Inisiasi 3 Analisis Dan Definisi
Inisiasi 3 Analisis Dan Definisi
Analisis logis didasarkan pada prinsip tertentu, yang terbagi menjadi 2: Analisis
universal dan Analisis dikotomi. Analisis universal dilakukan atas dasar prinsip
pembagian dari genus ke spesies atau prinsip deduktif (dari umum ke khusus)
untuk konsep yang sederhana. Analisis dikotomi dilakukan atas dasar prinsip
eksklusi tertii (hanya ada term positif dan term negatif) pada konsep yang
sederhana atau kompleks. Analisis dikotomi yang dilakukan pada prinsip
pembagian genus ke spesies menghasilkan analisis yang sederhana, lengkap,
tegas dan pasti, yang disebut "sistem Analisis".
Contoh
Analisis universal : Indonesia terdiri dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali,
Nusa Tenggara, dan Papua.
Analisis dikotomi : Perilaku manusia terdiri dari baik dan buruk.
Ada 3 macam Definisi: Definisi nominal, Definisi realis, dan Definisi praktis.
"Definisi nominal" dirumuskan atas dasar kata-kata, yang terbagi 6 macam:
Definisi sinonim (persamaan kata), Definisi simbolik (persamaan kata berbentuk
simbol), Definisi etimologi (asal usul kata), Definisi semantik (arti yang terkenal),
Definisi stipulatif (kesepakatan bersama), dan Definisi denotatif (menunjukkan).
Definisi denotatif dibagi 2 lagi: Definisi denotatif ostensif (menunjuk langsung)
dan Definisi denotatif enumeratif (menunjuk secara terperinci dan lengkap).
Contoh
Definisi sinonim : Pohon adalah batang hidup.
Definisi simbolik : Jika p maka q, didefinisikan non (p dan non q)
Etimologis : Logika, berasal dari logos, berarti ilmu tentang uraian
pikiran.
Semantik : (=) adalah sama dengan
Stipulatif : Nama bunga, kamboja, melati dan mawar.
Denotatif ostensif : Mengambil batu kerikil, lalu mendefiniskan “inilah batu
kerikil”.
Denotatif enumeratif : Propinsi di Indonesia adalah Jawa Tengah, Yogyakarta,
dan seterusnya sampai Papua.
"Definisi Praktis" dirumuskan atas dasar kegunaan atau tujuan, yang terbagi 3:
Definisi operasional (menegaskan langkah-langkah tujuan dicapai), yang
dibedakan menjadi 2: operasional kualitatif (isi dan kekuatan), dan operasional
kuantitatif (banyak atau jumlah);
Definisi fungsional (menunjukkan kegunaan atau tujuannya);
dan Definisi persuasif (untuk memengaruhi orang lain).
Contoh
Definisi operasional kualitatif : Magnet adalah logam yang dapat menarik gugusan
besi.
Definisi operasional kuantitatif: Panjang adalah jumlah x ukuran standar
menenuhi jarak.
Definisi fungsional : Logika adalah teori tentang penyimpulan yang sah.
Definisi persuasif : Sosialisme adalah demokrasi sosial ekonomi.
Definisi yang dilakukan harus didasarkan pada syarat-syarat atau hukum Definisi,
yaitu:
1. Definisi harus menyatakan ciri-ciri hakikat.
2. Definisi harus setara antara definiendum dan definiens.
3. Definis harus menghindari definiendum masuk ke dalam definiens.
4. Definisi harus dirumuskan secara afirmatif (positif), tidak boleh negatif.
5. Definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas, bukan rumusan kabur.
Dengan demikian, definisi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang ilmiah.
Definisi harus mampu memerlihatkan perbedaan antara konsep yang dijelaskan
dengan konsep yang lainnya, sehingga jelas batas ilmu yang satu dengan ilmu
yang lain. Inilah penjelasan dari Analisis, Klasifikasi dan Definisi untuk
mengungkapkan Konsep secara logis.
Sumber bacaan:
Noor Muhsin Bakri dan Sonjoruri Budiani Trisakti. Logika. Ed. II. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2012, hal. 3.1-3.47.
Salam Semangat
Tutor