Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERTEMUAN KE-1

PENGELOLAAN DAN STRATEGI NILAI PERUSAHAAN

Kusumawardani
02420192026

Dosen : Dr. H. Muhammad Su,un, SE. M.Si. Ak. CA, ACPA


Mata Kuliah ; Manajemen Keuangan Lanjutan

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
PENGELOLAAN DAN STRATEGI NILAI PERUSAHAAN

1. Penciptaan dan Penurunan Nilai Perusahaan


Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif yang
baik. Banyaknya kompetitor-kompetitor bisnis yang muncul mengakibatkan terjadinya
dinamika bisnis yang berubah-ubah. Dinamika bisnis yang berubah-ubah tersebut
menyebabkan banyak perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan untuk lebih
mengembangkan usahanya agar mampu “bertahan hidup”. Sumber pendanaan tersebut dapat
diperoleh dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan investasi dan pembiayaan dari
owners (equity)dan nonowners (liabilities) sehingga kegiatan operasional dapat berjalan
dengan baik. Go publicmerupakan salah satu cara yang dirasakan lebih efisien dalam
memperoleh sumber dana, namun tidak mudah untuk menarik dana melalui investasi,
mengingat adanya perbedaan karakteristik para investor didalam menilai sebuah investasi.
Dibutuhkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi karena angka-angka
pada laporan keuangan mampu mencerminkan kinerja suatu perusahaan.

Penurunan nilai merupakan penurunan kemampuan suatu aset dalam menghasilkan


manfaat ekonomi dari yang diharapkan sebelumnya, sebagaimana telah diperkirakan oleh
perusahaan secara periodik. Penyebab dari penurunan nilai perusahaan adalah :
a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam
b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga
c. Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada
pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut
d. Terdapatnya kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya
e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan

Sedangkan hal-hal yang bukan merupakan bukti objektif adanya penurunan nilai perusahaan
adalah :
a. Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuangan tidak lagi diperdagangkan
secara public
b. Penurunan peringkat kredit entitas tidak secara langsung menjadi bukti adanya
penurunan nilai. Namun, jika hal tersebut dipertimbangkan bersama-sama dengan
informasi yang tersedia, penurunan peringkat kredit bank dapat menjadi bukti
penurunan nilai
c. Penurunan nilai wajar aset keuangan di bawah biaya perolehan atau biaya perolehan
diamortisasi

2. Tujuan Perusahaan untuk Memaksimalkan Kekayaan Pemegang Saham


Manaier keuangan di perusahaan membuat keputusan untuk kepentingan pemegang saham.
Pemegang saham membeli saham perusahaan untuk memperoleh keuntungan yaitu dividen
dan capital gain.
a. Oleh karena itu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham
dengan cara memaksimalkan harga saham perusahaan.
b. Pemegang saham adalah pemilik sisa (residual owner) di perusahaan. Mereka akan
memperoleh sesuatu dari perusahaan dalam urutan akhir setelah pegawai, pemasok,
dan kreditur sehingga apabila kekayaan pemegang saham meningkat berarti kekayaan
pihak lainnya dalam perusahaan juga meningkat.

3. Tiga Langkah dalam Menentukan Nilai Perusahaan


Terdapat tiga langkah dalam menciptakan nilai untuk pemegang saham, yaitu:
a. Menciptakan kesadaran dan komitmen yang murni untuk sebuah misi yang akan
meningkatkan kekayaan pemegang saham di seluruh organisasi.
b. Menetapkan metode dan teknik yang akan digunakan untuk mengukur apakah nilai
telah diciptakan pada setiap tingkatan dalam organisasi.
c. Meyakinkan bahwa dalam setiap aspek dari manajemen telah sesuai dengan tujuan
nilai pemegang saham, dari manajemen sumber daya manusia sampai dengan
penelitian dan pengembangan, dari penetapan target sampai dengan alokasi sumber
daya.

4. Manajemen Berbasis Laba


Konsep manajemen berbasis laba memungkinkan pemegang saham untuk mengetahui
kinerja perusahaan melalui penilaian spesifik, yaitu laba per saham. Menurut Ball dan Brown
(1968), laba merupakan angka yang informatif serta mencakup lebih dari setengah informasi
mengenai perusahaan dalam periode 1 tahun. Penggunaan laba juga dianggap lebih mudah
karena menggunakan data-data yang bersifat historical. Namun laba yang diraih perusahaan
bukan merupakan sebuah hal yang mutlak karena pembentukan angka laba didasarkan pada
pendekatan akuntansi yang sarat akan penggunaan estimasi dan metode yang beragam.
Ketika suatu perusahaan memiliki laba yang terlihat baik dengan menggunakan suatu metode
dan estimasi, belum tentu pada kenyataannya perusahaan tersebut beroperasi dengan baik.
Bahkan perusahaan bisa saja lebih buruk pada kenyataannya. Maka penggunaan laba sebagai
alat untuk menilai kinerja dirasa kurang akurat dengan kenyataannya.

5. Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai


Nilai diciptakan apabila investasi menghasilkan tingkat pengembalian aktual yang Iebih besar
dibandingkan tingkat pengembalian yang dipersyaratkan (required rate of return) atas
investasi tersebut. Nilai pemegang saham dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:
1) Mempertimbangkan bisnis masa depan.
a. Pertimbangkan penggerak profit masa depan, termasuk trend pertumbuhan.
b. Proyeksikan trend pertumbuhan pasar dan rencana strategis, serta bagaimana
mereka akan memengaruhi profit pada masa mendatang.
2) Memproyeksikan profit masa depan.
a. Proyeksikan profit yang paling mungkin pada tahun-tahun mendatang
berdasarkan trend dan skenario potensial.
b. Evaluasi potensi profit selama 5 tahun mendatang, dan hitungan jangka
panjang untuk merefleksikan bagaimana hal ini akan berlanjut.
3) Mengalkulasi value.
a. Jumlahkan profit-profit ini, potong secara relatif terhadap meningkatnya
tingkat ketidakpastian, dan tambahkan sesuatu.
b. Kalkulasikan net present value dari profit jangka panjang ini.
4) Mengalokasikan value.
a. Pertimbangkan bagaimana Anda dapat mengalokasikan total value di antara
para stake holder, seperti pelanggan dan share holder.
5) Memprioritaskan aktivitas.
a. Bangun value melalui strategi bisnis dan perencanaan keuangan Anda,
gunakan untuk menolong memprioritaskan sumber daya dan investasi.
6) Mengelola untuk value creation.
a. Kelola bisnis sepanjang waktu untuk value creation, fokus pada profit dan
kesempatan jangka panjang terbaik.
Pengukuran nilai perlu dilakukan oleh manajer untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Hal
ini dilakukan agar terciptanya kesejahteraan bagi para stockholder dan stakeholders (pekerja,
pemerintah, konsumen, suplier dan masyarakat umum) (Velez & Dean, 2001)

6. Pendahuluan - Aplikasi Prinsip Nilai ;


Dalam hal ini perusahaan akan merubah pandangannya dari basis pendapatan menjadi basis
nilai. Perubahan ini akan membawa efek yang besar kesemua aspek organisasi. Jika
perusahaan yang akan berubah basisnya menjadi basis nilai maka strategi akusisi dan strategi
mungkin dirubah untuk meletan penciptaan kekayaan pemengang saham ditempat yang
utama. Struktur modal dan kebijakan deviden juga dipredisikan kedalam pengoptimalan
kekayaan pemegang saham dan bukan terbatas pada pertumbuhan pendapatan saja.

7. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yang berorientasi nilai adalah untuk menciptakan kekayaan bagi
pemegang saha, dan bukan membuat kecurangan atas angaka-angka akuntansi. Untuk
mencapai tujuan itu perusahaan perlu menghubungkannya dengan pengukuran kinerja, target
yang ditetapkan dan sinkroniasi dengan manajerial. Terlebih diperlukannya perubahan
budaya organisasi dimana setiap orang harus menetapkan tujuan ini. Bahkan pelatihan ulang
dan sistem penghargaan yang baru dibutuhkan untuk merubah pandangan jangka pendek
menjadi pandangan jangka panjang.

8. Manajemen Unit Bisnis Stratejik


Manajemeen unit bisnis strategi diartikan dengan unit bisnis yang secara keseluruhan
dibedakan dari unit bisnis lainnya karena unit bisnis ini menyajikan pengertian mengenai
pasar kuar dimana manajemen dapat melakukan perencanaan strategis dalam hubungannya
dengan produk dan pasar. Strategi diartikan dengan pemilihan area pasar atau produk yang
akan dimasuki atau ditinggalkan dan bagaimana memastikan posisi pesaing yang baik dalam
pasar atau produk itu. Manajemen unit bisnis strategi terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Penilaian Strategi
Kegiatan ini secara umum mencangkup analisis lingkungan eksternal, sumber daya, dan
kemampuan membentuk pandangan atas pengaruh-pengaruh penting pada potensi dalam
menciptakan nilai organisasi. Dalam penilaian strategi ada 3 bagian yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Daya Tarik Industri.
b. Keuatan Sumber Daya.
c. Tahap Hidup Siklus Potensi Nilai.
d. Strategi Pesawat.
2) Pemilihan Strategi
Manajer perlu mempertimbangkan beragam potensi pilihan strategis. Proses pencarian
sistematis untuk masuk pasar produk alternatif / keluar dan pendekatan kompetitif dalam
pasar adalah salah satu yang vital. Tujuan dari pencarian tersebut adalah untuk
menemukan keunggulan kompetitif di pasar yang menarik yang berkelanjutan selama
jangka waktu menghasilkan menyebar kinerja positif. Setelah pencarian yang cukup luas
untuk kemungkinan arah strategis telah dilakukan, pilihan yang maju ke depan perlu
dievaluasi.. Evaluasi Strategi kualitatif dilengkapi dengan pemeriksaan kuantitatif yang
istilah akuntansi seperti laba, eps, ROCE dan dampak neraca secara tradisional
digunakan. Ini memiliki keuntungan dari penyajian rencana strategis dalam format yang
sama bahwa direksi digunakan untuk mempresentasikan hasil tahunan kepada pemegang
saham.
3) Implementasi Strategi
Implementasi strategi memerlukan alokasi sumber daya yang direncanakan dan
reorganisasi dan motivasi orang. Perusahaan yang telah berubah menjadi basis nilai
pemegang saham memiliki dampak pada isu-isu implementasi tersebut.
Sumber daya akan dialokasikan untuk unit atau fungsi jika dapat menunjukkan bahwa
mereka akan memberikan kontribusi untuk menghargai ciptaan setelah memperhitungkan
jumlah sumber daya yang digunakan. Manajer diberikan tanggung jawab dan target yang
ditetapkan sesuai dengan penciptaan nilai.

9. Strategi Korporat
Ketika sebuah perusahaan telah mengembangkan bisnisnya melalui unit bisnis strategis,
maka perusahaan mendelegasikan pemikiran strategi kepada penanggungjawab unit
bisnisnya. Namun apakah pusat persusahaan tetap memiliki perannya dalam merumuskan
strategi pada aktivitas bisnis yang berjalan? Pusat perusahaan (corporate centre) tentunya
memiliki peranan dalam aktivitas bisnis. Peranan corporate centre adalah sebagai berikut:
1) Portfolio planning, yaitu pengalokasian sumber daya kepada unit
bisnis/produk/wilayah pelanggan yang berpotensi memberikan penciptaan nilai
terbaik.
2) Mengatur drivers nilai strategis yang disebarkan oleh unit bisnis strategis.
3) Memberikan dan menanamkan filosofi yang mendalam serta tujuan pengelolaan.
4) Mengatur organisasi sehingga peraturan dan tanggung jawab dari setiap posisi
menjadi lebih jelas terkait dengan penciptaan nilai perusahaan.

10. Target dan Motivasi


Perusahaan harus memiliki tipe-tipe target penciptaan nilai yang berbeda-beda untuk setiap
tingkatan dalam organisasi.
1. Untuk Direksi seharusnya hanya memperhatikan kinerja perusahaan secara
keseluruhan dari perspektif pemegang saham seperti total shareholder return, wealth
added index, market value added, dan market to book ratio.
2. Ketika target diturunkan ke tingkat yang lebih rendah dari Direksi, penetapan target
dan penghargaan harus dikaitkan agar dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk
mencapai target.

Anda mungkin juga menyukai