Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

TEORI VIRGINIA HENDERSON

OLEH : KELOMPOK 3

KELAS 2A

ANISA SALSA NABILA (2011311041)

NORA SITI MUAWANAH (2011311044)

FAHRI RIVALDI (2011311047)

KHAIRUNNISA (2011311050)

NADILA (2011311053)

AVIVAH WAHYUNI (2011311056)

SUCI RAMADANI (2011312003)

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu,


saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk
kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau
pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996 dalam Potter dan
Perry. 2006. Fundamental Keperawatan). Proses keperawatan mencoba melakukan
hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya
mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan
fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural,
spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan
menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan
kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan
kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat
membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan (Henderson,
1966 dalam Potter & Perry. 1999 "Fundamental Keperawatan).

Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model


konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu
mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan
kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh,
lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas

2. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang teori atau sejarah keperawatan menurut virginia
handerson.
2. Menetahui sumber teori keperawatan menurut virginia handerson.
3. Mengetahui konsep umum dan definisi keperawatan menurut virginia handerson.
4. Penggunaan temuan empiric teori keperawatan menurut virginia handerson.
5. Paradigma keperawatan menurut virginia handerson.
6. Aplikasi teori keperawatan menurut virginia handerson.

3. Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia
Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk
melaksanakan praktik keperawatan.
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Latar Belakang Teori Virginia Henderson

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan berdampak


besar terhadap peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan
memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan professional
perlu ditunjang oleh konsep dasar keilmuan diantaranya pemahaman terhadap empat konsep
sentral keperawatan. Konsep dan teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan beberapa ahli
keperawatan. Pandangan para ahli tersebut mempunyai kualitas terhadap perbedaan asumsi ,
tetapi pada dasarnya mempunyai apresiasi terhadap proses pemberian asuhan keperawatan
kepada klien sehingga memerikan kesempatan untuk berkembang secara mandiri dalam
memenuhi kebutuhan dalam status kesehatannya.
Asuhan keperawatan yang profesional akan terwujud jika perawat sendiri benar-
benar memahami ilmu keperawatan secara benar dan baik. Pemahaman yang baik dan benar
tentunya merujuk kepada ilmu keperawatan yang dijadikan dasar dalam pemberian asuhan
keperawatan baik di rumah sakit maupun di  masyarakat. Namun saat ini pemahaman perawat
terhadap ilmu keperawatan yang seharusnya dijadikan dasar dan panduan dalam memberikan
asuhan keperawatan masih sangat kurang, sehingga asuhan keperawatan dalam berbagai
tatanan masih berdasarkan order dari profesi lain atau pelayanan yang bersifat rutinitas
semata. Dengan demikian pemahaman perawat akan ilmu keperawatan perlu ditingkatkan
sehingga akan terlihat secara jelas  peran perawat sebagai suatu profesi yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat atas dasar suatu keilmuan yang akan membedakan pelayanan
keperawatan dengan pelayanan kesehatan yang lain.
Sehubungan dengan uraian tersebut diatas pada makalah ini, penulis akan
menganalisa aplikasi salah satu model/teori keperawatan pada asuhan keperawatan di rumah
sakit.  Dalam tulisan ini penulis akan menganalisa aplikasi model/teori keperawatan dari
Virginia Henderson. Penulis mengangkat teori/model Henderson karena teori/model ini 
merupakan teori yang pertama dengan jelas menggambarkan ilmu keperawatan berbeda
dengan ilmu kedokteran. Selain itu, teori ini menguraikan hal yang lebih spesifik yaitu fokus
holistik yang dimudahkan oleh empat belas (14) kebutuhan dasar manusia yang mudah
dikenali, serta langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditujukan untuk kemandirian
klien dalam memenuhi empat belas (14) kebutuhan dasar manusia yang menyerupai
pendekatan proses keperawatan
B. Sumber Teori Keperawatan Virginia Henderson

Teori keperawatan menurut Virginia henderson

Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer
yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer
di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di
bidang pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University
of America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan
Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960),
Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model
konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya
sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam
layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai
1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang
pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.

Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari
praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:

 Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit


 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata
 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu
 Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di
Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan, perubahan sosial
tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-
idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh
besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu
inisiatifnya diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari
perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual
oleh International Council of Nurses (ICN).

Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang
saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :

“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam
hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan
tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya
dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”

Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak melakukan


penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan
definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi
empat belas jenis tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian
asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model
keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :

 Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
 Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin

Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada
posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini
kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.

Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan


dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson
menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :

 Rumah sakit umum


 Rumah sakit jiwa
 Institusi untuk penderita cacat mental
 Rumah perawatan
 Keperawatan distrik
 Perawatan di rumah

Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah
sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :

 Urutan aktifitas yang harus dilakukan


 Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
 Perubahan-perubahan yang harus dibuat

Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :

 Fungsi unik dari keperawatan


 Upaya pasien ke arah kemandirian
 Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
 Perencanaan asuhan yang akan diberikan

Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat


menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai
menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen
menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut.
Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi
pasien. Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian
asuhan dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan
prinsip yang sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif
tentang pekerjaannya.

Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan

 Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah
satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional.
 Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
 Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan
dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan
berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.
 Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya
sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan
kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat
melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

C. Konsep Umum dan Definisi Teori Virginia Hendernson

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).


Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip keseimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli Fisiologis
bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi
keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah
membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat melelui usaha melaksanakan
berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki
kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Disamping itu, Henderson
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”.
Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara
mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya
pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien yang sakit
atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan,
kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat
sembuh atau meninggal dengan tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu
keperawatan dan medik dasar.

Dari beberapa kesimpulan dapat diambil bebrapa poin penting yaitu :

 Mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional


 Memperoleh kesehatan dan kemandirian atau meninggal dengan damai
 Membutuhkan kekuatan yang diperlukan
 Keinginan atau pengetahuan untuk mempertahankan kesehatan

Konsep Utama dalan Teori Virginia Henderson mencakup manusia keperawatan,


kesehatan dan lingkungan.

1. Manusia

Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan dikategorikan menjadi empat
komponen penting yaitu sebagai berikut:

 Komponen  Biologis, terdiri dari :

 Bernafas secara normal.


 Makan dan minum dengan cukup.
 Membuang kotoran tubuh.
 Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
 Tidur dan istirahat.
 Memilih pakaian yang sesuai.
 Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
 Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt serta melindungi integumen.
 Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.

 Komponen Psikologis, terdiri dari :


 Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut, atau pendapat.
 Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.

 Komponen Spiritual, terdiri dari :


 Beribadah sesuai dengan keyakinan

 Komponen Sosiologis, terdiri dari :

 Bekerja dengan tata cara yang ada mengandung unsur prestasi.


Henderson juga mengatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu
sama lain (inseparable). Sama halnya antara klien dan keluarga, mereka merupakan satu
kesatuan (unit).

2. Keperawatan

Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi mandiri didalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusai. Untuk menjalankan fungsinya,
perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.

3. Kesehatan

Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat dibutuhkan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan
yang cukup.

4. Lingkungan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :

1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
2) Perawat mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4) Dokter menngunakan hasil observasi daqn penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaan.
6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktek keagamaan untuk
memperkitakan adanya bahaya.

D. Penggunaan Temuan Empiric

Henderson menggabungkan prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis dalam


konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam bidang ini berasal dari
persahabatannya dengan Stackpole dan Thorndike selama studi sarjananya di
Teachers college.
Stackpole mendasarkan kursus fisiologisnya pada diktum Claude Bernerd
bahwa kesehatan bergantung pada pemeliharaan getah bening (lymph) yang konstan
di sekitar sel. Dari teori Bernard, dia juga mendapatkan pengetahuan pengobatan
psikosomatik dan implikasinya terhadap perawatan. Dia menyatakan sangat jelas
bahwa kesetimbangan emosional tidak bisa dipisahkan dengan kesetimbangan
fisiologis, saya menyadari jika emosi merupakan interprestasi kita sesungguhnya atas
respon sel-sel terhadap fluktuasi komposisi kimiawi cairan-cairan sel.
Henderson mengenali teori-teori tepat didukung Throndike, hanya karena
semua itu melibatkan kebutuhan-kebutuhan mendasar manusia. Meski Henderson
tidak menyebutkan Maslow sebagai seorang yang mempengaruhinya, dia menjelaskan
teori motivasi manusianya (human motivation). Maslow dalam Principles and Practice
of Nursing ang practice of Nursing Care edisi keenam ditahun 1978

E. Paradigma Keperawatan

Dalam teori Virginia Henderson ini, ada beberapa poin penting yang sifatnya mengingatkan
dan menjadi hubungan antara model konsep keperawatan dengan paradigma keperawatan,
ialah sebagai berikut:
 Manusia
Keseimbangan fisiologis dan emosional perlu dipertahankan upayanya oleh setiap manusia.
Sebagai individu atas kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu
kesatuan.
 Lingkungan
Henderson menganggap lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal kondisi yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
 Sehat dan Sakit
Henderson menganggap ‘sehat’ adalah kemandirian, sementara ‘sakit’ ialah ketergantungan.
Dapat dipandang sebagai simplifikasi, namun ‘sakit’ juga dapat dikatakan sebagai
keterbatasan kemandirian.
 Keperawatan
Lebih lanjutnya, dalam perihal ini Henderson menyatakan bahwa tujuan dari keperawatan
adalah mengembalikan kemandirian pasien sesegera mungkin. Serta, hanya melakukan
sesuatu untuk pasien jika pasien tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi
sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan.

F. Aplikasi Teori Virginia Henderson

1. Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap
proses perawatan tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan
penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan
tidak secara langsung sesuai dengan langkah – langkah dalam proses perawatan, tetapi
terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus
memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan
adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil
kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan bahwa, keperawatan
dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya,
keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan
dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.

2. Diagnosa Keperawatan
Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa
tersebut dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan. Henderson tidak
secara spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin
dokterlah yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan
atas dasar diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan bagaimana
mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau
tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan
pemgetahuan. Berdasarkan pada data-data yang tersedia, dan analisa terhadap data
tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara actual berbagai masalah, seperti
pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah potensial
lainnya dapat teridentifikasi.

3. Perencanaan (intervensi) keperawatan


Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan
menyusun rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson
menyatakan: dengan rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat
direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis akan mendorong munculnya ide-
ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika terdapat aturan-aturan lain yang harus
dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan dapat
dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya. Selanjutnya suatu rencana perawatan
membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan pada kebutuhan
individu. Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti dengan
kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan harus selalu
disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi dari dokter. Henderson
menggaris-bawahi tahap-tahap perencanaan sebagai jalan untuk membuat rencana
bagi pemenuhan kebutuhan individu. Perencanaan yang selalu diperbaharui harus
didasarkan pada kebutuhan individu tersebut, lebih dispesifikan, dan dapat
diimplementasikan, serta disesuaikan dengan adanya terapi medis. Perencanaan
perawatan yang ditulis, intinya adalah hasil dari identifikasi kebutuhan perawatan dari
individu. Walaupun Henderson tidak menggunakan istilah-istilah seperti saat ini,
tetapi intinya adalah sama.

4. Implementasi keperawatan
Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi
Henderson, implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan
pasien sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam
membantu individu terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba
untuk lebih mengetahui metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat
dan tidur sebelum diberikan obat-obatan. Henderson juga menyatakan, bahwa fungsi
utama dari perawat ini tentu saja harus dilakukan untuk mendukung rencana terapi
medis, sehingga perawat perlu melakukan tidakan-tindakan yang disarankan medis
dalam perawatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson
adalah hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang
memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran
tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas dari keperawatan, perawat
yang berkompeten akan menggunakan proses interpersonal dan prediksi-prediksi
selama memberikan perawatan.

5. Evaluasi
Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada
kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent
kembali seperti hari-hari normal . Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang
unik dari perawat. Untuk tujuan evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan
individu juga harus diamati dan diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai
kemampuan fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perawatan .
Semua perubahan akan dicatat untuk dievaluasi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya


tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit
dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik
keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan.

Saran

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan
praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.

https://kumpulangudangilmublog.wordpress.com/2017/10/05/teori-dan-model-keperawatan-
virginia-henderson/

https://anisdwijayanti.wordpress.com/2012/11/09/model-konsep-keperawatan-menurut-
virginia-henderson/

https://blogs.insanmedika.co.id/teori-keperawatan-virginia-henderson/
http://galih-priambodo.blogspot.com/2013/02/teori-keperawatan-virginia-handerson.html

Anda mungkin juga menyukai