Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian nomor satu
setiap tahunnya yakni penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah
penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti:
penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, hipertensi dan stroke. Pada tahun
2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan
seharusnya dapat dicegah. Kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung
terjadi berkisar 4% di negara berpenghasilan tinggi sampai dengan 42% terjadi di
negara berpenghasilan rendah (Kemenkes RI, 2014).
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 prevalensi jantung
koroner berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen,
dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen . Prevalensi gagal
jantung berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13
persen, dan yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen. Prevalensi gagal
jantung berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi DI Yogyakarta (0,25%)
(Riskesdas, 2013).
Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar
7‰ dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1‰. Prevalensi
stroke berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan DI Yogyakarta (10,3‰). Prevalensi
stroke berdasarkan terdiagnosis tenaga kesehatan dan gejala tertinggi kedua yakni DI
Yogyakarta (16,9‰) (Riskesdas, 2013). Pada kabupaten Sleman di RSUD rawat jalan
tahun 2010 untuk kategori usia 45-65 tahun stroke sebanyak 238 kasus, penyakit
jantung sebanyak 185 kasus. Kategori usia ≥65 tahun, stroke sebanyak 220 kasus,
penyakit jantung sebanyak 154 kasus (Dinkes Kabupaten Sleman, 2010).
Berdasarkan National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel
III guidelines yang diterbitkan pada tahun 2001, estimasi risiko kardiovaskuler
direkomendasikan berdasarkan Framingham Risk Score (FRS) risiko 10 tahun infark
miokard dan Canadian Cardiovascular Society sedang merekomendasikan FRS total
untuk perhitungan risiko 10 tahun kardiovaskuler. Untuk pengukuran faktor risiko
terbaru yakni kalkulator ACC / AHA Pooled Cohort equation dibuat berdasarkan
institusi cohort study Jantung Nasional, paru-paru, dan darah. Kalkulator ini didanai
dan dirancang untuk memprediksi risiko 10-tahun kejadian penyakit kardiovaskuler
aterosklerosi, yaitu infark nonfatal miokard, penyakit jantung koroner fatal, nonfatal,
atau stroke fatal. Kelebihan dari perhitungan skor ini adalah dimasukkannya stroke
2

titik akhir dan ras sebagai karakteristik, yang memungkinkan prediksi risiko yang
lebih baik (Preiss dan Kristensen, 2015).
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 prevalensi terdiagnosa penyakit gagal
jantung di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam urutan tertinggi, sedangkan untuk
penyakit stroke berada pada urutan kedua setelah Sulawesi Utara. Didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suhadi Et al (2017) dengan desain cross-sectional
pada empat Desa yang dipilih dengan stratified random sampling di kabupaten
Sleman, DI Yogyakarta Subjek memiliki risiko kardiovaskular menengah dengan
BMI, tekanan darah dan profil kolesterol total diatas normal.
Peneliti tertarik untuk mempelajari risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan dalam upaya melanjutkan penelitian terdahulu yang
berlokasi pada 4 desa yakni Somoray Seyegan, Sembir Prambanan, Morangan
Ngemplak, Jragung Berbah, dengan menggunakan metode Framingham score BMI,
Framingham score kolesterol, dan Pooled cohort equation.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat risiko penyakit kardiovaskuler dengan
menggunakan metode Framingham score BMI, Framingham score
cholesterol, dan Pooled cohort equation ?
2. Apakah terdapat kecenderungan perbedaan risiko penyakit kardiovaskuler
dengan menggunakan metode Framingham score BMI dengan
Framingham score cholesterol, Framingham score BMI dengan Pooled
cohort equation ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi hasil pengukuran risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler
pada masyarakat di Kabupaten Sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi gambaran tingkat risiko penyakit kardiovaskuler dengan
menggunakan metode Framingham score BMI, Framingham score
cholesterol, dan Pooled cohort equation.
b. Mengevaluasi kecenderungan perbedaan risiko penyakit
kardiovaskuler dengan menggunakan metode Framingham score BMI
dengan Framingham score cholesterol, Framingham score BMI
dengan Pooled cohort equation.
3

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai risiko 10
tahun penyakit kardiovaskuler dan metode pengukuran risiko 10 tahun
penyakit kardiovaskuler.
2. Manfaat praktis
a. Untuk responden yang diteliti, dapat mengetahui informasi mengenai
risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler sehingga responden dapat
segera memulai perawatan kesehatan yang dapat mencegah penyakit
kardiovaskuler.
b. Untuk pemerintah daerah setempat, yaitu hasil penelitian dapat
digunakan sebagai sumber acuan untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat dalam rangka promosi kesehatan.

E. Luaran Penelitian
Penelitian ini akan dijadikan naskah publikasi di Jurnal Nasional terakreditasi,
yakni Jurnal Farmasi Indonesia (JFI) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dengan judul
“Evaluasi Estimasi Risiko 10 Tahun Penyakit Kardiovaskuler pada Masyarakat
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Kajian Metode Framingham Risk
Score (BMI), Framingham Risk Score (Cholesterol), dan Pooled Cohort)”.

Anda mungkin juga menyukai