MULIA
DALAM
KEHIDUPAN
CECEP SUTARDI, S. SOS. I
KENAPA AKHLAK SANGAT PENTING?
1. Karena akhlak merupakan predikat terbaik di sisi Allah Swt. Sesuai QS. Al
Qalam [68] : 4
2. Karena akhlak merupakan bukti kesempurnaan iman seseorang (HR. Bukhari)
BUDAYA
BUDI PEKERTI َأ ْك ٌلBUAH IHSAN
AKHLAK
AJARAN HIDUP
GHOIRUL ISLAM ٌ فَ ْرBATANG
ع AJARAN HIDUP
ISLAM
PONDASI
GHOIRUL IMAN ْ َأAKAR
ص ٌل PONDASI
IMAN
SARANA TERBENTUKNYA AKHLAK
QS.2/138
هللا
QS.33/21
َّالر ُس ْو ُل
QS.2/208
اإلسالم
العبادة الرشيعة العقيدة
القرآن -السنة
SARANA TERBENTUKNYA AKHLAK
ال ّسنّة- القرآن
َج َسدً ا َع ْقاًل قَلْ ًبا
َح َر َك ًة ِف ْك َر ًة ْع ِت َقا ًدا
Pergerakan Pemikiran Keyakinan ِإ
تَ ْن ِف ْي ًذا ِمهْن َا ًجا ِن َّي ًة
Realisasi Metode Tujuan
SARANA TERBENTUKNYA AKHLAK
تَ ْن ِف ْي ًذا ِمهْن َا ًجا ِنيَّ ًة
Realisasi Metode Tujuan
ۡ ٱ
َ َأ ِع َّز ٍة عَىَل ل َكٰ ِف ِر
ين
3. A’izzatin alal kafirin (tegas terhadap orang kafir)
ٱ
ِ يل هَّلل َ جُي َٰ ه ُِد
ِ ون يِف َس ِب
4. Yujahiduna fii sabilillah (berjihad di jalan Allah)
5. Al Wala’ (berloyalitas) Wal Baro’ (penolakan)
AL MAHABBAH (KECINTAAN) QS.9:24
TANDA-TANDA KECINTAAN حب
( لdd) عالمة ا
Cinta kepada Allah berarti cinta kepada syari’atNya/Hukum-hukumNya,
menyampaikan ajarannya, Tidak pernah lepas dari doa kepadaNya, Banyak
berdzikir kepada Allah QS.3/190, 17/44, 24/41, Selalu memuja-memuji dan
takjub kepada Allah QS.3/191, Ridho dengan segala ketentuanNya QS.9/59, rela
berkorban QS.2/207, takut QS.35/28, hanya berharap kepadaNya QS.21/90, Taat
QS.4/80, 24/51
Cinta kepada Rasul berarti cinta kepada Sunah-sunahnya, mengikuti jalan
hidupnya QS.6/153, menghidupkan dan memperjuangkan warisannya,
bershalawat kepadanya QS.33/56
Cinta kepada Islam berarti siap berjuang demi tegaknya Islam QS.22/78-48/28-
42/13
BERKASIH SAYANG SESAMA MUMIN
مُكَّ َ ٱ ٱ ۚ مُك ۡ ٱ
١٠ َ ُ ون خ َۡو ٌة فََأ ۡص ِل ُحو ْا بَنۡي َ َأخ ََو ۡي ۡ َو ت َّ ُقو ْا هَّلل َ ل َعل ۡ تُ ۡرمَح
ون َ ُ ن َّ َما ل ُم ۡؤ ِمن
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan ِإ ِإ
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat QS.49/10
Ayat ini menghendaki ukhuwah kaum Mukmin harus benar-benar kuat, lebih kuat daripada persaudaraan
karena nasab. Hal itu tampak dari: Pertama, digunakannya kata ikhwah—dan kata ikhwan—yang merupakan
jamak dari kata akh[un] (saudara). Kata ikhwah dan ikhwan dalam pemakaiannya bisa saling menggantikan.
Namun, umumnya kata ikhwah dipakai untuk menunjuk saudara senasab, sedangkan ikhwan untuk menunjuk
kawan atau sahabat.[2] Dengan memakai kata ikhwah, ayat ini hendak menyatakan bahwa ukhuwah kaum
Muslim itu lebih daripada persahabatan atau perkawanan biasa.
Kedua, ayat ini diawali dengan kata innamâ. Meski secara bahasa, kata innamâ tidak selalu bermakna hasyr
(pembatasan),[3] kata innamâ dalam ayat ini memberi makna hasyr. Artinya, tidak ada persaudaraan kecuali
antar sesama Mukmin, dan tidak ada persaudaraan di antara Mukmin dan kafir.[4] Ini mengisyaratkan bahwa
ukhuwah Islam lebih kuat daripada persaudaraan nasab. Persaudaraan nasab bisa terputus karena perbedaan
agama. Sebaliknya, ukhuwah Islam tidak terputus karena perbedaan nasab.[5] Bahkan, persaudaraan nasab
dianggap tidak ada jika kosong dari persaudaraan (akidah) Islam.[6]
»«الْ ُمْؤ ِم ُن ِللْ ُمْؤ ِم ِن اَك لْ ُبن ْ َي ِان ي َ ُش ُّد ب َ ْع ُض ُه ب َ ْعضً ا
Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan; sebagian
menguatkan sebagian lainnya.
(HR. Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ahmad).
الْ ُم ْس ِل ُم ْو َن ِم ْن ِل َسا ِن ِه َوي َ ِد ِه الْ ُم ْسمِل ُ َم ْن َس َمِل
“Seorang muslim itu adalah yang membuat muslim lainnya selamat dari
gangguan ucapan dan tangannya
(HR. Bukhari)
َوه َُو اذَّل ِ ْي َأنْ َت ِح ُل ا ْساَل َم مُث َّ َك َف َر َوه َُو اذَّل ِ ْي ل َ ْم يَنْتَ ِح ُل ْا ْساَل َم َودَل َ عَىَل
ِإْل ْاَك ِ ِإل
اَث ِن َي َة ب َ ْعدَ ا ْساَل ِم ِه ال ف ِر
ِإْل
Orang yg menyatakan Islam kemudian kafir dua kali
setelah keislamannya
Orang yg tidak menyatakan Islam dan lahir dalam kondisi
kafir