NIM : 195110481
KELAS : 2B
SEMESTER :3
Ta. 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
I.LATAR BELAKANG
Nervus trigeminus merupakan nervus cranial terbesar, sensorik pada leher
dan kepala serta merupakan nervus motorik pada otot-otot pengunyahan. Anestesi
umum adalah meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang
bersifat reversibel.
Keadaan anestesi berbeda dengan keadaan analgesia, yang didefinisikan sebagai
tidak adanya nyeri. Keadaan ini dapat ditimbulkan oleh agen narkotika yang
dapatmenghilangkan nyeri sampai pasien sama sekali tidak sadar. Sebaliknya,
barbiturate dan penenang tidak menghilangkan nyeri sampai pasien sama sekali
tidak sadar.
II.RUMUSAN MASALAH
III.TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Nervus Trigeminus
BAB II
PEMBAHASAN
I.NERVUS TRIGEMINUS
1. Nervus ophtalmicus
2. Nervus maxillaries
Yaitu yang mensarafi rahang atas serta gigi-gigi rahang atas, bibir
atas, pipi, palatum durum, sinus maxillaries dan selaput lendir hidung. Saraf
ini memasuki rongga tengkorak melalui foramen rotundum.
3. Nervus mandibularis
Yaitu yang mensarafi rahang bawah, bibir bawah, mukosa pipi, lidah,
sebagian dari meatus accusticus externus, meatus accusticus internus dan
selaput otak. Saraf ini memasuki rongga tengkorak melalui foramen ovale.
Ketiga nervi (rami) ini bertemu di ganglion semilunare Gasseri. Dalam ganglion
semilunar Gasseri terdapat sel-sel ganglion unipolar. Juluran aferen perifer dari
sel-sel unipolar ini lewat pada ketiga cabang utama dari nervus trigeminus itu.
Juluran aferen sentral dari sel-sel unipolar itu lewat di dalam porsio mayor N V
yang msuk ke pons. Setelah msuk ke dalam pons (di perbatasan 1/3 depan dengan
2/3 belakang pons), maka porsio mayor N V itu bercabang dua, yaitu:
yang menjulur ke distal dan membentuk tractus spinalis nervi trigemini. Tractus
ini menjulur ke caudal, sampai di bagian atas dari medulla spinalis cervicalis.
Dalam perjalanan ke caudal ini, serabut tractus spinalis N V ini melepaskan
kolateral-kolateral untuk bersinaps dalam nuklei tracti spinalis nervi trigemini.
Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba, nyeri dan suhu.
Dengan demikian maka terbentuklah suatu busur refleks, yaitu suatu refleks
monosinaptik dengan sel unipolar dalam nukleus mesenfalikus sebagai neuron
aferen dan motorneuron alfa di nukleus motorius N V sebagai neuron eferen.
Radiks motorik – Serabut radiks motorik terdiri atas dua nuclei, yaitu
superior dan inferior. Nucleus superior mengandung sehelai sel yang menempati
keseluruhan panjang bagian lateral substansi grisea pada saluran serebral.
Nukleus inferior atau nucleus kepala terletak pada bagian atas pons, dekat dengan
permukaan dorsal, dan berdekatan dengan margin lateral garis fossa rhomboid.
Serabut dari nucleus superior yang merupakan radiks mesenfalikus turun melalui
otak tangah dan memasuki pons bersatu dengan serabut dari nucleus yang lebih
bawah, dan radiks motorik terbentuk melewati pons menuju tempat
kemunculannya. Tidak terlalu diketahui apakah radiks mesenfalikus itu motorik
ataukah sensorik.
a. NERVUS OPTHALMICUS
Nervus Lacrimalis
Nervus Frontalis
Nervus Nasociliaris
3. Nervus ethmoidalis
b. NERVUS MAXILLARIS
Cabang- cabang –
cabang-cabang n. maxillaris terbagi menjadi empat bagian yang
dipercabangkan di cranium, fossa pterygopalatina, canalis infraorbitalis dan
pada wajah.
2. Nervus zygomaticus
3. Nervi sphenopalatin
C. NERVUS MANDIBULARIS
Divisi anterior :
1. Nervus masseterica
Divisi posterior :
1. Nervus auricotemporalis
2. Nervus lingualis
3. Nervus alveolaris inferior
Nervus mentalis --> Inervasi kulit dagu dan membran mukosa pada bibir
bawah
II.ANASTESI
A、 JENIS ANESTESI
1. Anestesi Lokal
Jenis ini biasa dipakai untuk tindakan medis minor atau operasi kecil.
Obat bius ini dapat membuat area kecil dari tubuh mati rasa namun tetap
sadarkan diri.Contoh obat-obatan anestesi lokal lidocaine, mepivacaine,
bupivacaine, etodocaine, poropitocaine, procaine, tetracaine,
choloroprocaine, piperocaine dan dibucaine.
2. Anestesi Regional
Sebagian besar tubuh dapat dibuat mati rasa dengan bius regional.
Bius regional terbagi lagi menjadi epidural, spinal dan blok saraf tepi.
Contoh obat-obatan anestesi regional lidocaine, bupivacaine,
chloroprocaine.
3. Anestesi Umum
1. Anestesi permukaan
2. Anestesi Infiltrasi.
3. Anestesi Blok
Cara ini dapat digunakan pada tindakan pembedahan maupun untuk
tujuan diagnostik dan terapi.
4. Anestesi Spinal
5. Anestesi Epidural
6. Anestesi Kaudal
a. Ester
b. Amida
1. DIBUKAIN
Devirat kuinon ini, merupakan anestetik lokal yang paling kuat, paling
toksik dan mempunyai masa kerja panjang. Dibandingkan dengan prokain,
dibukain kira0kira 15 kali lebih kuat dan toksik dengan masa kerja 3 kali
lebih panjang. Dibukain HCl digunakan untuk anesthesia suntikan pada
kadar 0,05-0,1%; untuk anesthesia topical telinga 0,5-2%; dan untuk kulit
berupa salep 0.5-1%. Dosis total dibukain pada anesthesia spinal ialah 7,5-
10mg
2. LIDOKAIN
a. Farmakodinamik
b. Farmakokinetik
Lidokain cepat diserap dari tempat suntikan, saluran cerna dan saluran
pernapasan serta dapat melewati sawar darah otak. Kadarnya dalam plasma
fetus dapat mencapai 60% kadar dalam darah ibu
c. Indikasi
3. MEPIVAKAIN HCl.
Devirat amida dari xylidide ini cukup populer sejak diperkenalkan untuk
tujuan klinis pada akhir 1950-an.Anestetik lokal golongan amida ini sifat
farmakologiknya mirip lidokain. Mepivekain digunakan untuk anesthesia
infiltrasi, blockade saraf regional dan anesthesia spinal. sediaan untuk
suntikan merupakan larutan 1,0; 1,5 dan 2%.
4. PRILOKAIN HCl.
Walaupun merupakan devirat toluidin, agen anestesi lokal tipe amida ini
pada dasarnya mempunyai formula kimiawi dan farmakologi yang mirip
dengan lignokain dan mepivakain.
5. BUPIVAKAIN (MARCAIN).
7. Duranest ( Etidokain)
1. Syringe
Syringe terdiri dari kotak logam dan plunger yang disatukan melalui
mekanisme hige spring. Jarum berujung ganda dapat dipasang syringe melalui
hub sekrup pada ujung kotak/ wadah lainnya Banyak macam dari dental syringes
yang dapat digunakan, yang paling sering adalah breech-loading, metallic,
cartridge-type, aspirating syringe. Syringe terdiri dari thumb ring, finger grip,
barrel containing the piston with a harpoon, dan needle adaptor.
2. Cartridge
Cartridge biasanya terbuat dari kaca bebas alkali dan pirogen untuk
menghindari pecah atau kontaminasi dari larutan. Catridge mempunyai variasi
design yang cukup banyak, terytama hubungannya dengan penutup yang dapat
ditembus jarum hipodermik saat syringe dipasang. Kompresi plunger karet sering
menimbulkan aspirasi ringan ketika tekanan dilepaskan, sehingga larutan dalam
cartridge terkontaminasi. Karena itu larutan sisa jangan pernah digunakan untuk
pasien yang lain karena bisa terjadi penularan infeksi, larutan anastesi yang
kelebihan tersebut harus dibuang.
3. Jarum
PENUTUP
Kesimpulan
Nervus trigeminus merupakan nervus cranial terbesar, sensorik pada leher dan
kepala serta merupakan nervus motorik pada otot-otot pengunyahan. Nervus ini
terdiri atas tiga cabang, yaitu : n.othalmicus, n.maxillaris, dan n.mandibularis.
nervus ini sangat erat kaitannya dalam dunia kedokteran pada umumnya dan
kedokteran gigi.
Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, makalah ini hanya
berisikan materi-materi yang saya rangkum dari beberapa sumber yang saya
dapat.
Sumber :
3. http://yukiicettea.blogspot.com/2009/09/anaesthesiology-trigeminal-
nerve.html