Anda di halaman 1dari 21

Bab 1

Masalah-masalah ketika berjualan jilbab dari Rumah


Saya ambil dari arsip email saya yang saya kirim untuk membantu menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang permasalahan yang dihadapi pembaca blog saya ketika baru memulai
berjualan jilbab dari rumahnya. Semoga bermanfaat.

1. Mengelola modal yang terbatas, yang kadang-kadang terpakai untuk keperluan


sehari-hari?

Mengenai modal yang tercampur dengan kebutuhan keluarga, kayaknya ini masalah klasik.
Solusinya cuma satu yaitu harus disiplin memisahkan uang usaha dan uang keluarga. Kalau
dari awal, misalnya, uang Rp. 1 juta sebagai modal, maka 1 juta itu tidak bisa diutak-atik
untuk kebutuhan lain. Harus muter terus di bisnis. Sementara untuk kebutuhan dadakan
usahan sisihkan dari laba / keuntungan penjualannya. Kalau belum dapat untung, harus berani
dan disiplin memaksakan diri untuk tidak mengambil dari modal usaha.

Untuk itu perlunya pencatatan yang rapi mengenai uang yang masuk, penggunaannya,
saldonya, hutang piutangnya, dll. Syukur2 bisa menngikuti prinsip2 akuntansi, tidak perlu
yang rumit-rumit, yang sederhana saja. Asalkan dari catatan tersebut kita bisa melihat dengan
jelas jalannya usaha dan posisi terakhirnya.

2. Bagaimana mengatasi lokasi rumah yang tidak strategis

Buka usaha di tempat tidak strategis, harus diiringi upaya pemasaran yang gencar. Perlu
didukung promosi yang terus menerus. Tujuannya agar orang-orang di sekitar kita tahu kalau
di rumah kita ada usaha yang bisa memenuhi kebutuhan mereka akan jilbab dll. Promosi
tidak mesti harus mahal, bisa dari mulut ke mulut, ketika kita sedang berkumpul dalam acara
pertemuan, arisan, kondangan, pengajian, dll.

Alternatif lain bisa buka usaha online, untuk strategi ini silahkan bisa belajar dari yang sudah
jalan dan sudah ahli, karena saya sendiri belum mempraktekan bisnis online.

3. Bagaimana caranya agar pembeli mau membeli secara cash

Agar pembeli mau beli secara cash, kita harus tegas menolak pembelian secara kredit.
Kemudian berikan penawaran-penawaran yang menarik dan istimewa kalau orang mau beli
cash akan dapat keuntungan tambahan (ingat prinsip nilai tambah). Misalnya kalau beli cash
RP 50.000 dapat hadiah sabun colek, kalau beli Rp 100.000 cash, dapat hadiah sabun mandi
dll. Tentunya hadiahnya jangan sampai lebih mahal dari keuntungannya.

Kalaupun harus ada yang diberi keringanan membeli secara kredit, kita harus pilih-pilih
memberikan kredit pada orang. Prinsipnya kalau kita berani ngasih kredit, kita harus berani
menagihnya. Kalau kira-kira kita nantinya tidak bisa / tidak berani menagih atau ada potensi
kesulitan menagih, lebih baik lupakan saja penjualan kreditnya. Mending berurusan dengan
orang lain yang lebih bisa dipegang amanahnya.
4. Bagaimana caranya mendapatkan modal usaha untuk menambahi modal yang pas-
pasan

Bagi kita yang modalnya sudah pas-pasan, menurut saya yang penting kita disiplin mengelola
modal yang benar2 sudah ada dalam genggamban kita. Tidak perlu muluk-muluk
memimpikan pinjaman lunak dalam jumlah besar dari pihak lain. Kelola dulu bisnis kita
sehingga benar-benar kelihatan untungnya, insyaAlloh nanti tambahan modal akan datang
lebih mudah lagi.

Kalaupun butuh dana tambahan, ini ada beberapa cara yang relatif aman untuk diambil bagi
kita sebagai pemula:

– sisihkan sebisa mungkin dari penghasilan kita sebagai karyawan atau dari penghasilan
suami sebagai karyawan. Tentunya kalau kita pasangan hidup kita berstatus sebagai
karyawan. Karena kebanyakan masalah yang dialami para karyawan sebenarnya bukan hanya
pada jumlah gaji yang kecil, tapi karena kita yang kurang bisa mengelola sehingga selalu
besar pasak daripada tiang. Kalau kita disiplin mengelola dan bisa berhemat, pasati bisa
didatap modal tambahan

– pinjam dari saudara / kerabat. Jangan dulu berurusan dengan Bank atau institusi keuangan
lain, sebelum kita benar2 bisa menghasilkan laba dari usaha. Kalau bisa pinjam dulu dari
orang-orang dekat kita sewajarnya dan harus bisa memastikan atau punya keyakinan kita bisa
mengembalikan pinjaman tersebut.

– membantu menjualkan produk orang lain (kita sebagai sales), dll Sebagai sales praktis bisa
dilakkan dengan modal yang sangat kecil. Tinggal tentukan produk atau jasa yang ingin kita
bantu pemasarannya. Itung-itung sekalian belajar berbisnis lewat bisnis orang lain dulu.

Yang pasti bagi para pemula, modal awal boleh kecil, asal kita disiplin memutar kembali
modal awal dan menyisihkan sebagian keuntungan untuk modal kembali, insyaAlloh akan
bertambah terus modalnya dan semakin besar usahanya. Yang menghambat adalah kita
memakan / menggunakan modal untuk keperluan lain.

Semoga bermanfaat.

Salam FUNtastic & Merdeka!


Fuad Muftie
© 2008, https://fuadmuftie.wordpress.com/
Toko Addina, Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 40, Perumnas Klender, Jakarta Timur, 021-9828
4731
~ Distro Jilbab, Kerudung, Busana Muslimah, Busana Muslim Anak, Aneka Produk Herbal,
dll

“Benahi diri, Bangkitkan Indonesia, Menuju Indonesia yang membanggakan!”


Bab 2

Sumber : http://miknraf.blogspot.co.id/2016/01/buat-jilbab-instanmu-sendiri.html

Buat jilbab instanmu sendiri....


Bikin jilbab sendiri? Kedengarannya ribet ya..... Mungkin  sebagian orang bakal bilang "ah ngapain
juga bikin..... mending beli. lebih praktis.... tinggal pilih model dan bajet yang sesuai.... beres".

Ya.... mungkin buat sebagian orang lebih praktis membeli..... Tapi buat orang seperti saya..... yang
nggak terlalu suka dengan model jilbab yang modelnya macam-macam.... perjuangan mencari model
jilbab yang sreg di pasaran ibarat mencari jarum di tumpukan jerami... (lebay...). dan selalu berakhir
pulang dengan tangan hampa wkwkwk.... kalaupun ada biasanya merk yg udah terkenal dan
harganya mungkin bisa buat beli kain katun beberapa meter wkwkwk.....

Okelah.... kita buat jilbab sendiri saja..... Bahan yang saya pakai untuk membuat jilbab instan (bergo)
ini adalah bahan yang strech alias melar yang umum dipakai untuk jilbab instan di pasaran..... Karena
tekstur bahan yang melar, biasanya agak tricky saat menjahit supaya tidak loncat-loncat jahitannya.
Saya sarankan untuk memakai jarum singer dengan ujung emas (singer gold tip).

Yuuuk kita mulai.....

Pola jilbab dan arah potong pada bidang kain seperti gambar dibawah. Sengaja tidak saya
cantumkan ukuran karena selera dan kebutuhan masing-masing orang berbeda. Sebagai acuan
saja,panjang bahan yang saya pakai untuk proyek kali ini 125cm. saat dilipat panjangnya kira-kira
62cm dengan lebar kain kira-kira 150cm. panjang bagian depan setelah jilbab dipakai kira-kira
setinggi perut dan bagian belakang sedikit lebih panjang dari bagian depan....

 
Pola pet jilbab seperti gambar dibawah ini. Tapi ingat ya... bentuk dan lebar wajah tiap orang
berbeda.... sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Ini pola yang saya pakai dan pas buat saya
hehehe.....
Cara membuatnya seperti berikut:

1. Potong kain sesuai pola.

2. Potong busa jilbab sesuai pola pet. Lalu letakkan diatas kain pembungkusnya....  usahakan arah
panjang pet searah dengan arah panjang kain...
3. Lipat kain pembungkus pet, rapikan dan semat dengan jarum pentul.

4. Jahit kira-kira 2mm dari tepi busa (jadi busa tidak terjahit yaa...)
5. Jahit tindas supaya busa tidak bergeser saat dipakai atau dicuci. Lalu beri tanda pada titik tengah.

6. Kain yang sudah dipotong sesuai pola diatas, diberi tanda seperti gambar dibawah ini. jarak antara
a dan b adalah panjang lengkung dari titik tengah sampai titik ujung pet dikurangi 1cm.
7. Pasang pet pada bagian wajah jilbab dengan bantuan jarum pentul...

8. Lalu jahit dan diobras. Kalau dirumah nggak ada mesin obras nggak usah khawatir... kain jenis ini
nggak gampang brudul kok... jadi aman aja walaupun tidak diobras.
9. Jahit sisi depan. Sebaiknya sebelum dijahit, dicoba dulu supaya pas. Tidak terlalu longgar dan tidak
terlalu ketat.

10. Finishing bagian wajah


11. Jahit tindas sekeliling bagian wajah

12.  Finishing bagian bawah jilbab. Bisa dengan neci atau dijahit biasa....

Done.....

Mudah kan.... yuk ah bikin jilbabmu sendiri....


2 kedua
Sumber :
https://ummushofi.wordpress.com/2009/06/08/halo-dunia/
CARA MEMBUAT JILBAB BUNDAR
Posted on 8 Juni 2009 by Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah

Oleh: Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah

Alloh berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

‫ك أَ ْدنَى أَ ْن‬
َ ِ‫ك َونِ َسا ِء ْال ُم ْؤ ِمنِينَ يُ ْدنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َجاَل بِيبِ ِه َّن َذل‬َ ِ‫ك َوبَنَات‬
َ ‫اج‬ِ ‫يَا أَيُّهَا النَّبِ ُّي قُلْ أِل َ ْز َو‬
‫يُع َْر ْفنَ فَاَل ي ُْؤ َذ ْينَ َو َكانَ هَّللا ُ َغفُورًا َر ِحي ًما‬

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri


orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Terkadang seorang akhwat yang terbiasa menggunakan jilbab besar agak kesulitan
mencari jilbab yang sesuai dengan yang diinginkan karena jarang ada toko yang
menjualya atau ada tapi jauh atau kebanyakan yang dijual adalah jilbab yang kecil atau
ada hiasannya atau.. atau.. wa ila akhirihi…

Sehingga dalam kondisi seperti itu perlu bagi seorang akhwat untuk bisa membuat
pakaiannya sendiri.

Membuat jilbab sendiri sebenarnya tidak sulit dan lebih hemat biaya. Berikut ini kami
akan menguraikan cara membuat jilbab bundar. Kain yang dibutuhkan adalah kain yang
lebarnya 1,5 m sepanjang 2,5 m. Jilbab dengan ukuran ini bila dipakai oleh akhowat
yang tinggi badannya sekitar 150 cm panjangnya hampir mencapai mata kaki. kalau
mau dikecilkan tinggal disesuaikan ukuran lebar dan panjangnya, tapi kalau mau lebih
besar lagi harus mencari kain yang lebarnya lebih dari 1,5 m.

Caranya adalah sebagai berikut :

Bentangkan kain yang lebarnya 1,5 m panjang 2,5 m (gambar 1). Lalu lipat kain menjadi
2 bagian yang sama panjang (gambar 2).

Potong kain secara melengkung seperti pada gambar 3 (tanda garis putus-putus),
sehingga menjadi seperti gambar 4.
Jahit bagian tepi seperti pada gambar 5 (tanda garis putus-putus). Bagian tepi tidak
dijahit semuanya, tetapi disisakan bagian atas untuk wajah (yaitu ukuran lingkar wajah
dibagi dua).

Untuk membuat penutup dahi gunakan sisa kain yang ada. Caranya ukur lebar dahi dan
tinggi dahi, lalu lipat kain sisa dan potong elips dengan panjang sama dengan lebar dahi
dan lebar sama dengan tinggi dahi seperti gambar 6. Kalau dibuka lipatannya, hasilnya
seperti gambar 7.
Lalu tempelkan penutup dahi di bagian dalam jilbab, jahit lingkar muka bersamaan
dengan penutup dahi seperti gambar 8.

Kain penutup dahi akan menyisakan kain di bagian atas, bagian ini sebaiknya di-obras
(biasanya di toko alat2 jahit). Lalu bagian bawah jilbab (gambar 9) di-neci (ini juga
biasanya di toko alat2 jahit). Sehingga hasil akhirnya (dari belakang) seperti gambar
10 berikut ini:
Gambar 10

Untuk kain sisa tadi sebenarnya masih bisa untuk dibuat cadar tempel atau ikat, tapi
agak susah menjelaskannya, mungkin lain kali…

Selamat mencoba!!
3. ketiga

Sumber : http://duniajahitku.blogspot.co.id/2015/05/buat-kerudung-sendiri.html

Buat Kerudung Sendiri

BAHAN :
Kain Katun 2 meter

Busa untuk tudung 50 x 50 cm


Renda 3 meter

Kertas pola

CARA MEMBUAT:

CARA MEMBUAT POLA

Pola Kerudung:
Buat titik A dan tarik garis yang berpotongan di huruf A

Buat garis horizontal B yang sejajar dengan garis A dengan panjang 85 cm


Dari titik A, buat garis vertikal C dengan panjang 80 cm
Tentukan setengah ukuran lingkar wajah yang diambil dari titik A

Pola tudung Wajah:


Buat gambar setengah lonjong dengan panjang 40 cm dan lebar 8.5 cm
Tarik garis melengkung untuk menghubungkannya
Gunakan pola untuk memotong busa dan kain  

 CARA MENJAHIT KERUDUNG

Satukan busa dan kain yang dipotong menyerong dengan posisi busa berada di dalam lalu jahit tepi 

yang berbentuk melengkung 


Jahit bagian depan tudung dengan jarak 1 cm agar lebih rapi saat dikenakan nanti
Jahit kain kerudung yang berukuran 80 cm dan sisakan untuk lubang masuk wajah
Satukan bagian kerudung dengan tudungnya

Jahit renda untuk mempercantik bagian bawahnya


 Dan begini hasilnya...silahkan praktikkan di rumah

Anda mungkin juga menyukai