Anda di halaman 1dari 6

REVIEWER JOURNAL 1

Nama : Sang Ayu Made Melati Sukma


Nim : 16.321.2531
Kelas : A11-B
Judul : Gambaran Persepsi Masyarakat Mengenai Covid-19

Judul Gambaran Persepsi Masyarakat Mengenai Covid-19


Jurnal Wellness And Healthy Magazine
Volume & Halaman Volume 2, Nomor 1
Tahun 2020
Penulis Yuliana
Reviewer Sang Ayu Made Melati Sukma (16.321.2531)
Tanggal 12 April 2020

Latar belakang Latar belakang membahas tentang penyakit Coronavirus (Covid-19).


Pada tahun 2020, jenis baru coronavirus (SARS-CoV-2) menyebar,
yang disebut penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Virus ini
ditemukan di Wuhan, Cina untuk pertama kalinya dan telah
menginfeksi 90.308 orang pada 02 Maret 2020.
Tujuan Penelitian Bertujuan agar pembaca atau masyarakat tahu mengenai Coronavirus
(Covid-19).
Permasalahan Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di
hewan. Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada
hewan dan kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan
seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan
virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia.
System yang -
digunakan
Pembahasan Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul
dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus membentuk struktur
seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein
S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus
dan merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini
berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host
(interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang).
Kelebihan -
Kekurangan -
Kesimpulan Covid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan
terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus ini
bermula di Wuhan, China pada 31 Desember 2019. Virus yang
merupakan virus RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran
pernapasan. Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa
demam, batuk dan sulit bernapas hingga adanya kontak erat dengan
negara-negara yang sudah terifinfeksi. Pengambilan swab
tenggorokan dan saluran napas menjadi dasar penegakan diagnosis
coronavirus disease. Penatalaksanaan berupa isolasi harus dilakukan
untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
REVIEWER JOURNAL 2

Judul Gambaran Persepsi Masyarakat Mengenai Covid-19


Jurnal COVID-19 Dalam Perspektif One Health Approach dan Law
Enforcement
Volume & Halaman -
Tahun 2020
Penulis Ega Ramadayanti
Reviewer Sang Ayu Made Melati Sukma (16.321.2531)
Tanggal 12 April 2020

Latar belakang Latar belakang membahas tentang ketika pertama kali diumumkan
sebagai pandemi global pada 11 Maret lalu oleh WHO jumlah
infeksi di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 121.000.
Penyebaran virus yang tak-pernah-disangka (atau tak pernah
diantisipasi) akan sampai di Indonesia hingga kini masih berlanjut.
Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi
Bandung mempekirakan pandemi ini akan mencapai puncaknya
pada akhir Maret dan berakhir pada pertengahan April 2020. Bahkan
dengan kedinamisan data yang ada, prediksi tersebut bisa saja
berubah.
Tujuan Penelitian Bertujuan agar pembaca tahu Perspektif One Health Approach dan
Law Enforcement Dalam Covid-19
Permasalahan Perlu diketahui, akibat pemerintah terlihat ‘santai’ dalam
mengantisipasi kedatangan virus ke Indonesia, Direktur Jenderal
WHO telah turun tangan mengirimkan surat tertanggal 10 Maret
2020 kepada Presiden RI untuk mempertanyakan tingkat kesiapan
Indonesia dalam menghadapi pandemi global, keterbukaan
pemerintah dalam menangani kasus hingga menyoroti pendekatan
Indonesia dalam melacak dan mendekteksi kasus corona.
Sebenarnya secara sederhana dapat dipahami bahwa upaya
Pemerintah dengan bersikap tenang (cenderung santai/lamban)
menangkal krisis adalah dengan meminimalisir informasi agar tidak
ada kepanikan. Namun logika pendek tersebut menyebabkan
permasalahan yang lebih pelik, salah satunya masyarakat yang
kekurangan informasi akan lebih mudah termakan hoax ketika tidak
ada rujukan yang resmi. Akibatnya masyarakat kurang bisa
mendapat akses yang benar untuk upaya pencegahan yang bisa
dilakukan sejak dini.
System yang One Heath. Pendekatan ini melibatkan pendekatan kolaboratif,
digunakan multisektor,dan transdisipliner yang wilayah cakupannya dari
tingkat lokal, regional, nasional hingga global bertujuan mencapai
hasil kesehatan yang optimal mengenai hubungan antara manusia,
hewan, tumbuhan dan lingkungan yang sama. Dapat disimpulkan
bahwa konsep ini mengajarkan arti berbagi lingkungan dengan tidak
merugikan satu sama lain.
One health adalah suatu konsep yang mengakui bahwa kesehatan
manusia dipengaruhi pula oleh kesehatan hewan dan
lingkungan. One Health Approach bukanlah suatu hal yang baru
melainkan keberadaannya menjadi lebih penting beberapa tahun
terakhir.
Pembahasan Covid-19 merupakan penyakit yang diidentifikasikan penyebabnya
adalah virus Corona yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit
ini pertama kali dideteksi kemunculannya di Wuhan, Tiongkok.
Sebagaimana diketahui bahwa SARS-Cov-2 bukanlah jenis virus
baru. Akan tetapi dalam penjelasan ilmiah suatu virus mampu
bermutasi membentuk susunan genetik yang baru, singkatnya virus
tersebut tetap satu jenis yang sama dan hanya berganti seragam.
Alasan pemberian nama SARS-Cov-2 karena virus corona memiliki
hubungan erat secara genetik dengan virus penyebab SARS dan
MERS.
Kelebihan Dapat disimpulkan bahwa konsep ini mengajarkan arti berbagi
lingkungan dengan tidak merugikan satu sama lain.
Kekurangan -
Kesimpulan Sebenarnya virus ini bukan termasuk virus dalam kategori bahaya
ketika melihat tingkat kematian jauh berada dibawah SARS dan
MERS. Oleh karena itu tidak lantas membuat masyarakat panik
namun masyarakat tetap harus melakukan pencegahan bersama-
sama bergotong royong dengan pemerintah dan menaati segala
kebijakan yang dibuat dalam menghadapi bencana nasional.
Karena yang perlu ditekan adalah angka penyebaran dan kematian
yang disebabkan oleh virus ini. Baik melalui gerakan pencegahan
oleh setiap warga negara, usaha yang dilakukan tenaga kesehatan
serta melalui mekanisme penegakan hukum yang sudah ada.
REVIEWER JOURNAL 3

Judul Gambaran Persepsi Masyarakat Mengenai Covid-19


Jurnal COVID-19 The New Threat
Volume & Halaman Volume 7 Nomor 1
Tahun 2020
Penulis Rahman S, Bahar T
Reviewer Sang Ayu Made Melati Sukma (16.321.2531)
Tanggal 12 April 2020

Latar belakang Latar belakang membahas tentang Pada Desember 2019 dunia telah
mengetahui penyakit coronavirus baru bernama COVID-19. Ini
telah mempengaruhi daratan Cina sebagian besar dan telah
menyebar ke semua benua di dunia kecuali Antartika. Sebagian
besar pasien datang dengan penyakit seperti flu dan gejala
gastrointestinal yang tidak spesifik.
Tujuan Penelitian Ulasan tentang COVID-19 dengan harapan akan bermanfaat bagi
para profesional medis dalam pengetahuan mereka dan siap untuk
wabah pandemi.
Permasalahan Kelelawar dianggap sebagai vektor karena berbagai penyakit
koronaviral termasuk SARS dan MERS terkait dengan itu. Kasus-
kasus awal SARS-CoV-2 diduga terkait dengan penjualan ilegal
hewan di pasar makanan laut basah di Huanan. Kemudian, kasus-
kasus penularan manusia-manusia dilaporkan dalam skala besar.
System yang -
digunakan
Pembahasan Pada bulan Desember 2019 dunia diperkenalkan dengan coronavirus
novel yang parah sindrom pernafasan akut coronavirus 2 (SARS-
CoV-2; sebelumnya disebut 2019-nCoV) yang menyebabkan
penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) setelah wabah pneumonia
di Wuhan, sebuah kota di Provinsi Hubei Cina. Cluster awal
pneumonia yang tidak diketahui asalnya dilaporkan ke WHO pada
31 Desember 2019. WHO menyatakan wabah COVID-19 sebagai
Global Health Emergency pada 30 Januari 2020. Kemudian, WHO
telah menyatakannya sebagai pandemi pada 11 Maret. Covid-19
telah menyebar dari Tiongkok ke bagian lain dunia yang
mempengaruhi 143 negara. Di luar Cina, Thailand adalah negara
pertama yang melaporkan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan
Filipina, melaporkan kematian pertama.
Kelebihan Tidak ada kematian yang terjadi kecuali pada sakit kritis. Butuh
sekitar 10 hari rata-rata untuk pemulihan. Dua sampel pernapasan
yang diambil 24 jam terpisah harus negatif selama fase pemulihan
sebelum mengeluarkan pasien.
Kekurangan Kematian kasus untuk SARS-CoV dan MERS-CoV adalah 10%
(total lebih dari 8000) dan 34,5% (total kasus yang berkaitan dengan
2,465) masing-masing. Meskipun fatalitas kasus COVID-19 adalah
2,3%, Peningkatan jumlah kasus menjadi perhatian sekarang.
Kesimpulan Karena pandemi SARS-CoV-2 COVID-19 telah menciptakan
kepanikan di seluruh dunia, diperlukan lebih banyak penelitian
untuk mengevaluasi sifat penyakit ini. Untuk layanan kesehatan
yang miskin sumber daya, menangani wabah akan sulit. Jadi
persiapan sebelum wabah perlu dilakukan. Petugas kesehatan berada
pada risiko tertinggi. Jadi tindakan pencegahan dan pelatihan semua
petugas kesehatan adalah penting.

Anda mungkin juga menyukai