0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan11 halaman
Praktikum membahas pembuatan media pembelajaran bangun datar segi banyak dengan menggunting pola bangun datar beraturan dan tidak beraturan dari kertas origami, menempelnya pada papan, dan cara menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis bangun datar dan menghubungkannya dengan ketentuannya.
Praktikum membahas pembuatan media pembelajaran bangun datar segi banyak dengan menggunting pola bangun datar beraturan dan tidak beraturan dari kertas origami, menempelnya pada papan, dan cara menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis bangun datar dan menghubungkannya dengan ketentuannya.
Praktikum membahas pembuatan media pembelajaran bangun datar segi banyak dengan menggunting pola bangun datar beraturan dan tidak beraturan dari kertas origami, menempelnya pada papan, dan cara menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis bangun datar dan menghubungkannya dengan ketentuannya.
2021 I. JUDUL PRAKTIKUM : BANGUN DATAR SEGI BANYAK
II. TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mengetahui pembuatan media pembelajaran
bangun datar suku banyak.
2. Mengetahui cara penggunaan media
pembelajaran bangun datar suku banyak.
3. Mengetahui manfaat media bangun datar
suku banyak.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media
pembelajaran bangun datar suku banyak.
III. ALAT DAN BAHAN : A. ALAT
NO. Nama Alat Jumlah
1. Pensil 1 buah 2. Spidol 1 buah 3. Penggaris 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Lem Kertas Secukupnya 6. Penghapus 1 buah 7. Pisau cutter 1 buah 8. Double tip Secukupnya
B. BAHAN
NO. Nama Bahan Jumlah
1. Benang Secukupnya 2. Styrofoum 2 buah 3. Origami Secukupnya
IV.TANGGAL PRAKTIKUM : 26 Maret 2021
V.TINJAUAN TEORITIS : Pembelajaran dengan alat peraga, maksudnya adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Alat peraga mempun yai arti penting dalam pembelajaran, karena alat peraga dapat membantu dan mempermudah dalam proses pembelajaran. Alat peraga merupakan sebuah alat atau perangkat yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik agar tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Manfaat alat peraga di antaranya adalah membantu guru dalam memberi penjelasan konsep, merumuskan atau membentuk konsep, melatih siswa dalam keterampilan, memberi penguatan konsep pada siswa, melatih siswa dalam pemecahan masalah, melatih siswa dalam pengukuran, dan mendorong siswa untuk berfikir kritis dan analitik.. (Arsyad, Azhar. 2015).
Menurut Zulkardi dan Ilma (2010), pada
pendekatan ini peran guru tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator sementara peran siswa lebih banyak dan aktif untuk berpikir, mengkomunikasikan argumentasinya, menjustifikasi jawaban mereka, serta melatih nuansa demokrasi dengan menghargai strategi atau pendapat teman lain. Dalam membelajarkan konsep geometri, Hiele (1999) menegaskan bahwa untuk mengembangkan geometry thinking harus melalui rangkaian aktivitas yang dimulai dari permainan. Senada dengan hal tersebut, pendekatan PMRI pun menekankan adanya penggunaan konteks sebagai starting point dalam pembelajaran matematika seperti permainan tradisional, cerita rakyat, dan bentuk formal matematika bisa digunakan sebagai konteks atau masalah realistik sehingga siswa mampu mengeluarkan pendapat, bertanya, dan mempresentasikan jawabannya.Matematika merupakan ilmu yang perlu dipahami oleh setiap orang, terutama siswa yang berada pada jenjang pendidikan formal. Sedangkan hakikat dari matematika adalah siswa dihadapkan dalam belajar matematika pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi pengetahuan yang diperolehnya ketika belajar dan akan berusaha memecahkannya (Hamzah, 2010). Siswa dapat peka terhadap matematika hanya jika mereka memahami konsep dan menginterpretasikannya. Sehingga untuk mengetahui seseorang memahami suatu konsep apabila seseorang dapat menyatakan pengertian konsep dengan bahasanya sendiri. Salah satu kunci keberhasilan dalam belajar matematika adalah penguasaan konsep. Menurut Sagala (2009), konsep merupakan suatu ide abstraksi yang mewakili objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan- kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. (Puspasari.,dkk, 2015)
Bangun datar merupakan salah satu pokok
bahasan yang sangat penting baik dalam mempelajari geometri, maupun penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bangun datar sangat dibutuhkan sebagai bahan prasyarat untuk mempelajari bangun ruang. Hal ini dapat diterima karena saat kita mempelajari balok atau kubus misalnya, kita akan menggunakan titik, garis, ruas garis, sudut, persegi panjang, dan persegi. Dalam kehidupan sehari-hari, bangun datar sangat banyak ditemukan, misalnya kusen pintu ruang kelas dan sisi atau tepi papan tulis. Segibanyak adalah suatu kurva sederhana tertutup yang dibentuk oleh (terdiri atas) segmen garis-segmen garis. Segmen garis- segmen garis yang telah membentuk segi banyak tersebut dinamakan sisi. Segibanyak mempunyai paling sedikit tiga sisi. Segibanyak dengan tiga sisi dinamakan segitiga. Segibanyak dengan empat sisi dinamakan segi empat. Segibanyak dengan lima sisi dinamakan segilima. Segibanyak dengan enam sisi dinamakan segienam, dan begitu seterusnya. Apabila suatu segibanyak ukuran sisinya sama dan ukuran sudutnya juga sama, maka segibanyak tersebut dinamakan segibanyak beraturan. (Karim dan Hidayanto, 2006)
VI. PROSEDUR KERJA : A. BANGUN DATAR SEGI BANYAK
1. Membuat pola dua bangun datar :
Beraturan - Sama sisi dengan ukuran ( ) . - Persegi dengan ukuran ( ) - Segi lima dengan ukuran Tak beraturan - Segitiga sama kaki dengan ukuran ( ) . - Persegi panjang dengan ukuran ( ) - Trapezium dengan ukuran
2. Menggunting pola yang sudah digambar.
Bangun datar yang sudah digunting sesuai
dengan pola seperti gambar dibawah ini. 3. Kemudian menulis tabel ketentuan mengenai segi n-beraturan, besar sudut, dan besar tiap sudut seperti gambar dibawah ini.
4. Menempelkan seluruh pola bangun datar dan
ketentuan yang telah dituliskan seperti gambar dibawah ini.. VII. CARA MENGGUNAKAN : A. BANGUN DATAR SEGI BANYAK
1. Pertama, mengacak posisi bangun datar
segi banyak. 2. Kemudian meminta peserta didik untuk mengelompokkan bangun datar berdasarkan jenisnya yaitu, bangun datar segi banyak beraturan dan bangun datar segi banyak tak beraturan. 3. Selanjutnya, peserta didik menyebutkan bangun datar apa saja yang termasuk di dalam bangun datar segi banyak beraturan dan bangun datar segi banyak tak beraturan. 4. Lalu, peserta didik mengamati dan mengkaitkan bangun datar yang sudah dikelompokkan tadi berdasarkan sifatnya dengan ketentuan atau keterangan yang ada pada papan media.
VIII. KESIMPULAN : Dari praktikum mengenai bangun datar segi
banyak, dapat ditarik kesimpulan : 1. Adapun pembuatannya adalah dengan menggunting beberapa bagian bangun datar beraturan dan bangun datar tidak beraturang menggunakan kertas origami, lalu menempelkannya di kertas karton secara tertata dan menarik. Ada sedikit informasi yang diberikan sepert informasi sudut dari bangun datar yang dimuat hal ini bertujuan agar penggunaan media pembelajaran ini dapat lebih mudah dipahami nantiya. 2. Adapun penggunaan media ini yaitu dengan menentukan bentuk dan cirri – cirri dari bangun datar teratur dan bangun datar segi banyak, nah dari hal ini siswa diminta untuk memberikan ciri – cirri bangun datar yang memiliki bentuk keteraturan atau bukan lewat sebuah pengukuran atau informasi yang disediakan. 3. Dengan menggunakan media ini, sisiwa akan lebih mudah memahami apa yang dimaksud dengan bangun datar segi banyak dan mana bangun datar yang bukan segi banyak lewat informasi yang disediakan. Selain itu, dengan menggunakan media ini sisiwa akan lebih mudah memahami materi bangun datar suku banyak karena ditampilkan dengan mempunyai warna yang menambah daya tarik siswa. 4. Adapun kelebihan dan kekurangan media ini adalah : a. kelebihan : - warna yang menarik sehingga menambah daya tarik - mempermudah pemahaman siswa mengenai materi bangun datar suku banyak - mudah diapikasikan (digunakan) b. Kekurangan - mudah rusak - jangkauan materi yang tidak terlalu jauh. - jika dibawah kedalam materi yang lebih tinggi maka akan menyulitkan atau membingungkan sisiwa.
IX. DAFTAR PUSTAKA : Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Karim,Abdul Muchtar; & Hidayanto
Ery.2006.Modul 1.Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan : Jakarta.
Puspasari,lia.,dkk. 2015. Desain Pembeljaran
Luas Segi banyak Menggunakan Tangram Berpetak Di Kelas IV. Jurnal Inovasi pembelajaran.Vol 1(2). X. LAMPIRAN : Gambar 10.1. Alat Peraga Bangun Datar Segi Banyak