Anda di halaman 1dari 9

LFH diperpanjang,

siapa takut?
Artikel:
• Semangat kemerdekaan tak
tersentuh pandemi

• Komite Daqu School Kalibata:


Melanjutkan perjuangan demi
kemajuan bersama

E-bulletin edisi I, September 2020


LET’S
JOIN
US!
LFH diperpanjang, siapa takut?
Itulah jawaban yang kami dengar dari beberapa sumber di kalangan pengajar
maupun pelajar. Bagi mereka, belajar dirumah maupun disekolah tidak masalah
selama komunikasi dan kerjasama antara sekolah dengan murid serta orang tua
berjalan dengan baik.
“Kami bersyukur, walaupun di masa pandemi seperti ini kami harus belajar secara
daring, namun kami tetap dapat menuntut ilmu dengan mudah karena adanya
internet dan sarana penunjang lainnya. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana
nasib para pelajar di pelosok yang untuk ke sekolah saja harus berjalan kaki belasan
kilometer, apakah mereka dapat mengakses internet dengan mudah?” Ucap sebagian
pelajar lainnya.
LFH atau Learning From
Home adalah salah satu solusi
pendidikan ditengah pandemi saat ini.
Kita semua dipaksa untuk
menerima solusi ini demi kebaikan bersama.
Alhamdulillah ternyata anak-anak kita mampu
menghadapi perubahan metode pendidikan yang
sangat signifikan ini,
semoga kedepannya akan lebih baik lagi, dan
semoga kita bisa segera kembali menuntut ilmu
di sekolah dalam keadaan sehat walafiat.
Aamiin Ya Rabbal alamiin..
Jauh dimata, dekat di zoom😘
“Assalamualaikum Ms/Mr………”

Demikian ucapan salam dari murid-


murid ketika mengawali kegiatan
belajar daring atau yang dikenal
dengan Learning From Home (LFH).

“Ms tunggu ms…..”

“Ms aku belum ms…….”

“Tahun ajaran baru kali ini terasa sangat spesial terutama “Ms ijin ke toilet dulu ya…..”
bagi murid-murid yang mengalami perpindahan jenjang
pendidikan dari tingkat TK/Paud ke jenjang “Mr. suaranya nggak kedengeran…..”
SD. Keriangan mereka dalam mengawali tahun ajaran
Ah, rasanya itu yang akan kami
baru dirasakan kurang sempurna, mereka tidak bisa
bertemu langsung teman-teman baru mereka, guru-guru, kenang kelak ketika pandemi ini
merasakan suasana sekolah baru. Walau demikian dunia berakhir dan kegiatan belajar kembali
anak-anak adalah dunia kebahagian, Insya Allah mereka normal di sekolah. Bagaimanapun,
tetap semangat dalam menjalani LFH. Disinilah peran kepolosan dan antusias anak –
orang tua dan guru untuk dapat menciptakan suasana anaklah yang menjadi semangat kami
yang menarik yang bisa membangkitkan semangat anak- dalam mengajar walau terbatas jarak
anak untuk tetap belajar di suasana pandemi.” Ungkap
dan signal (ups, hehehe).
para orangtua murid Grade 1b.
Sisi lain: Guru punya cerita
Terkait pembelajaran online dari rumah, saya berbincang dengan tiga orang guru daQu School Kalibata
guna mendapatkan prespektif tambahan dari mereka. Selain para orang tua dan siswa, guru adalah entitas
yang tak boleh dikesampingkan, mereka juga punya cerita tersendiri mengenai LFH.
Mr. Dharma adalah guru pertama yang saya ajak berbincang. Guru Science ini menyebut bahwa
pembelajaran online jauh lebih menantang dari pembelajaran konvensional, dan sebagai guru kita perlu memodifikasi
metodologi pengajaran. Beliau menambahkan, pembelajaran jarak jauh memiliki dampak positif pula, diantaranya memberikan
kita kesempatan berharga untuk mendiversifikasi metode pengajaran. Tidak hanya siswa yang terlibat dalam pembelajaran
online, tetapi juga orang tua yang terlibat dalam mendidik anak-anak mereka. Hal ini sebenarnya inti dari pembelajaran itu
sendiri, di mana anak memulai pendidikannya dari rumah.
Beralih ke guru lain, Ms.juhai berpendapat "Yang membuat semangat adalah ketika sinyal mendukung, kuota mendukung,
dan anak2 tertib serta fokus selama pembelajaran berlangsung”. Saat saya mengajukan pertanyaan: lebih efektif LFH atau LFS?
Ms. Juhai langsung menjawab "Tentu saja pembelajaran tatap muka lebih efektif digunakan, terutama bagi siswa baru di kelas 1.
Dengan tatap muka semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan, ketrampilan dan aspek sikap dapat diukur" kata guru
beranak satu yang juga Hafizoh ini.
Adapun pendapat Ms. Nia tidak jauh berbeda. Menurut guru tahfidz ini, Kurang nyaman karena tidak bisa melihat dan
bertemu langsung dengan para siswa. Namun, melihat senyum dan semangat peserta didik walaupun hanya bisa
menyaksikannya secara daring membuatnya jadi bersemangat dan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik.
Dari saya, sedih rasanya tidak bisa mengawasi proses belajar mengajar secara langsung, seperti melihat pelaksanaan ibadah,
melihat proses di kelas, dan tidak bisa memastikan secara langsung apakah siswa sudah menguasai materi yg sudah diajarkan
atau belum. Namun saya yakin, semua pasti ada hikmahnya. Mari kita bekerja sama dalam menghadapi situasi ini, untuk
menang dalam menghadapi ujianNya.
Lomba hari kemerdekaan tetap
mendapat antusias dari para murid
Tahun ini memang serba berbeda dari tahun – tahun sebelumnya, namun ternyata
itu tidak mempengaruhi semangat keluarga Daqu School Kalibata, baik para guru
sebagai panitia maupun para murid sebagai peserta. Mereka tetap mengadakan lomba
meskipun melalui daring.

“Kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkan tradisi kemerdekaan


sekaligus menghibur anak – anak ditengah pandemi seperti ini. Harapan kami dengan
mempersiapkan diri mengikuti lomba dari rumah, dapat mengisi waktu luang mereka
dengan hal – hal positif dan menghibur” ucap para panitia lomba.
CONGRATULATION...
Komite Daqu School Kalibata 2020-2022
Susunan pengurus Komite:

Ketua : Bunda Icha G2b

Wakil : Bunda Alman G2a

Sekretaris : Bunda Malik G2b

Bendahara: Bunda Reina G5

Bunda Faris G4
Serah terima jabatan pengurus
Komite periode 2018 – 2020 kepada Kord. Humas : Bunda Sean G5
pengurus Komite periode 2020 –
Kord. Kerohanian : Bunda Haudy G2b
2022 yang diwakili oleh ketua
Komite masing – masing periode. Kord. Usaha dan Sosial: Bunda Alif G6

Kord. SDM dan Sarpras: Bunda Althaf G5

Diskusi antara Komite (yang Bunda Al G2a


diwakili oleh Ketua Komite)
dengan tim Tahfidz Daqu school, Kord. Pendidikan KBM: Bunda Adzkiya G2b
guna mengevaluasi pembelajaran
Non KBM: Bunda Danish G4
Tahfidz secara daring.

Anda mungkin juga menyukai