Anda di halaman 1dari 3

Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan

interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit
yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Berdasarkan definisi diatas dapat
diketahui bahwa surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan
secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi penyakit serta faktor-
faktor yang mempengaruhi nya pada masyarakat sehingga dapat dilakukan penanggulangan
untuk dapat mengambil tindakan efektif.
Survelians Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
atau manusia yang mengakibatkan timbulnya korban dan penderitaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan ,kerusakan sarana dan prasarana umum,gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat serta pembangunan Nasional, sehingga untuk
pemulihannya memerlukan bencana dari luar.

Bencana terbagi dalam:

1-Natural Disaster:misalnya gempa bumi,gempa vulkanik,Gelombang tsunami, gunung


meletus.

2-Man Made Disaster; misalnya banjir,kebakaran hutan,kerusuhan sosial dan pencemaran


lingkungan.

Surveilans Bencana itu adalah untuk mengumpulkan data pada situasi bencana ,data yang
dikumpulkan berupa jumlah korban meninggal,luka sakit,jenis luka ,pengobatan yang
dilakukan,kebutuhan yang belum dipenuhi,jumlah korban anak-anak,dewasa,lansia.
Surveilans sangat penting untuk monitoring dan evaluasi dari sebuah proses,sehingga dapat
digunakan untuk menyusun kebijakan dan rencana program.

Tujuan Surveilans adalah untuk mendukung fungsi pelayanan bagi korban bencana secara
keseluruhan untuk menekan dampak negatif yang lebih besar.

Surveilans berperan dalam:

1-Saat Bencana:Rapid Health Assesment(RHA),melihat dampak-dampak apa saja yang


ditimbulkan oleh bencana,seperti berapa jumlah korban,barang-barang apa saja yang
dibutuhkan, peralatan apa yang harus disediakan,berapa banyak pengungsi lansia,anak-
anak,seberapa parah tingkat kerusakan dan kondisi sanitasi lingkungan.

2-Setelah Bencana:Data-data yang akan diperoleh dari kejadian bencana harus dapat
dianalisis, dan dibuat kesimpulan berupa bencana kerja atau kebijakan, misalnya apa saja
yang harus dilakukan masyarakatuntuk kembali dari pengungsian,rekonstruksi dan
rehabilitasi seperti apa yang harus diberikan.

3-Menentukan arah respon/penanggunglangan dan menilai keberhasilan respon/evaluasi.

Managemen Penanggulangan bencana meliputi Fase I untuk tanggap darurat,Fase II untuk


fase akut,Fase III untuk recovery(rehabilitasi dan rekonstruksi).Prinsip dasar
penaggunglangan bencana adalah pada tahap Preparedness atau kesiapsiagaan sebelum
terjadi bencana.
Tujuan Surveilans:

1-Mengurangi jumlah kesakitan,resiko kecacatan dan kematian saat terjadi bencana.

2-Mencegah atau mengurangi resiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya.

3-Mencegah atau Mengurangi resiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat
bencana(misalnya perbaikan sanitasi.)

Upaya Penaggunglangan Bencana meliputi;

1-Pra Bencana:Kelembagaan/koordinasi yang solid.SDM atau petugas kesehatan yang


terampil secara medik dan sosial dapat bekerjasama dengan siapapun,Ketersediaan logistik
seperti bahan,alatan dan obat. Ketersediaan informasi tentang bencana seperti daerah rawan
dan beresiko terkena dampak,serta adanya ketersediaan jaringan kerja lintas program dan
sektor.

2-Ketika Bencana:Rapid Health assesment dilakukan dari hari terjadi bencana sehingga 3 hari
setelah bencana.

3-Pascabencana;berdasarkan dari rapid health assesment untuk menentukan langkah


seterusnya seperti pengendalian penyakit
menular(ISPA,Diare,DBD,Chikungunya,Tifoid),Pelayanan kesehatan dasar,Surveilans
Masyarakat dan memperbaiki kesehatan lingkungan seperti air bersih,sanitasi makanan dan
pengelolaan sampah.

Membangun sistem Surveilans pada situasi bencana dapat dilakukan:

-sistem yang harus sederhana

-mencakup yang sangat Prioritas.

-Melibatkan semua pihak


-mengutamakan unsur kecepatan

-didukung kecepatan respons.

Jadi Surveilans bencana sangat penting karena secara garis besar dapat disimpulkan
manfaatnya adalah:

1-Mencari faktor resiko ditempat pengungsian seperti air,sanitasi,kepadatan,kualitas tempat


penampungan.

2-Mengidentifikasi Penyebab utama kesakitan dan kematian sehingga dapat diupayakan


pencegahan.

3-Mengidentifikasi pengungsi kelompok rentan seperti anak-anak,lansia,wanita


hamil,sehingga lebih memperhatikan kesehatannya.

4-Pendataan pengungsi diwilayah,jumlah,kepadatan,golongan,umur,menurut jenis kelamin.

5-Mengidentifikasi kebutuhan seperti gizi

6-survei Epidemiologi.

Reference:Preparedness,Response and Recovery,Dr belladona


MKes,Faculty of Medicine,UGM.

Anda mungkin juga menyukai