B. Rumusan Masalah
Sebelum melakukan penelitian, para ahli sosiologi terlebih dahulu
harus melakukan tinjauan pustaka (literature review) terhadap topik penelitian
yang akan dibahas. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana peneliti
terdahulu mempelajari suatu objek, sehingga peneliti-peneliti selanjutnya dapat
melakukan pengembangan ataupun inovasi dalam penelitian yang akan
dilakukan. Kadang-kadang seorang peneliti melakukan penelitian pada objek
tertentu tanpa melakukan tinjauan pustaka. Dalam hal ini, mungkin saja peneliti
melakukan kegiatan penelitian serupa sehingga tak jarang dapat menimbulkan
konflik. Siapa yang menghasilkan penelitian yang baru, siapa yang melakukan
penelitian terlebih dahulu.
Setelah melakukan tinjauan pustaka, ahli sosiologi juga harus
melakukan evaluasi terhadap karya-karya yang telah dibaca. Asas ini
mecerminkan dianutnya norma kerendahan hati seorang ilmuwan. Tahap
selanjutnya dalam melakukan penelitian sosial adalah dengan merumuskan
masalah yang diambil dari karya-karya yang telah dibaca. Misalnya, ketika
Emile Durkheim hendak melakukan penelitian pada kasus bunuh diri, ia
melakukan perumusan masalah dengan pertanyaan : apakah yang menjadi faktor
sosial yang mempengaruhi angka bunuh diri dalam masyarakat? Kenapa angka
bunuh diri berbeda di antara satu masyarakat dengan masyarakat lain? Kenapa
angka bunuh diri dalam masyarakat dapat berubah? Usaha Durkeim dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut kemudian menghasilkan
karyanya yang terkenal, yaitu Suicide.