Anda di halaman 1dari 3

Tugas Ke-1

Nama : Domara Riswanto Matkul : Kewirausahaan

NIM : 042714563 Kode Matkul : EKMA 4370

Pertanyaan:

1. Entrepreneur menggerakan roda perekonomian, terlebih dalam kondisi pandemik seperti saat ini.
Menurut Anda bagaimana karakteristik entrepreneur di Era milenial? berikan contoh kasusnya.
2. Dalam menghadapi suatu risiko, gaya seorang entrepreneur bisa berlainan. Apa yang Anda ketahui
mengenai pengelompokan gaya entrepreneur? Berikan contohnya dan kaitkan dengan teori.
3. Model motivasi antar entrepreneur bisa berbeda-beda. Gambarkan dan jelaskan model motivasi
entrepreneur.
Jawaban :
1. Menurut saya Karakteristik yang cocok untuk entrepreneur saat pandemik yaitu :
 Percaya Diri dan Optimis
Seorang entrepreneur walaupun harus menghadapi banyak hambatan, rasa percaya diri tidak
akan pernah luntur. Pada masa sulit, mereka tetap mempertahankan rasa percaya diri dan
menunjukan keteguhan tersebut kepada orang disekeliling mereka. Hal ini membuat orang
disekitar mereka tetap optimis, dan mampu menjaga tingkat rasa percaya diri agar tetap
memadai untuk menjadi kelompok kerja yang handal.
 Menepati Janji, Daya Tahan, Keteguhan Hati yang kuat
Melebihi berbagai faktor lainnya, keteguhan hati yang kuat untuk berhasil membuat
entrepreneur mampu mengatasi berbagai jenis hambatan maupun kegagalan. Keteguhan hati
yang kuat dan tekad yang kuat membuat entrepreneur mampu mengatasi kesulitan dan
hambatan yang kebanyakan orang dianggaptidak akan dapat di atasi. Entrepreneur tidak jarang
harus menggadaikan rumah tempat tinggal, mengurangi gajinya, mengorbankan waktu untuk
berkumpul dengan keluarga, mengurangi kenyamanan hidupnya demi berhasil mencapai tujuan.
 Berorientasi pada Peluang
Entrepreneur yang berhasil dan memiliki pikiran terbuka pada umumnya memiliki pola yang
jelas, yaitu perhatiannya lebih terpusat pada peluang daripada terhadap sumber, struktur,
ataupun terhadap strategi. Mereka memulai usaha dari peluang dan pemahaman mereka
terhadap peluang selalu menjadi acuan dalam menyelesaikan berbagai jenis permasalahan.
Contoh kasus:
Pengusaha baju syari dan gamis membuat inovasi lebih dengan menambahkan masker kain bermotif
terhadap model bajunya dengan melihat peluang pada saat pandemic.
Pengusaha minuman boba dan rasa-rasa merk Terpesona membuat inovasi dengan memberikan
handsanitizer 1 botol kecil setiap pembelian 5 pcs minuman rasa apapun dan 3 masker merk sensi setiap
pembelian 7 pcs minuman saat pandemi.
2. Menurut yang saya ketahui tentang pengelompokan gaya entrepreneur oleh Thomas Monroy dan
Robert Folger menjelaskan bagaimana cara entrepreneur menghadapi (1) Resiko Finasial yang
dihadapi entrepreneur dalam mengembangkan usaha baru, dan (2) besarnya harapan untuk
mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankan (profit motive)
Tingkat Resiko Finansial Tinggi
Rendah yang dihadapi

Rendah
 Menghindari Resiko
 Menerima Resiko
 Menginginkan Corak  Menginginkan Corak
Kegiatan tertentu Kegiatan tertentu
Kuatnya
Keinginan
untuk
memperoleh 
 Menghindari Resiko Menerima Resiko
keuntungan
 Menginginkan  Menginginkan
Keuntungan Keuntungan

Tinggi

Tipologi Gaya Entrepreneur

Contoh :

Pengusaha Bakso Aci Akang membuka tempat usaha baru ditengah pandemi dengan menerapkan
protokol kesehatan dan menyiapkan delivery food (Finansial tinggi)

Pengusaha pempek bu sinta tidak membuka usaha di ruko namun memilih untuk tetap dengan layanan
go food dan grab food (Finansial Rendah)

3. Penelitian Sejenis mencoba memeriksa proses tumbuhnya motivasi yang dialami entrepreneur
seperti yang disajikan pada gambar dibawah ini

Pembanding Manfaat
an hasil / instrinsik /
ekspektasi ekstrinsik

KP LP SP
Keputusan Strategi
untuk menjadi Manajemen Hasil yang
atau berlaku Entreprene
Entrepreneu dicapai
sebagai ur
r perusahaan
entrepreneur
LU Gagasan

Persepsi
KP = Karakteristik Pribadi terhadap hasil
LP = Lingkungan Pribadi /
implementasi
SP = Sasaran Pribadi

LU = Lingkungan Usaha
Model Motivasi Entrepreneur

Keputusan untuk berkelakuan sebagai entrepreneur merupakan hasil interaksi berbagai faktor. Salah
satu kumpulan faktor yang terlibat menyangkut karakteristik pribadi individu, lingkungan pribadi dan
lingkungan usaha yang relevan, sasaran pribadi, dan adanya gagasan yang memang layak dikembangkan.
Seorang calon entrepreneur akn membandingkan perkiraan hasil yang akan diperoleh dengan harapan
pribadinya. Berikutnya, ia akan mencoba melihat hubungan antara perilaku sebagai entrepreneur yang
akan dijalankannya dengan hasil yang diharapkan.

Menurut model di atas, harapan entrepreneur akan dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh
perusahaan. Perilaku entrepreneur di masa depan bergantung pada hasil pembandingan ini. Apabila
hasil yang diperoleh mampu menyamai ayau melebihi harapan, maka perilaku entrepreneur akan
terdorong untuk menjadi kuat, dan ia akan termotivasi untuk tetap berperilaku entrepreneur, baik
melalui usahanya yang sedang berjalan ataupun melalui usaha baru, tergantung sasaran yang ia
inginkan. Apabila hasil yang diperoleh gagal memenuhi harapannya, motivasi entrepreneur akan
berkurang, menurun, dan bisa mempengaruhi terhadap minatnya untuk tetap berkelakuan sebagai
entrepreneur.

Sumber: Lubis, H S. B. (2014). Kewirausahawan. Edisi I Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai