Tahrir
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H Nasution No. 105 Bandung
email: mas.tahrir01@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini berangkat dari fenomena yang ada di Fakultas Psikologi UIN Sunan
Gunung Dajti Bandung yaitu bahwa motivasi belajar mahasiswa tergolong rendah,
misalnya banyak mahasiswa yang jumlah kehadirannya kurang dari 75%. Disisi lain
65% dosen berlatar belakang pendidikan bukan psikologi murni, dan menurut mahasiswa
masih banyak dosen yang kompetensinya belum sesuai dengan bidang studi yang
diampunya. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan kausalitas atau sebab
akibat yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel terhadap
variabel lainnya. Jumlah sampel sebanyak 100 orang mahasiswa. Pengujian hipotesis
dengan uji statistik Product Momant dari Pearson karena data berskala interval.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kompetensi Dosen berhubungan secara
positif dan signifikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa dengan nilai rxy : 0.629, rtabel
0.195, dan p=0.000 (p<0.05). Demikian juga Disiplin Kerja Dosen berhubungan secara
positif dan signifikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa dengan nilai rxy: 0.755, rtabel
0.195, dan p=0.000 (p<0.05). Untuk Kompetensi Dosen dan Disiplin Kerja Dosen juga
memiliki berhubungan secara positif dan signifikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
dengan nilai rxy:0.762, rtabel : 0.195, dan p=0.000 (p<0.05), dan sebesar 58%.
Abstract
146
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)
ataupun aspek sosial lainnya. Adapun Metode Adapun standar nilai validitas yang
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dalam penelitian ini adalah 0.3 dan
adalah kausalitas atau sebab akibat: penelitian standar nilai reliabilitasnya adalah 0.6.
kausalitas atau sebab akibat adalah penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat
yang hendak rnenggarnbarkan bagaimana pe- hubungan antara kompetensi dan disiplin kerja
ngaruh satu variabel terhadap variabel lain. dosen dengan motivasi belajar pada mahasiswa
Populasi dalam penelitian ini adalah ma- Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
hasiswa yang tercatat aktif di Fakultas Psiko- Bandung angkatan 2006-2008. Adapun statis-
logi angkatan 2006-2008 berjumlah 200. Se- tik uji yang digunakan adalah Statistik Kore-
lanjutnya diambil sampel dengan mengguna- lasi Product Momant dari Pearson karena data
kan teknik klaster proporsional random sam- hasil penelitian bersifat Interval. Alasan meng-
pling yaitu teknik pengambilan sampel yang gunakan uji ini adalah data dalam penelitian ini
didasarkan pada peringkat kelas yang berim- berpasangan, data berskala interval yaitu data
bang dan diambil secara acak dari populasi dan yang menunjukkan adanya jarak yang sama,
diperoleh sampel sebanyak 100 orang. teknik statistik berbentuk non parametrik.
Teknik pengumpulan data yang digu- Dengan menggunakan uji korelasi ter-
nakan dalam penelitian ini adalah dengan sebut akan diuji apakah ada hubungan yang
menggunakan metode kuisioner. Adapun jenis signifikan yang positif atau tidak diantara
alat pengambilan datanya adalah berbentuk variabel yang satu dengan lainnya. Untuk me-
skala yaitu suatu alat pengambilan data yang nguji signifikansi nilai koefisien korelasi kedua
disusun dalam bentuk pernyataan dirnana sub- variabel maka nilai r yang diperoleh diban-
jek penelitian tinggal mengisi alternatif jawa- dingkan dengan nilai kritik r dengan tingkat
ban yang telahdisediakan. Adapun jenis skala keterpercayaan 95% dan α=0.05. Selanjutnya
yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pegaruh va-
adalah dengan menggunakan model Interval riabel X terhadap Y maka nilai koefisien ko-
Tampak Setara dari Thurston. Metoda ini relasi dikuadratkan dan kemudian dikalikan
adalah salah satu model penskalaan dengan 100%. Kriteria penolakan Ho, jika r hitung
menggunaakan pendekatan stimulus, artinya lebih besar dari harga kritis r dengan taraf
penskalaan dalam metode ini ditujukan untuk keterpercayaan 95% dan α =0.05 dengan
meletakkan stimulus atau pernyataan pada dk=N-1. Untuk melihat nilai kritik r maka lihat
suatu kontinum psikologis yang akan menun- table H (Faisal, 1992)
jukkan derajat favorabel atau tidak favo-
rabelnya pernyataan yang bersangkutan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dengan metoda ini responden diminta
untuk memberikan penilaian terhadap pernya- Hasil
taan menurut suatu kontinum yang bergerak
dari 1 sampai 5. Kepada responden dijelaskan Guna Menjelaskan hasil penelitian, ma-
bahwa angka yang berada paling kiri (paling ka penelitia akan memberikan gambaran secara
kecil) angka kontinum berisi efek yang paling singkat hasil perhitungan dengan mengguna-
tidak favorabel. dan angka yang paling kanan kan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
(paling kanan) angka kontinum berisi efek Pada statistik deskriptif peneliti akan menya-
paling .favorabel. Ini artinya bahwa sernakin jikan data dalam bentuk bentuk tendensi sen-
kecil (ke kiri) angka kontinum yang dipilih tral, keragaman atau variansi, frekuensi data
maka menunjukkan semakin negatif penilaian baik dalam bentuk tabel maupun grafik. Se-
terhadap penrnyataan tersebut, sebaliknya se- dangkan pada statistik inferensial peneliti akan
makin besar (ke kanan) angka kontinum yang menyajikan nilai korelasi antara satu variabel
dipilih maka semakin positif penilaian ter- dengan variabel lainnya. Variabel penelitian
hadap penyataan. Untuk memenuhi standar va- ini dapat dilihat dari deskripsi data masing-
liditas dan reliabilits alat ukur maka peneliti masing skor variabel penelitian ini yaitu:
melakukan uji coba alat ukur (skala) terhadap Kompetensi Dosen (X1), Disiplin Kerja Dosen
subjek yang memiliki karakteristik relatif sama. (X2) dan Motivasi Belajar Mahasiswa (Y)
147
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156
taraf moderat. Selain itu juga peneliti Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
menyusun data hasil penelitian dalam bentuk VariabelX1 100 33 65 4708 47.08 7.048
distribusi fre-kuensi. Banyaknya kelas Valid
100
N
ditetapkan dalam pe-nelitian ini terdiri dari 7 (listwis
kelas dengan panjang kelas 4. e)
Dari tabel 4 di atas tampak bahwa me-
Tabel 3 nurut mahasiswa nilai disiplin kerja dosen-
Distribusi Frekuensi Jawaban Skor dosen Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung
Kompetensi Dosen Djati Bandung yang paling tinggi adalah 65,
Interval Nilai paling rendah 33, rata-ratanya adalah 47.08,
No. Frekuensi Persentase
Nilai Tengah dan standar deviasinya 7.048. Untuk menen-
1 36-39 37,5 7 7.00 tukan tinggi rendahnya nilai skor disiplin kerja
2 40-43 41,5 15 15.00 dosen maka peneliti membuat norma dengan 5
3 44-47 45,5 25 25.00 kategori sebagai berikut:
4 48-51 49,5 22 22.00
5 52-55 53,5 17 17.00
6 56-59 57,5 11 11.00
7 60-64 61,5 3 3.00
Jurnlah 100 100.00
148
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)
Jika nilai rata-rata skor disiplin kerja Dengan menggunakan statistik deskrip-
dosen yaitu 47.08 dikonfersikan dengan norma tif pada variabel Motivasi Belajar Mahasiswa
diatas berada pada kelas interval 41-52, diperoleh data sebagai berikut:
dimana skor yang berada pada interval ini
berkategori moderat. Ini menunjukkan bahwa Tabel 7
disiplin kerja dosen Fakultas Psikologi UIN Data Deskriptif Variabel
Sunan Gunung Djati Bandung berada pada Motivasi Belajar
taraf moderat. Selain itu juga peneliti Std.
N Minimum Maximum Sum Mean
Deviation
menyusun data hasil penelitian dalam bentuk Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
distribusi frekuensi. Banyaknya kelas
VariabelX1 100 31 59 4789 47.89 6.051
ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 7
Valid
kelas dengan panjang kelas 5. N 100
(listwis
Tabel 6 e)
Dari tabel 7 di atas tampak bahwa skor
Distribusi Frekuensi Jawaban Skor motivasi belajar mahasiswa nilai Fakultas Psi-
Disiplin Kerja Dosen kologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Interval Nilai yang paling tinggi adalah 59, paling rendah 31,
No. Frekuensi Persentase
Nilai Tengah rata-ratanya adalah 47.89, dan standar devi-
1 33-37 35 10 10.00 asinya 6.051. Untuk menentukan tinggi ren-
2 38-42 40 15 15.00 dahnya nilai skor disiplin kerja dosen maka
3 43-47 45 22 22.00 peneliti membuat norma dengan 5 kategori
4 48-52 50 31 31.00 sebagai berikut:
5 53-57 55 17 17.00
Tabel 8
Norma Motivasi Belajar
6 58-62 60 4 4.00
7 63-67 65 1 1.00 Kategori Skor
Jurnlah 100 100.00 Sangat rendah 17-30
Rendah 31-44
Dari tabel 4.2 tampak bahwa sebanyak Moderat 45-58
10 atau (10%) mahasiswa member skor kom- Tinggi 59-72
petensi dosen berada pada kisaran 33-37, se- Sangat tinggi 73-85
banyak 15 atau (15%) mahasiswa memberi
skor kompetensi dosen berada pada kisaran 38- Jika nilai rata-rata skor motivasi belajar
42, sebanyak 22 atau (22%) mahasiswa mem- yaitu 47.89 dikonfersikan dengan norma diatas
beri skor terhadap kompetensi dosen berada berada pada kelas interval 45-58, dimana skor
pada kisaran 43-47, sebanyak 31 atau (31%) yang berada pada interval ini berkategori
mahasiswa memberi skor terhadap kompetensi moderat. Ini menunjukkan bahwa motivasi
dosen berada pada kisaran 48-52, sebanyak 17 belajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
atau (17%) mahasiswa memberi skor nilai Sunan Gunung Djati Bandung berada pada
kompetensi dosen berada pada kisaran 53-57, taraf moderat. Selain itu juga peneliti
sebanyak 4 atau (4%) mahasiswa memberi menyusun data hasil penelitian dalam bentuk
skor kompetensi dosen berada pada kisaran 58- distribusi frekuensi. Banyaknya kelas
62, dan hanya ada 1 atau (1 %) mahasiswa ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 7
yang memberi skor kompetensi dosen pada kelas dengan panjang kelas 5.
149
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156
Tabel 9 Tabel 10
Distribusi Frekuensi Jawaban Skor Tabel Hasil Uji Statistik korelasi antara
Motivasi Belajar Variabel X1 dengan Y
No.
Interval Nilai
Frekuensi Persentase
rt abel
Nilai Tengah P = 0.05 = 0.01
Korelasi rhitung
1 31-34 32,5 5 5.00
2 35-38 36,5 13 13.00 0.629** 0.000 0.195 0.256
3 39-42 40,5 15 15.00
4 43-46 44,5 25 25.00
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai
5 47-50 48,5 17 17.00
rhitung = 0.629, nilai p = 0.000, = 0.05, dk =
6 51-54 52,5 28 28.00 N-1, dan nilai kritik r = 0.195. Kriteria pe-
7 55-59 56,5 11 11.00 nolakan H0 adalah: tolak H0 jika nilai rhitung >
Jurnlah 100 100.00 rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
diatas maka dapat diketahui bahwa rhitung =
Dari tabel 9 tampak bahwa sebanyak 5 0.629 > r tabel = 0.195, maka dapat disimpulkan
atau (5%) mahasiswa skor motivasi belajarnya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya
berada pada kisaran 31-34, sebanyak 13 atau terdapat hubungan positif yang signifikan
(13%) mahasiswa skor motivasi belajarnya antara kompetensi dosen dengan motivasi be-
berada pada kisaran 35-38, sebanyak 15 atau lajar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan
(15%) mahasiswa skor motivasi belajarnya Gunung Djati Bandung.
berada pada kisaran 39-42, sebanyak 25 atau Untuk mengetahui kekuatan hubungan
(25%) mahasiswa skor motivasi belajarnya antara kompetensi dosen dengan motivasi
berada pada kisaran 43-46, sebanyak 17 atau belajar mahasiswa maka peneliti mengklari-
(17%) mahasiswa skor nilai motivasi belajar- fikasikan nilai rhitung terhadap klasifikasi
nya berada pada kisaran 47-50, sebanyak 28 Guilford (dalam Subino 1987). Berdasarkan
atau (28%) mahasiswa skor motivasi belajar- klasifikasi Guilford maka nilai rhitung berada
nya berada pada kisaran 51-54, dan sebanyak pada kelas 0.60 — 0.80 yaitu korelasi tinggi.
11 atau (11%) mahasiswa skor motivasi be- Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
lajarnya berada pada kisaran 55-59. hubungan antara kompetensi dosen dengan
Jika diperhatikan secara umum maka motivasi mahasiswa memiliki kekuatan yang
terdapat 89 atau (89%) mahasiswa yang skor tinggi. Untuk mengetahui tingkat pengaruh
motivasi belajarnya pada kisaran 31-54. Jika kompetensi dosen dalam meningkatkan moti-
data ini dikonfersikan pada norma di atas, vasi maka peneliti mengkuadratkan nilai rhitung.
maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ter- Setelah rhitung dikuadratkan maka diperoleh
dapat 89 atau (89%) motivasi belajar maha- hasil r2 = 0.39. Ini berarti bahwa kompetensi
siswa Fakultas Psikologi UTN Sunan Gunung dosen memiliki pengaruh yang cukup besar
Djati Bandung baru sampai tahap moderat, yaitu 39% dalam meningkatkan motivasi
sementara yang skor motivasi belajarnya tinggi belajar mahasiswa sedangkan 61% sisanya
hanya ada 11 atau (11%) mahasiswa saja. dipenga-ruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Hipotesis penelitian (H1) yang akan diuji
Pengujian Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah "Disiplin
Kerja Dosen berhubungan positif dan sig-
Hasil pengujian hipotesis yang diajukan nifikan terhadap Motivasi Belajar Maha-
dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut : siswa". Pengolahan data hasil penelitian meng-
Hipotesis penelitian pertama yang akan gunakan bantuan program SPSS versi 12
diuji dalam penelitian ini adalah "Kompetensi diuraikan sebagai berikut :
Dosen berhubungan positif dan signifikan Berdasarkan hasil uji statistik dengan
terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa". Ber- Product Moment dari Pearson terhadap
dasarkan hasil uji statistik dengan Product variabel X2 yaitu Disiplin Kerja Dosen dan
Moment dari Pearson terhadap variabel Kom- variabel Y yaitu Motivasi belajar mahasiswa
petensi Dosen dan Motivasi Belajar Maha- diperoleh data sebagai berikut :
siswa diperoleh data sebagai berikut :
150
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)
dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain, yang cukup besar dalam meningkatkan mo-
mahasiswa perlu diberikan rangsangan agar tivasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini
tumbuh motivasi pada dirinya, atau singkatnya membuktikan bahwa kualitas dosen yang
diberi motivasi. tergambar dalam kompe-tensinya menjadi
Mengkaji tentang motivasi belajar ma- salah satu faktor pendorong mahasiswa untuk
hasiswa sebenarnya banyak faktor yang ber- mau belajar dengan giat dan penuh semangat.
kaitan dan mempengaruhinya, baik yang me- Dalam Peraturan Menteri No.045/U/2002
ningkatkan maupun yang menurunkan. Faktor- tentang kompetensi guru dan dosen disebutkan
faktor yang dapat memicu naiknya motivasi bahwa salah satu indikator kompetensi
belajar mahasiswa misalnya adalah lingkungan kepribadian adalah guru dan dosen dapat
kampus yang nyaman, media pembelajaran dijadikan tauladan dan penutan oleh peserta
yang memadai, kualitas dosen yang mumpuni, didik.
dan iklim akademik yang menuntut mahasiswa Bagi seorang mahasiswa, dosen yang
untuk bersaing secara suportif. Sedangkan fak- memiliki kepribadian mudah bergaul, supel,
tor-faktor yang memungkinkan terjadinya pe- dapat mengerti perasaan mahasiswa yang se-
nurunan motivasi belajar mahasiswa adalah dang mengalami kesulitan, dan memiliki rasa
kurangnya penghargaan dosen terhadap hasil penghargaan yang tinggi terhadap mereka da-
kerja mahasiswa, kurangnya fasilitas yang di- pat dijadikan sebagai orang tua kedua bagi ma-
miliki oleh kampus, kurangnya perhatian pihak hasiswa. Kondisi ini mendorong mahasiswa
kampus terhadap kesulitan-kesulitan yang untuk menaruh kepercayaan yang tinggi kepa-
hidapi mahasiswa dan masih banyak faktor- da dosen agar dapat membantu menghadapi
faktor yang lainnya. kesulitan-kesulitan dalam proses perkuliahan
Untuk mengetahui secara akurat me- dan pergaulan di lingkungan kampus. Sehing-
ngenai faktor-faktor apa saja yang dapat me- ga akhirnya dosen-dosen yang memiliki kepri-
nurunkan dan menaikkan motivasi belajar badian demikian dapat menjadi salah satu fak-
mahasiswa maka peneliti melalukan penelitian tor yang mendorong mahasiswa untuk belajar
ini. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psi- lebih semangat, lebih baik, dan lebih ber-
kologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung de- tanggung jawab.
ngan subjek penelitian mahasiswa angkatan Demikian halnya dosen yang mampu
2006-2008 dengan hasil penelitian sebagai- menjelaskan materi dengan baik, memiliki per-
mana disebutkan di atas. siapan yang cukup, menguasai seluruh materi,
Berdasarkan hasil perhitungan uji statis- dan menguasai isu-isu terbaru yang berkaitan
tik Product Moment dari Pearson diperoleh dengan materi pelajaran, mampu menyusun
data bahwa nilai r hitung = 0.629, nilai kritik r materi secara runut. Kemampuan yang dimiliki
= 0.195 dan p = 0.000 (p < α = 0.05) dk=N-1, dosen tersebut membuat mahasiswa menaruh
dan. Kriteria penolakan H0 adalah: tolak H0 rasa kagum, menaruh rasa hormat, mudah
jika nilai rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil per- mencerna materi, tidak akan merasa bosan
hitungan tersebut diatas maka dapat diketahui dalam belajar, dan semangat mengikuti proses
bahwa rhitung = 0.629 > rtabel =0.195, maka dapat perkuliahan. Pada akhirnya dosen tidak perlu
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. harus repot-repot selalu memberi dorongan dan
Artinya terdapat hubungan positif yang mengingatkan mahasiswa untuk selalu belajar
signifikan antara kompetensi dosen dengan dengan baik karena mereka sudah terbang-
motivasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi kitkan motivasi belajarnya dengan mengikuti
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. proses pembelajaran yang menyenangkan
Jika dilihat dari tingkat pengaruh kom- Menurut Bandura (dalam Martinis Ya-
petensi dosen dalam meningkatkan motivasi min, 2009:1983) seseorang belajar tidak hanya
belajar mahasiswa maka diperoleh data bahwa ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang da-
kompetensi dosen memiliki peran 39% dalam tang dari dalam dirinya, atau oleh stimulus
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Ini yang datang dari lingkungan, akan tetapi me-
berarti bahwa 39% motivasi belajar mahasiswa rupakan interaksi diantara faktor yang datang
ditentukan oleh kompetensi dosen sedangkan dari dalam diri individu dan faktor yang datang
61% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Menurut Bandura (dalam
lainnya. Dengan melihat hasil ini membuk- Martinis Yarnin, 2009:193) salah satu cara
tikan bahwa kompetensi dosen memiliki peran mahasiswa untuk meningkatkan motivasi be-
152
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)
lajar adalah dengan cara belajar melalui model, Bandung dan memiliki komitmen yang tinggi
dalam hal ini dosen yang memiliki persiapan dalam melaksanakankesepakan dalam kontrak
yang baik dan mampu menyampaikan materi belajar dapat dijadikan sebagai figur/contoh
pelajaran dengan baik dapat meningkatkan dalam berperilaku sehari-hari di kampus mau-
motivasi belajar mahasiswa. Model lain yang pun di luar kampus. Kondisi ini mendorong
dapat meningkatkan motivasi belajar maha- mahasiswa untuk menaruh rasa hormat yang
siswa dari dosennya adalah jika dosen mampu tinggi kepada dosen agar dapat membantu
memahami dan merasakan apa yang dirasakan dalam pembentukan perilaku mereka untuk
oleh mahasiswa baik kebahagiaan dan kesu- keberhasilan dimasa yang akan datang. Se-
litan dalam belajar. Maka kemampuan ini da- hingga akhirnya dosen-dosen yang memiliki
pat mendorong mahasiswa untuk belajar de- disiplin kerja yang tinggi dapat menjadi salah
ngan semangat agar dirinya dapat menguasai satu faktor yang mendorong mahasiswa untuk
ilmu-ilmu yang dikuasai oleh dosennya. belajar lebih semangat dan lebih bergairah.
Berdasarkan hasil perhitungan uji statis- Demikian halnya dosen yang selalu data
tik Product Moment dari Pearson diperoleh tepat waktu, tidak pernah korupsi waktu, tidak
data bahwa nilai rhitung = 0.755, nilai kritik r = rnelebihkan waktu dalam belajar, jarang bolos,
0.195 dan p = 0.000 (p<α=0.05) dk=N-1. dan memberikan nilai tepat waktu. Perilaku
Kriteria penilkan H0 adalah: tolak H0 jika nilai dosen tersebut membuat mahasiswa menerap-
rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan kan kontrol diri yang tinggi dan menimbulkan
tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa kesiap-siagaan yang tinggi untuk selalu siap
rhitung = 0.755 > r tabel = 0.195, maka dapat mengikuti proses perkuliahan.
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Proses pemberian nilai yang tidak di-
Artinya terdapat hubungan positif yang tunda-tunda dapat meningkatkan motivasi ma-
signifikan antara disiplin kerja dosen dengan hasiswa karena nilai adalah keputusan yang
motivasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi dapat menentukan apa yang harus dilakukan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. selanjutnya. Walaupun terkadang dosen yang
Jika dilihat dari tingkat pengaruh disi- sangat disiplin tidak disukai oleh mahasiswa
plin kerja dosen dalam meningkatkan motivasi namun sebenarnya mahasiswa dapat mengam-
belajar mahasiswa maka diperoleh data bahwa bil contoh yang positif dari kedisiplinan yang
disiplin kerja dosen memiliki peran 57% dalam diterapkan oleh seorang dosen.
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Ini Berdasarkan hasil perhitungan uji statis-
berarti bahwa 57% motivasi belajar mahasiswa tik Product Moment dari Pearson diperoleh
ditentukan oleh disiplin kerja dosen sedangkan data bahwa nilai rhitung = 0.762, nilai p = 0.000,
43% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor α = 0.05, dk = N-1, dan nilai kritik r = 0.195.
lainnya. Dengan melihat hasil ini membuk- Kriteria penilkan H0 adalah: tolak H0 jika nilai
tikan bahwa disiplin kerja dosen memiliki rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan
peran yang cukup besar dalam meningkatkan tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa
motivasi belajar mahasiswa. rhitung = 0.762 > rtabel =0.195, maka dapat
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
disiplin kerja dosen yang tergambar dalam Artinya terdapat hubungan positif yang signifi-
perilakunya sehari-hari menjadi salah satu fak- kan antara kompetensi dan disiplin keija dosen
tor pendorong mahasiswa untuk mau belajar dengan motivasi belajar mahasiswa Fakultas
dengan giat dan penuh semangat. Nilai-nilai Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
yang ditanamkan tidak akan dijadikan pelaja- Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kom-
ran yang harus diikuti dan ditaati peserta didik petensi dan disiplin kerja dosen yang tergam-
jika dosen/guru tidak memiliki sikap disiplin bar dalam perilakunya sehari-hari menjadi sa-
diri. Karena biasanya peserta didik akan me- lah satu faktor pendorong mahasiswa untuk
ngikuti apa yang dicontohkan oleh dosen mau belajar dengan giat dan penuh semangat.
/gurunya jika mereka tidak disiplin maka pe- Jika dilihat dari tingkat pengaruh kom-
serta didik juga tidak akan mau berdisiplin diri. petensi dan disiplin kerja dosen dalam me-
Bagi seorang mahasiswa dosen yang ningkatkan motivasi belajar mahasiswa maka
memiliki sikap secara sadar dalam menaati diperoleh data bahwa disiplin kerja dosen me-
seluruh peraturan yang diberlakukan oleh miliki peran 58% dalam meningkatkan moti-
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati vasi belajar mahasiswa. Ini berarti bahwa 58%
153
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156
motivasi belajar mahasiswa ditentukan oleh berikut: (1) Melakukan sesuatu yang dapat me-
kompetensi dan disiplin kerja dosen, sedang- narik perhatian siswa, (2) Menjelaskan tujuan
kan 42% sisanya dipengaruhi oleh faktor-fak- /indikator yang ingin dicapai dalam belajar, (3)
tor lainnya. Dengan melihat hasil ini mem- Meningkatkan kompetensi prasyaratnya, (4)
buktikan bahwa kompetensi dan disiplin kerja Memberikan petunjuk belajar yang mungkin
dosen memiliki peran yang cukup besar dalam untuk dilakukan oleh mahasiswa, (5) Menyam-
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. paikan masalah, topik, dan konsep dengan
Bagi seorang mahasiswa dosen yang jelas, (6) Menampilkan diri sebagai dosen yang
memiliki kepribadian mudah bergaul, supel, kompeten, (7) Memberi umpan balik, (8)
dapat mengerti perasaan mahasiswa yang se- Memberikan penilaian terhadap tingkah laku
dang mengalami kesulitan, dan memiliki rasa mahasiswa dan (9) Menyimpulkan materi yang
penghargaan yang tinggi terhadap mereka, telah diajarkan.
memiliki sikap secara sadar dalam menaati Sedangkan menurut Mulyasa (2004
seluruh peraturan yang diberlakukan oleh dalam Martinis Yamin, 2009:111-112) untuk
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Bandung dan memiliki komitmen yang tinggi maha dosen harus melakukan hal-hal berikut:
dalam melaksanakan kesepakan dalam kontrak (1) Memberikan pilihan bagi mahasiswa yang
belajar dapat dijadikan sebagai figur/contoh lambat maupun yang cepat dalam melakukan
dalam berperilaku sehari-hari di kampus mau- tugas pembelajaran, (2) Memberikan pembe-
pun di luar kampus. Kondisi ini mendorong lajaran remedial bagi mahasiswa yang kurang
mahasiswa untuk menaruh rasa hormat yang berprestasi, atau berprestasi rendah, (3) Me-
tinggi kepada dosen agar dapat membantu ngembangkan organisasi kelas yang efektif,
dalam pembentukan perilaku mereka untuk menarik, nyaman, dan aman bagi perkem-
keberhasilan dimasa yang akan datang. Se- bangan potensi seluruh mahasiswa secara op-
hingga akhirnya dosen-dosen yang memiliki timal, (4) Menciptakan kerjasama saling meng-
disiplin kerja yang tinggi dapat menjadi salah hargai, baik antar mahasiswa maupun antara
satu faktor yang mendorong mahasiswa untuk mahasiswa dengan dosen dan pengelola yang
belajar lebih semangat dan lebih bergairah. lain, (5) Melibatkan mahasiswa dalam proses
Demikian halnya dosen yang selalu data perencanaan belajar dan pembelajaran, (6)
tepat waktu, tidak pernah korupsi waktu, tidak Mengembangkan proses pembelajaran sebagai
melebihkan waktu dalam belajar, jarang bolos, tanggung jawab bersama antara mahasiswa dan
dan memberikan nilai tepat waktu. Perilaku dosen, (7) Mengembangkan sistem evaluasi
dosen tersebut membuat mahasiswa menerap- pembelajaran yang menekankan pada evaluasi
kan kontrol diri yang tinggi dan menimbulkan diri.
kesiap-siagaan yang tinggi untuk selalu siap Menurut Sardiman (2008:92-95) untuk
mengikuti proses perkuliahan. Proses pem- menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa
berian nilai yang tidak ditunda-tunda dapat maka dosen harus melakukan hal-hal sebagai
meningkatkan motivasi mahasiswa karena nilai berikut: (1) Memberi angka/nilai. Angka / nilai
adalah keputusan yang dapat menentukan apa dapat meningkatkan motivasi belajar maha-
yang harus dilakukan selanjutnya. Walaupun siswa karena nilai adalah dapat dijadikan
terkadang dosen yang sangat disiplin tidak standar atas kerja yang dilakukan mahasiswa,
disukai oleh mahasiswa namun sebenarnya namun demikian ada beberapa mahasiswa
mahasiswa dapat mengambil contoh yang po- yang motivasinya menurun akibat nilai yang
sitif dari kedisiplinan yang diterapkan oleh diterimanya, (2) Memberi hadiah dan pujian.
seorang dosen. Hadiah dan pujian dapat meningkatkan mo-
Secara keseluruhan penelitian ini mem- tivasi mahasiswa karena hadiah adalah peng-
peroleh data bahwa komptensi dosen dan hargaan atas prestasi yang diperoleh maha-
disiplin kerja dosen berhubungan erat secara siswa selama proses belajar, namun demikian
positif dengan motivasi belajar. Oleh karena sama halnya nilai tidak semua mahasiswa mo-
itu agar motivasi belajar mahasiswa Fakultas tivasinya akan naik jika diberi hadiah atau
Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dipuji terutama bagi mahasiswa yang tidak
dapat meningkat, maka menurut Gagne dan membutuhkan jenis hadiah atau pujian yang
Briggs (1979 dalam Martinis Yamin, 2009: 54- diberikan oleh dosennya, (3) Memunculkan sa-
55) dosen harus melakukan hal-hal sebagai ingan / kompetisi. Saingan atau kompetisi
154
Hubungan Kompetensi dan Disiplinan Kerja Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Tahrir)
155
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2010, Vol. III, No.2: 145 - 156
156