A. Pengertian Lingkungan
hidup” adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks
(https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan).
lingkungan dalam pembahasan ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
bernyawa. Islam melarang umat manusia membuat kerusakan di muka bumi, baik
dibenarkan memetik buah sebelum matang atau memetik bunga sebelum mekar.
211
Ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan
penciptanya.
Hal ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati setiap proses
yang sedang berjalan dan kepada semua proses yang sedang terjadi. Sikap seperti
menyadari bahwa semuanya adalah umat Allah yang harus diperlakukan secara
wajar dan baik. Berkenaan dengan hal ini dalam al-Qur’an ditegaskan bahwa
ِ ض والَ طَائٍِر ي ِطري ِِبنَاحي ِه إِالَّ أُمم أَمثَالُ ُكم َّما فَ َّرطْنَا ِِف
ِ َالكت ٍِ ِ
اب ْ ٌَ َْ َ ُ َ َ ِ َوَما من َدآبَّة ِف األ َْر
ِمن َش ْي ٍء ُُثَّ إِ ََل َرِّبِِ ْم ُُْي َش ُرو َن
“Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan
ciptaan Allah yang harus sama-sama dimuliakan dengan makhluk lainnya. Selain
harus dimuliakan, binatag juga harus disayangi. Singkatnya bahwa kita sebagai
212
seorang muslim wajib memperlakukan binatang sebagai mana perlakuan kita
mencari anaknya yang diambil seorang sahabat dari sarangnya” (HR. Abu
Daud).
213
menyembelih hendaklah berlaku baik dalam penyembelihan, dan
ia kurung hingga mati, maka dari itu ia masuk neraka karena kucing
Bukhari)
tikus. Hal itu berdasarkan Hadits Nabi Saw yang bunyinya: “Ada lima
dan di tanah (waktu) haram, yaitu ular, burung gagak berbelang putih
hitam, tikus, anjing gila (anjing buas) dan rajawali” (HR. Muslim). Dalam
tangan beliau pada unta sedekah atau zakat. Adapaun selain ternak (unta,
214
bersabda pada saat melihat seekor himar dicap pada bagian mukanya:
“Allah mengutuk orang yang memberi cap binatang ini pada bagian
Allah lainnya. oleh karena itu dalam Islam terdapat akhlak atau sikap kita
اها َ َاْلِب
َ ال أ َْر َس ْ اها َو
َ اءها َوَم ْر َع
ِ أ
َ َخَر َج مْن َها َم
ْ
Dia (Allah) memancarkan daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan)
(QS. Al-Nazi’at, 79: 31 dan 32). Ayat ini menjelaskan bahwa Allah
aturan yang seharusnya. Sebab kalau manusia merusak dan menebang tumbuh-
215
tumbuhan sembarangan, maka yang terjadi adalah kerusakan di muka bumi ini.
yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah
dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-
dalam Hadits ini adalah memotong pepohonan secara sia-sia sepanjang jalan,
b. Tidak berbuang hajat di bawah pohon, apalagi di bawah pohon yang rindang
dan berbuah. Rasulullah Saw bersabda: “Jangan kalian berbuang air kecil atau
sumber air, di tempat pemandian, di bawah pohon yang sedang berbuah, atau
di air yang mengalir ke arah orang-orang yang sedang mandi atau mencuci”
Takutlah kalian terhadap perihal dua orang yang terlaknat.” Mereka (para
sahabat) bertanya; “Siapakah dua orang yang terlaknat itu wahai Rasulullah?”
216
Beliau menjawab: “Yaitu orang yang buang air besar di jalanan manusia atau
c. Tidak boleh menjual buah-buahan sebelum matang. Berikut ini adalah di antara
jelas kematangannya.
اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َ َهى َع ْن بَْي ِع الث ََّم ِر َح ََّّ يَْب ُد ِ عن عب ِد اَّللِ ب ِن عمر آَ َّن رسوَل
ِ صلَّى
َ اَّلل
ِ ْ ُ َ َ َ ُ ْ ِ َْ ْ َ
اع ِ
َ َصَّلَ ُح َها َ َهى الْبَائ َع َوالْ ُمْب ت
َ َو
"Dari Abdullah bin Umar r.a, bahwa Rasulullah SAW melarang menjual buah-
buahan sebelum tampak kematangannya, beliau melarang penjual dan
pembelinya." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits lainnya:
اَّلل َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َ َهى َع ْن بَْي ٍع الث ََّما ِر َح ََّّ تُ ْيِه َي
ِ صلَّى
ِ
َ َن َر ُس َوال َِّلل
ِ ٍِ
ِ س بْ ِن َمالك َرض َي
َّ اَّللُ َعْنهُ أ ِ َََع ْن أ
ص َاَّر َ َفَِيْي َل لَهُ َوَما تُ ْيِهي ق
ْ َال َح ََّّ ََْت َمِرأ َْو ت
"Dari Anas bin Malik r.a, bahwa Rasulullah SAW melarang menjual buah-
Muslim).
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
217
nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah, 2: 267). Dari ayat
tersebut dapat diketahui bahwa Allah Swt memerintahkan umat Islam untuk
dan lain sebagainya dengan maksud agar manusia saling berbagi terhadap
sesamanya. Selain itu, zakat juga bermanfaat untuk mensucikan harta yang kita
benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan
sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-
sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan
siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air
untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang
(QS. al-Naml, 27: 60). Dalam ayat ini disebutkan bahwa “kebun-kebun yang
sangat indah” yang berarti menyejukkan jiwa, mata dan hati ketika
218
memandangnya. Setelah Allah swt, memaparkan nikmat-nikmat-Nya, baik berupa
tanaman, kurma, zaitun, buah delima dan semacamnya, Dia melanjutkan firman-
bermanfaat:
mati, Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian,
ِ
َن َ ت ِم ْن ُك ِِل َزْو ٍج َّبِيجٍ َنل
َّ ِِ ك ْ َت َوأََْبَ ت
ْ َت َوَرب
ِ
ْ ض َهام َد ًة فَِذنَا أََْ َيلْنَا َعلَْي َها الْ َماءَ ْاهتَ َّي
َ َوتَ َرى ْاأل َْر
اْلَ ُّق َوأَََّهُ ُُْييِي الْ َم ْوتَى َوأَََّهُ َعلَى ُك ِِل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير
ْ اَّللَ ُه َو
َّ
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami telah menurunkan air
diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
Dia lah yang hak dan sesungguhnya Dia lah yang menghidupkan segala yang
219
mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. al-Haj, 22:
5-6).
sertifikat tanah oleh pemerintah yang dikeluarkan secara khusus oleh Badan
tanah adalah udara, dalam hal ini udara yang mengandung oksigen yang
diperlukan manusia untuk pernafasan. Manusia, atau makhluk yang bernyawa bila
berada di muka bumi ini tanpa oksigen, tentunya tidak akan dapat hidup. Allah
beberapa kali menyebutkan dalam Alquran prihal angin (udara) dan fungsinya
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
220
hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.” (QS. al-Baqarah, 2: 164). Pada ayat lain Allah berfirman:
ِ يَ َشاءُ َوََْي َعلُهُ كِ َس ًاا فَتَ َرى الْ َو ْد َق ََيُْر ُج ِ َّ اَّلل الَّ ِذ ي رِسل ال ِرَي ِ فَتثِري سحاًب فَي بسطُه ِِف
َ الس َماء َكْي ُ ُ ْ َ ً َ َ ُ ُ َ َ ِ ُ ُْ َُّ
اب بِِه َم ْن يَ َشاءُ ِم ْن ِعبَ ِاد ِه إِ َنا ُه ْم يَ ْستَ ْب ِش ُرو َن ِِ ِ ِ
َ صَ َم ْن خ ََّلله فَِذ َنا أ
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan
Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi, dan uap air
yang meliputinya dari segala penjuru. Udara adalah salah satu dari empat unsur
yang seluruh alam bergantung kepadanya. Empat unsur tersebut ialah tanah, air,
membuktikan bahwa keempat unsur ini bukanlah zat yang sederhana, akan tetapi
merupakan persenyawaan dari berbagai macam unsur. Air misalnya, terdiri dari
unsur oksigen dan hidrogen. Demikian juga tanah yang terbentuk dari belasan
unsur berbeda. Adapun udara, ia terbentuk dari sekian ratus unsur, dengan dua
unsur yang paling dominan, yaitu nitrogen yang mencapai sekitar 78,084 persen
dan oksigen sebanyak 20,946 persen. Satu persen sisanya adalah unsur-unsur lain.
Termasuk hikmah kekuasaan Allah dalam penciptaan alam ini, bahwa Dia
menciptakan udara dengan nitrogen dan sifatnya yang pasif sebagai kandungan
221
mayoritasnya, yaitu 78 persen dari udara. Kalau saja kandungan udara akan gas
nitrogen kurang dari itu, niscaya akan berjatuhan bunga-bunga api dari angkasa
luar karena mudahnya menembus lapisan bumi (hal itu yang kerap kali terjadi)
(www.academia.edu/12955476/akhlak_terhadap_lingkungan)
Fungsi lain dari udara atau angin adalah dalam proses penyerbukan/
Kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan
merupakan suatu anugrah yang sangat besar. Dengan demikian, manusia dituntut
yang akan membawa mudharat bagi dirinya dan makhluk ciptaan Allah Swt,
lainnya. Oleh karena itu, Berikut beberapa cara atau upaya menjaga kelestarian
bumi/udara/cara-menjaga-kelestarian-udara):
hias
222
c. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi dan mengurangi asap yang
masyarakat
kekayaan yang sangat penting dan berharga, sumber kehidupan bagi manusia,
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu hidup” (QS. al-Anbiya, 21: 30).
Ketiadaan air bisa mengancam kelangsungan hidup dan ekosistem alam. Bagi
manusia, selain sebagai konsumsi sehari-hari, benda cair itu juga bermanfaat
untuk mandi dan mencuci. Selain itu, air dapat menopang pembangunan
infrastruktur, seperti rumah, masjid, perkantoran, dan lainnya. Karena itu, air
adalah kekayaan paling berharga dan warisan penting bagi generasi mendatang.
Allah SWT memberikan nikmat air itu secara gratis. Sayangnya, nikmat tersebut
tidak dipergunakan dan dimanfaatkan dengan baik dan proporsional oleh manusia.
223
Sering kali pendayagunaan air tidak optimal, dan bahkan di banyak kesempatan
cenderung eksploitatif. Hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus dicegah. Pasalnya,
berbeda dengan kekayaan bumi atau alam lainnya, air bersifat surut dan tidak bisa
dibudidayakan. Artinya, bahwa air bukanlah komoditas yang bisa tumbuh dan
berkembang, tidak seperti kekayaan alam lainnya, seperti nabati atau hewani.
Oleh karena itu, Jika pemakaian air yang tidak tepat guna dan konsumsi
berlebihan tetap terjadi, maka tak mustahil krisis air pun akan terjadi. Allah swt,
menghilangkannya.” (QS al-Mu'minuun, 23: 18). Atas dasar isyarat ayat Alquran
a. Tidak boleh mencemari air sungai ataupun sumber air pegunungan, misalnya,
dengan limbah atau kotoran manusia, atau sebab-sebab lainnya yang dapat
ِ اتَّ ُيوا الْم ََّل ِعن الث َََّّلثَةَ الْب راز ِِف الْموا ِرِد وقَا ِرع ِة الطَّ ِر ِيق و
الظِ ِِل َ َ َ ََ َ ََ َ َ
“Jauhilah tiga macam perbuatan yang dilaknat ; buang air besar di sumber air,
ditengah jalan, dan di bawah pohon yang teduh”. (HR. Abu Daud). Hadits
lainnya menyatakan:
َح ُد ُك ْم ِِف الْ َم ِاء الدَّائِِم الَّ ِذ َال ََْي ِر ُُثَّ يَغْتَ ِس ُل فِ ِيه
َ َال يَبُولَ َّن أ
224
“Janganlah salah seorang dari kalian kencing di air yang diam yang tidak
zaman modern ini tidak hanya terbatas pada kencing, buang air besar, atau pun
hajat manusia yang lain. Bahkan banyak ancaman pencemaran lain yang jauh
lebih berbahaya dan berpengaruh dari semua itu, yakni pencemaran limbah
industri, zat kimia, zat beracun yang mematikan, serta minyak yang
mengenangi samudra.
b. Tidak mengeksploitasi air yang berlebihan. Ada bahaya lain yang berkaitan
dengan sumber kekayaan air, yaitu penggunaan air secara berlebihan. Air
dianggap sebagai sesuatu yang murah dan tidak berharga. Karena hanya
dan nilai air. “ ... dan janganlah kalian berlebih-lebihan (israf). Sesungguhnya
An’am, 6: 141). Ayat ini, diperkuat lagi oleh salah satu Hadita Nabi:
ف ََي َس ْع ُد
ُ السَر
َّ ال َما َه َذا َّ صلَّى اللَّهم َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َمَّر بِ َس ْع ٍد َوُه َو يَتَ َو
َ ضأُ فَ َي َ َِّب َّ أ
َّ َِن الن
ِ ال أَِِف الْوض
ت َعلَى َ ْه ٍر َجا ٍر َ ال َ َع ْم َوإِ ْن ُكْن َ َف ق ٌ وء َسَر ُُ َ َق
“Nabi saw, pernah bepergian bersama Sa’ad bin Abi Waqqas. Ketika Sa’ad
bertanya : “Apakah menggunakan air juga bisa berlebihan ?”. Nabi menjawab:
Dari kedua sikap seorang muslim terhadap air seperti yang disebutkan di
225
Pertama, bahwa kita harus cermat dalam menggunakan air untuk
kebutuhan. Cermat disini adalah pandai dan perhitungan dalam menggunakan air
mendapatkan air bisa teratasi dengan adanya penyimpanan yang didukung dengan
air dan kemurniannya agar fungsi air sebagai minuman wajib dapat terjaga.
Karena jika sumber air menjadi kotor atau tercampur bahan kimia lainya ( tidak
murni ) maka akan berakbiat air tersebut tidak dapat digunakan sebagai minuman.
Sadar dalam penggunaan air dan tidak menghambur hamburkan air untuk
kebutuhan yang tidak penting. Berusaha menghemat air dalam kegiatan kehidupan
sehari-hari.
kebutuhan masing masing. Menjaga sumber agar agar semua orang dapat
halangi penggunaan air oleh orang lain karena hak mereka sama dengan kita.
merusak dan mencemari air. Memanfaatkan banyak fungsi air yang positif untuk
khalayak ramai. Seperti penggunaan air sebagai pembangkit tenaga listrik atupun
irigasi. Dan disini tanpa merusak kemurnian air tersebut sehingga selain bisa
226
dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga juga bisa pakai untuk kebutuhan
jasmani.
lingkungan adalah bahwa Allah Swt. telah menciptakan alam semesta ini
berdasarkan maksud dan tujuan. Segala sesuatunya pasti mengandung hikmah dan
tidak sia-sia (QS Shad, 38: 27, dan Ali Imran, 3: 191). Terlebih bahwa manusia
diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di alam semesta ini, maka manusia punya
untuk kepentingan bersama seluruh makhluk hidup, sehingga antara satu makhluk
dengan yang lainnya saling terkait dan bertautan serta berkesinambungan dan
al-mizan (Q.S al-Rahman, 55: 7). Bila terganggu salah satunya, maka makhluk
itu sungguh akan berjalan secara harmonis bila berada atau sesuai dengan
lingkungannya. Dan itu harus dijadikan prinsip pokok atau landasan utama dalam
227
Dalam konteks itu, M. Quraisy Shihab (1992: 296) menyebutkan bahwa
semakin kukuh hubungan manusia dengan alam raya, semakin dalam pengenalan
terhadapnya, sehingga semakin banyak yang dapat diperolehnya melalui alam itu.
dan penindasan manusia atas manusia atau dengan alam itu sendiri.
dengan manusia, manusia dengan Tuhan dan manusia dengan lingkungannya akan
semakin banyak yang dapat dimanfaatkan dengan hasil guna yang sebesar-
besarnya. “Dan bahwasanya, jika mereka tetap berjalan lurus di jalan itu
(petunjuk-petunjuk Ilahi) niscaya pasti Kami akan memberi mereka air segar
arti lain, bahwa manusia di muka bumi memiliki tanggung jawab, baik yang
bersifat idnividual ataupun bersifat sosial dan vertikal. Oleh karena itu dalam
semua pihak, tidak berlebih-lebihan dan berbuat semena-mena, tidak seperti yang
Dalam hal ini, Rasulullah Saw. juga bersabda: “Tiada kebaikan dalam
secukupnya, cukup membasuh anggota wudlu tiga kali, walaupun anda berwudlu
228
di sungai yang mengalir”. Firman-Nya:: “Sesungguhnya orang-orang yang boros
ayat-ayat Allah yang bersifat qauli. Karena itu ayat-ayat Allah baik qauli maupun
kauni merupakan satu kesatuan sistem antara yang satu menjelaskan yang
AYAT AYAT
ALLAH
229
Berdasarkan skema di atas maka merupakan suatu kemajuan yang luar
teknologi. Celupan teknologi ini, dalam realitas historis umat Islam bukanlah
barang baru. Sebagaimana pernah dikatakan oleh Ibn Taimiyah (t..t. : 4), bahwa
Namun apa yang dikembangkan kaum muslim ini mengandung kebenaran dan
Suatu bukti, dahulu ketika manusia dicemaskan oleh bahaya tenaga nuklir,
hampir tak terdengar suatu bangsa yang mayoritas muslim turut serta pembuatan
tenaga nuklir. Hal ini didasari oleh pertimbangan kemaslahatan (manfaat) dan
pembuatan tenaga nuklir. Ini suatu bukti, bahwa moralitas Islam yang
manusia bersama; (2) tidak melanggar ketentuan Allah; dan (3) melestarikan
230
231