Rangkuman Cina (CH 234)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Pada tahun 1980 dan 1990an, pemerintah China mengerahkan segala usahanya untuk

mengontrol perekonomian. Namun, usaha yang dikerahkan hanya menghasilkan


ketidaefektifan karena keterbatasan pendapatan nasional untuk membangun program sosialis.
Setelah itu, 20 tahun terakhir, situasi ini berubah. Hari ini, China menjadi salah satu sumber
pasar ekonomi yang besar dan kuat.

Pemerintah mengontrol pendapatan nasional yang terus bertumbuh tinggi sejak 1990an. Dalam
perwujudan situasi ini, tentu pemerintah mengubah mengubah dan memperluas konsep
pendapatan negaranya; 1) pendapatan anggaran; 2) asuransi sosial; 3) pendapatan tanah; 4)
net income dari perusahaan milik negara. Semua sumber pendapatan kini meningkat 3 kali lipat
dibanding 1996 dan 2013. Selain itu, pendapatan fiskal (termasuk GDP) meningkat, dan
membuat pendapatan negara meningkat pula. Hal ini dapat terjadi juga karena China tidak
bergantung banyak pada pajak pendapatan perseorangan (personal income) yang hanya
sebesar 1.3% pada 2015 dan pajak properti yang didapatkan juga tidak besar. Kategori pajak
terbesar ada pada pajak barang dan jasa sebesar 4.6%, pajak perusahaan sebesar 4%, dan pajak
transaksi.

Asuransi sosial di China sebesar 6.8% dari GDP pada tahun 2015, dan ini tidak termasuk pada
kategori anggaran pendapatan. Hal ini termasuk kemajuan untuk China yang dikategorikan
sebagai negara yang berpenghasilan menengah. China saat ini memiliki dependency rate yang
cukup rendah. China juga mendapatkan surplus lebih dari transaksi keamanan sosial dari
masyarakat yang terus bertumbuh.

Semua tanah dan rumah yang disewakan dalam jangka waktu yang lama di China secara publik
dimiliki oleh pemerintah. Selain itu, perusahaan-perusahaan negara juga berperan penting pada
pendapatan negara, contohnya, bank milik negara. Sumber-sumber pendapatan ini mencapai
puncaknya pada tahun 2010, di mana pendapatan tanah mencapai 7.1% dan pendapatan
perusahaan negara mencapai 6.1%. Kesimpulannya, dari keempat faktor tadi, pemerintah
mengambil alih direksinya sebesar 38% GDP, dan pemerintah China merupakan pemerintahan
yang besar dan kaya akan sumber daya, merupakan perubahan yang besar dibanding dengan
20 tahun yang lalu.

Assets: Does China’s Government Own the Means of Production?

Pada tahun 1978, semua asset produktif di China dimiliki oleh negara. Sejak saat itu, proses
liberalisasi muncul secara perlahan dan de facto privatisasi mengubah kepemilikan sektor
barang produksi menjadi sektor privat. Namun, perubahan tersebut justru berdampak baik dan
China dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar meskipun telah melepaskan beberapa
asset mereka untuk dikontrol. Konsep kepemilikan ini dipicu oleh proses kompetisi, yang
merupakan hal yang memang ada di dalam sektor industri. Namun, pangsa sektor industri di
China menurun karena diprivatisasi dan perusahaan-perusahaan investor luar negeri masuk dan
tumbuh dengan pesat pada tahun 1990an. Perusahaan-perusahaan milik negara juga berhenti
beroperasi dan dijual kepada pihak swasta karena kalah bersaing. Sehingga saat usaha mikro
dan rumahan digabungkan, pekerja di perusahaan milik negara hanya sebesar 12% dari total
semua SDM industri yang ada.

Bagaimanapun juga, proses evolusi ini membutuhkan beberapa kualifikasi penting. Dari awal,
pemerintah China tidak pernah setuju untuk memprivatisasi. Mereka menganggap bahwa
kememilikan pemerintah adalah kekuatan yang utama. Kepemilikan pemerintah ada banyak
pada sector jasa daripada industry. Pemerintah mengontrol setidaknya 85% sector perbankan,
perusahaan telekomunikasi, transportasi, dan hamper semua layanan pendidikan. Partai
komunis China memiliki kontrol atas semua perusahaan media sebagai bagian dari proses
marketisasi. Pemerintah melonggarkan control terhadap semua asset produktif. Sekarang,
sebagian besar pekerja di China adalah self-employeed atau bekerja pada perusahaan swasta.
Tetapi, pemerintah tetap mempertahankan sebagian control terhadap industri dengan
pemasukan yang besar.

Nilai asset pemerintahan China berbanding dengan GDP jauh lebih tinggi dibanding negara lain
(Amerika). Pemerintahan China tidak mengambil alih sepenuhnya sektor produksi, bahkan
dengan melonggarkan kepemilikan sektor produksi, China mendapatkan keuntungan yaitu
terciptanya ekonomi yang lebih efisien dan produktif. Tetapi, pemerintah tetap memiliki
pengaruh kuat terhadap sektor-sektor produksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai