Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4

TRAUMA SISTEM UROGENITAL


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Lebam di pinggang
Marni, 21 tahun, dibawa ke IGD RS setelah ditabrak oleh sepeda motor dan terkena stang sepeda
motor di bagian pinggang ketika sedang berlari pagi, kemudian ia jatuh dan kesakitan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya lebam di bagian pinggang kanan, nyeri pinggang perut
kanan bawah, serta adanya darah di urine. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya trauma
pada kandung kemih dan urethra.Marnii dirawat kemudian diobservasi dengan terlebih dahulu
dipasang indwelling cathether melalui urethtranya.
Di ruang yang sama ada laki-laki muda datang tidak sadarkan diri dengan syok hipovolemic TD
80/60, HR 120x/i, dengan lebam dan bengkak di pinggang kanan. Dokter kemudian memutuskan
untuk melakukan explorasi laparatomy oleh karenan curiga ada perdarahan yang berasal dari
ginjal.
Di ruang obstetri ada seorang dokter yang sedang menangani pasien kasus pemerkosaan.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kasus-kasus diatas?

JUMP 1
TERMINOLOGI
Indwelling cathether adalah Alat berupa tabung kecil yang fleksibel & biasa digunakan untuk
mengosongkan kandung kemih. Jenis ini ditujukan untuk pemakaian sementara waktu. Jenis ini
dilengkapi balon kecil yang berfungsi mencegah kateter bergeser dan keluar dari tubuh.
Syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh hilangnya darah dan
cairan tubuh dalam jumlah yang besar, sehingga jantung tidak dapat memompa cukup darah ke
seluruh tubuh.
Laparotomi eksplorasi adalah bedah terbuka yang dilakukan agar dapat menjangkau organ dan
jaringan internal tubuh untuk keperluan diagnostik.
JUMP 3 & 4
RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESA
1. Mgp terjadi lebam, nyeri pinggang dibagian kanan bawah dan hematuria?
Jawab:
Marni ditabrak bagian pinggangnya oleh setang sepeda motor sehingga kemungkinan terjadi
trauma pada daerah pinggang.
● Lebam di pinggang kanan
Bagian pinggang Marni ditabrak oleh setang sepeda motor artinya terdapat trauma langsung
akibat pukulan / kekerasan benda tumpul (setang motor) yang menyebabkan pecahnya kapiler
dan vena sehingg timbul lebam / suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit atau kutis.
● Nyeri di pinggang dan perut bawah
Rasa nyeri akibat trauma bisa timbul karena adanya :
1. Regangan pada kapsul ginjal
2. Nyeri di suprasimfisis akibat overdistensi vesika urinaria
3. Fraktur pelvis akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyeri.
4. Cedera pada jaringan lunak daerah yang terbentur.
5. Cedera otot.
● Adanya darah di urin karena trauma saluran kemih

2. Bgmna hub trauma kandung kemih yg diderita marni dg kejadian yg dialaminya?


Jawab :
Dilihat dr riwayat kecelakaan yg dialami marni dan hasil pemeriksaan fisik bisa disimpulkan
marni mengalami trauma kandung kemih dan urethra, dimana untuk trauma kandung kemih
sendiri / trauma buli paling banyak disebabkan karena trauma tumpul, dan biasanya kasusnya
bersamaan dengan fraktur pelvis (paling sering disebut juga dgn rupture buli ekstraperitoneal),
tetapi bisa juga cedera langsung ke kandung kemih nya (jarang terjadi disebut juga dengan
rupture buli intraperitoneal).

3. Trauma jenis apakah yg dialami oleh marni?


Jawab:
Marni terkena trauma tumpul di karenakan terbentur dengan stang sepeda motor (Tumpul, tajam,
tembak)Trauma traktus urinarius bagian bawah(buli-buli dan urethra)

4. Px lanjutan apa yg dilakukan dlm kasus marni?


Jawab :
a. Retrograde cystografi merupakan salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang
dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria ( kandung kemih ) dan uretra, dengan cara
memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui uretra, dengan mengunakan kateter
atau langsung menggunakan spuit.
b. Beberapa prosedur yang dapat dilakukan antara lain diagnostik peritoneal lavage, CT
scan, maupun Focused Assesment Sonography in Trauma (USG FAST). Diagnostik Peritoneal
Lavage (DPL) merupakan prosedur invasif yang bisa dikerjakan dengan cepat, memiliki
sensitivitas sebesar 98% untuk perdarahan intraperitoneal. DPL harus dilakukan pada pasien
trauma tumpul dengan hemodinamik abnormal.
5. Bgmna tx pada marni?
Jawab:
Penatalaksanaan Ruptur Buli
1. jika terdapat ruptur intraperitoneal harus dilakukan eksplorasi laparotomi untuk mencari
robekan pada buli-buliserta kemungkinan cedera organ lain.Rongga intraperitoneum dicuci,
robekan pada buli-buli dijahit 2lapis,kemudian dipasang kateter sistostomi yang dilewatkan di
luar sayatanlaparotomi. Dilepaskan kateter pada hari ke 7.
2. jika cedera ekstraperitoneal, robekan yang sederhana dianjurkan untuk memasang kateter 7-10
haritetapi dianjurkan juga untuk melakukanpenjahitan disertai pemasangan kateter sistostomi.
3. Untuk memastikan buli-buli telah sembuh, sebelum melepas kateter uretra/kateter sistostomi,
terlebihdahulu dilakukan pemeriksaan sistografiuntuk melihat kemungkinan masih adanya
ekstravasasi urin .
6. Bgmna tanda dan gejala pd trauma kandung kemih ?
Jawab:
Tanda dan Gejala
1. Nyeri suprapubik : Sakit adalah salah satu gejala utama kandung kemih pecah. Rasa sakit akan
suprapubik, atau di tengah bagian bawah perut. Rasa sakit akan sering mulai pada tingkat ringan
tetapi akan cepat meningkat selama periode waktu yang singkat, sering untuk tingkat
tertahankan. Rasa sakit akan konstan. Kelembutan di wilayah yang sama akan sering mendahului
atau menyertai rasa sakit (Gargulinski, 2012).
2. Kandung kemih Distensi : Distensi kandung kemih, yang merupakan ketidakmampuan untuk
buang air kecil, adalah tanda lain bahwa kandung kemih dapat pecah. Jika kandung kemih
bekerja normal, seseorang bisa buang air kecil di akan dan benar-benar mengosongkan kandung
kemih. Ketika kandung kemih pecah, urin dapat diadakan wajar dan normal tanpa kendali orang
tersebut (Gargulinski, 2012).

3. Hematuria: Kandung kemih yang pecah juga dapat menyebabkan hematuria, yang merupakan
darah dalam urin. Dokter biasanya dapat menandai masalah tergantung pada warna dan jumlah
darah dan pada saat mana tahap buang air kecil itu terjadi: di awal, tengah atau akhir. Dengan
kandung kemih pecah, darah akan diresapi seluruh buang air kecil. Ini juga akan begitu banyak
untuk menjadi mudah dilihat dengan mata telanjang, daripada membutuhkan mikroskop seperti
hematuria lainnya (Gargulinski, 2012).
4. Pembengkakan : Daerah di bagian bawah batang tubuh juga dapat menjadi bengkak dari
kandung kemih pecah. Daerah ini mungkin termasuk bokong dan perineum, yang merupakan
dasar panggul dikelilingi oleh lengkungan kemaluan di depan, di belakang tulang ekor dan tulang
pinggulnya di setiap sisi. Pria juga dapat menemukan diri dengan skrotum bengkak dari kandung
kemih pecah (Gargulinski, 2012).
5. Syok: Karena kandung kemih pecah begitu traumatis dan sering mengancam jiwa, orang yang
menderita dari satu dapat masuk ke shock. Beberapa tanda-tanda syok termasuk detak jantung
sangat cepat, juga dikenal sebagai takikardia, dan tekanan darah sangat rendah, juga dikenal
sebagai hipotensi (Gargulinski, 2012).
7. Apa tujuan dr masang indwelling cateter dan Komplikasi indwelling cateter serta Bgmna
perawatan dr pemasangan indwelling kateter?
Jawab:
Komplikasinya:
a. Iritasi ataupun trauma pada uretra Penggunaan kateter yang ukurannya tidak
tepat dapatmengiritasi uretra, sehingga kemungkinan terjadinya trauma pun meningkat
b. Krustasi pada kateter Urin yang banyak mengandung urea yang memproduksi bakteri
seperti Proteus mirabilis, yang meningkatkan pH urin memicu terbentuknya krusta
pada kateter. Lumen kateter tersumbat oleh kristal yang berasal dari campuran ph urin
yang tinggi, bakteri dan ion kalsium maupun ion magnesium. Pembentukan krusta yang
berasal dari garam urin dapat menjadi sumber pembentukan batu..
c. Terjadi blocking( Tersumbat, tidak mengalir dengan lancar ) Kerusakan pada kateter
yang disebabkan oleh krusta yangmenutupi area lumen kateter.
d. Terjadi kebocoran Kateter yang pada bagian balon untuk memfiksasi kateter tidak
terfiksasi dengan baik akan menyebabkan pengeluaran urin yang tidak tepat. Sehingga urin
dapat merembes keluar tidak melalui selang kateter.
e. Resiko infeksi saluran kemih tinggi. Pemasangan kateter akan menurunkan sebagian
besar daya tahan alami pada saluran kemih bagian bawah dengan menyumbat duktus
periuretralis, mengiritasi mukosa kandung kemih danmenimbulkan jalur artificial
untuk masuknya kuman ke dalamkandung kemih. Banyak mikroorganisme ini
merupakan bagian dari flora endogen atau flora usus normal, atau didapat
melaluikontaminasi silang oleh pasien atau petugas rumah sakit maupun melalui kontak
dengan peralatan yang tidak steril
8. Apa dx pada pasien marni dan dd nya?
Jawab:
DX : trauma vesical urinaria dan uretra
DD: ruptur uretra/ureter dan kontusio uretra
9. Mengapa bisa terjadi syok hipovolemic pd pasien muda tsb?
Jawab:
Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akibat berkurangnya volume plasma di
intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang
menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi
berat oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Kasus-kasus syok hipovolemik yang
paling sering ditemukan disebabkan oleh perdarahan sehingga syok hipovolemik dikenal juga
dengan syok hemoragik. Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh berbagai trauma hebat pada
organorgan tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun luka langsung pada
pembuluh arteri utama.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis adanya syok hipovolemik tersebut
pemeriksaan pengisian dan frekuesnsi nadi, tekanan darah, pengisian kapiler yang dilakukan
pada ujung-uung jari (refiling kapiler), suhu dan turgor kulit.
10. Apa komplikasi dan prognosis yg dpt terjadi pd marni?
Jawab :
komplikasi
- ruptur ekstraperitoneal (ekstravasasi urin ke rongga pelvis ->
abses pelvis)
ruptur intraperitoneal, jika tak segera dioperasi->peritonitis
prognosis
tergantung jenis trauma, 10-20% jika tak segera dirawat -> kematian

11. Apa tujuan dilakukan eksplorasi laparatomi pd pasien laki”?


Jawab :
Tujuan
Prosedur ini dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami nyeri abdomen yang tidak
diketahui penyebabnya atau pasien yang mengalami trauma abdomen. Laparatomy eksplorasi
digunakan untuk mengetahui sumber nyeri atau akibat trauma dan perbaikan bila diindikasikan
(Smeltzer, 2014).
12. Bgmna komplikasi dr pelaksanaan eksplorasi laparatomi?
Jawab:
tindakan laparotomi, baik secara darurat atau terjadwal, berisiko mengakibatkan komplikasi.
Beberapa risiko yang bisa terjadi sesaat setelah operasi adalah:

 Terhentinya gerakan peristaltik usus (ileus paralitik).


 Penumpukan nanah di dalam organ tubuh (abses).
 Infeksi pada luka operasi.
 Terbukanya jahitan pada dinding perut.
 Terbentuknya lubang pada saluran cerna (enterocutaneous fistula/ECF).
 Kolaps pada paru dikarenakan penyumbatan pada bronkus atau bronkiolus (atelektasis
paru).
 Hernia insisional.
 Obstruksi usus.
 Perdarahan

13. Px penunjang lk” muda tsb?


Jawab:
Wajib melakukan px lab, meliputi Hb dan hematocrit (menilai tanda perdarahan akut), urinalisis
(melihat hematuria), kreatinin (melihat fungsi ginjal).
Imaging, gold standardnya adalah CT-Scan dgn kontras.
Indikasi pemeriksaan imaging adalah, hematuria makroskopis, hematuria mikroskopis dgn
hipotensi (TD sistol < 90 mmHg), mekanisme : rapid deceleration injury, direct flank trauma,
trauma tajam (penetrating), kontusio pada daerah pinggang, fraktur kosta bawah atau vertebra
torakolumbal.
14.Px apa saja yg dilakukan dr dlm menangani kasus pemerkosaan?
Jawab:
Pemeriksaan fisik juga didasarkan pada kebijakan juridiksional, dan dilakukan oleh dokter
dengan pemeriksaan meliputi:
Umum:
1. Rambut, wajah, emosi secara keseluruhan
2. Apakah korban pernah pingsan sebelumnya, mabuk atau tanda-tanda pemakaian narkotik.
3. Tanda-tanda kekerasan diperiksa di seluruh tubuh korban.
Khusus:
1. Genitalia: pemeriksaan akibat-akibat langsung dari kekerasan seksual yang dialami korban,
meliputi:
a. Kulit genital apakah terdapat eritema, iritasi, robekan atau tanda-tanda kekerasan lainnya.
b. Eritema vestibulum atau jaringan sekitar
c. Perdarahan dari vagina.
d. Kelainan lain dari vagina yang mungkin disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain.
e. Pemeriksaan hymen meliputi bentuk hymen, elastisitas hymen, diameter penis. Robekan penis
bisa jadi tidak terjadi pada kekerasan seksual penetrasi karena bentuk, elastisitas dan
diameter penis.
f. Untuk yang pernah bersetubuh, dicari robekan baru pada wanita yang belum melahirkan
g. Pemeriksaan ada tidaknya ejakulasio dalam vagina dengan mencari spermatozoa dalam
sediaan hapus cairan dalam vagina
2. Pemeriksaan anal
Kemungkinan bila terjadi hubungan seksual secara anal akan menyebabkan luka pada anal
berupa robekan, ireugaritas, keadaan fissura
3. Pemeriksaan laborator
JUMP 4 SKEMA

JUMP 5 LO

Anda mungkin juga menyukai