Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah salah satu masalah kesehatan di dunia. Pada orang yang
menderita penyakit ini, tulang menjadi tipis dan rapuh yang pada akhirnya bisa
menyebabkan patah. Penyakit ini ditandai hilangnya masa tulang, sehingga tulang
menjadi mudah patah dan tidak tahan tekanan dan benturan (Hartono, 2001).
World Health Organization (WHO) memperkirakan pada pertengahan abad
mendatang jumlah patah tulang pada pangkal karena Osteoporosis akan meningkat tiga kali
lipat, dari 1,7 juta pada tahun 1990 menjadi 6,3 juta kasus pada tahun 2050 kelak. Data
dari International Osteoporosis Foundation (IOF) menyebutkan bahwa di seluruh dunia satu
dari tiga wanita dan satu dari delapan pria yang berusia di atas 50 tahun, memiliki resiko
mengalami patah tulang akibat Osteoporosis dalam hidup mereka. Pada tahun 2050 sekitar 51
% penderita Osteoporosis kemungkinan besar adalah mereka yang tinggal di benua Asia.
Kualitas hidup yang meningkat, angka harapan hidup yang tinggi, nutrisi yang tidak
adekuat serta kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor
terjadinya Osteoporosis (Hartono, 2001).
Senam merupakan salah satu alternatif yang efektif, mudah, sederhana, murah dan
luas jangkauannya dalam meningkatkan kesehatan lanjut usia dan mencegah terjadinya
Osteoporosis (Anonim, 1999).
Menurut Setiyohadi, dari sub bagian Rheumatologi Bagian Ilmu
Penyakit Dalam FKUI/RSCM, angka kejadian Osteoporosis di Indonesia
Berdasarkan studi di Indonesia fakta-faktanya Prevalensi Osteoporosis untuk umur kurang
dari 70 tahun untuk wanita sebanyak 18-36%, sedangkan pria 20-27 %, untuk umur di atas 70
tahun untuk wanita 53.6%, pria 38%. Lebih dari 50% keretakan Osteoporosis pinggang
diseluruh dunia kemungkinan terjadi di Asia pada 2050 (Yayasan Osteoporosis
Internasional).Mereka yang terserang rata-rata berusia diatas 50 tahun (Yayasan Osteoporosis
Internasional). Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena penyakit Osteoporosis
(DEPKES,2006). Jumlah penderita Osteoporosis diIndonesia jauh lebih besar dari data
terakhir Depkes, yang mematok angka 19.7% dari seluruh penduduk dengan alasan merokok
di negara ini urutan kedua di dunia setelah China. Osteoporosis dapat terjadi pada wanita
maupun pria. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, 80% terjadi pada wanita atau dengan
perbandingan kejadian 6:1. Wanita yang terkena pun bisa tua ataupun muda, namun wanita
muda yang mengalami penghentian siklis menstruasi (amenorrhea). Hal ini terjadi karena
wanita mengalami hilangnya massa tulang puncak lebih rendah dibandingkan pria. Disampng
itu, wanita hamil dan menyusui telah sangat menyedot persendian bahan-bahan tulang untuk
janin dan bayinya. Juga wanita mengalami hilangnya massa tulang yang cepat pada tahun-
tahun pertama pada menopause.
Pada massa menopause dan post menopause, produksi hormon estrogen menurun
mengakibatkanvkehilangan bahan-bahan tulang sehingga terjadi Osteoporosis. Demikian juga
20 tahun sesudah menopause, angka kejadian Osteoporosis meningkat menjadi 70% dan usia
60 tahun sepertiganya mengalami patah tulang. Biasanya sesudah menopause setiap
penambahan umur 10 tahun risiko Osteoporosisakan bertambah 15%. Berbeda dengan pria
yang mempunyai massa tulang 30% lebih banyak dari wanita. Pria diatas 45 tahun lebih
sedikit dari pada wanita.
Senam Oesteoporosis adalah mengurangi depresi melalui 2 cara. Pertama, senam
mengeluarkan endorphin, zat perasaan baik yang berkaitan dengan suasana hati. Kedua
interaksi dalam senam juga dapat mengurangi depresi, dari hasil penelitian sebagian besar
(63,2%) responden mengikuti senam osteoporosis sesuai kaidah, yaitu 1 kali dalam seminggu
minimal 40 menit dalam sekali senam. Senam osteoporosis baik untuk segala usia. Faktor
lain yang menmpengaruhi senam adalah pekerjaan, sebagian besar (56,2%) bekerja sehingga
waktu untuk melakukan senam osteoporosis sangat sedikit, tetapi pekerjaan yang dilakukan
dengan cara mengangkat beban, bersepeda maupun berjalan kaki mempunyai manfaat yang
sama dengan melakukan senam osteoporosis. Berdiri tegap selama 40 menit akan mempunyai
manfaat untuk perbaikan massa tulang, gabungan olahraga aerobik yang dilakukan dengan
berdiri dan program penguatan otot umum akan mempunyai manfaat untuk meningkatkan
kebugaran.Merekan yang tidak bisa melakukan dengan cara berdiri maka bisa melakukan
dengan cara duduk ataupun berbaring, yang juga akan mempunyai manfaat untuk perbaikan
massa tulang Cosman (2013).

Manfaat Senam Lansia


1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.
    Sebagai Rehabilitas pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju
denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya
peningkatan lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat
mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai
penelitian menunjukan bahwa latihan atau olah raga seperti senam lansia dapat
mengeliminasi berbagai resiko penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus,
penyakit arteri koroner dan kecelakaan kecil.

1. Gerakan Senam Lansia


Sebelum mengawali senam sebaiknya tarik nafas selama 3 sampai 5 kali, setelah itu
letakkan kedua tangan di pinggang,lalu buka kedua kaki sekitar 30cm kemudian senam
dapat di mulai.
I. Gerakan Muka(fungsi nya untuk mengencangkan kulit muka agar tidak kaku), yang
terdiri dari dua gerakan :  Pertama ucapkan a,i,u,e,o sebanyak 5 kali, Kedua ucapkan
ha-ha, hi-hi sebanyak 5 kali
II. Gerakan kepala( fungsinya untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran darah
yang melewati kepala dapat beredar secara lancar),Anggukkan kepala keatas-bawah
dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, setelah itu anggukkan kekiri-
kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali.
III. Gerakan Tangan

 Pertama gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1 sampai 8 mulai
dari dilakukan sebanyak 5 kali,( gerakan ini fungsinya untuk mengurangi kekakuan pada
telapak tangan dan jari-jari tangan
 Kedua gerakan tepuk tangan dengan salah satu jari menekuk mulai dari hitungan  1
sampai 8 sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengurangi resiko Diabetus
Melitus(DM) atau sering di sebut penyakit gula.
 Ketiga gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk tangan dan
posisi tangan sejajar dengan dadamulai dari  hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5
kali, gerakan ini fungsinya untuk memperlancar kerja jantung dan mengurangi penyakit
jantung.
 Keempat dengan merentang kedua tangan ke samping kanan dan kiri lalu memutar
pergelangan tangan mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali,gerakan ini dilakukan
untuk mengurangi beban kerja jantung dan juga mengurangi kekakuan pada otot-otot dari
pundak sampai jari tangan.
 Kelima masih merentangkan kedua tangan ke samping kanan dan kiri, dengan tangan
mengepal(menggenggam) lalu menggerakkan kepalan (genggaman) naik turun mulai dari
hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk
mengoptimalkan karja jantung dan juga mengurangi kekakuan otot pada tangan dan
pergelangan tangan.
a. Gerakan Kaki, dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar
peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh.
 Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan jinjit-jinjit secara bergantian kaki kanan dan
kiri mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali
 Dalam posisi duduk dengan luruskan kaki dengan mengayunkan telapak kaki mulai
dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali
     
Referensi:
https://irasuryani5.wordpress.com/2013/10/07/senam-lansia-2/
http://bidankudelima.blogspot.co.id/2012/01/gerakan-senam-lansia.html
http://keperawatankomunitas.blogspot.co.id/2009/12/senam-lansia.html

Anda mungkin juga menyukai