NIM : 3311201135
KELAS : D FARMASI
1. Bagaimana kritik Anda terhadap perilaku berbahasa beberapa kalangan masyarakat yang
dapat merusak eksistensi dan pengembangan bahasa Indonesia?
Jawab :
Menurut Saya saat ini banyak sekali masyarakat khususnya di kalangan muda yang lebih
sering menggunakan bahasa prokem yang tak pernah lepas dari percakapan sehari-hari.
Apalagi seiring berjalannya waktu, istilah-istilah yang digunakan pun semakin beragam, ada
pula yang mungkin sengaja dipelestkan atau diubah agar terdengar lebih gaul, sebagai
contoh : banget menjadi bet atau bat. Ini jelas sangat merusak eksistensi pengembangan
bahasa Indonesia, misalnya orang asing sedang belajar bahasa Indonesia namun karena begitu
gencarnya bahasa prokem ini sehingga sulit untuk membedakan mana bahasa yang resmi dan
mana yang bukan.
2. Apa yang dapat dilakukan kalangan cendekiawan, termasuk mahasiswa, di dalam melakukan
pengembangan bahasa Indonesia sehingga menjadikannya sebagai bahasa internasional?
Jawab :
Upaya pertama yang dapat dilakukan kalangan cendekiawan dan mahasiswa adalah dengan
mencintai bahasa Indonesia itu sendiri. Maksudnya adalah sebelum kita memperkenalkan atau
mempromosikan bahasa Indonesia alangkah baiknya para cendekiawan dan mahasiswa itu
sendiri bisa menjadi penutur yang baik dengan cara senang menggunakan bahasa Indonesia
dengan cara yang baik dan benar. Karena dengan itu masyarakat yang lain pun akan tertarik
dan mulai membiasakan untuk berbahasa Indonesia. Selain itu, dengan mempromosikan atau
memperkenalkan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia juga
menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menarik simpati para wisatawan untuk
berkunjung atau mempelajari budaya dan bahasa Indonesia.