Anda di halaman 1dari 8

10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
menggunakan rancangan potong melintang (cross sectional). Penelitian
analitik pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa.
Dalam penelitian ini pengumpulan data baik variabel bebas maupun variabel
terikat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dikumpulkan dalam waktu
yang bersamaan (cross sectional) (Febriani, 2015). Pada penelitian ini
dilakukan analisis mengenai 10 tahun risiko terkena penyakit kardiovaskuler
di padukuhan Somoray Seyegan, Sembir Prambanan, Morangan Ngemplak,
Jragung Berbah, Sleman DIY dengan kategori usia 30-65 tahun. Penelitian
terhadap responden dilakukan satu kali saja tanpa tindak lanjut atau
pengulangan pengukuran.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas:
metode 10 tahun risiko kardiovaskuler dengan menggunakan
kalkulator Framingham score (BMI), Framingham score cholesterol,
dan pooled cohort equation
2. Variabel terikat:
nilai faktor risiko perhitungan dengan menggunakan kalkulator
Framingham score (BMI), Framingham score cholesterol, dan pooled
cohort equation
3. Variabel pengacau:
a. variabel pengacau terkendali mencakup:
1. Usia
2. keadaan puasa
b. variabel pengacau tidak terkendali mencakup:
1. gaya hidup
2. aktifitas responden
3. keadaan patologis.
11

C. Definisi Operasional
Tabel 1.2. Definisi Operasional
Variabel Definisi kategori Cara
operasional pengumpulan data
Status merokok yang telah 1. perokok wawancara
merokok 2. bukan
selama lebih perokok
dari 5 tahun
atau telah
merokok selama
beberapa hari
selama 1 tahun
(Hassmiller Et
al., 2003).
Diabetes Dikategorikan Gula darah puasa Pengumpulan data
diabetes jika 1. normal: ≤110 dilakukan di
glukosa plasma mg/dL Laboratorium
puasa ≥126 mg / 2. diabetes: ≥126 Pramita
dL (American mg/dL Yogyakarta
Diabetes
Asociation, 2016)
Hipertensi Dikatakan 1. normal : Pengumpulan data
sebagai <140mm/Hg menggunakan
hipertensi jika 2. hipertensi : instrumen
tekanan darah ≥140mm/Hg spigmomanometer
≥140mm/Hg digital
(Chobanian Et
al., 2009).
Terapi Mengkonsumsi 1. terapi Wawancara dan
Hipertensi obat 2. tidak terapi mengkaji ulang
antihipertensi obat yang
minimal 1 bulan digunakan
terakhir
Riwayat mengalami 1. pernah wawancara
penyakit penyakit terkait 2. belum pernah
kardiovaskuler kardiovaskuler
(CVDRA
steering group,
2016).
12

D. Subyek Penelitian
Subjek yang akan kami teliti yakni penduduk yang bertempat tinggal
di padukuhan Somoray Seyegan, Sembir Prambanan, Morangan Ngemplak,
Jragung Berbah, Sleman DIY yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi
yang ditetapkan adalah pria atau wanita dewasa berusia antara 30 – 65 tahun,
tidak ada riwayat penyakit kardiovaskuler (infark miokard, insufisiensi
koroner, angina, stroke, transient ischemic attack, penyakit arteri perifer,
gagal jantung), tidak mengkonsumsi obat-obatan terkait penyakit
kardiovaskuler, tidak dalam kondisi hamil bersedia untuk berpuasa selama 8 –
12 jam dan bersedia menandatangani informed consent.
Kriteria eksklusi yang ditetapkan adalah responden yang tidak hadir
saat pengambilan data, hasil pemeriksaan responden tidak lengkap, dalam
kondisi hamil, dan tidak melakukan puasa selama 8-12 jam. Sampel dihitung
menggunakan aplikasi Power Sample Size dengan power 0.8 (Gardner, 2009);
standar deviasi sebesar 10, alpha 0.05 (taraf kepercayaan 95%) (Gardner,
2009), dengan delta sebesar 4 (Sun, 2016). Hasil yang didapat berjumlah 51
sampel, kemudian ditambahkan 25% dari jumlah sampel yakni 63.75
dibulatkan menjadi 64.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di kabupaten Sleman. Padukuhan
Somoray Kecamatan Seyegan, Padukuhan Sembir kecamatan Prambanan,
Padukuhan Morangan Kecamatan Ngemplak, Padukuhan Jragung Kecamatan
Berbah yang akan berlangsung pada bulan April-Juli 2017.

F. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian payung dengan judul utama
“Intervensi Therapeutic Life Style Inisiatif Masyarakat Sendiri untuk
Peningkatan Kualitas Hidup Sehat dan Kesadaran Penyakit Kardiovaskuler”.
Penilitian dilakukan secara berkelompok sebanyak 10 orang, dari kelompok
besar dibagi lagi menjadi subkelompok dengan 4 orang anggota yang berjudul
“Evaluasi Estimasi Risiko 10 Tahun Penyakit Kardiovaskuler pada
Masyarakat Kabupaten Sleman, DIY (Kajian Metode Pooled Cohort
Equation, SCORE, Framingham Risk Score, dan ACC/AHA ASCVD Risk
Score)”. Dalam kelompok tersebut masing-masing anggota memiliki kajian
yang berbeda.
13

Intervensi Therapeutic Life Style Inisiatif Masyarakat Sendiri untuk Peningkatan


Kualitas Hidup Sehat dan Kesadaran Penyakit Kardiovaskuler *

Evaluasi Estimasi Risiko 10 Tahun Penyakit Kardiovaskuler pada Masyarakat


Kabupaten Sleman, DIY (Kajian Metode Pooled Cohort Equation, SCORE,
Framingham Risk Score, dan ACC/AHA ASCVD Risk Score)

#Framingham Risk Score BMI dengan Framingham Risk Score Choleseterol


Pooled Cohort equation dan dengan Pooled Cohort Equation dan
Framingham Risk Score BMI dengan Framingham Risk Score Cholesterol
Framingham Risk Score Cholesterol dengan SCORE

CV Risk Score dengan Pooled Cohort


SCORE dengan Pooled Cohort Equation
Equation dan CV Risk Score dengan
dan SCORE dengan CV Risk Score
Framingham Risk Score Cholesterol

Gambar 1.2. Bagan Ruang Lingkup Penelitian


*Hibah PUPT RIS DIKTI 2016-2017 #Fokus peneliti

G. Teknik Sampling
Penelitian ini merupakan penelitian payung dan lanjutan dari
penelitian Hibah PUPT RIS DIKTI 2016-2017. Pemilihan sampel 4 dukuh
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling juga
disebut judgement sampling, pilihan yang disengaja dari peserta karena
kualitas yang peserta miliki. Sederhananya, peneliti memutuskan apa yang
perlu diketahui dan menetapkan untuk menemukan orang-orang yang bisa dan
bersedia untuk memberikan informasi berdasarkan pengetahuan atau
pengalaman (Etikan Et al., 2015). Kriteria yang ditetapkan yakni dukuh yang
paling kooperatif untuk dilakukan penelitian. Pemilihan responden dengan
teknik cluster random sampling, yakni dengan membagi populasi studi
menjadi beberapa bagian dan dilakukan pengambilan sampel kelompok
(cluster) tersebut (Budiarto, 2001). Penduduk dari tiap dukuh yang terpilih
dengan kriteria usia 30-65 tahun diberikan undangan untuk mengikuti
penelitian.
14

Kabupaten
Sleman DIY

Purposive sampling
4 Dukuh

Somoray Sembir Morangan Jragung


Prambanan ngemplak Berbah
Seyegan
Cluster Random
ClusterSampling
Random
Jumlah responden Sampling
≥64
responden
Gambar 1.3. Bagan Teknik Sampling

H. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah timbangan berat badan,
alat pengukur tinggi badan, alat pengukur glukosa darah, Inform concern,
serta panduan wawancara menggunakan CRF (Case Report Form). Untuk
pengukuran LDL, HDL dan trigliserid dilakukan dengan instrumen
laboratorium di Laboratorium Pramita, Yogyakarta. Pengukuran tekanan
darah menggunakan Sphygmomanometer digital. Sebelum digunakan,
instrumen dilakukan uji coba dan validasi terlebih dahulu agar didapatkan
data yang akurat.

I. Tata cara Penelitian


1. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan dengan metode multistage random sampling
untuk mencari padukuhan secara acak di Kabupaten Sleman, DIY.
2. Permohonan Ijin dan Kerjasama
Untuk memperoleh ethical clearance, proses pengurusan etika
penelitian ini kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Hal
ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel darah
dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan ijin penelitian di
kantor Bapeda Kabupaten Sleman. Permohonan kerjasama untuk
pengambilan dan analisis darah, diajukan ke bagian Laboratorium.
Penawaran kerjasama juga ditujukan kepada responden penelitian dengan
menggunakan informed consent.
15

3. Pembuatan Informed consent


Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang
ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana.
4. Pencarian responden
Pencarian responden dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari
Bapeda Kabupaten Sleman. Surat izin diteruskan ke Kantor Kepala Dukuh
Somoray Seyegan, Sembir Prambanan, Morangan Ngemplak, Jragung
Berbah. Kepala dukuh diberikan penjelasan mengenai program yang akan
dilakukan kepada calon responden, meminta bantuan kepada kepala dukuh
untuk mengumpulkan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi
penelitian. Setelah didapat responden yang dibutuhkan, calon responden
yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan diberikan
informed consent, yang selanjutnya diisi oleh responden sebagai bukti
kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Kemudian responden diberi
informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, dan
diwajibkan untuk berpuasa selama 8 - 12 jam.
5. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen pengukur kadar
kolesterol total dan HDL dilaboratorium terakedritasi. Pengukuran
tekanan darah menggunakan Sphygmomanometer digital (Omron),
pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan berat
badan dan pengukur tinggi badan. Sebelum dilakukan pengukuran,
instrumen tersebut dilakukan validasi, uji validitas dan reabilitas
Sphygmomanometer dilakukan 3 kali replikasi pada 3 responden dengan
tekanan darah tinggi (sistolik >160mmHg), tekanan darah normal (sistolik
120-140 mmHg) dan tekanan darah rendah (sistolik <120mmHg). Uji
validitas dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran
Sphygmomanometer digital yang digunakan, dengan Sphygmomanometer
raksa yang menjadi golden standard dengan menggunakan uji-t
berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%, untuk uji reabilitas dilakukan
dengan cara menghitung koefisien variasi masing-masing alat. Pengujian
reliabilitas dan validitas pada alat pengukur tinggi badan dan timbangan
berat badan dengan replikasi pengukuran sebanyak lima kali, dan
dilakukan penghitungan koefisien variasi pada masing-masing alat.
6. Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah pada responden yang telah menandatangani
informed consent. Responden diposisikan duduk tegak dengan posisi
16

tangan siku tertekuk setingkat dada dan dipastikan responden dalam


keadaan santai selama 5-10 menit. Diukur tekanan darahnya sebanyak 2
kali, gunakan tekanan darah kedua, jika tekanan darah hasil pengukuran
pertama dan kedua berbeda ≥10mmHg, ukur kembali tekanan darah
hingga didapat tekanan darah rata-rata pengukuran yang paling dekat, lalu
catat semua hasil yang didapat.
7. Pengukuran BMI
BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan
kuadrat dari tinggi badan dalam meter (Genest Et al., 2009). Alat
pengukur berat badan dengan menggunakan timbangan berat badan
dengan cara melepas sepatu dan sandal menggunakan pakaian yang ringan
(NHANES, 2007). Alat pengukur tinggi badan dengan menggunakan
pengukur tinggi badan dengan cara berdiri tegak lurus serta kepala, bahu,
tumit menempel pada papan pengukur tinggi badan. Setelah itu,
menyelaraskan kepala agar tegak dan pandangan lurus kedepan serta
posisi kaki dibuka membentuk sudut 60o (NHANES, 2007).
8. Analisis sampel darah
Analisis sampel darah yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
pengukuran kadar kolesterol total, HDL yang akan dilakukan oleh tenaga
ahli laboratorium Pramita, Yogyakarta.

J. Analisis Data
Data dianalisis mengunakan program statistic SPSS dengan taraf
kepercayaan 95%. Uji normalitas data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah menggunakan uji Kolmogorov-Smirov, jika sampel >50 responden, dan
menggunakan uji Shapiro-Wilk, jika sampel ≤50 responden. Suatu data
dikatakan terdistribusi tidak normal jika nilai p <0,05. Kemudian, setelah uji
distribusi normal, dilakukan uji komparatif, dimana jika data terdistribusi
normal dilakukan uji T berpasangan, sedangkan jika data tidak terdistribusi
normal dilakukan uji wilcoxon (Budiarto, 2001).
17

K. Jadwal Penelitian
Tabel 1.3. Jadwal Penelitian
No Tahap Lamanya penelitian
.
Bulan ke-
3 4 5 6 7 8 9
1. Pembuatan Proposal
2. Izin penelitian
3. Studi pustaka
4. Persiapan
5. Pengumpulan dan
penyelesaian data
6. Analisa data
7. Penyusunan laporan

Anda mungkin juga menyukai