Anda di halaman 1dari 47

Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013

Analisis
Penguatan Proses

Perancangan
Kurikulum
KBK 2004
KTSP Pendalaman dan
Perluasan Materi
2006
Kesempatan
dan Tantangan
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai
(tersedia dimana saja, kapan saja) sumber observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu


Komputasi merumuskan masalah [menanya], bukan
(lebih cepat memakai mesin) hanya menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih


Otomasi berfikir analitis [pengambilan keputusan]
(menjangkau segala pekerjaan rutin) bukan berfikir mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya


Komunikasi kerjasama dan kolaborasi dalam
(dari mana saja, ke mana saja) menyelesaikan masalah
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kehidupan dan Karir Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media and


• Fleksibel dan adaptif • Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya • Komunikasi dan kolaborasi • Melek Media
• Produktif dan akuntabel • Melek TIK
• Kepemimpinan&tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan


bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran,
produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% Level 6
60%
50% 50% Level 5
40% 40% Level 4
30% 30%
20% Matematika 20% Level 3
10% IPA
10% Level 2
0% 0%
Level 1
Below Level 1

100% Level 6
90%
80%
70% Level 5 Hampir semua siswa Indonesia hanya
60%
50% menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
40% Level 4
30% sementara negara lain banyak yang sampai
20% Bahasa Level 3 level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
10%
0% bahwa semua manusia diciptakan sama,
Level 2
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
Level 1b yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan
Level 1a zaman  penyesuaian kurikulum
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% Indonesia 0%

Indonesia
Turkey

Malaysia
Iran

Turkey
Malaysia

Iran
Saudi Arabia

Saudi Arabia
Singapore
Japan

Singapore

Japan
Korea, Rep. of

Morocco

Korea, Rep. of

Morocco
Thailand

Thailand
Chinese Taipei

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara Chinese Taipei
hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Model Soal TIMSS

TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi


empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level
applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning
with incomplete information
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations) Merah: Belum Diajarkan di Kelas VII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas,
surface areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data & 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
Chances
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Arah Pengembangan: Penguatan Materi
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak
relevan bagi siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d
reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai
dengan materi yang dibutuhkan
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006

Kerah Saku

Lengan Kiri Lengan Kanan

Muka Kiri Muka Kanan


Belakang
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)

38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah Belakang
Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Lengan Kanan
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari Standar
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan melalui
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi Inti yang bebas mata
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran
Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk berkontribusi terhadap
pengetahuan pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,

4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari


kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat oleh
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas)

6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL,
SI, Proses, Penilaian
Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013

Dunia (Peradaban) Global


Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya

Pendidikan
Keluarga
Peserta

Sat
Didik

SD
SMP
PT SMA/K
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
2006 2013
Creating
Characterizing/ PT
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating

Organizing/
Analyzing Internalizing Associating Analyzing SMA/K

Applying Valuing Experi- SMP


menting Applying

Under- Under-
standing Responding Questioning
standing S
D
Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI

Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson

Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana Mengeva Mencipta


-lisis -luasi

Faktual
SD/MI
Konseptual
SMP/MTs
Prosedural SMA/MA/
SMK/MAK
Meta-
kognitif
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
SIKAP
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta

KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH KONKRET DAN ABSTRAK

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta

PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua
mendukung kompetensi kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
tertentu
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
berdiri sendiri dan memiliki yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
kompetensi dasar sendiri diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
pengetahuan carrier of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
dengan pendekatan yang pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik
berbeda melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Kurangnya penekanan pada Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
kemampuan prosedural prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
TIK adalah mata pelajaran TIK merupakan sarana pembelajaran,
sendiri dipergunakan sebagai media pembelajaran mata
pelajaran lain
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
mendukung kompetensi keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
tertentu
Mapel dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
sendiri dan memiliki memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap
kompetensi dasar sendiri kelas
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of
pengetahuan knowledge
Tiap mata pelajaran Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
diajarkan dengan sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
pendekatan yang berbeda mencoba, menalar,....
Untuk SMA, ada Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib,
penjurusan sejak kelas XI peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
kesamaan kompetensi dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi],
detil [sampai keahlian] didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan
pendalaman
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:

• Konstruski yang • Berorientasi pada karakteristik • Berbasis Tes


holistik kompetensi: dan Non Tes
• Sikap (Krathwohl) : Menerima + (porfolio)
• Didukung oleh Semua Menjalankan + Menghargai +
Materi atau Mapel • Menilai Proses
Menghayati + Mengamalkan dan Output
• Terintegrasi secara • Keterampilan (Dyers) : Mengamati dengan
Vertikal maupun + Menanya + Mencoba + Menalar + menggunakan
Horizontal Menyaji + Mencipta authentic
assesment
• Pengetahuan (Bloom & Anderson):
Mengetahui + Memahami + • Rapor memuat
Menerapkan + Menganalisa + penilaian
• Dikembangkan Mengevaluasi +Mencipta kuantitatif
Berbasis Kompetensi tentang
sehingga Memenuhi • Menggunakan Pendekatan pengetahuan
Aspek Kesesuaian dan Saintifik, Karakteristik dan deskripsi
Kompetensi sesuai Jenjang (SD: kualitatif
Kecukupan tentang sikap
Tematik Terpadu, SMP: Tematik
• Mengakomodasi Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, dan
Content Lokal, keterampilan
SMA : Tematik dan Mapel Kecukupan
Nasional dan
Internasional (antara • Mengutamakan Discovery
lain TIMMS, PISA, Learning dan Project Based
PIRLS) Learning
Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

...pendidikan (1) beriman dan bertakwa menjadi warga


dilakukan agar kepada Tuhan Yang Maha negara yang
“potensi peserta Esa, (2) berakhlak mulia, “demokratis”
didik serta
(3) sehat, (4) berilmu, “bertanggung
berkembang” cakap, kreatif, mandiri, jawab”.
kemampuan dan watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN

Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang


isi, proses dan penilaian

Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan keterampilan guru


serta kinerja guru mengimplementasikan kurikulum

Oleh sebab itu, kita sedang bicara pelatihan guru yang juga secara revolusioner mengubah
perilaku membelajarkan dan menilai siswa sesuai karakteristik kurikulum 2013 sehingga
secara utuh menghasilkan lulusan yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional
pendidikan
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN: UU SISDIKNAS

MEMBANGUN BANGSA YANG BESAR: (pasal 1 ayat 1)

Memiliki Kekuatan
Mewujudkan Spiritual Keagamaan,
Usaha Sadar Pengendalian Diri,
Suasana Belajar
dan Terencana Kepribadian,
dan Proses
Pembelajaran Kecerdasan, Akhlak
Mulia, serta
Keterampilan

Peserta Didik Secara


Aktif Mengembangkan
Potensi Dirinya

Dirinya,
BANGSA YANG
BESAR
Masyarakat,
BERMARTABAT Bangsa dan
Negara.
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...1/6

• Mengapa urutan KI mulai dari Sikap Spritual (KI-1), Sikap


Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) ?
(amati Pembukaan UUD 45, Pancasila, UU Sisdiknas)
• Mengapa urutan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
mulai dari KI-3 menuju KI-4 ? Keterampilan hanya dapat
dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan
(pelukis, penyanyi, olahragawan pasti memiliki pengetahuan
yang memadai tentang keterampilan yang ditekuninya).
Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3)
tidak akan menghasilkan karya yang baik.
• Dalam proses perolehan pengetahuan dan keterampilan sikap
diintegrasikan sehingga seluruh mata pelajaran diorientasikan
memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap
• Tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut sampai
pada keterampilan dan pembentukan sikap
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...2/6

• Dalam proses perancangan dan pembelajaran


alur yang digunakan adalah : bermula KI-3  KI
4 dan selanjutnya memberikan dampak
terhadap terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1
• Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu
diturunkan materi yang relevan dan rancangan
skenario pembelajaran termasuk penugasan
dan penilaian.
• Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan
tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan
KI-2 diintegrasikan
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...3/6

Contoh: Matematika:
Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat
grafik fungsi eksponensial dan logaritma
Indikator :
• Membuktikan sifat
• Menurunkan sifat
• Menenetukan kecukupan dan keperluan
grafik
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...4/6

Contoh: Matematika:
Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau
menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma
Indikator :
• Menentukan titik potong
• Menentukan nilai maksimum dan minimum
• Melukiskan grafik
• Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai
sifat2nya
• Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan
atau sebaliknya
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...5/6

Contoh: Matematika:
Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah
nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial
dan logaritma
Indikator :
Menggunakan grafik untuk menentukan :
• Perkembangan Bakteri
• Pertumbuhan Penduduk
• Bunga Uang
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...6/6

Contoh: Matematika:
KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab,
kerjasama, kecermatan
Indikator :
• Konsistensi terhadap waktu
• Konsitensi terhadap panduan
• Konsistensi terhadap norma atau nilai yang
telah ditetapkan sebelumnya
• Frekuensi ketepatan dan kebenaran
tindakan
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013

Silabus merupakan • Pengembangan


rencana Pembelajaran • Implementasi KURIKULUM 2013
pada mata pelajaran • Monitoring dan
atau tema tertentu Evaluasi
berisi:
a. Kompetensi inti;
b. Kompetensi dasar; • Landasan Filosofis
c. Materi pembelajaran; • Sosiologis KERANGKA DASAR
d. Kegiatan • Psikopedagogis
pembelajaran; • Yuridis
e. Penilaian; Acuan Pengembangan
f. Plokasi waktu; dan • Struktur di tingkat nasional
• Muatan Lokal di tingkat daerah
g. Sumber belajar. • KTSP
STRUKTUR

• Kompetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Muatan Pembelajaran • Kompetensi Dasar
• Mata Pelajaran • Indikator SILABUS
• Tujuan Pembelajaran
• Beban Belajar • Materi Pembelajaran
• Metode dan Pendekatan
• Media, alat dan Sumber
Belajar RPP
• Skenario Pembelajaran
• Penilaian
KERANGKA DASAR dan STRUKTUR KURIKULUM :

Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari
untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
KERANGKA DASAR dan STRUKTUR KURIKULUM :

Penyempurnaan Pola Pikir


4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
KERANGKA DASAR dan STRUKTUR KURIKULUM :

Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
KERANGKA DASAR dan STRUKTUR KURIKULUM :

6. kompetensi inti kelas menjadi unsur


pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. kompetensi dasar dikembangkan
didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
Matematika ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke Mulai dari pengamatan permasalahan
materi abstrak konkret, kemudian ke semi konkret,
dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang Rumus diturunkan oleh siswa dan
harus dihafal untuk permasalahan yang diajukan harus
menyelesaikan dapat dikerjakan siswa hanya dengan
permasalahan rumus-rumus dan pengertian dasar
(hanya bisa (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi
menggunakan) juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan Perimbangan antara matematika
matematika selalu dengan angka dan tanpa angka
diasosiasikan [gambar, grafik, pola, dsb]
dengan [direduksi
menjadi] angka

Sumber : Kemdikbud, 2012.


Matematika ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Tidak membiasakan Dirancang supaya siswa harus
siswa untuk berfikir berfikir kritis untuk menyelesaikan
kritis [hanya permasalahan yang diajukan
mekanistis]
5 Metode penyelesaian Membiasakan siswa berfikir
masalah yang tidak algoritmis
terstruktur
6 Data dan statistik Memperluas materi mencakup
dikenalkan di kelas IX peluang, pengolahan data, dan
saja statistik sejak kelas VII serta materi
lain sesuai dengan standar
internasional
7 Matematika adalah Mengenalkan konsep pendekatan
eksak dan perkiraan
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..1/2

• Mengacu pada kompetensi inti yang telah


dirumuskan untuk kelas dimana buku tersebut
ditulis
• Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada
siswa untuk menghasilkan output berupa
keterampilan siswa dan bermuara pada
pembentukan sikap siswa sebagai outcome
pembelajaran
• Menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
menyaji
• Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang
sedang dipelajari melalui deduksi [discovery
learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk
mencari tahu, bukan langsung diberi tahu.
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..2/2
• Memuat penilaian capaian pembelajaran
secara bertahap mulai review [ulasan],
exercise [latihan], problem [pemecahan
masalah], challenge [tantangan yang
membutuhkan pemikiran mendalam], dan
project [kegiatan bersama dalam
memecahkan permasalahan yang
membutuhkan dukungan sumber lainnya].
• Menekankan penggunaan bahasa yang jelas,
logis, sistematis.
• Keterampilan tidak selalu dalam ranah
abstrak, tetapi juga harus konkret dalam
bentuk tindakan nyata
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka


prinsip pembelajaran yang digunakan:
1. Dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar
berbasis aneka sumberbelajar;
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
berbasis kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. Daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi;
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;


8. Peningkatan dan keseimbanganantara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didiksebagai pembelajar sepanjanghayat;
10.pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani);
11.Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12.pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14.Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budayapesertadidik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

Kegiatan Inti :
• Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi
pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
• Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi
proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi,
dan komunikasi.
• Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat
prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar
peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap
pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik
menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan
pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta
didik.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
• Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak
langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
• Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
• Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
• Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu:
1) mengamati;
2) menanya;
3) mengumpulkan informasi;
4) mengasosiasi; dan
5) mengkomunikasikan.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
LANGKAH
KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR
DIKEMBANGKAN

Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,


menyimak, melihat (tanpa atau ketelitian, mencari
dengan alat) informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan


informasi yang tidak dipahami kreativitas, rasa ingin
dari apa yang diamati atau tahu, kemampuan
pertanyaan untuk mendapatkan merumuskan pertanyaan
informasi tambahan tentang apa untuk membentuk
yang diamati pikiran kritis yang perlu
(dimulai dari pertanyaan faktual untuk hidup cerdas dan
sampai ke pertanyaan yang belajar sepanjang hayat
bersifat hipotetik)
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
LANGKAH
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN
DIKEMBANGKAN

Mengumpulkan • melakukan Mengembangkan sikap


informasi/ eksperimen teliti, jujur,sopan,
eksperimen • membaca sumber menghargai pendapat
lain selain buku orang lain, kemampuan
teks berkomunikasi,
• mengamati objek/ menerapkan kemampuan
kejadian/aktivitas mengumpulkan informasi
• wawancara melalui berbagai cara yang
dengan nara dipelajari,
sumber mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
LANGKAH KOMPETENSI
PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR YANG
DIKEMBANGKAN
Mengasosiasikan • mengolah informasi yang sudah Mengembangkan
/mengolah dikumpulkan baik terbatas dari hasil sikap jujur, teliti,
infromasi kegiatan mengumpulkan/eksperimen disiplin, taat
mau pun hasil dari kegiatan aturan, kerja
mengamati dan kegiatan keras,
mengumpulkan informasi. kemampuan
• Pengolahan informasi yang menerapkan
dikumpulkan dari yang bersifat prosedur dan
menambah keluasan dan kedalaman kemampuan
sampai kepada pengolahan informasi berpikir induktif
yang bersifat mencari solusi dari serta deduktif
berbagai sumber yang memiliki dalam
pendapat yang berbeda sampai menyimpulkan .
kepada yang bertentangan
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
LANGKAH
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN
DIKEMBANGKAN

Mengkomunikasi Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap


kan pengamatan, jujur, teliti, toleransi,
kesimpulan kemampuan berpikir
berdasarkan hasil sistematis,
analisis secara lisan, mengungkapkan
tertulis, atau media pendapat dengan
lainnya singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
• Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
• Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang
dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,
museum, dan sebagainya.
• Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan
dengan menerapkannya.
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event)
yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari
suatu benda atau objek.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
b. Menanya
• Dalam kegiatan mengamati,guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.
• Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaantentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada
yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal
lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
• Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru,
masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke
tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
• Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya
maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
• Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan
beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta
didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan


• Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara.
• Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih
banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih
teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
• Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi
yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu
memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan
satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan
bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari
pola yang ditemukan.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam
kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil
tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok
peserta didik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai