Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PRAKTIKUM KE - V

BANGUN DATAR SEGI BANYAK

DOSEN PENGAMPU : YASIFATI HIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

INDRIANI TUTUARIMA (4181111015)


NAZLA ELPINA LUMBAN GAOL (4183311038)
RANI GEBYTA SINURAYA (4181111016)

KELAS MATEMATIKA DIK D 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
I. JUDUL PRAKTIKUM : BANGUN DATAR SEGI BANYAK

II. TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mengetahui pembuatan media pembelajaran


bangun datar suku banyak.

2. Mengetahui cara penggunaan media


pembelajaran bangun datar suku banyak.

3. Mengetahui manfaat media bangun datar


suku banyak.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media


pembelajaran bangun datar suku banyak.

III. ALAT DAN BAHAN : A. ALAT

NO. Nama Alat Jumlah


1. Pensil 1 buah
2. Spidol 1 buah
3. Penggaris 1 buah
4. Gunting 1 buah
5. Lem Kertas Secukupnya
6. Penghapus 1 buah
7. Pisau cutter 1 buah
8. Double tip Secukupnya

B. BAHAN

NO. Nama Bahan Jumlah


1. Benang Secukupnya
2. Styrofoum 2 buah
3. Origami Secukupnya

IV.TANGGAL PRAKTIKUM : 26 Maret 2021


V.TINJAUAN TEORITIS : Pembelajaran dengan alat peraga,
maksudnya adalah cara yang digunakan oleh guru
dalam menyampaikan materi pelajaran dengan
menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi
yang diajarkan. Alat peraga mempun yai arti
penting dalam pembelajaran, karena alat peraga
dapat membantu dan mempermudah dalam proses
pembelajaran. Alat peraga merupakan sebuah alat
atau perangkat yang digunakan guru untuk
menyampaikan materi kepada peserta didik agar
tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Manfaat alat peraga di antaranya adalah membantu
guru dalam memberi penjelasan konsep,
merumuskan atau membentuk konsep, melatih
siswa dalam keterampilan, memberi penguatan
konsep pada siswa, melatih siswa dalam
pemecahan masalah, melatih siswa dalam
pengukuran, dan mendorong siswa untuk berfikir
kritis dan analitik.. (Arsyad, Azhar. 2015).

Menurut Zulkardi dan Ilma (2010), pada


pendekatan ini peran guru tak lebih dari seorang
fasilitator, moderator atau evaluator sementara
peran siswa lebih banyak dan aktif untuk berpikir,
mengkomunikasikan argumentasinya,
menjustifikasi jawaban mereka, serta melatih
nuansa demokrasi dengan menghargai strategi atau
pendapat teman lain. Dalam membelajarkan
konsep geometri, Hiele (1999) menegaskan bahwa
untuk mengembangkan geometry thinking harus
melalui rangkaian aktivitas yang dimulai dari
permainan. Senada dengan hal tersebut,
pendekatan PMRI pun menekankan adanya
penggunaan konteks sebagai starting point dalam
pembelajaran matematika seperti permainan
tradisional, cerita rakyat, dan bentuk formal
matematika bisa digunakan sebagai konteks atau
masalah realistik sehingga siswa mampu
mengeluarkan pendapat, bertanya, dan
mempresentasikan jawabannya.Matematika
merupakan ilmu yang perlu dipahami oleh setiap
orang, terutama siswa yang berada pada jenjang
pendidikan formal. Sedangkan hakikat dari
matematika adalah siswa dihadapkan dalam belajar
matematika pada masalah tertentu berdasarkan
konstruksi pengetahuan yang diperolehnya ketika
belajar dan akan berusaha memecahkannya
(Hamzah, 2010). Siswa dapat peka terhadap
matematika hanya jika mereka memahami konsep
dan menginterpretasikannya. Sehingga untuk
mengetahui seseorang memahami suatu konsep
apabila seseorang dapat menyatakan pengertian
konsep dengan bahasanya sendiri. Salah satu kunci
keberhasilan dalam belajar matematika adalah
penguasaan konsep. Menurut Sagala (2009),
konsep merupakan suatu ide abstraksi yang
mewakili objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-
kegiatan, atau hubungan-hubungan yang
mempunyai atribut-atribut yang sama.
(Puspasari.,dkk, 2015)

Bangun datar merupakan salah satu pokok


bahasan yang sangat penting baik dalam
mempelajari geometri, maupun penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari. Bangun datar sangat
dibutuhkan sebagai bahan prasyarat untuk
mempelajari bangun ruang. Hal ini dapat diterima
karena saat kita mempelajari balok atau kubus
misalnya, kita akan menggunakan titik, garis, ruas
garis, sudut, persegi panjang, dan persegi. Dalam
kehidupan sehari-hari, bangun datar sangat banyak
ditemukan, misalnya kusen pintu ruang kelas dan
sisi atau tepi papan tulis. Segibanyak adalah suatu
kurva sederhana tertutup yang dibentuk oleh (terdiri
atas) segmen garis-segmen garis. Segmen garis-
segmen garis yang telah membentuk segi banyak
tersebut dinamakan sisi. Segibanyak mempunyai
paling sedikit tiga sisi. Segibanyak dengan tiga sisi
dinamakan segitiga. Segibanyak dengan empat sisi
dinamakan segi empat. Segibanyak dengan lima sisi
dinamakan segilima. Segibanyak dengan enam sisi
dinamakan segienam, dan begitu seterusnya.
Apabila suatu segibanyak ukuran sisinya sama dan
ukuran sudutnya juga sama, maka segibanyak
tersebut dinamakan segibanyak beraturan. (Karim
dan Hidayanto, 2006)

VI. PROSEDUR KERJA : A. BANGUN DATAR SEGI BANYAK

1. Membuat pola dua bangun datar :


 Beraturan
- Sama sisi dengan ukuran ( ) .
- Persegi dengan ukuran ( )
- Segi lima dengan ukuran
 Tak beraturan
- Segitiga sama kaki dengan ukuran
( ) .
- Persegi panjang dengan ukuran
( )
- Trapezium dengan ukuran

2. Menggunting pola yang sudah digambar.

Bangun datar yang sudah digunting sesuai


dengan pola seperti gambar dibawah ini.
3. Kemudian menulis tabel ketentuan mengenai
segi n-beraturan, besar sudut, dan besar tiap
sudut seperti gambar dibawah ini.

4. Menempelkan seluruh pola bangun datar dan


ketentuan yang telah dituliskan seperti gambar
dibawah ini..
VII. CARA MENGGUNAKAN : A. BANGUN DATAR SEGI BANYAK

1. Pertama, mengacak posisi bangun datar


segi banyak.
2. Kemudian meminta peserta didik untuk
mengelompokkan bangun datar
berdasarkan jenisnya yaitu, bangun datar
segi banyak beraturan dan bangun datar
segi banyak tak beraturan.
3. Selanjutnya, peserta didik menyebutkan
bangun datar apa saja yang termasuk di
dalam bangun datar segi banyak beraturan
dan bangun datar segi banyak tak
beraturan.
4. Lalu, peserta didik mengamati dan
mengkaitkan bangun datar yang sudah
dikelompokkan tadi berdasarkan sifatnya
dengan ketentuan atau keterangan yang
ada pada papan media.

VIII. KESIMPULAN : Dari praktikum mengenai bangun datar segi


banyak, dapat ditarik kesimpulan :
1. Adapun pembuatannya adalah dengan
menggunting beberapa bagian bangun datar
beraturan dan bangun datar tidak beraturang
menggunakan kertas origami, lalu
menempelkannya di kertas karton secara
tertata dan menarik. Ada sedikit informasi
yang diberikan sepert informasi sudut dari
bangun datar yang dimuat hal ini bertujuan
agar penggunaan media pembelajaran ini
dapat lebih mudah dipahami nantiya.
2. Adapun penggunaan media ini yaitu dengan
menentukan bentuk dan cirri – cirri dari
bangun datar teratur dan bangun datar segi
banyak, nah dari hal ini siswa diminta untuk
memberikan ciri – cirri bangun datar yang
memiliki bentuk keteraturan atau bukan lewat
sebuah pengukuran atau informasi yang
disediakan.
3. Dengan menggunakan media ini, sisiwa akan
lebih mudah memahami apa yang dimaksud
dengan bangun datar segi banyak dan mana
bangun datar yang bukan segi banyak lewat
informasi yang disediakan. Selain itu, dengan
menggunakan media ini sisiwa akan lebih
mudah memahami materi bangun datar suku
banyak karena ditampilkan dengan
mempunyai warna yang menambah daya tarik
siswa.
4. Adapun kelebihan dan kekurangan media ini
adalah :
a. kelebihan :
- warna yang menarik sehingga menambah
daya tarik
- mempermudah pemahaman siswa
mengenai materi bangun datar suku
banyak
- mudah diapikasikan (digunakan)
b. Kekurangan
- mudah rusak
- jangkauan materi yang tidak terlalu jauh.
- jika dibawah kedalam materi yang lebih
tinggi maka akan menyulitkan atau
membingungkan sisiwa.

IX. DAFTAR PUSTAKA : Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Karim,Abdul Muchtar; & Hidayanto


Ery.2006.Modul 1.Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan : Jakarta.

Puspasari,lia.,dkk. 2015. Desain Pembeljaran


Luas Segi banyak Menggunakan Tangram
Berpetak Di Kelas IV. Jurnal Inovasi
pembelajaran.Vol 1(2).
X. LAMPIRAN :
Gambar 10.1. Alat Peraga Bangun Datar Segi Banyak

Anda mungkin juga menyukai