Reformasi
Birokrasi
KOTA PADANG PANJANG
Implementasi RB
02 Berbagai kritik pada pelaksanaan Refomrasi Birokrasi selama ini,
yang dinilai sebagian pihak hanya bersifat prosedural
Roadmap RB
03 Permenpan No. 37 / 2013 - Pedoman Penyusunan Roadmap
Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
Agenda
04 Strategi dan Agenda dalam menyusun Roadmap Reformasi
Birokrasi Kota Padang Panjang
01
Pelayanan Publik
Mengapa Pemerintah Kota
Padang Panjang
Membutuhkan Reformasi
Birokrasi ?
2019 2019 2019 2016
Katagori Sangat Baik Katagori Baik Katadata Insight Centre E - Kelurahan
Rumah Sakit Ardoni. Dinas Dukcapil & Dinas Kota dengan Index Kelola “e-Kelurahan juga bisa di
PMPTSP Ekonomi Baik jadikan Tolak ukur kinerja
dari aparatur di Kelurahan
dalam melayani masyarkat,”
Kritik Implementasi RB
02
UKURAN DAMPAK
PROSEDURAL
SERAGAM
Bersifat prosedural, output
oriented (ditunjukkan dengan
Cenderung melakukan
dokumen), sehingga
penyeragaman (one-size-fits-all).
cenderung formalistis.
RB Berbasis Outcome
Integratif Fokus
Variasi
6 1
Evaluasi : Tercapainya target
Evaluasi : Tercapainya target Penentuan Tema
Transformasi (Sasaran
Ekonomi melalui
organisasi pada level outcome
organisasi pada level outcome Prioritas).
Sektor Pariwisata
sesuai sasaran prioritas
sesuai sasaran prioritas
Target Outcome:
1. Output RB 1. Jumlah wisatawan 22,3 juta
- Rightsizing organisasi
5 2. Devisa 30 M USD
2
- Peningkatan kapasitas SDM 3. PDB 6,5%
Output RB Perumusan
4. Tenaga target
Kerja 15 outcome
juta orang
2. Output Target Organisasi
Output Target Organisasi
- Meningkatnya Atraksi wisata tahunan
Identifikasi dan Identifikasi
permasalahan al.:
- Meningkatnya Amenitas wisata . masalahAtraksi
1. Minimnya (titik lemah)
2. Minimnya Amenitas
- Mudahnya Aksesibilitas wisata 3. Buruknya Aksesibilitas
4
1. Leading sector: 3
Distribusi pada K/L/DParekraf
sesuai Analisis/ identifikasi
Identifikasi area RBkebutuhan
yang akanRB
Kemen yang akan diintervensi:
perannya
2. Collaborator: diintervensi (Kelembagaan,
. SDM,
SDM,Program
Regulasi, & Anggaran,
Tata kelola,dan
PUPR, Kemenhub, DPDTT, kapasitas
Kemenaker dll teknologi,Pemda
dll)
3. Boundary partner:
Pemda dan BUMN/D
• Pemanfaatan Dana Desa • Maintenance amenitas
untuk pembangunan wisata
Kemendes
amenitas wisata Pemda • Pelatihan masyarakat
PDTT
• Pemberdayaan masyarakat sekitar destinasi wisata
Peningkatan
desa untuk pengelolaan • Pembangunan jalan
Amenitas Wisata prov/kab/kota
amenitas wisata
• Investasi pengelolaan
Swasta destinasi wisata
KPUPR
• Peningkatan
sarana/prasarana
jalan, jembatan & Pemda
infrastruktur daerah Transformasi
Peningkatan
wisata Ekonomi Melalui Peningkatan
• Peningkatan
Aksesibilitas
Pariwisata Atraksi Wisata • Kebijakan
sarana/prasarana Wisata
(Kemenparekraf) Pengembangan
penunjang Atraksi Wisata
• Fasilitasi /
Asistensi
KPerhubungan
REFORMASI
BIROKRASI
01 Menterjemahkan Prioritas Utama
02 Mengoperasionalkan RPJMD
TAHAP
04 Penyusunan Rencana Aksi
Fokus Perubahan
1. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintahan Daerah, yaitu prioritas yang dipilih
dari delapan area perubahan
2. Prioritas Pemeliharaan untuk hal-hal yang sudah baik/maju, yaitu prioritas yang
ditujukan untuk memelihara atau bahkan meningkatkan hal-hal yang sudah baik/maju,
agar tidak terjadi kemunduran;
3. Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan, yaitu prioritas yang ditujukan secara
spesifik pada pelayanan publik yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.
4. Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani.
5. Prioritas Perubahan Pada Satuan Perangkat Daerah, yaitu prioritas perubahan yang
dilakukan pada satuan perangkat daerah.
Langkah Langkah Umum
Penyusunan Rencana Aksi
rencana aksi reformasi birokrasi untuk seluruh prioritas
MODEL PERNILAIAN RB
Organisasi Saat K/L dan Pemda
Ini 2014
Redefinisi Visi,
P E N G U NStandar
G K Kinerja
IT 60% HASIL 40%
Akuntabilitas
Misi ,Strategi Penyusunan
Kinerja Instansi
dan Sasaran Organisasi IKU
Pemerintah
Organisasi
Pengembangan
Pengembangan Asesmen
Standar PENINGKATAN
Model Kompetensi
Kompetensi
PENATAAN Kompetensi
Individu PELAYANAN PUBLIK
TATALAKSANA (5%)Jabatan
(10%)
Pengembangan Pengembangan Database
Analisis
Indikator Karir Kepegawaian
Jabatan
Kinerja Jabatan
PENATAAN SISTEM
MANAJEMEN SDM (15%) Penilaian
Perbaikan Evaluasi Pemeringkatan
Kinerja PEMERINTAH YANG BERSIH & BEBAS
Tatalaksana/ Jabatan Jabatan
Pegawai
Proses Bisnis KKN (10)
03
Pemantauan dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi unit kerja Road Map dan Rencana
selaras dengan Road Map Kerja
Manajemen Perubahan
03
Pemantauan dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi
02 Penataan
02 E-Government
Peta proses bisnis dan Prosedur operasional telah dievaluasi dan disesuaikan
dengan perkembangan tuntutan efisiensi, dan efektivitas birokrasi
02 E-Government
SM Pengembangan
pegawai berbasis
Pelaksanaan 7 SDM 3 kompetensi
evaluasi jabatan
Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah sesuai kebutuhan unit kerja
dan selaras dengan kinerja utama
04
Add Text
Apakah pimpinan terlibat secara
langsung pada saat penyusunan 03
Add Text
Penetapan Kinerja
02
Add Text
RA
Add Text
Pemutakhiran data
kinerja dilakukan secara 03
berkala Add Text
7
1 2 3 4 5 6
Contents
Contents Contents Contents
Pembangunan
Penerapan SPIP Whistle-Blowing
Zona Integritas
System
1
Gratifikasi Gratifikasi
2
Penerapan SPIP
Unit kerja telah melakukan evaluasi atas Penerapan SPI Hasil Evaluasi
3
Pengaduan
Pengaduan Masyarakat
4
Whistle-Blowing System
5
Contents Penanganan Benturan Kepentingan
Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan
6
Pembangunan Zona Integritas
7
Contents Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Peningkatan Kualitas Yanlik
1
Standar Pelayanan
2
Budaya Pelayanan Prima
Pengelolaan Pengaduan 3
Penilaian kepuasan terhadap pelayanan
4
Pemanfaatan Teknologi Informasi
5
1
Standar Pelayanan
0813 8558 6665 0815 1464 0497 suriptox3@gmail.com Suripto Asli Wong Kebumen
ROAD MAP REFORMASI
BIROKRASI 2020-2024
Tujuan 1: Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
Sasaran
1.1. Menguatnya Integritas dan Budaya Antikorupsi dalam Birokrasi
Program Kegiatan Leading Sector
1.1.1. Internalisasi nilai 1.1.1.1 Menginduksi ASN tentang Antikorupsi dalam KPK, LAN, Kemendagri, KASN,
Antikorupsi untuk setiap jenjang jabatan Kemendikbud,
Penyelenggara Negara Kemenristekdikti,
1.1.1.2 Menganalisis rekam jejak jabatan dalam setiap Kemenkominfo
kenaikan jenjang jabatan
1.1.2. Penerapan Sistem 1.1.2.1 Menerapkan penanganan konflik kepentingan KPK
Integritas Nasional (SIN) dengan efektif
1.1.2.2 Mengelola laporan kekayaan pegawai Kemenpan
1.1.2.3 Menerapkan sistem whistleblowing Inspektorat/KPK
1.1.2.4 Menerapkan Laporan Gratifikasi ASN KPK
1.1.3. Penegakan Etika 1.1.3.1 Membangun kode etik dan kode perilaku KemenPANRB, LAN,
Penyelenggara Negara penyelenggara negara Kemendagri
1.1.3.2 Membentuk Undang-undang etika penyelenggara
negara
1.1.3.3 Membentuk Komisi Etika Penyelenggara Negara
yang lebih lanjut diatur dalam UU Etika
Penyelenggara Negara
Tujuan 1: Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
Sasaran
1.2. Meningkatnya Efektivitas Pengawasan
Program Kegiatan Leading Sector
1.2.1. Peningkatan 1.2.1.1 Menetapkan Undang Undang Sistem Pengawasan Internal Kementerian
Independensi dan Pemerintah (SPIP) PANRB, BPKP
Profesionalisme Lembaga 1.2.1.2 Membentuk Lembaga Pengawas Internal Pemerintah yang
Pengawasan Internal Independen dan Profesional yang lebih lanjut diatur dalam UU SPIP
Pemerintah 1.2.1.3 Meningkatkan jumlah, kompetensi, dan integritas auditor intern
dan ekstern yang menjadi bagian UU SPIP
1.2.2. Peningkatan sinergitas 1.2.2.1 Meningkatkan koordinasi antarlembaga pengawasan
pengawasan
Sasaran
1.3. Terselenggaranya birokrasi yang netral dan imparsial
Program Kegiatan Leading Sector
1.3.1. Peningkatan 1.3.1.1 Menetapkan PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian) berasal dari Kementerian
Independensi birokrasi dari jabatan karir tertinggi ASN PANRB, KASN,
politik 1.3.1.2 Memperkuat sistem promosi jabatan secara terbuka Kemendagri
1.3.1.3 Menetapkan PPK untuk dilarang mencalonkan diri dalam pilkada
1.3.2. Penerapan JPT sebagai 1.3.2.1 Membuat talent pool nasional untuk pejabat ASN untuk JPT BKN, KASN
pejabat ASN nasional pratama, madya, dan utama
Tujuan 1: Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
Sasaran
1.4. Meningkatnya Penerapan Manajemen Kinerja Pemerintah
Program Kegiatan Leading Sector
1.4.1. Implementasi 1.4.1.1 Mengimplementasikan Program/Aplikasi KRISNA secara efektif dan Bappenas,
perencanaan dan menyeluruh Kemendagri,
penganggaran berbasis kinerja 1.4.1.3 Menciptakan interoperability antara sistem perencanaan, Kemenkeu,
yang terintegrasi secara penganggaran, dan kinerja (KRISNA, Simda, Simral, SIPD, SIPKD) KemenPANRB,
konsisten BPKP
1.4.2. Penguatan kompetensi 1.4.2.1 Internalisasi budaya kinerja dalam berbagai pelatihan ASN KemenPANRB, LAN,
dan kultur yang mendukung Kemendagri
1.4.2.2 Memperluas pelatihan dan pengembangan kompetensi ASN terkait
penganggaran berbasis kinerja manajemen kinerja
1.4.2.3 Menggunakan indikator kinerja outcome/impact dalam
perencanaan dan penganggaran
1.4.3. Penguatan Implementasi 1.4.3.1 Memperbaiki ukuran kinerja outcome di setiap program dan
SAKIP kegiatan oleh instansi pemerintah
1.4.3.2 Meningkatkan bobot persentase penilaian hasil dalam SAKIP secara
selektif pada peringkat BB ke atas
1.4.3.3 Meningkatkan kompetensi ASN dalam penyusunan, pelaksanaan,
dan monitoring SAKIP
1.4.4. Pemanfaatan Informasi 1.4.4.1 Melakukan penilaian kinerja organisasi dan individu KemenPANRB, BKN
Kinerja dalam pengambilan 1.4.4.2 Menggunakan informasi kinerja untuk feedback atas proses bisnis
keputusan internal
Tujuan 1: Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
Sasaran
1.5. Meningkatnya fairness, transparansi, profesionalisme, dan nondiskriminatif dalam sistem pemerintahan
Program Kegiatan Leading Sector
1.5.1. Penguatan 1.5.1.1 Memperkuat ketersediaan one data system dalam semua pengambilan Kemenkominfo,
penerapan open keputusan dan kebijakan pada seluruh instansi pusat dan daerah BPS,
government (MEWUJUDKAN SATU DATA) Kemendagri,
1.5.1.2 Memperkuat fungsi dan peran lembaga/unit pengelola informasi di pusat ANRI, BSSN
dan daerah (PPID) dalam implementasi keterbukaan informasi
2.4.2. Penerapan sistem 2.4.2.1 Menetapkan sistem standarisasi dan sertifikasi nasional untuk assessment KemenPANRB,
promosi terbuka, center LAN, BKN
transparan, kompetitif, dan 2.4.2.2 Membuat sistem informasi database ASN yang telah mengikuti assessment
berbasis kompetensi untuk center
untuk jabatan pimpinan 2.4.2.3 Melakukan capability review terhadap ASN pada level jabatan JPT
tinggi 2.4.2.4 Membangun standar sistem seleksi jabatan
2.4.2.5 Menetapkan standarisasi, independensi, dan sertifikasi nasional untuk calon
anggota panitia seleksi
Tujuan 3: Pelayanan Publik yang Prima
Sasaran
3.1. Meningkatnya penciptaan inovasi dalam pelayanan publik
Program Kegiatan Leading Sector
3.1.1. Peningkatan replikasi 3.1.1.1 Menetapkan peraturan presiden mengenai replikasi inovasi pelayanan KemenPANRB,
hasil inovasi publik Kemendagri
3.1.1.2 Membentuk regional hub program replikasi
3.1.2. Peningkatan 3.1.2.1 Melembagakan hasil inovasi pelayanan publik melalui pembentukan KemenPANRB, LAN,
kesinambungan inovasi kebijakan K/L/Pemda (perda) Perguruan Tinggi,
yang dilakukan K/L/Pemda Kemenkeu, Kemendagri
3.1.3. Pemberian insentif 3.1.3.1 Meningkatkan kompetisi inovasi pelayanan publik di internal KemenPANRB,
pada K/L/Pemda yang K/L/Pemda Kemendagri
melakukan inovasi 3.1.3.2 Menetapkan Peraturan Presiden mengenai pemberian insentif inovasi
melalui DID (Dana Insentif Daerah) secara adil
Sasaran
3.2. Menguatnya pelayanan publik yang responsif dan berdaya saing
Program Kegiatan Leading Sector
3.2.1. Penguatan one stop 3.2.1.1 Memperluas pembentukan Mal Pelayanan Publik KemenPANRB,
services 3.2.1.2 Memperluas jenis pelayanan di Mal Pelayanan Publik Kemendagri
3.2.1.3 Memperkuat kelembagaan one stop services sampai kelurahan dan
kecamatan
Tujuan 3: Pelayanan Publik yang Prima
Sasaran
3.2. Menguatnya pelayanan publik yang responsif dan berdaya saing
Program Kegiatan Leading Sector
3.2.2. Penguatan aplication 3.2.2.1 Membentuk sistem aplikasi layanan berbasis teknologi informasi dan Kemenkominfo,
based services komunikasi Kemenkeu,
3.2.2.2 Mengembangkan kompetensi ASN berbasis IT KemenPANRB,
Kemendagri
3.2.3. Penguatan sistem 3.2.3.1 Mengintegrasikan semua sistem sistem di K/L/Pemda dengan SP4N LAPOR KemenPANRB,
penanganan pengaduan publik 3.2.3.2 Menetapkan peraturan presiden mengenai reward dan punishment dalam Kemendagri, KSP,
nasional sistem pengaduan masyarakat Ombudsman, LAN
3.2.3.3 Mewajibkan semua K/L/Pemda terintegrasi dalam sistem SP4N-LAPOR
3.2.4. Pembentukan sistem 3.2.4.1 Menetapkan peraturan presiden mengenai sistem pengaduan di Kemenpan
pengaduan di setiap penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik
penyelenggara dan pelaksana 3.2.4.2 Mengembangkan kompetensi ASN dalam penanganan pengaduan
pelayanan publik pelayanan publik
3.2.4.3 Mengembangkan interkoneksi pelayanan antarinstansi pemerintah
3.2.5. Perluasan jangkauan dan 3.2.5.1 Meningkatkan sistem informasi terintegrasi tentang ketersediaan pelayanan Kemendagri
ketersediaan akses pelayanan publik
publik kepada seluruh lapisan 3.2.5.2 Memperkuat fungsi kecamatan dan kelurahan sebagai sentral pelayanan
masyarakat publik
3.2.6. Peningkatan proses 3.2.6.1 Menyederhanakan berbagai proses perizinan Kemenko
perizinan dalam rangka 3.2.6.2 Melaksanakan cash less payment policy dalam pelayanan perizinan Perekonomian,
memperkuat ease of doing 3.2.6.3 Meningkatkan sistem informasi pelayanan publik terpadu terkait BKPM, Kominfo
business kemudahan perizinan dan EODB