Anda di halaman 1dari 24

FORMALINPADAKIKIL

Kelompok 3
Nama Kelompok :
1. Nurkholis Ridwan (1010181098)
2. Alfina Putri Sekar Arum (1010181121)
3. Munawaroh (1010181070)
4. Afifah Mega Lestari (1010181214)
PENGERTIAN Formalin adalah bahan kimia yang bersifat karsinogenik. Zat
karsinogen bekerja memicu perubahan genetik tertentu dalam
suatu sel, sehingga menyebabkan pembentukan neoplasma
dan mengubah menjadi kanker.

Menurut International Programme on Chemical Safety


(IPCS), lembaga khusus dari tiga organisasi di PBB, yaitu
ILO, UNEP, dan WHO, yang mengkhususkan pada
keselamatan penggunaan bahan kimiawi, secara umum
ambang batas aman formalin di dalam tubuh adalah 1
miligram per liter. Bila formalin masuk ke tubuh melebihi
ambang batas tersebut, maka dapat mengakibatkan gangguan
pada organ dan sistem tubuh manusia
PENGERTIAN
Kulit kaki sapi atau kikil adalah kulit daging sapi di
bagian kaki yangbiasa digunakan sebagai bahan dasar
makanan terutama di Asia. Kikil sapi ditemukan
diberbagai jenis hidangan nusantara seperti sate, sup,
soto, oseng, mie dan lain sebagainya. Kikil terdiri dari
kolagen beserta keratin dan elastin yangberperan dalam
membentuk struktur pada jaringan-jaringan guna
menjaga kekuatan dan elastisitas kulit.
Ciri –Ciri FormalinPadaKikil

▪ Tekstur kikil yang lebih kenyal

▪ Berwarna lebih cerah

▪ Permukaan cenderung kering dan tidak


dihinggapi oleh lalat
POPULASI

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh


kikil sapi yang dijual di Pasar Tradisional
dan Pasar Modern di Kota Palembang tahun
2016.
SAMPEL

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh total


populasi kikil sapi yang dijual Pasar Kota
Palembang tahun 2016. Sampel pemeriksaan
yang digunakan 36 adalah kikil yang diambil
sebanyak 100-250 gram lalu diuji di
laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya
formalin.
TEKNIKSAMPLING

Teknik sampling yang digunakan adalah simple


random sampling, yaitu setiap anggota atau unit
dari polpulasi mempunyai kesempatan yang
sama untu diseleksi sebagai sampel.
TEKNIKSAMPLING

Teknik sampling yang digunakan adalah simple


random sampling, yaitu setiap anggota atau unit
dari polpulasi mempunyai kesempatan yang
sama untu diseleksi sebagai sampel.
METODEPEMERIKSAAN

Kualitatif Kuantitatif
• Uji Asam Kromatofat • Spektrofotometri UV – Vis
• Uji dengan AgNO₃ • Titrasi asam basa
Uji Asam Kromatofat

Asam format direduksi menjadi formaldehid (HCOH) oleh magnesium


dan HCL dan Formaldehide diidentifikasi dari reaksinya dengan asam
kromatofat
(C10H6Na2O8S2.2H2O )dalam asam sulfat pekat yang akan membentuk warna
violet pink. Untuk aldehid alifatik lainnya tidak membentuk warna violet pink.

H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4


UJIDENGANAgNO3
● Uji DenganAgNO3
Endapan putih dari perak format (HCO2Ag) dalam suasana netral
direduksi secara lambat pada suhu kamar dan lebih cepat lagi jika
dipanaskan.Endapan yang terbentuk atau untuk membedakannya dari
asetat yang terbentuk dengan larutan dilusi perak akan terbentuk cermin
pada dinding tabung.
HCO2Na +AgNO3 HCO2Ag + NaNO3 2HCO2Ag 2Ag +HCO2H +CO2
UJIDENGANAgNO3
● Uji DenganAgNO3
Endapan putih dari perak format (HCO2Ag) dalam suasana netral
direduksi secara lambat pada suhu kamar dan lebih cepat lagi jika
dipanaskan.Endapan yang terbentuk atau untuk membedakannya dari
asetat yang terbentuk dengan larutan dilusi perak akan terbentuk cermin
pada dinding tabung.
HCO2Na +AgNO3 HCO2Ag + NaNO3 2HCO2Ag 2Ag +HCO2H +CO2
ALATDANBAHAN

➢ Timbangan analitik ➢ Sampel : kikil


➢ H₂SO₄ 96%
➢ Mantel hot
➢ H₃PO₄ 85%
➢ Mortar ➢ Formaldehida
➢ Mikropipet ➢ Methanol
➢ Labu Kjeldahl ➢ Pereaksi schiff
➢ Labu ukur ➢ Aquadest
➢ Tabung reaksi
➢ Pelaratan destilasi
CARAKERJA

A. Uji Kualitatif

➢ Ditimbang kikil 10 gr

➢ Kemudian kikil dihalus dengan cara ditumbuk

➢ Setelah halus ditambahkan formalin 48%

➢ Gerus sampel sebanyak 10 gram

➢ Kemudian masukkan kedalam labu Kjeldahl

➢ Ditambahkan 50 ml aquades, diamkan sekitar 3


menit
CARAKERJA

➢ Tambahkan 1 ml H₃PO₄85%

➢ Lakukan destilasi hingga diperoleh sekitar 5 ml


ektrak destilat

➢ Masukkan dalam labu ukur kemudian


tambahkan 1 ml H₂SO₄96%

➢ Tambahkan pereaksi schiff sebanyak 1 ml

➢ Kemudian dilihat terjadi pembentukan warna


ungu atau merah keungunan maka mengandung
formalin
CARAKERJA
PEMBUATAN KONTROL
Kontrol Positif

A. Kontrol positif yang dibuat dengan perbandingan 20 x.

1. Masukkan 1 tetes formalin 35 % ke dalam tabungreaksi.

2. Lalu masukkan 19 tetes aquadest, perbandingan antara formalin dan


aquadest. Perbandingan antara formalin dan aquadest adalah 20 x.
3. Masukkan 5 ml larutan asam kromatofat (1,8 dihidroksinaftalen
3,6 disulfonat) yang dibuat segar ke dalam tabungreaksi.
4.Lalu masukkan ke dalam waterbath atau penangas air yang mendidih
(100 ºC) selama 15 menit.
5. Hasil yang didapat akan terbentuk larutan berwarna ungu.
CARAKERJA
PEMBUATAN KONTROL
Kontrol Negatif

• Masukkan 1 ml aquadest ke dalam tabung reaksi


•Masukkan 5 ml larutan asam kromatofat yang dibuat segarke
dalam tabung reaksi.
•lalu masukkan ke dalam waterbath atau penangas air yang
mendidih (100 ºC) selama 15 menit.
• Hasil yang didapat tidak terjadi perubahan warna.
INTERPRETASIHASIL

Uji Kualitatif Formalin metode AsamKromatofat


➢ Positif (+) :Terbentuk destilat berwarnaungu

➢ Negatif (-) :Tidak terbentuk destilat berwarna ungu


Hasil destilat yang belum ditambah Asam Kromatofat
HASILPEMERIKSAAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap keberadaan formalin dalam kikil sapi yang dijual di Pasar Kota
Palembang tahun 2016, didapatkan hasil sebagai berikut:
Distribusi Frekuensi Keberadaan Formalin dalam Kikil Sapi yang Dijual diPasar Kota Palembang Tahun 2016

Formalin Jumlah %
Positif 7 43,7
Negatif 9 56,3
Total 16 100

Berdasarkan tabel 4.1dari 16sampel yang diperiksa, didapatkan sebanyak 7 sampel (43,7 %) positif mengandung
formalin, dan 9 sampel (56,3 %) negatif mengandung formalin.
DAMPAKFORMALINBAGIKESEHATAN
- Formalin diketahui sebagai zat beracun yang bersifat karsinogen (menyebabkan kanker),
mutagen (menyebabkan perubahan sel, jaringan tubuh)
- Korosif dan iriatif
- Orang yang terpajan formalin, baik yang terjadi akibat pajanan akut (jangka waktu
pendek) atau pajanan kronik (jangka waktu lama) dapat menyebabkan gangguan pada
bagian yang terpajan.
- Pengaruh pajanan jangka pendek akibat terhirup formalin pada konsentrasi rendah, yaitu
dapat menyebabkan iritasi hidung dan gangguan pernafasan. Pengaruh pajanan jangka
panjang terhadap formalin Jika terhirup dapat menyebakan kongesti saluran napas,
kanker hidung dan nasofaring.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari 16sampel yang diperiksa,


didapatkan sebanyak 7 sampel (43,7 %) positif
mengandung formalin, dan 9 sampel (56,3 %)
negatif mengandung formalin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai