Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Akhir HPLC

Tujuan utama dalam praktikum ini yaitu, menetapkan paracetamol dan kafein yang
terkandung dalam tablet Bodrex® serta melihat kesesuaian kadar yang tertera dalam kemasan
Bodrex® tablet dengan hasil analisis menggunakan metode HPLC. Sebelum dilakukan
penetapan kadar dilakukan validasi metode yang digunakan, tujuan dari validasi metode yaitu
untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengukuran paracetamol dan kafein dalam obat
sakit kepala bersifat valid (linieritas, akurasi dan presisi) atau tidak.

Validasi yang dilakukan yakni dengan menggunakan standar internal menggunakan


placebo yang berisi parasetamol, kafein, dan amilum perbandingan 12 : 1: 3 dengan
menggunakan 3 konsentrasi yang dibuat pada kurva baku yang mewakili konsetrasi rendah,
sedang dan tinggi. Didalam analisis dengan HPLC ini pada umumnya banyak menggunakan
metode standar internal dimana sampel yang dianalisis ditambahkan dengan sejumlah larutan
standar yang berbeda dengan sampel namun mempunyai kemiripan sifat. Alasan menggunakan
metode standar internal didalam HPLC yaitu untuk meminimalisir kesalahan pengukuran akibat
variasi volume yang diinjeksikan kedalam alat HPLC (Amelia dan Karlida, 2015). Tujuan
validasi adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument
pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya, agar data yang diperoleh dapat relevan/sesuai
dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.

Dalam validasi dilakukan pengukuran presisi, selektivitas (spesifisitas), akurasi, linieritas.


Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur
melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada
sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Metode dinyatakan teliti jika CV ≤ 2%
(Riyanto, 2014). Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional
terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Parameter hubungan kelinieran yang digunakan yaitu
koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R) pada analisis regresi linier y = bx + a (b
adalah slope, a adalah intersep, x adalah konsentrasi analit dan y adalah respon instrumen).
Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai a = 0 dan r = +1 atau -1 merupakan hubungan yang
sempurna (Riyanto, 2014).
Accuracy adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar
analit yang sebenarnya. Accuracy dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit
yang ditambahkan (Riyanto, 2014). Untuk persen recovery dengan kadar 0,0001<A≤0,1 (%)
yang dapat diterima yakni 90-107% (Harmita, 2004). Selektivitas suatu metode adalah
kemampuannya yang hanya dapat mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan
adanya kompinen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel (Harmita, 2004).

Anda mungkin juga menyukai