tanda-tanda yang mana yang akan
tersingkir, seperti hanya dengan kata mempolitikkan.
Dalam bahasan Indonesia, untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah tumbuh
peristilahan, ungkapan dan semantik. Menciptakan istilah mengharuskan penghayatan
ilmu yang bersangkutan dan pemahaman bahasa yang secukupnya. Di sini kita temukan
perpaduan antara cara cipta dan cita rasa. Ada banyak istilah yang kita ciptakan hanya
dengan membubuhkan awalan dan akhiran. Kata larut misalnya, dapat kita turunkan
menjadi melarut, larutan, pelarut, pelarutan, dan kelarutan. Kita pun dapat menggali dari
khasanah bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kita sudah lama tidak mempunyai istilah
untuk padanan kata steady flow, tetapi kita sekarang dapat mengindonesiakannya menjadi
aliran lunak. Penggunaan dari bahasa Inggris to sense kini banyak yang dihubungkan
dengan teknologi mutakhir, yaitu cara merekam permukaan bumi dari setelit. Untuk itu,
kini kita gunakan mengindera dan selain itu dapat pula kita turunkan seperangkat kata,
seperti pengeinderaan, penginderaan jauh, teknik pengeinderaan dan pengindera.
Bentuk lain, penuturan bahasan Indonesia sebagai bahasa IPTEK, yang merupakan
padanan dari bahasa asing, misalnya kata engineering dapat dipadankan dengan kata
rekayasa. Dari kata rekayasa dapat diciptakan kata perekayasaan, merekayasa, teknik
merekayasa, rekayasa genetika, dan sebagainya.
Belakangan ini ada anggapan dari kebanyakan orang, bahwa bahasa Indonesia tidak
dapat diringkas. berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Purwo
Hadijojo, yang difokuskan pada perbandingan judul karya ilmiah dalam bahasa Inggris
Ground Water for Irrigation dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan jumlah
kata yang relatif sama, yaitu air tanah untuk irigasi, ada juga judul karya ilmiah dari
bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih pendek, yaitu
The Economic Value of Ground Water dalam bahasa Indonesia Nilai Ekonomi Air Tanah.
Namun demikian, ada juga yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih
panjang Modern well Design dalam bahasa Indonesia Perencanaan sumur Bor Masa Kini.
\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai
bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa
Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara
Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama-sama berperan serta
dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif. Usaha-
usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era
globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju
bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa. Keadaan ini harus
disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di sanubari
setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan
bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan
harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia.
Untuk dapat menembus entitas paparan di atas kita perlu menyiapkan diri menjadi
guru yang memiliki kompetensi dan profesional. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa seorang pendidik
harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, yaitu (a) kompetensi pedagogik,
(b) kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian, dan (d) kompetensi profesional.
B. Saran
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini,
peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Esten, Mursai. 2010. “Bahasa dan Sastra Sebagai Identitas Bangsa Dalam Proses
Globalisasi”. http://www.susandi.wordpress.com diakses 13 Januari 2010.
Muslich, Masnur. 2006. “Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi”.
http://www.researchengines.com diakses 12 Januari 2010
http://saifurublog.blogspot.com/2011/10/peranana-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
http://rahmat-aufklarung.blogspot.com/2011/04/eksistensi-bahasa-indonesia-di-era.html
http://simpleon7.wordpress.com/2011/06/11/bahasa-indonesia-tantangan-dan-peluang-pada-
era-globalisasi/ http://santri-ppsd.blogspot.com/2011/06/makalah-bahasa-dan-sastra-
indonesia.html