Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN KOMPETENSI DAN DISIPLINAN KERJA DOSEN

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Tahrir

Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H Nasution No. 105 Bandung
email: mas.tahrir01@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berangkat dari fenomena yang ada di Fakultas Psikologi UIN Sunan
Gunung Dajti Bandung yaitu bahwa motivasi belajar mahasiswa tergolong rendah,
misalnya banyak mahasiswa yang jumlah kehadirannya kurang dari 75%. Disisi lain
65% dosen berlatar belakang pendidikan bukan psikologi murni, dan menurut mahasiswa
masih banyak dosen yang kompetensinya belum sesuai dengan bidang studi yang
diampunya. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan kausalitas atau sebab
akibat yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel terhadap
variabel lainnya. Jumlah sampel sebanyak 100 orang mahasiswa. Pengujian hipotesis
dengan uji statistik Product Momant dari Pearson karena data berskala interval.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kompetensi Dosen berhubungan secara
positif dan signifikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa dengan nilai rxy : 0.629, rtabel
0.195, dan p=0.000 (p<0.05). Demikian juga Disiplin Kerja Dosen berhubungan secara
positif dan signifikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa dengan nilai rxy: 0.755, rtabel
0.195, dan p=0.000 (p<0.05). Untuk Kompetensi Dosen dan Disiplin Kerja Dosen juga
memiliki berhubungan secara positif dan signifikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
dengan nilai rxy:0.762, rtabel : 0.195, dan p=0.000 (p<0.05), dan sebesar 58%.

Kata kunci: kompetensi, disiplin kerja, dan motivasi belajar

Abstract

Background this research from fenomena at Psychologycal Faculty of UIN Sunan


Gunung Djati Bandung, that student motivation to learn is very low, for example: student
present is small then 75%. Beside, 65% educational background lectures was not from
pure psychology. According to student opinion there are much lectures from Psychology
Faculty do not competence in their job matter. Research design is suvey and research
method is causality because the research goal is know how streng effect one variable to
an other variable. Total sampling are 100 students. Hypotetis test with Product Momant
from Pearson because scale of data is interval. The result is Lecture Competence have
possitive correlation and significant with Student Motivation to Learn with rxy value:
0.629, rtable 0.195, and p=0.000 (p<0.05). So Lecture Dicipline to Work have possitive
correlation and significant with Student Motivation to Learn with rxy value: 0.755, rtable
0.195, and p=0.000 (p<0.05). So Lecture Competence and Dicipline to Work have
possitive correlation and significant with Student Motivation to Learn with rxy
value:0.762, rtable : 0.195, and p=0.000 (p<0.05), and is 58%

Keywords: Competence, discipline to work, and motivation to learn


Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156

PENDAHULUAN banyak mahasiswa yang malas-malasan untuk


mengikuti perkuliahan pada mata kuliah ter-
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri in- tentu. Ketika sedang belajar tidak sedikit mah-
dividu yang menjadi penggerak untuk melaku- asiswa yang tetap ngobrol dengan teman-
kan suatu aktivitas. Motivasi merupakan salah teman dan tidak memperhatikan apa yang
satu determinan penting dalam proses belajar disampaikan oleh dosen. Situasi ini menjadi
mengajar. Motivasi menjadi penggerak psikis suatu yang sangat kontras dengan tujuan yang
dalam diri individu untuk melakukan kegiatan diinginkan oleh pihak Fakultas Psikologi UIN
belajar, menambah keterampilan, dan pengala- Sunan Gunung Djati Bandung yang meng-
man. Motivasi mendorong dan mengarahkan harapkan agar mahasiswanya dapat menjadi
minat individu untuk belajar guna mencapai contoh bagi Fakultas-fakultas lain yang ada di
prestasi belajar yang diinginkan. Individu yang lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
memiliki motivasi tinggi biasanya akan ber- Melihat fenomena di atas maka peneliti
sungguh-sungguh dalam belajar karena ia berencana melakukan penelitian untuk mene-
memiliki daya dorong yang tinggi untuk selalu mukan jawaban terhadap masalah yang muncul
melakukan aktivitas dalam rangka mencapai pada mahasiswa selama proses belajar me-
tujuan yang diinginkan. Motivasi bagi manusia ngajar. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah
memiliki fungsi yang sangat penting yaitu se- untuk : 1). Mengukur kompetensi kerja dosen
bagai daya pendorong timbulnya perilaku, Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
pengarah perbuatan untuk mencapai tujuan, Bandung. 2). Mengukur disiplin kerja dosen
dan penggerak perilaku. Tanpa motivasi dapat Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
di-bayangkan manusia akan diam tanpa gerak- Bandung. 3). Mengukur motivasi belajar ma-
an apapun dan tidak akan memperoleh apapun. hasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gu-
Prinsip motivasi bagi manusia adalah mem- nung Djati Bandung. 4). Mengukur hubungan
berikan penguatan, sokongan, dan arahan ber- antara kompetensi dosen terhadap motivasi
perilaku menuju tercapainya tujuan. belajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
Melihat paparan di atas dapat dimengerti Sunan Gunung Djati Bandung angkatan 2006-
bahwa motivasi adalah unsur yang sangat 2008.
penting dalam diri individu untuk mewujudkan Dalam penelitian ini kompetensi dosen
tujuannya. Tidak terkecuali bagi mahasiswa, peneliti ambil dari teorinya Pallan (2007:20)
motivasi menjadi suatu hal yang sangat pen- yang menyebutkan bahwa kompetensi sebagai
ting bagi mereka dalam rangka mewujudkan seperangkat tindakan cerdas dan penuh
prestasi belajar yang dinginkan. Namun pada tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-
kenyataanya yang peneliti temukan pada ma- tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.
hasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gu- Sedangkan variabel disiplin kerja peneliti
nung Djati Bandung sangat kontras dengan menggunakan teori pokoknya dari Hasibuan
keadaan yang seharusnya, dimana motivasi (2006:193) dimana disiplin kerja berarti
belajar mahasiswa sangat rendah. kesadaran dan kesediaan karyawan untuk
Berdasarkan hasil dari pengamatan lang- berperilaku sesuai dengan peraturan
sung terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi perusahaan baik peraturan yang tertulis
UIN Sunan Gunung Djati Bandung diperoleh maupun tidak tertulis. Dan untuk variable
data bahwa partisipasi mahasiswa di dalam motivasi belajar teori pokoknya dari Winkl
kelas sangat kurang misalnya setiap kali di- (1996:173) bahwa motivasi belajar adalah
adakan diskusi kelas yang ikut bertanya dan suatu dorongan yang ada di dalam diri untuk
memberikan pendapat tidak lebih 4-6 orang, melajar lebih baik dan memperoleh hasil
jika diberi tugas sampai batas waktu yang di- belajar yang maksimal.
tentukan belum mengumpulkannya, ketika di-
beri tugas untuk menyajikan makalah dikelas METODE PENELITIAN
hampir 60% mahasiswa tidak siap me-
nyajikannya dengan alasan belum siap dan ti- Desain penelitian yang digunakan dalam
dak memiliki referensi. penelitian ini adalah metoda penelitian survey.
Disamping itu masih banyak diantara Penelitian survey, hendak menggambarkan ka-
mahasiswa yang jumlah kehadiran masih ku- rakteristik-karakteristik tertentu dari suatu po-
rang terutama pada mata kuliah tertentu, masih pulasi, berkenaan dengan sikap, tingkah laku,

146
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)

ataupun aspek sosial lainnya. Adapun Metode Adapun standar nilai validitas yang
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dalam penelitian ini adalah 0.3 dan
adalah kausalitas atau sebab akibat: penelitian standar nilai reliabilitasnya adalah 0.6.
kausalitas atau sebab akibat adalah penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat
yang hendak rnenggarnbarkan bagaimana pe- hubungan antara kompetensi dan disiplin kerja
ngaruh satu variabel terhadap variabel lain. dosen dengan motivasi belajar pada mahasiswa
Populasi dalam penelitian ini adalah ma- Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
hasiswa yang tercatat aktif di Fakultas Psiko- Bandung angkatan 2006-2008. Adapun statis-
logi angkatan 2006-2008 berjumlah 200. Se- tik uji yang digunakan adalah Statistik Kore-
lanjutnya diambil sampel dengan mengguna- lasi Product Momant dari Pearson karena data
kan teknik klaster proporsional random sam- hasil penelitian bersifat Interval. Alasan meng-
pling yaitu teknik pengambilan sampel yang gunakan uji ini adalah data dalam penelitian ini
didasarkan pada peringkat kelas yang berim- berpasangan, data berskala interval yaitu data
bang dan diambil secara acak dari populasi dan yang menunjukkan adanya jarak yang sama,
diperoleh sampel sebanyak 100 orang. teknik statistik berbentuk non parametrik.
Teknik pengumpulan data yang digu- Dengan menggunakan uji korelasi ter-
nakan dalam penelitian ini adalah dengan sebut akan diuji apakah ada hubungan yang
menggunakan metode kuisioner. Adapun jenis signifikan yang positif atau tidak diantara
alat pengambilan datanya adalah berbentuk variabel yang satu dengan lainnya. Untuk me-
skala yaitu suatu alat pengambilan data yang nguji signifikansi nilai koefisien korelasi kedua
disusun dalam bentuk pernyataan dirnana sub- variabel maka nilai r yang diperoleh diban-
jek penelitian tinggal mengisi alternatif jawa- dingkan dengan nilai kritik r dengan tingkat
ban yang telahdisediakan. Adapun jenis skala keterpercayaan 95% dan α=0.05. Selanjutnya
yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pegaruh va-
adalah dengan menggunakan model Interval riabel X terhadap Y maka nilai koefisien ko-
Tampak Setara dari Thurston. Metoda ini relasi dikuadratkan dan kemudian dikalikan
adalah salah satu model penskalaan dengan 100%. Kriteria penolakan Ho, jika r hitung
menggunaakan pendekatan stimulus, artinya lebih besar dari harga kritis r dengan taraf
penskalaan dalam metode ini ditujukan untuk keterpercayaan 95% dan α =0.05 dengan
meletakkan stimulus atau pernyataan pada dk=N-1. Untuk melihat nilai kritik r maka lihat
suatu kontinum psikologis yang akan menun- table H (Faisal, 1992)
jukkan derajat favorabel atau tidak favo-
rabelnya pernyataan yang bersangkutan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dengan metoda ini responden diminta
untuk memberikan penilaian terhadap pernya- Hasil
taan menurut suatu kontinum yang bergerak
dari 1 sampai 5. Kepada responden dijelaskan Guna Menjelaskan hasil penelitian, ma-
bahwa angka yang berada paling kiri (paling ka penelitia akan memberikan gambaran secara
kecil) angka kontinum berisi efek yang paling singkat hasil perhitungan dengan mengguna-
tidak favorabel. dan angka yang paling kanan kan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
(paling kanan) angka kontinum berisi efek Pada statistik deskriptif peneliti akan menya-
paling .favorabel. Ini artinya bahwa sernakin jikan data dalam bentuk bentuk tendensi sen-
kecil (ke kiri) angka kontinum yang dipilih tral, keragaman atau variansi, frekuensi data
maka menunjukkan semakin negatif penilaian baik dalam bentuk tabel maupun grafik. Se-
terhadap penrnyataan tersebut, sebaliknya se- dangkan pada statistik inferensial peneliti akan
makin besar (ke kanan) angka kontinum yang menyajikan nilai korelasi antara satu variabel
dipilih maka semakin positif penilaian ter- dengan variabel lainnya. Variabel penelitian
hadap penyataan. Untuk memenuhi standar va- ini dapat dilihat dari deskripsi data masing-
liditas dan reliabilits alat ukur maka peneliti masing skor variabel penelitian ini yaitu:
melakukan uji coba alat ukur (skala) terhadap Kompetensi Dosen (X1), Disiplin Kerja Dosen
subjek yang memiliki karakteristik relatif sama. (X2) dan Motivasi Belajar Mahasiswa (Y)

147
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156

Kompetensi Dosen (X1) Dari tabel 3 tampak bahwa sebanyak 7


atau (7%) mahasiswa memberi skor kompe-
Dengan menggunakan statistik deskrip- tensi dosen berada pada kisaran 36-39, se-
tif pada variabel Kompetensi Dosen diperoleh banyak 15 atau (15%) mahasiswa memberi
data sebagai berikut: skor kompetensi dosen berada pada kisaran 40-
43, sebanyak 25 atau (25%) mahasiswa mem-
Tabel 1
beri skor terhadap kompetensi dosen berada
Data Deskriptif Variabel Kompetensi Dosen
pada kisaran 44-47, sebanyak 22 atau (22%)
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean
Deviation
mahasiswa memberi skor terhadap kompetensi
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic dosen berada pada kisaran 48-51, sebanyak 17
atau (17%) mahasiswa memberi skor nilai
VariabelX1 100 36 64 4838 48.38 6.026
Valid
kompetensi dosen berada pada kisaran 52-55,
N 100 sebanyak 11 atau (11%) mahasiswa memberi
(listwis
e)
skor kompetensi dosen berada pada kisaran 56-
Untuk menentukan tinggi rendahnya 59, dan hanya ada 3 atau (3%) mahasiswa yang
nilai skor kom-petensi dosen maka peneliti memberi skor kompetensi dosen pada kisaran
membuat norma dengan 5 kategori sebagai
60-64. Jika diperhatikan secara umum maka
berikut: terdapat 79 atau (79%) mahasiswa yang
Tabel 2 memberikan skor pada kisaran 40-55. Data ini
Norma Kompetensi Dosen menunjukkan bahwa lebih dari 2/3 responden
Kategori Skor menilai kompetensi dosen fakultas Psikologi
Sangat rendah 16-28 UIN Sunan Gunung Djati Bandung belum
Rendah 29-40 maksimal.
Moderat 41-52
Disiplin Kerja Dosen (X2)
Tinggi 53-66
Sangat tinggi 67-80 Dengan menggunakan statistik deskrip-
tif pada variabel Disiplin Kerja Dosen diper-
Jika nilai rata-rata skor kompetensi
oleh data sebagai berikut:
dosen yaitu 48.38 dikonfersikan dengan norma
diatas berada pada kelas interval 41-52, Tabel 4
dimana skor yang berada pada interval ini Data Deskriptif Variabel
berkategori moderat. Ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja Dosen
kompetensi dosen Fakultas Psikologi UIN Std.
N Minimum Maximum Sum Mean
Sunan Gunung Djati Bandung berada pada Deviation

taraf moderat. Selain itu juga peneliti Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

menyusun data hasil penelitian dalam bentuk VariabelX1 100 33 65 4708 47.08 7.048
distribusi fre-kuensi. Banyaknya kelas Valid
100
N
ditetapkan dalam pe-nelitian ini terdiri dari 7 (listwis
kelas dengan panjang kelas 4. e)
Dari tabel 4 di atas tampak bahwa me-
Tabel 3 nurut mahasiswa nilai disiplin kerja dosen-
Distribusi Frekuensi Jawaban Skor dosen Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung
Kompetensi Dosen Djati Bandung yang paling tinggi adalah 65,
Interval Nilai paling rendah 33, rata-ratanya adalah 47.08,
No. Frekuensi Persentase
Nilai Tengah dan standar deviasinya 7.048. Untuk menen-
1 36-39 37,5 7 7.00 tukan tinggi rendahnya nilai skor disiplin kerja
2 40-43 41,5 15 15.00 dosen maka peneliti membuat norma dengan 5
3 44-47 45,5 25 25.00 kategori sebagai berikut:
4 48-51 49,5 22 22.00
5 52-55 53,5 17 17.00
6 56-59 57,5 11 11.00
7 60-64 61,5 3 3.00
Jurnlah 100 100.00

148
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)

Tabel 5 kisaran 63-67. Jika diperhatikan secara umum


Norma Disiplin Kerja Dosen maka terdapat 95 atau (95%) mahasiswa yang
memberikan skor pada kisaran 33-57. Data ini
Kategori Skor
menunjukkan bahwa hampir seluruh respon-
Sangat rendah 16-28 den menilai disiplin kerja dosen Fakultas Psi-
Rendah 29-40 kologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ma-
Moderat 41-52 sih rendah.
Tinggi 53-66
Sangat tinggi 67-80 Motivasi Belajar Mahasiswa (Y)

Jika nilai rata-rata skor disiplin kerja Dengan menggunakan statistik deskrip-
dosen yaitu 47.08 dikonfersikan dengan norma tif pada variabel Motivasi Belajar Mahasiswa
diatas berada pada kelas interval 41-52, diperoleh data sebagai berikut:
dimana skor yang berada pada interval ini
berkategori moderat. Ini menunjukkan bahwa Tabel 7
disiplin kerja dosen Fakultas Psikologi UIN Data Deskriptif Variabel
Sunan Gunung Djati Bandung berada pada Motivasi Belajar
taraf moderat. Selain itu juga peneliti Std.
N Minimum Maximum Sum Mean
Deviation
menyusun data hasil penelitian dalam bentuk Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
distribusi frekuensi. Banyaknya kelas
VariabelX1 100 31 59 4789 47.89 6.051
ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 7
Valid
kelas dengan panjang kelas 5. N 100
(listwis
Tabel 6 e)
Dari tabel 7 di atas tampak bahwa skor
Distribusi Frekuensi Jawaban Skor motivasi belajar mahasiswa nilai Fakultas Psi-
Disiplin Kerja Dosen kologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Interval Nilai yang paling tinggi adalah 59, paling rendah 31,
No. Frekuensi Persentase
Nilai Tengah rata-ratanya adalah 47.89, dan standar devi-
1 33-37 35 10 10.00 asinya 6.051. Untuk menentukan tinggi ren-
2 38-42 40 15 15.00 dahnya nilai skor disiplin kerja dosen maka
3 43-47 45 22 22.00 peneliti membuat norma dengan 5 kategori
4 48-52 50 31 31.00 sebagai berikut:
5 53-57 55 17 17.00
Tabel 8
Norma Motivasi Belajar
6 58-62 60 4 4.00
7 63-67 65 1 1.00 Kategori Skor
Jurnlah 100 100.00 Sangat rendah 17-30
Rendah 31-44
Dari tabel 4.2 tampak bahwa sebanyak Moderat 45-58
10 atau (10%) mahasiswa member skor kom- Tinggi 59-72
petensi dosen berada pada kisaran 33-37, se- Sangat tinggi 73-85
banyak 15 atau (15%) mahasiswa memberi
skor kompetensi dosen berada pada kisaran 38- Jika nilai rata-rata skor motivasi belajar
42, sebanyak 22 atau (22%) mahasiswa mem- yaitu 47.89 dikonfersikan dengan norma diatas
beri skor terhadap kompetensi dosen berada berada pada kelas interval 45-58, dimana skor
pada kisaran 43-47, sebanyak 31 atau (31%) yang berada pada interval ini berkategori
mahasiswa memberi skor terhadap kompetensi moderat. Ini menunjukkan bahwa motivasi
dosen berada pada kisaran 48-52, sebanyak 17 belajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
atau (17%) mahasiswa memberi skor nilai Sunan Gunung Djati Bandung berada pada
kompetensi dosen berada pada kisaran 53-57, taraf moderat. Selain itu juga peneliti
sebanyak 4 atau (4%) mahasiswa memberi menyusun data hasil penelitian dalam bentuk
skor kompetensi dosen berada pada kisaran 58- distribusi frekuensi. Banyaknya kelas
62, dan hanya ada 1 atau (1 %) mahasiswa ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 7
yang memberi skor kompetensi dosen pada kelas dengan panjang kelas 5.

149
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156

Tabel 9 Tabel 10
Distribusi Frekuensi Jawaban Skor Tabel Hasil Uji Statistik korelasi antara
Motivasi Belajar Variabel X1 dengan Y
No.
Interval Nilai
Frekuensi Persentase
rt abel
Nilai Tengah P = 0.05 = 0.01
Korelasi rhitung
1 31-34 32,5 5 5.00
2 35-38 36,5 13 13.00 0.629** 0.000 0.195 0.256
3 39-42 40,5 15 15.00
4 43-46 44,5 25 25.00
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai
5 47-50 48,5 17 17.00
rhitung = 0.629, nilai p = 0.000, = 0.05, dk =
6 51-54 52,5 28 28.00 N-1, dan nilai kritik r = 0.195. Kriteria pe-
7 55-59 56,5 11 11.00 nolakan H0 adalah: tolak H0 jika nilai rhitung >
Jurnlah 100 100.00 rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
diatas maka dapat diketahui bahwa rhitung =
Dari tabel 9 tampak bahwa sebanyak 5 0.629 > r tabel = 0.195, maka dapat disimpulkan
atau (5%) mahasiswa skor motivasi belajarnya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya
berada pada kisaran 31-34, sebanyak 13 atau terdapat hubungan positif yang signifikan
(13%) mahasiswa skor motivasi belajarnya antara kompetensi dosen dengan motivasi be-
berada pada kisaran 35-38, sebanyak 15 atau lajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan
(15%) mahasiswa skor motivasi belajarnya Gunung Djati Bandung.
berada pada kisaran 39-42, sebanyak 25 atau Untuk mengetahui kekuatan hubungan
(25%) mahasiswa skor motivasi belajarnya antara kompetensi dosen dengan motivasi
berada pada kisaran 43-46, sebanyak 17 atau belajar mahasiswa maka peneliti mengklari-
(17%) mahasiswa skor nilai motivasi belajar- fikasikan nilai rhitung terhadap klasifikasi
nya berada pada kisaran 47-50, sebanyak 28 Guilford (dalam Subino 1987). Berdasarkan
atau (28%) mahasiswa skor motivasi belajar- klasifikasi Guilford maka nilai rhitung berada
nya berada pada kisaran 51-54, dan sebanyak pada kelas 0.60 — 0.80 yaitu korelasi tinggi.
11 atau (11%) mahasiswa skor motivasi be- Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
lajarnya berada pada kisaran 55-59. hubungan antara kompetensi dosen dengan
Jika diperhatikan secara umum maka motivasi mahasiswa memiliki kekuatan yang
terdapat 89 atau (89%) mahasiswa yang skor tinggi. Untuk mengetahui tingkat pengaruh
motivasi belajarnya pada kisaran 31-54. Jika kompetensi dosen dalam meningkatkan moti-
data ini dikonfersikan pada norma di atas, vasi maka peneliti mengkuadratkan nilai rhitung.
maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ter- Setelah rhitung dikuadratkan maka diperoleh
dapat 89 atau (89%) motivasi belajar maha- hasil r2 = 0.39. Ini berarti bahwa kompetensi
siswa Fakultas Psikologi UTN Sunan Gunung dosen memiliki pengaruh yang cukup besar
Djati Bandung baru sampai tahap moderat, yaitu 39% dalam meningkatkan motivasi
sementara yang skor motivasi belajarnya tinggi belajar mahasiswa sedangkan 61% sisanya
hanya ada 11 atau (11%) mahasiswa saja. dipenga-ruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Hipotesis penelitian (H1) yang akan diuji
Pengujian Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah "Disiplin
Kerja Dosen berhubungan positif dan sig-
Hasil pengujian hipotesis yang diajukan nifikan terhadap Motivasi Belajar Maha-
dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut : siswa". Pengolahan data hasil penelitian meng-
Hipotesis penelitian pertama yang akan gunakan bantuan program SPSS versi 12
diuji dalam penelitian ini adalah "Kompetensi diuraikan sebagai berikut :
Dosen berhubungan positif dan signifikan Berdasarkan hasil uji statistik dengan
terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa". Ber- Product Moment dari Pearson terhadap
dasarkan hasil uji statistik dengan Product variabel X2 yaitu Disiplin Kerja Dosen dan
Moment dari Pearson terhadap variabel Kom- variabel Y yaitu Motivasi belajar mahasiswa
petensi Dosen dan Motivasi Belajar Maha- diperoleh data sebagai berikut :
siswa diperoleh data sebagai berikut :

150
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)

Tabel 11 Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai


Tabel Hasil Uji Statistik Hubungan antara rhitung = 0.762, nilai p = 0.000, = 0.05 dk =
Variabel X1 dengan Y N-1, dan nilai kritik r = 0.195. Kriteria
rt abel penolakan H0 adalah: tolak H0 jika nilai rhitung >
Korelasi rhitung P = 0.05 = 0.01 rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
maka dapat diketahui bahwa rhitung = 0.762 >
0.755** 0.000 0.195 0.256 rtabel = 0.195, maka dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat
hubungan positif yang signifikan antara
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai
kompetensi dan disiplin kerja dosen dengan
rhitung = 0.755, nilai p = 0.000, = 0.05, dan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi
nilai kritik r = 0.195. Kriteria penolakan H0 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
adalah: tolak H0 jika nilai rhitung > rtabel. Ber- Untuk mengetahui kekuatan hubungan
dasarkan hasil perhitungan tersebut diatas antara kompetensi dan disiplin kerja dosen
maka dapat diketahui bahwa r hitung = 0.755 > dengan motivasi belajar mahasiswa maka
rtabel = 0.195, maka dapat disimpulkan bahwa peneliti mengklarifikasikan nilai r terhadap
H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat klasifikasi Guilford (dalam Subino 1987).
hubungan positif yang signifikan antara disi- Berdasarkan klasifikasi koefisien kore-
plin kerja dosen dengan motivasi belajar lasi Guilford maka nilai rhitung berada pada
mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan kelas 0.60 — 0.80 yaitu korelasi tinggi.
Gunung Djati Bandung. Berdasarkan klasi- Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
fikasi koefisien korelasi Guilford maka nilai hubungan antara kompetensi dan disiplin kerja
rhitung berada pada kelas korelasi tinggi. Dengan dosen dengan motivasi mahasiswa memiliki
dernikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kekuatan yang tinggi.
antara disiplin kerja dosen dengan motivasi Untuk mengetahui tingkat pengaruh
mahasiswa memiliki kekuatan tinggi. kompetensi dan disiplin kerja dosen dalam me-
Untuk mengetahui tingkat pengaruh di- ningkatkan motivasi maka peneliti meng-
siplin kerja dosen dalam meningkatkan moti- kuadratkan nilai rhitung. Setelah rhitung dikua-
vasi maka peneliti mengkuadratkan nilai rhitung. dratkan maka diperoleh hasil r2 = 0.58. Ini
Setelah rhitung dikuadratkan maka diperoleh berarti bahwa kompetensi dan disiplin kerja
hasil r2 = 0.57. Ini berarti bahwa disiplin kerja dosen memiliki pengaruh yang cukup besar
dosen memiliki pengaruh yang cukup besar yaitu 58% dalam meningkatkan motivasi
yaitu 57% dalam meningkatkan niotivasi belajar mahasiswa sedangkan 43% sisanya
belajar mahasiswa sedangkan 43% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Hipotesis penelitian (H1) yang akan Pembahasan
diuji ketiga dalam penelitian ini adalah
"Kompetensi dan Disiplin Kerja Dosen Dalam kegiatan belajar megajar, apabila
berhubungan positif dan signifikan terhadap ada seorang mahasiswa, misalnya tidak ber-
Motivasi Belajar Mahasiswa". buat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka
Berdasarkan hasil uji statistik dengan perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab
Product Moment dari Pearson terhadap itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia
variabel Xl dan X2 yaitu Kompetensi dan tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada prob-
Disiplin Kerja Dosen dengan variabel Y yaitu lem pribadi, kurang motivsi, tidak ada contoh
Motivasi Belajar Mahasiswa diperoleh data dari dosen, atau dosennya tidak dapat me-
sebagai berikut: nyampaikan materinya dengan baik. Hal ini
Tabel 12 berarti pada diri mahasiswa tidak terjadi peru-
Tabel Hasil Uji Statistik Hubungan antara bahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk
Variabel X1 dan X2 dengan Y melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tu-
juan atau kebutuhan belajar.
rt abel
Keadaan semacam ini perlu dilakukan
Korelasi rhitung P = 0.05 = 0.01
daya upaya yang dapat menemukan sebab-
0.762** 0.000 0.195 0.256 Musababnya kemudian mendorong mahasiswa
itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya
151
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156

dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain, yang cukup besar dalam meningkatkan mo-
mahasiswa perlu diberikan rangsangan agar tivasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini
tumbuh motivasi pada dirinya, atau singkatnya membuktikan bahwa kualitas dosen yang
diberi motivasi. tergambar dalam kompe-tensinya menjadi
Mengkaji tentang motivasi belajar ma- salah satu faktor pendorong mahasiswa untuk
hasiswa sebenarnya banyak faktor yang ber- mau belajar dengan giat dan penuh semangat.
kaitan dan mempengaruhinya, baik yang me- Dalam Peraturan Menteri No.045/U/2002
ningkatkan maupun yang menurunkan. Faktor- tentang kompetensi guru dan dosen disebutkan
faktor yang dapat memicu naiknya motivasi bahwa salah satu indikator kompetensi
belajar mahasiswa misalnya adalah lingkungan kepribadian adalah guru dan dosen dapat
kampus yang nyaman, media pembelajaran dijadikan tauladan dan penutan oleh peserta
yang memadai, kualitas dosen yang mumpuni, didik.
dan iklim akademik yang menuntut mahasiswa Bagi seorang mahasiswa, dosen yang
untuk bersaing secara suportif. Sedangkan fak- memiliki kepribadian mudah bergaul, supel,
tor-faktor yang memungkinkan terjadinya pe- dapat mengerti perasaan mahasiswa yang se-
nurunan motivasi belajar mahasiswa adalah dang mengalami kesulitan, dan memiliki rasa
kurangnya penghargaan dosen terhadap hasil penghargaan yang tinggi terhadap mereka da-
kerja mahasiswa, kurangnya fasilitas yang di- pat dijadikan sebagai orang tua kedua bagi ma-
miliki oleh kampus, kurangnya perhatian pihak hasiswa. Kondisi ini mendorong mahasiswa
kampus terhadap kesulitan-kesulitan yang untuk menaruh kepercayaan yang tinggi kepa-
hidapi mahasiswa dan masih banyak faktor- da dosen agar dapat membantu menghadapi
faktor yang lainnya. kesulitan-kesulitan dalam proses perkuliahan
Untuk mengetahui secara akurat me- dan pergaulan di lingkungan kampus. Sehing-
ngenai faktor-faktor apa saja yang dapat me- ga akhirnya dosen-dosen yang memiliki kepri-
nurunkan dan menaikkan motivasi belajar badian demikian dapat menjadi salah satu fak-
mahasiswa maka peneliti melalukan penelitian tor yang mendorong mahasiswa untuk belajar
ini. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psi- lebih semangat, lebih baik, dan lebih ber-
kologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung de- tanggung jawab.
ngan subjek penelitian mahasiswa angkatan Demikian halnya dosen yang mampu
2006-2008 dengan hasil penelitian sebagai- menjelaskan materi dengan baik, memiliki per-
mana disebutkan di atas. siapan yang cukup, menguasai seluruh materi,
Berdasarkan hasil perhitungan uji statis- dan menguasai isu-isu terbaru yang berkaitan
tik Product Moment dari Pearson diperoleh dengan materi pelajaran, mampu menyusun
data bahwa nilai r hitung = 0.629, nilai kritik r materi secara runut. Kemampuan yang dimiliki
= 0.195 dan p = 0.000 (p < α = 0.05) dk=N-1, dosen tersebut membuat mahasiswa menaruh
dan. Kriteria penolakan H0 adalah: tolak H0 rasa kagum, menaruh rasa hormat, mudah
jika nilai rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil per- mencerna materi, tidak akan merasa bosan
hitungan tersebut diatas maka dapat diketahui dalam belajar, dan semangat mengikuti proses
bahwa rhitung = 0.629 > rtabel =0.195, maka dapat perkuliahan. Pada akhirnya dosen tidak perlu
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. harus repot-repot selalu memberi dorongan dan
Artinya terdapat hubungan positif yang mengingatkan mahasiswa untuk selalu belajar
signifikan antara kompetensi dosen dengan dengan baik karena mereka sudah terbang-
motivasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi kitkan motivasi belajarnya dengan mengikuti
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. proses pembelajaran yang menyenangkan
Jika dilihat dari tingkat pengaruh kom- Menurut Bandura (dalam Martinis Ya-
petensi dosen dalam meningkatkan motivasi min, 2009:1983) seseorang belajar tidak hanya
belajar mahasiswa maka diperoleh data bahwa ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang da-
kompetensi dosen memiliki peran 39% dalam tang dari dalam dirinya, atau oleh stimulus
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Ini yang datang dari lingkungan, akan tetapi me-
berarti bahwa 39% motivasi belajar mahasiswa rupakan interaksi diantara faktor yang datang
ditentukan oleh kompetensi dosen sedangkan dari dalam diri individu dan faktor yang datang
61% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Menurut Bandura (dalam
lainnya. Dengan melihat hasil ini membuk- Martinis Yarnin, 2009:193) salah satu cara
tikan bahwa kompetensi dosen memiliki peran mahasiswa untuk meningkatkan motivasi be-
152
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)

lajar adalah dengan cara belajar melalui model, Bandung dan memiliki komitmen yang tinggi
dalam hal ini dosen yang memiliki persiapan dalam melaksanakankesepakan dalam kontrak
yang baik dan mampu menyampaikan materi belajar dapat dijadikan sebagai figur/contoh
pelajaran dengan baik dapat meningkatkan dalam berperilaku sehari-hari di kampus mau-
motivasi belajar mahasiswa. Model lain yang pun di luar kampus. Kondisi ini mendorong
dapat meningkatkan motivasi belajar maha- mahasiswa untuk menaruh rasa hormat yang
siswa dari dosennya adalah jika dosen mampu tinggi kepada dosen agar dapat membantu
memahami dan merasakan apa yang dirasakan dalam pembentukan perilaku mereka untuk
oleh mahasiswa baik kebahagiaan dan kesu- keberhasilan dimasa yang akan datang. Se-
litan dalam belajar. Maka kemampuan ini da- hingga akhirnya dosen-dosen yang memiliki
pat mendorong mahasiswa untuk belajar de- disiplin kerja yang tinggi dapat menjadi salah
ngan semangat agar dirinya dapat menguasai satu faktor yang mendorong mahasiswa untuk
ilmu-ilmu yang dikuasai oleh dosennya. belajar lebih semangat dan lebih bergairah.
Berdasarkan hasil perhitungan uji statis- Demikian halnya dosen yang selalu data
tik Product Moment dari Pearson diperoleh tepat waktu, tidak pernah korupsi waktu, tidak
data bahwa nilai rhitung = 0.755, nilai kritik r = rnelebihkan waktu dalam belajar, jarang bolos,
0.195 dan p = 0.000 (p<α=0.05) dk=N-1. dan memberikan nilai tepat waktu. Perilaku
Kriteria penilkan H0 adalah: tolak H0 jika nilai dosen tersebut membuat mahasiswa menerap-
rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan kan kontrol diri yang tinggi dan menimbulkan
tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa kesiap-siagaan yang tinggi untuk selalu siap
rhitung = 0.755 > r tabel = 0.195, maka dapat mengikuti proses perkuliahan.
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Proses pemberian nilai yang tidak di-
Artinya terdapat hubungan positif yang tunda-tunda dapat meningkatkan motivasi ma-
signifikan antara disiplin kerja dosen dengan hasiswa karena nilai adalah keputusan yang
motivasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi dapat menentukan apa yang harus dilakukan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. selanjutnya. Walaupun terkadang dosen yang
Jika dilihat dari tingkat pengaruh disi- sangat disiplin tidak disukai oleh mahasiswa
plin kerja dosen dalam meningkatkan motivasi namun sebenarnya mahasiswa dapat mengam-
belajar mahasiswa maka diperoleh data bahwa bil contoh yang positif dari kedisiplinan yang
disiplin kerja dosen memiliki peran 57% dalam diterapkan oleh seorang dosen.
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Ini Berdasarkan hasil perhitungan uji statis-
berarti bahwa 57% motivasi belajar mahasiswa tik Product Moment dari Pearson diperoleh
ditentukan oleh disiplin kerja dosen sedangkan data bahwa nilai rhitung = 0.762, nilai p = 0.000,
43% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor α = 0.05, dk = N-1, dan nilai kritik r = 0.195.
lainnya. Dengan melihat hasil ini membuk- Kriteria penilkan H0 adalah: tolak H0 jika nilai
tikan bahwa disiplin kerja dosen memiliki rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan
peran yang cukup besar dalam meningkatkan tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa
motivasi belajar mahasiswa. rhitung = 0.762 > rtabel =0.195, maka dapat
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
disiplin kerja dosen yang tergambar dalam Artinya terdapat hubungan positif yang signifi-
perilakunya sehari-hari menjadi salah satu fak- kan antara kompetensi dan disiplin keija dosen
tor pendorong mahasiswa untuk mau belajar dengan motivasi belajar mahasiswa Fakultas
dengan giat dan penuh semangat. Nilai-nilai Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
yang ditanamkan tidak akan dijadikan pelaja- Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kom-
ran yang harus diikuti dan ditaati peserta didik petensi dan disiplin kerja dosen yang tergam-
jika dosen/guru tidak memiliki sikap disiplin bar dalam perilakunya sehari-hari menjadi sa-
diri. Karena biasanya peserta didik akan me- lah satu faktor pendorong mahasiswa untuk
ngikuti apa yang dicontohkan oleh dosen mau belajar dengan giat dan penuh semangat.
/gurunya jika mereka tidak disiplin maka pe- Jika dilihat dari tingkat pengaruh kom-
serta didik juga tidak akan mau berdisiplin diri. petensi dan disiplin kerja dosen dalam me-
Bagi seorang mahasiswa dosen yang ningkatkan motivasi belajar mahasiswa maka
memiliki sikap secara sadar dalam menaati diperoleh data bahwa disiplin kerja dosen me-
seluruh peraturan yang diberlakukan oleh miliki peran 58% dalam meningkatkan moti-
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati vasi belajar mahasiswa. Ini berarti bahwa 58%
153
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156

motivasi belajar mahasiswa ditentukan oleh berikut: (1) Melakukan sesuatu yang dapat me-
kompetensi dan disiplin kerja dosen, sedang- narik perhatian siswa, (2) Menjelaskan tujuan
kan 42% sisanya dipengaruhi oleh faktor-fak- /indikator yang ingin dicapai dalam belajar, (3)
tor lainnya. Dengan melihat hasil ini mem- Meningkatkan kompetensi prasyaratnya, (4)
buktikan bahwa kompetensi dan disiplin kerja Memberikan petunjuk belajar yang mungkin
dosen memiliki peran yang cukup besar dalam untuk dilakukan oleh mahasiswa, (5) Menyam-
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. paikan masalah, topik, dan konsep dengan
Bagi seorang mahasiswa dosen yang jelas, (6) Menampilkan diri sebagai dosen yang
memiliki kepribadian mudah bergaul, supel, kompeten, (7) Memberi umpan balik, (8)
dapat mengerti perasaan mahasiswa yang se- Memberikan penilaian terhadap tingkah laku
dang mengalami kesulitan, dan memiliki rasa mahasiswa dan (9) Menyimpulkan materi yang
penghargaan yang tinggi terhadap mereka, telah diajarkan.
memiliki sikap secara sadar dalam menaati Sedangkan menurut Mulyasa (2004
seluruh peraturan yang diberlakukan oleh dalam Martinis Yamin, 2009:111-112) untuk
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Bandung dan memiliki komitmen yang tinggi maha dosen harus melakukan hal-hal berikut:
dalam melaksanakan kesepakan dalam kontrak (1) Memberikan pilihan bagi mahasiswa yang
belajar dapat dijadikan sebagai figur/contoh lambat maupun yang cepat dalam melakukan
dalam berperilaku sehari-hari di kampus mau- tugas pembelajaran, (2) Memberikan pembe-
pun di luar kampus. Kondisi ini mendorong lajaran remedial bagi mahasiswa yang kurang
mahasiswa untuk menaruh rasa hormat yang berprestasi, atau berprestasi rendah, (3) Me-
tinggi kepada dosen agar dapat membantu ngembangkan organisasi kelas yang efektif,
dalam pembentukan perilaku mereka untuk menarik, nyaman, dan aman bagi perkem-
keberhasilan dimasa yang akan datang. Se- bangan potensi seluruh mahasiswa secara op-
hingga akhirnya dosen-dosen yang memiliki timal, (4) Menciptakan kerjasama saling meng-
disiplin kerja yang tinggi dapat menjadi salah hargai, baik antar mahasiswa maupun antara
satu faktor yang mendorong mahasiswa untuk mahasiswa dengan dosen dan pengelola yang
belajar lebih semangat dan lebih bergairah. lain, (5) Melibatkan mahasiswa dalam proses
Demikian halnya dosen yang selalu data perencanaan belajar dan pembelajaran, (6)
tepat waktu, tidak pernah korupsi waktu, tidak Mengembangkan proses pembelajaran sebagai
melebihkan waktu dalam belajar, jarang bolos, tanggung jawab bersama antara mahasiswa dan
dan memberikan nilai tepat waktu. Perilaku dosen, (7) Mengembangkan sistem evaluasi
dosen tersebut membuat mahasiswa menerap- pembelajaran yang menekankan pada evaluasi
kan kontrol diri yang tinggi dan menimbulkan diri.
kesiap-siagaan yang tinggi untuk selalu siap Menurut Sardiman (2008:92-95) untuk
mengikuti proses perkuliahan. Proses pem- menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa
berian nilai yang tidak ditunda-tunda dapat maka dosen harus melakukan hal-hal sebagai
meningkatkan motivasi mahasiswa karena nilai berikut: (1) Memberi angka/nilai. Angka / nilai
adalah keputusan yang dapat menentukan apa dapat meningkatkan motivasi belajar maha-
yang harus dilakukan selanjutnya. Walaupun siswa karena nilai adalah dapat dijadikan
terkadang dosen yang sangat disiplin tidak standar atas kerja yang dilakukan mahasiswa,
disukai oleh mahasiswa namun sebenarnya namun demikian ada beberapa mahasiswa
mahasiswa dapat mengambil contoh yang po- yang motivasinya menurun akibat nilai yang
sitif dari kedisiplinan yang diterapkan oleh diterimanya, (2) Memberi hadiah dan pujian.
seorang dosen. Hadiah dan pujian dapat meningkatkan mo-
Secara keseluruhan penelitian ini mem- tivasi mahasiswa karena hadiah adalah peng-
peroleh data bahwa komptensi dosen dan hargaan atas prestasi yang diperoleh maha-
disiplin kerja dosen berhubungan erat secara siswa selama proses belajar, namun demikian
positif dengan motivasi belajar. Oleh karena sama halnya nilai tidak semua mahasiswa mo-
itu agar motivasi belajar mahasiswa Fakultas tivasinya akan naik jika diberi hadiah atau
Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dipuji terutama bagi mahasiswa yang tidak
dapat meningkat, maka menurut Gagne dan membutuhkan jenis hadiah atau pujian yang
Briggs (1979 dalam Martinis Yamin, 2009: 54- diberikan oleh dosennya, (3) Memunculkan sa-
55) dosen harus melakukan hal-hal sebagai ingan / kompetisi. Saingan atau kompetisi
154
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)

dapat dijadikan alat untuk meningkatkan moti- Saran


vasi belajar mahasiswa karena dengan adanya
pesaing atau kompetitor mahasiswa tertantang Dengan meninjau terhadap hasil pene-
untuk mengalahkan pesaingnya atau setidak- litian ini, maka peneliti mengajukan saran agar
nya menyamakan kualitasnya dengan pesaing- dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak
kompetitor yang lebih tinggi, (4) Ego-envolve- yang bersangkutan :
rnent. Yaitu menyadarkan mahasiswa agar Untuk kepentingan pengembangan wa-
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya wasan keilmuan maka perlu dilakukan pene-
sebagai tantangan sehingga bekerja keras litian selanjutnya untuk mengetahui faktor lain
dengan mempertaruhkan harga diri, (5) Mem- yang ikut berperan dalam meninkatkan moti-
beri ulangan. Ulangan atau tes adalah sarana vasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
untuk mengevaluasi basil belajar, biasanya ma- Sunan Gunung Djati Bandung disamping va-
hasiswa akan meningkat motivasi belajarnya riabel kompetensi dosen dan disiplin kerja
jika dirinya mengetahui akan diadakan ulangan dosen
terhadap materi yang telah disampaikan oleh Mengingat pentingnya kompetensi do-
dosen, (6) Hukuman, hukuman adalah balasan sen dalam meningkatkan motvasi belajar ma-
yang bersifat negatif dengan tujuan untuk me- hasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gu-
minimalisir atau menghilangkan perilaku-peri- nung Djati Bandung,maka seharusnya pihak
laku yang tidak sesuai dengan tuntutan ling- fakultas harus terus berusaha untuk mening-
kungan. Jika ada mahasiswa yang tidak me- katkan kualitas dosen baik melalui pendidikan
ngerjakan tugas kemudian diberi hukuman formal maupun melalui kegiatan-kegiatan il-
yang setimpal maka mahasiswa tersebut pada miah lainnya.
waktu yang akan datang termotivasi untuk Mengingat petingnya disiplin kerja do-
mengerjakan tugasnya agar tidak mendapatkan sen dalam meningkatkan motivasi belajar ma-
hukuman lagi. hasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gu-
nung Djati Bandung, maka seharusnya pihak
SIMPULAN DAN SARAN fakultas harus terus berusaha untuk mening-
katkan kesadaran dosen untuk berdisiplin
Simpulan dalam bekerja baik melalui pertemuan rutin
maupun melalui pelatihan-pelatihan.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Mengingat pentingnya kompetensi dan
peneliti menyimpulkan bahwa kompetensi disiplin kerja dosen dalam meningkatkan moti-
dosen berhubungan positif dan signifikan vasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
terhadap motivasi belajar mahasiswa Fakultas Sunan Gunung Djati Bandung, maka seha-
Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung rusnya pihak fakultas harus terus berusaha
angkatan 2006-2008, dengan nilai r hitung > untuk meningkatkan kualitas dosen dan disi-
rtabel dan p < α = 0.05, dan sebesar 39%. plin kerja dosen.
Kemudian terdapat hubungan yang signifikan
dan positif antara disiplin kerja dosen dengan DAFTAR PUSTAKA
motivasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan
Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan Pengu-
206-2008, dengan nilai r hitung > rtabel dan p <
kurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta,
α = 0.05, dan sebesar 57%. Selain itu ter- 2000.
dapat hubungan yang signifikan dan positif ______ Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka
antara kompetensi dan disiplin kerja dosen Pelajar, Yogyakarta, 2003.
memiliki hubungan yang positif dan signifikan ______ Reliabilitas dan Validitas. Pustaka
dengan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Pelajar, Yogyakarta, 2000.
Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ______ Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka
angkatan 2006-2008, dengan nilai r hitung > Pelajar, Yogyakarta, 2003.
rtabel dan p < α = 0.05, dan sebesar 58%.

155
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156

Barliner dkk. Educational Psychology. Hough- Palan, R. Competency Managemen. PPM,


ton Miffin Company, Chicago USA, Jakarta, 2007.
1984. Prawirosentono, S. Analisis Organisasi. Reni-
Djamarah, S.B. Psikologi Belajar. Renika ka Cipta, Bandung, 1999.
Cipta, Jakarta, 2008 Rivai, F. Manajemen Sumber Daya Manusia
Hadi, S. Metodologi Research. Andi, Yogya- untuk Perusahaan dari Teori dan Praktik.
karta, 2004. Murai Kencana, Jakarta, 2004.
Hasibuan, M. Manajemen Sumber Daya Robbins, S.P. Perilaku Organisasi edisi leng-
Manusia. Bumi Aksara, Jakarta, 2006. kap Bahasa Indonesia. Indeks, 2008.
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber Daya Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar
Manusia Perusahaan. Remaja Rosda Mengajar. Rajawali Press, Jakarta, 2008.
Karya, Bandung, 2007. Sholahuddin. Persepsi Siswa terhadap Kedi-
Mulyasa, E. Standar Sertifikasi Guru. Remaja siplinan Guru Agama pengaruhnya te-
Rosda Karya. Bandung. 2008. rhadap Motivasi Belajar Siswa SMPN 1
Yamin, M. Sertifikasi Profesi Keguruan di Bekasi). Sripsi. 2006
Indonesia, Gaung Persada Press, Jakarta, Syah, M. Psikologi Pendidikan, Rosda Karya,
2009. Bandung,2006

156

Anda mungkin juga menyukai