POLIKETIDA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
NAMA :
KELAS : KONVERSI D
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Kimia Bahan Alam. Makalah ini
membahas mengenai “Poliketida”. Makalah ini di tujukan untuk di pelajar bagi semua orang, dan
maaf makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
A. Latar Belakang
Hutan tropik Indonesia terdapat tumbuh-tumbuhan yang peranannya dalam era
teknologi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya alam lainnya seperti gas, batu bara,
mineral, dan lain-lain. Dari segi kimia, sumber daya alam hayati ini merupakan sumber-
sumber senyawa kimia yang tak terbatas jenis maupun jumlahnya. Dengan demikian
keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman kimiawi yang mampu
menghasilkan bahan-bahan kimia baik untuk kebutuhan manusia maupun organisme lain
seperti untuk obat-obatan, insektisida, kosmetika, dan sebagai bahan dasar sintesa senyawa
organik yang lebih bermanfaat.
Keanekaragaman sumber daya alam hayati di Indonesia ini merupakan sumber senyawa
kimia, baik berupa senyawa metabolit primer seperti protein, karbohidrat, lemak yang
digunakan sendiri oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya maupun senyawa metabolit
sekunderseperti terpenoid, steroid, kurmarin, flavonoid dan alkaloidyang umumnya
mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari
gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.
Secara evolusi, tumbuhan telah mengembangkan bahan kimia yang merupakan produk
metabolit sekunder sebagai alat pertahanan terhadap serangan organisme
pengganggu.Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioaktif. Walaupun hanya sekitar 10.000
jenis produksi metabolit sekunder yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya jumlah
bahan kimia pada tumbuhan dapat melampui 400.000 jenis senyawa.
Akhir-akhir ini senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder pada berbagai jenis
tumbuhan telah banyak dimanfaatkan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan
dan lain sebagainya.Oleh karena itu, mengingat betapa bermanfaatnya senyawa-senyawa hasil
metabolit sekunder tersebut bagi umat manusia untuk memenuhiberbagai kebutuhan
hidupnya, maka dirasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut mengenai senyawa-senyawa
metabolit sekunder seperti steroid, alkaloid, terpenoid, fenolik, flavoinoid, saponin, dan
sebagainya. Di mana pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai senyawa fenolik
khususnya golongan poliketida.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan senyawa poliketida?
Bagaimanakah struktur dan tata nama senyawa poliketida?
Bagaimanakah reaksi- reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida secara umum?
Bagaimanakah biosintesis senyawa poliketida?
Bagaimanakah teknik isolasi senyawa poliketida?
Apa kegunaan dari senyawa poliketida?
C. Tujuan
Untuk mengetahui tentang senyawa poliketida.
Untuk mengetahui tentang struktur dan tata nama senyawa poliketida.
Untuk mengetahui tentang reaksi- reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida secara umum.
Untuk mengetahui tentang biosintesis senyawa poliketida.
Untuk mengetahui tentang teknik isolasi senyawa poliketida.
Untuk mengetahui tentang kegunaan dari senyawa poliketida.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Poliketida
Poliketida adalah senyawa fenolik yang berasal dari jalur asetat-malonat. Senyawa
poliketida mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun oleh beberapa unit dua atom karbon
dan membentuk suatu rantai karbon yang linier yakni asam poli β-ketokarboksilat yang disebut
rantai poliasetil (Harborne, 1987).
Poliketida atau yang sering disebut dengan peptida nonribosom dibentuk oleh enzim besar
yang multifungsional dengan kelompok situs katalitik yang terkoordinasi, yaitu Polyketide
Synthase (PKS) dan Non-Ribosomal Peptide Synthase (NRPS) (Zhao et al. 2007).
Pada awalnya suatu poliketida diperkirakan berasal dari unit-unit asetil-CoA berkondensasi
melalui reaksi Claisen membentuk ester poli-ß-keto. Tetapi studi biosintesis menemukan bahwa
penambahan rantai bukan oleh asetilCoA tetapi oleh malonilCoA yang memiliki H lebih
bersifat asam sehingga menyediakan nukleofil yang lebih baik dari pada asetilCoA.
b. Turunan Kromon
c. Turunan Benzokuinon
d. Turunan Antrakuinon
D. Penamaan Poliketida
Dalam sistem penamaan poliketida, suatu poliketida memiliki mempunyai bagian umum
yang tetap, yaitu cincin benzokuinon.
O
O OH
OH
O
O
(a)2-hidroksinaftakuionon (b) 1,4-Naftakuinon
E. Sumber-sumber di Alam
Poliketida banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan karena dapat diisolasidari
tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitar kita. Poliketida dapat diisolasi darimikroba, jamur
Aspergillus terreus, tomat, jagung, dan invertebrata yang jumlahnyacukup besar.
F. Reaksi-reaksinya
Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida merupakan reaksipembentukan suatu metabolit
sekunder. Sebagian besar reaksi dari poliketidamenunjukkan reaksi keseluruhan dalam proses
biosintesis poliketida. Secaraumum, reaksi yang dialami oleh berbagai senyawa poliketida mencakup:
1. Kondensasi aldol
Kondensasi tipe Kroton (aldol) : kondensasi gugus karbonil dengan gugus metilen
CH3 CH3
COOH COOH COOH
O
4 X C2
O O
O O HO OH
ASAM ORSELINAT
HO CH3
O
8 X C2 O O O OH
COOH C
O O O OH O OH O
(O)
O O
HO CH3 HO CH3
OH
C
OH O OH OH O OH O
EMODIN ENDOKROSIN
2. Kondensasi Claisen
Kondensasi tipe Claisen : kondensa-si hidroksil dari gugus karboksilat de-ngan
metilen
O O
O O O OH
C
H3C C CH2 H3C
H2 H3C
OH
O C C
O O HO OH
C O
H2
ASETIL FLOROGLUSINOL
O O O O
H2 H2 H2
H3C C C C C C C C 0H TETRA - ASETIL
O OH
O O
HO
H3C OH O H3C O O
- PIRON
3. Laktonisasi
Kondensasi tipe laktonisasi : gugus hidroksil dari karboksilat membentuk jembatan
dengan gugus hidroksi
O O O O
H2 H2 H2
H3C C C C C C C C 0H TETRA - ASETIL
O OH
O O
HO
H3C OH O H3C O O
- PIRON
4. Eterifikasi
Kondensasi tipe eterifikasi : jemba-tan antara gugus karbonil dengan gugus karbonil
O O O O
H2 H2 H2
H3C C C C C C C C 0H TETRA - ASETIL
O O
O O
HO
H3C OH CH3 HO O CH3
- PIRON
G.Biosintesis
Penelitian bidang biosintesis dimulai pada tahun 1953, ketika Birch danDonovan menyarankanjalur
biosintesis baru untuk poliketida yang menunjukkanmekanismenya mirip dengan mekanisme
biosintesis asam lemak. Hipotesis inidikenal sebagai hipotesis poliasetatyang menyatakan
bahwa,"Poliketida dibentuk oleh hubungan kepala-ke-ekor unit asetat, diikuti oleh siklisasi
dengan reaksi aldolatau dengan asilasi fenol"(Birch & Donovan, 1953). Pembentukan rantai poli-
β-ketodapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen.
4. Modifikasi sekunder gugus fungsional atau kerangka mono / polisiklik dari langkah 3
KONDENSASI
(+C2)
REDUKSI
KONDENSASI
(+C2)
REDUKSI
KONDENSASI
(+C2)
CH3 (CH2)4 CO CH2 COOH CH3 (CH2)4 CO CH2 COOH C2
1) Biosistesis poliketida
2) Reaksi Claisen yang terdapat pada biosintesis poliketida
O
b. OKSIDASI OH
(O)
(O CH2 ) C C C C C C
H H H
OH OH O
c. ALKILASI X X X
- H+
(X CH2 ) C C C C C C
H H
OH O OH
X = CH3 (dari METIONIN), (CH3)2C=CH-CH3 (PRENIL)
CH3 CH3
+CH3 H + H2O
C C C R C C C R C C CH + R-COOH
-H+ OH
OH OH OH OH CH3
OCH3 OCH3
OH O
OH
O COOH COOH O
O O HO O OH
MELLEIN
O
O HO HO
O O
OH
O COOH HO COOH H3CO COOH
O
O O O O HO OH
ASAM USTAT
O
O COOH O O O O H3CO
CH3 * *
O O O O OH O
EUGNETIN
• Gugus karboksil yang terbentuk dapat berubah menjadi hidrogen (dekarboksilasi non-
oksidatif) atau hidroksil (dekarboksilasi oksidatif)
H. Derivat Poliketida
*CH3 * *
HO HO
O O O
H
*CH3 * *
*CH3 O O * O O * O O
DEHIDROANGUSTION
O O O
C5 O OH
HOOC
O O O O O O OH
PEUSENIN
1. SENYAWA KUINON
Sebagai produk akhir proses oksidasi mono dan polisiklik dengan struktur akhir 1,4 kuinon
• Atom karbon bersumber dari asetat dan mevalonat atau jalur shikimat asam amino
aromatik
• Bersifat nukleofil
• Terbentuk dalam jumlah besar dari m.o tanah atau oksidasi turunan pirogalol
1.1 Benzokuinon
Fumigatin dan hidroksimetil p-benzo-kuinin (juga p-benzokuimon lain) telah banyak
diisolasi dari fungi
Shanorelin, pigmen kuning Shanorella spirotricha (Ascpmycetes)
Sitrinin metabolit jamur berkhasiat anti biotik, juga dapat diisolasi dari tumbuh an
tinggi Crotolaria uripata
Fuscin diisolasi Oidiodendron fuscum, atom c5 dari asam mevalonat
p-Benzokuinon dan turunannya terda-pat arthropoda, milliapoda dan insekta
(mungkin sebagai subtansi pertahanan)
1.2 Naftokuinon
Jalur poliketida membentukan inti naftokuinon dan benzokuinon banyak terdapat
dalam m.o dan kurang pada tumbuhan tinggi (lewat jalur lain)
Binaftil dan 3,9-dhidroksiperilena-3,10-kui-non dalam Daldinia concentrica lewat
jalur 1,8-dihidronaftalena secara oksidatif
Plumbagin dan metiljuglon berasal dari hek-saketida dalam Drosera dan Plumbago
Naftokuinon lain dalam fungi; heptaketidan (mavanisin), oktaketida (eritrostaminon)
Ekinokrom dan spinokrom terdapat dalam organ seksual dan duri bintang laut
(Paracen-trotus lividus), berasal dari asam asetat
OH OH
OCH3 OCH3 OH O
HO OH
OH O
OH OH OH O
OX
OH OH OH O
BINAFTIL 3,9- DIHIDROKSIPERILENA
3,10 KUINON
2. BENZOFENON – XANTON
3. DEPSIDA – DEPSIDON
4. AFLATOKSIN
5. TETRASIKLIN
6. ANTIBIOTIKA MAKROLIDA
A. Kesimpulan
2.Poliketida disintesis dari polimerisasi sub unit asetil dan propionil dalamproses yang miripdengan
sintesis asam lemak, yaitu melalui kondensasiClaisen dan pada umumnya menggunakan enzim
poliketida sintase.
3.Perbedaan pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida aromatik terletak pada peristiwa reduksi
sebelum penambahan asetil KoA lebihlanjut.
4.Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida merupakan reaksi pembentukan suatu metabolit
sekunder yang salah satunya meliputi reaksikondensasi aldol atau reaksi kondensasi Claisen.
B. Saran
Penjelasan mengenai senyawa poliketida dalam makalah ini masih belum sempurna,
sehingga para pembaca diharapkan dapat menambah wawasan melalui literatur
lainnya.Selain itu, diharapkan untuk selanjutnya, bagi rekan-rekan yang ingin menyusun
makalah mengenai senyawa poliketida dapat mencari literatur yang lebih banyak lagi untuk
melengkapi penjelasan mengenai senyawa fenolik, agar materi mengenai senyawa poliketida
tersebut dapat lebih lengkap dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Dewick, P.M. 2009. Medicinal Natural Products. United Kingdom: John Willey &Sons, Ltd.
Hanson, J.R. Tanpa Tahun. Natural Products, The Secondary Metabolites.United Kingdom:
Royal Society of Chemistry, University of Sussex.
Heldt, H.W. 2004.Plant Biochemistry: Third Edition.United Kingdom: Elsevier Academic Press.
Mangrina, A. 2001. Kimia Produk Alam Poliketida Lainnya.Yogyakarta:Fakultas Farmasi
Universitas Gajah Mada.
Rahmawati, F. 2011. Poliketida Aromatik, Asam Usnat . Yogyakarta: FakultasFarmasi
Universitas Gajah Mada.