Anda di halaman 1dari 3

Macam-Macam Bentuk Negara

1. Negara Konfederasi
Menurut L.Oppenheim: “Konfedersi terdiri dari beberapa Negara
yang berdaulat penuh yang untuk mempertahankan kemerdekaan
kemerdekaan ekstern dan intern, bersatu atas dasar perjanjian
internaasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat
perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap
Negara anggota konfederasi, tetapi tidak terhadap warga Negara-negara
itu”.
Kekuasaan alat bersama itu sangat terbatas dan hanya mencakup
persoalan-persoalan yang telah ditentukan. Negara-negara yang tergabung
dalam konfederasi itu tetap merdeka dan berdaulat, sehingga konfederasi
itu sendiri pada hakikatnya bukanlah merupakan Negara, baik ditinjau dari
sudut ilmu politik maupun dari sudut hokum internasional. Alat
perlengkapan bersama itu hanya berhubungan dengan pemerintah dari
Negara-negara anggota konfederasi, tetapi hubungannya dengan warga
Negara anggota konfederasi itu bersifat tidak langsung.1
Bentuk konfederasi tidak diakui sebagai negara berdaulat sendiri di
dalam hukum internasional, karena masing masing negara yang
membentuk konfederasi tetap memiliki kedudukan internasional sebagai
negara berdaulat. Contoh dari konfederasi antara lain PBB dan ASEAN.2
2. Negara kesatuan
Menurut C.F Strong:”Negara kesatuan ialah bentuk Negara dimana
wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif
nasional/pusat.”Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada
pemerintah daerah.Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk
menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak
otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap ditangan
1
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), hlm. 269.
2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/konfederasi (Diakses pada jumat, 11 oktober 2019 pukul
21:06 WIB).
pemerintah pusat. Dengan demikian yang menjadi hakikat Negara
kesatuan ialah bahwa kedaulatannya tidak terbagi , atau dengan kata lain
kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi, karena konstitusi Negara
kesatuan tidak mengakui badan legislatif lain selain dari badan legislatif
pusat.3
Ada dua ciri mutlak Negara kesatuan yaitu: (1) Adanya supremasi
dari dewan perwakilan rakyat pusat,(2) Tidak ada badan-badan lainnya
yang berdaulat.
3. Negara Federal
Menurut C.F Strong salah satu ciri Negara federal ialah bahwa ia
mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu
kedaulatan Negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan Negara
bagian. Penyelenggaraan kedaulatan keluar dari Negara-negara bagian
diserahkan sama sekali kepada pemerintah federal, sedangkan kedaulatan
kedalam dibatasi.4
Sekalipun terdapat banyak perbedaan antara Negara federal satu
sama lain, tetapi ada satu prinsip yang dipegang teguh, yaitu bahwa soal-
soal yang menyangkut Negara dalam keseluruhannya diserahkan kepada
kekuasaan federal. Dalam hal tertentu, misalnya mengadakan perjanjian
internasional atau mencetak uang, pemerintah federal bebas dari Negara
bagian dan dalam bidang itu pemerintah federal mempunyai kekuasaan
yang tertinggi. Tetapi untuk soal-soal yang menyangkut Negara bagian
belaka dan yang tidak termasuk kepentingan nasional, diserahkan kepada
kekuasaan Negara-negara bagian.
Untuk membentuk suatu Negara federal menurut C.F. Strong
diperlukan dua syarat, yaitu: (1) Adanya perasaan sebangsa di antara
kesatuan-kesatuan politik yang hendak membentuk federasi itu. (2).
Keinginan pada kesatuan-kesatuan politik yang hendak mengadakan

3
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), hlm. 269.
4
Ibid., hlm. 270
federasi untuk mengadakan ikatan terbatas, oleh karena apabila kesatuan-
kesatuan politik itu menghendaki persatuan, maka bukan federasilah yang
akan dibentuk, melainkan Negara kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai