Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN 5

A. JUDUL PERCOBAAN :
Sifat-sifat analina
B. TUJUAN PERCOBAAN :
Untuk mengetahui sifat-sifat analina
C. TANGGAL PERCOBAAN :
Senin, 6 juni 2017

D. DASAR TEORI :

Rumus molekul Anilin C6H5 NH2 Anilin merupakan senyawa yang bersifat


basa, dengan titik didih 1800 C dan indeks bias 158. Jika kontak dengan cahaya
matahari anilin akan mengalami reaksi oksidasi. Dalam kehidupan sehari hari
digunakan untuk zat warna. Anilin dibuat melalui reaksi reduksi dengan bahan baku
nitrobenzene. Anilin merupakan cairan minyak tak berwarna yang mudah menjadi
coklat karena oksidasi atau terkena cahaya, bau dan cita rasa khas, basa organik
penting karena merupakan dasar bagi banyak zat warna dan obat toksik bila terkena,
terhirup, atau terserap kulit. Senyawa ini merupakan dasar untuk pembuatan zat warna
diazo. Anilin dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan
asam klorida. Anilin pertama kali diisolasi dari distilasi destruktif indigo pada tahun
1826 oleh Otto Unverdorben, yang menamainya kristal. Pada tahun 1834, Friedrich
Runge terisolasi dari tar batubara zat yang menghasilkan warna biru yang indah pada
pengobatan dengan klorida kapur, yang bernama kyanol atau cyanol Pada tahun 1841,
CJ Fritzsche menunjukkan bahwa, dengan memperlakukan indigo dengan potas api,

 
 
itu menghasilkan minyak, yang ia beri nama anilina, dari nama spesifik dari salah
satu-menghasilkan tanaman nila, dari Portugis anil "yang semak indigo" dari bahasa
Arab an- nihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari nila Persia, dari nili "indigo" dengan
Indigofera anil, anil yang berasal dari Sansekerta
nila, biru tua, nila, dan pabrik nila. Tentang waktu yang sama NN Zinin menemukan
bahwa, untuk mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang ia beri nama benzidam.
Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebut-siap dengan berbagai cara,
dan terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak itu mereka mengambil tempat
mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau Fenilamin anilin.  Nilai komersial besar
anilin adalah karena kesiapan dengan yang menghasilkan, langsung atau tidak
langsung, zat warna. Penemuan ungu muda tahun 1856 oleh William Henry Perkin
adalah yang pertama dari serangkaian serangkaian luas pengolahan bahan celup,
seperti fuchsine, safranine dan induline. Itu industri skala digunakan pertama dalam
pembuatan mauveine, sebuah ungu pewarna ditemukan pada 1856 oleh Hofmann
siswa William Henry Perkin. Pada saat itu  penemuan mauveine, anilin merupakan
senyawa laboratorium mahal, tapi segera disiapkan "oleh ton" menggunakan proses
yang sebelumnya ditemukan oleh Antoine Béchamp. Industri pewarna sintetis tumbuh
pesat sebagai pewarna anilin baru  berbasis ditemukan di tahun 1850-an dan 1860-an.

E. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
 Tabung reaksi
 Gelas ukur
 Pipet tetes
 Bahan :
 Analina
 HCl pekat
 Aquades
 Kertas lakmus
 Ferri klorida
 Air brom
 Air
 Air es
 NaNO2
 Resolsinol
 NaOH
F. DATA PENGAMATAN
a. Pembentukan garam

No. Prosedur kerja Hasil pengamatan Reaksi


1. Mencampurkan 1 atau 2 Terdapat bantak gas yang
analina dengan sekitar 1 keluar dari tabung. Tabung
ml HCl pekat. terasa panas dan warna
Mengamati hasilnya. larutan hitam
b. Kebasaan

No. Prosedur kerja Hasil pengamatan Reaksi


1. Mengocok setetes amina Analina larut dalam
dengan 2 ml aquades dan aquades menghasilkan
menguji larutan dengan larutan kuning pucat.
kertas lakmus. Uji lakmus :
Mengamati hasilnya. Lakmus biru → biru
Lakmus merah → merah.
2. Mengambil 1 atau 2
larutan diatas dan
menambahkan beberapa
tetes larutan ferri klrida.
Mengamati hasilnya.
c. Pengaruh gugus NH2 terhadap penggantian dalam gugus benzena

No. Prosedur kerja Hasil pengamatan Reaksi


1. Menambahkan tetes demi Analina tidak larut dalam
tetes air brom ke dalam air. Analina terdapat diatas
campuran dari 3 tetes larutan. Saat ditetesi air
analina dan 2 ml air brom menghasilkan
sambil menggoyangkan larutan berwarna putih
tabung. susu, terdapat gelembung
gas pada bagian atas
larutan, dan terdapat
endapan analina didasar
tabung berwarna coklat.
d. Diazotisasi

No. Prosedur kerja Hasil pengamatan Reaksi


1. Memasukan 2 ml analina Analina berwarna coklat.
kedalam sebuah tabung.
2. Menambahkan 20 ml air Larutan berminyak dan
dan 4 ml HCl pekat. berwarna bening.
3. Mengocok dan Setelah dikocok terdapat
mendinginkannya sampai uap atau menghasilkan
5oC didalam air es, gas. Saat ditambahkan
kemudian menambahkan dengan 20 ml air larutan
larutan NaNO2 5 % ber warna coklat analina
kedalamnya. sedikit larut.
4. Membiarkan campuran Setelah didinginkan
didalam air es untuk didalam air → larutan
langkah e dan f. berwarna coklat, NaNO2
larut dalam larutan.

e. Pembentukan fenol

No. Prosedur kerja Hasil pengamatan Reaksi


1. Mengambil seperempat Analina tidak larut atau
(1/4) bagian analina tidak terjadi perubahan.
dingin (diazotisasi) dari
percobaan d dan
memanaskannya secara
perlahan-lahan.
2. Mengamati sifat dari Larutan berbau tajam.
campuran dan bau
hasilnya setelah reaksi
berakhir.
f. Coupling dan pembentukan berwarna

No. Prosedur kerja Hasil pengamatan Reaksi


1. Menempatkan masing- Larutan berminyak.
masing 3 ml larutan
fonol dan larutan
resolsinol kedalam
tabung reaksi.
2. Menambahkan
kedalamnya 5 tetes
larutan 8 N NaOH.
3. Kemudian menambahkan Menghasilkan larutan
juga 1 ml analina dari berwarna putih susu,
percobaan d. terdapat sedikit endapan
didasar tabung, dan masih
ada sebagian analina yang
belum larut.
4. Mengocok dengan baik. Menghasilkan larutan yang
Mengamati hasilnya. berwarna kuning pucat.
Menambahkan 15-20 ml
air dalm setiap tabung
reaksi dan mengocoknya
lagi. Mengamati
warnanya.

G. ANALISIS DATA
1. Pembentukan garam.
Analina yang dicampurkan HCl terbentuk larutab berwarna hitam, serta ada gas
yang keluar dari mulut tabung
2. Kebasaan.
Analina yang ditambahkan dengan 2ml aguades

Menghasilkan larutan berwarna kuning pucat, dan dites dengan kertas lakmus
hasil kertas lakmus tidak berubah atau senyawa yang dihasilakn bersifat netral.
3. Diazotisasi
Memasukan 2 ml analina kemudian menambahkan larutan NaNO 2 5%
menghasilkan larutan bening berminyak kemudian ditambah air lrutan berwarna
ciklat dan a nalin sedikit larut.

Pada reaksi diatas menghasilkan garam diazonium klorida yang berguna sebagai
bahan berbagai zat warna.
4. Pebentukan Fenol

Pemanasan

Fenol
5. Coupling dan pembentukan berwarna
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan analina pembentuknan garam dengan mereaksikan analidana
dengan HCl menghasilkan larutan berwarna hitam dan banyak gas yang keluar dari
mulut tabung, dan tabung reaksi terasa panas. Pada reaksi kebasaan analin direaksikan
dengan aquades kemidian diuji menggunakan kertas lakmus merah dan biru namun
tidak ada perubahan warna darikedua ketas lakmus, hal ini menndakan bahwa analin
bersifat netral.
Pada percobaan pengaruh gugus NH2 terhadap pengantian dalam gugus
benzena, analina tidal larut dalam air analina terdapat dipermukaan air atau berada
diatas larutan kemudian saat ditetesi air brom menghasilkan larutan berwarna putuh
susu dan terdapat gelembung gas pada bagian atas larutan dan endapan analin didasar
t abung berwarna coklat.
Pada percobaab diazotisasi dengan mereaksikan analin dengan HCl kemudian
ditambahkan NaNO2 dan H2O menghasilkan garam diazonium klorida. Kemudian
garam tersebut di panaskan perlahan-lahan dan akan membentuk senyawa turunan
benzene yang lain yiaitu fenol.
Percobaan Coupling dan pembentukan warna menghasilkan larutan berwarna
putih susu dan ada endapan dan masih ada sebagian anali yang belum larut kemudian
saat ditambahkan 15 – 20ml air larutan berubah warna menjadi kuning pucat.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa analin
merupakan senyawa organik dengan komposisi C6H7N yang termasuk kedalam
senyawa aromatik.
Analin bersifat netral dan tidak larut dalam air, analin yang derekasikan
dengan HCl dan NaNO2 akan menghasilkan garam diazoinum klorida yang apabila
dipanaskan akan menghasilkan senyawa aromatik lain yaitu fenol.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.chem-is-try.org/?sect=belajar

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analin

Anda mungkin juga menyukai