NPM : 24022118173
Kelas : S1 Akuntansi B
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
A. ANGGARAN
Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah meliputi
rencana pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah yang
disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode. Anggaran mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Anggaran merupakan kesepakatan kebijakan yang digunakan untuk kepentingan publik.
2. Anggaran menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan dan pembiayaan yang
diinginkan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
3. Anggaran menjadi kekuatan hukum dan landasan pelaksanaan APBD.
4. Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.
5. Hasil pelaksanaan anggaran dipertanggungjawabkan dalamlaporan keuangan.
b. Anggran Kinerja
Sistem anggaran kinerja (performance budgeting) merupakan penyempurnaan dari anggaran
tradisional. Anggaran kinerja menerapkan konsep value for money dan mengutamakan
mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan yang akan dicapai. Sistem anggaran
kinerja merupakan proses penyusunan program dan menentukan tolok ukur kinerja untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Anggaran Program
Anggaran program merupakan penyempurnaan dari anggaran kinerja. Dalam sistem
anggaran program tidak dipilah menjadi dua komponen yaitupenerimaan dan pengeluaran.
Penerapan sistem anggaran program memerlukan sistem akuntansi pemerintahan yang baik,
memerlukan analisis cost and benefit dan memerlukan sistem informasi yang canggih.
E. STRUKTUR APBD
F. PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN APBD
Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan
belanja SKPD sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Laporan tersebut disiapkan oleh PPK SKPD dan disampaikan kepada pejabat pengguna
anggaran untuk ditetapkan sebagai laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan
dan belanja SKPD serta progonosis untuk enam bulan berikutnya, paling lama 7 hari setelah
semester pertama tahun anggaran telah berakhir.
Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD paling
lambat dua bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan SKPD terdiri aras
laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan. Selanjutnya, PPKD
menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dengan menggabungkan laporan keuangan
SKPD paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan tersebut
terdiri atas laporan anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut disampaikan oleh pihak kepala daerah kepada BPK untuk
dilakukan pemeriksaan paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan
keuangan setelah diaudit oleh BPK wajib dipublikasikan oleh pemerintah.