Anda di halaman 1dari 1

Menurut Ronstadt, Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam peningkatan kemakmuran.

Kemakmuran diciptakan oleh pihak yang harus menanggung risiko terbesar dalam hal aset, waktu
ataupun karier dengan cara memberikan nilai dari sejumlah produk ataupun jasa. Produk atau jasa yang
diusahakan tidak harus baru atau unik, tetapi bisa dibuat menjadi lebih bernilai oleh para wirausahawan
melalui keterampilan dan berbagai sumber yang mereka miliki.

Peran kewirausahaan bagi perekonomian yaitu:

1. Menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja


Setiap pengusaha akan membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan dan mengembangkan
bisnisnya. Oleh karena itu, keberadaan pengusaha berarti akan menciptakan lapangan kerja baru.
Kesempatan masyarakat pun akan semakin luas untuk mendapatkan pekerjaan dan bisa
menurunkan angka pengangguran serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
2. Meningkatkan penerimaan pajak negara
Setiap warga negara wajib membayar pajak agar bisa menikmati beragam layanan publik yang
disediakan pemerintah. Pajak yang dibayarkan pun beragam dan berbeda, termasuk antara tenaga
kerja dan pengusaha. Pengusaha membayarkan pajak lebih banyak, mulai dari pajak badan usaha
hingga pajak produk/ jasa yang dihasilkan.
3. Mendorong inovasi dan kemandirian masyarakat
Pengusaha lahir dari ide usaha masing-masing. Bisa jadi karena ingin menjawab masalah di
lingkungannya atau melihat peluang dari tren yang tengah berkembang. Dari mana pun asal ide
tersebut, kewirausahaan menunjukkan adanya inovasi masyarakat. Ini juga berarti masyarakat
memiliki kemandirian untuk menyelesaikan masalah yang ada dan berusaha meningkatkan taraf
hidupnya, tidak selalu menunggu tindakan pemerintah. Kewirausahaan juga akan memunculkan
persaingan bisnis. Alhasil, setiap pengusaha harus terus berpikir kreatif, inovatif, dan visioner dalam
mengembangkan usahanya agar bisa lebih banyak menjangkau pelanggan dan unggul dari para
pelaku usaha lainnya.
4. Menjadi indikator keunggulan dan daya saing negara
Kewirausahaan akan menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja, dan mendorong
kemandirian di masyarakat. Oleh karena itu, jumlah pengusaha bisa digunakan sebagai indikator
keunggulan dan daya saing sebuah negara. Sejumlah negara maju, seperti Jepang, Korea Selatan,
Inggris, dan Amerika Serikat, bisa mencapai posisi yang sekarang karena banyaknya pengusaha di
negara mereka

Anda mungkin juga menyukai