OLEH : KELOMPOK 3
KELAS 2A
KHAIRUNNISA (2011311050)
NADILA (2011311053)
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh,
lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas
2. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang teori atau sejarah keperawatan menurut virginia
handerson.
2. Menetahui sumber teori keperawatan menurut virginia handerson.
3. Mengetahui konsep umum dan definisi keperawatan menurut virginia handerson.
4. Penggunaan temuan empiric teori keperawatan menurut virginia handerson.
5. Paradigma keperawatan menurut virginia handerson.
6. Aplikasi teori keperawatan menurut virginia handerson.
3. Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia
Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk
melaksanakan praktik keperawatan.
BAB II
KERANGKA TEORI
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer
yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer
di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di
bidang pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University
of America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan
Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960),
Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model
konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya
sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam
layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai
1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang
pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari
praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan, perubahan sosial
tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-
idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh
besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu
inisiatifnya diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari
perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual
oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang
saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam
hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan
tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya
dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada
posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini
kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah
sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :
Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah
satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional.
Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan
dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan
berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.
Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya
sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan
kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat
melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien yang sakit
atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan,
kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat
sembuh atau meninggal dengan tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu
keperawatan dan medik dasar.
1. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan dikategorikan menjadi empat
komponen penting yaitu sebagai berikut:
2. Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi mandiri didalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusai. Untuk menjalankan fungsinya,
perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat dibutuhkan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan
yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :
1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
2) Perawat mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4) Dokter menngunakan hasil observasi daqn penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaan.
6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktek keagamaan untuk
memperkitakan adanya bahaya.
E. Paradigma Keperawatan
Dalam teori Virginia Henderson ini, ada beberapa poin penting yang sifatnya mengingatkan
dan menjadi hubungan antara model konsep keperawatan dengan paradigma keperawatan,
ialah sebagai berikut:
Manusia
Keseimbangan fisiologis dan emosional perlu dipertahankan upayanya oleh setiap manusia.
Sebagai individu atas kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu
kesatuan.
Lingkungan
Henderson menganggap lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal kondisi yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Sehat dan Sakit
Henderson menganggap ‘sehat’ adalah kemandirian, sementara ‘sakit’ ialah ketergantungan.
Dapat dipandang sebagai simplifikasi, namun ‘sakit’ juga dapat dikatakan sebagai
keterbatasan kemandirian.
Keperawatan
Lebih lanjutnya, dalam perihal ini Henderson menyatakan bahwa tujuan dari keperawatan
adalah mengembalikan kemandirian pasien sesegera mungkin. Serta, hanya melakukan
sesuatu untuk pasien jika pasien tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi
sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan.
1. Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap
proses perawatan tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan
penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan
tidak secara langsung sesuai dengan langkah – langkah dalam proses perawatan, tetapi
terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus
memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan
adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil
kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan bahwa, keperawatan
dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya,
keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan
dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
2. Diagnosa Keperawatan
Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa
tersebut dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan. Henderson tidak
secara spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin
dokterlah yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan
atas dasar diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan bagaimana
mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau
tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan
pemgetahuan. Berdasarkan pada data-data yang tersedia, dan analisa terhadap data
tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara actual berbagai masalah, seperti
pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah potensial
lainnya dapat teridentifikasi.
4. Implementasi keperawatan
Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi
Henderson, implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan
pasien sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam
membantu individu terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba
untuk lebih mengetahui metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat
dan tidur sebelum diberikan obat-obatan. Henderson juga menyatakan, bahwa fungsi
utama dari perawat ini tentu saja harus dilakukan untuk mendukung rencana terapi
medis, sehingga perawat perlu melakukan tidakan-tindakan yang disarankan medis
dalam perawatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson
adalah hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang
memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran
tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas dari keperawatan, perawat
yang berkompeten akan menggunakan proses interpersonal dan prediksi-prediksi
selama memberikan perawatan.
5. Evaluasi
Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada
kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent
kembali seperti hari-hari normal . Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang
unik dari perawat. Untuk tujuan evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan
individu juga harus diamati dan diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai
kemampuan fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perawatan .
Semua perubahan akan dicatat untuk dievaluasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan
praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
https://kumpulangudangilmublog.wordpress.com/2017/10/05/teori-dan-model-keperawatan-
virginia-henderson/
https://anisdwijayanti.wordpress.com/2012/11/09/model-konsep-keperawatan-menurut-
virginia-henderson/
https://blogs.insanmedika.co.id/teori-keperawatan-virginia-henderson/
http://galih-priambodo.blogspot.com/2013/02/teori-keperawatan-virginia-handerson.html