Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Nifas
Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Nifas
DISUSUN OLEH :
JAMALLUDIN
IV. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Microfon
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
VII. Evaluasi
a. Standar Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias teradap materi yang disampaikan oleh penyaji
2. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
3. Peserta terliat aktif dalam kegiatan penyuluhan
4. Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsinya dan
perannya dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan
2. Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyaji
3.
VIII. Pengorganisasian
Moderator : Jamal
Penyaji : Jamal
Anggota : semua tim
IX. Referensi
Cunningham, F. Gary et al. 2015. Obstetri Williams. Edisi 21. Alih bahasa: Andry
Hartono, Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-
WHO-J HPIEGO
Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.
Edisi 1. Jakarta: YBPSP
Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
PERAWATAN NIFAS
1. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya kembali alat-alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi : 315)
Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir kira-kira 6
minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada
kehamilan dalam waktu 5 bulan. (Ilmu Kebidanan : 237)
Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan baik , kaya protein, vitamin
dan karbohidrat. Ibu menyusui harus mendapatkan paling sedikit 2500 kalori dalam
satu hari, dengan tambahan 500 ml susu per hari (Derek J, 2005)
c. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang wanita sulit
kencing, karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme sehingga terjadi
iritasi dan nyeri, bila kandung kemih penuh dapat menyebabkan terganggunya
kontraksi uterus sehingga dapat terjadi perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi
upayakan untuk mempercepat BAK. Jika tidak bisa dilakukan kateterisasi.
d. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena itu, ibu nifas
disarankan : 1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi 2) Membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk membersihkan daerah disekitar kelamin
dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian didaerah sekitar anus setiap selesai
buang air kecil maupun buang air besar. Keringkan dengan handuk dengan cara
ditepuk
tepuk dari arah muka ke belakang. 3) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut
setidaknya dua kali sehari 4) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
e. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu
darah merah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk
memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
f. Latihan Senam Nifas
Tujuan : mempercepat involusi uteri, menambah kebugaran tubuh, dan untuk
mengembalikan bentum tubuh seperti sebelum hamil.
1. Senam otot dasar panggul Kerutkan/kencangkan otot sekitar vagina seperti
menahan BAK selama 5 detik. Kemudian kendorkan selama 3 detik lalu
kencangkan lagi. Mulailah dengan 10x 5 detik pengencangan otot 3x sehari. Secara
bertahap lakukan senam sampai 30 – 50x dalam sehari.
2. Senam otot perut Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk
pada alas yang datar dan keras, mulai dengan melakukan 5x/hari untuk tiap jenis
senam ini. Tiap minggu frekuensi ditambah 5x, maka pada akhir masa nifas tiap
jenis senam ini dilakukan 30x
g. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan
payudara dilakukan dengan cara :
1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
2. Menggunakan BH yang menyokong payudara.
3. Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar putting
susu tiap kali selesai menyusui.
4. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan
dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
5. Untuk menghilangkan nyeri, minum parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam
h. Kontrasepsi
Sebaiknya sebelum memilih kontrasepsi dikonsulkan terlebih dahulu ke bidan atau
dokter. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD/spiral, implan,suntik 3 bulanan dan
steril. Yang tidak dianjurkan adalah pil kombinasi dan suntik 1 bulanan
i. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi dirumah :
1. Tali pusat jika masih belum lepas bisa dibungkus dengan kasa kering dan bersih.
Tidak diperbolehkan memberi rempah-rempah atau jenis yang lain pada tali pusat
bayi. 2
2. Mengganti kasa pembungkus tali pusat jika basah atau terkena kotoran bayi.
Jangan menunggu diganti saat memandikan bayi saja.
3. .Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk
mencegah terjadinya infeksi.