Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Setyawan

NIM : 041809747

Matkul : Kewirausahaan

Tugas 1

1. Entrepreneur menggerakkan roda perekonomian, terlebih dalam kondisi pandemik seperti saat
ini. Menurut anda bagaimana karakteristik Entrepreneur di era milineal/ berikan contoh
kasusnya.
2. Dalam menghadapi suatu risiko, gaya seorang Entrepreneur bisa berlainan. Apa yang anda
ketahui mengenai pengelompokan gaya Entrpreneur? Berikan contohnya dan kaitkan dengan
teori.
3. Model motivasi antar Entrepreneur bisa berbeda-beda. Coba anda gambarkan dan jelaskan
model dari motivasi Entrepreneur.

Penyelesaian :

1. Karakteristik entrepreneur di era milineal sebagai berikut :


 Mampu mengenali dan memanfaatkan peluang;
 Memiliki aneka ragam kemampuan;
 Kratif;
 Memiliki impian masa depan;
 Berpikiran bebas;
 Pekerja keras;
 Optimis;
 Penemu sesuatu yang baru (inovatif);
 Berani mengambil risiko;
 Memiliki jiwa pemimpin.
2. Thomas Monroy dan Robert Folger mengembangkan pengelompokan gaya Entrepreneur.
 Risiko finansial yang dihadapi entrepreneur dalam mengembangkan usaha baru;
 Besarnya harapan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankan (profit
motive).
3.
Perbandingan Manfaat
hasil/ intrinsik/
ekspektasi ekstrinsik

KP LP SP
Keputusn
untuk menjadi Strategi Manajemen Hasil yang
atau berlaku entreprene Entrepreneur dicapai
sebagai ur perusahaan
Entrepreneur
LU Gagasan

Persepsi thd
hasil/
implementasi

KP : Karakteristik Pribadi
LP : Lingkungan Pribadi
SP : sasaran Pribadi
LU : Lingkungan Usaha
Keputusan untuk berkelakuan sebagai entrepreneur merupakan hasil interaksi berbagai
faktor. Salah satu kumpulan faktor yang terlibat menyangkut karakteristik pribadi individu,
lingkungan pribadi dan lingkungan usaha yang relevan, sasaran pribadi, dan adanya gagasan
yang memang layak dikembangkan. Seorang calon entrepreneur akan membandingkan
perkiraan hasil yang akan diperoleh dengan harapan pribadinya. Berikutnya, ia akan mencoba
melihat hubungan antara perilaku sebagai entrepreneur yang akan dijalankannya dengan hasil
yang diharapkan.
Menurut model diatas, harapan entrepreneur akan dibandingkan dengan hasil aktual
yang diperoleh perusahaan. Perilaku entrepreneur di masa depan bergantung pada hasil
perbandingan ini. Apabila hasil yang diperoleh mampu menyamai atau melebihi harapan, maka
perilaku entrepreneur akan terdorong untuk menjadi kuat, dan ia akan termotivasi untuk tetap
berperilaku sebagai entrepreneur, baik melalui usahanya yang sedang berjalan atau melalui
usaha baru, tergantung sasaran yang ia inginkan. Apabila hasil yang diperoleh gagal memenuhi
harapannya, motivasi entrepreneur akan berkurang, menurun, dan bisa mempengaruhi
terhadap minatnya untuk tetap berkelakuan sebagai entrepreneur. Persepsi semacam ini juga
akan berpengaruh terhadap corak strategi dan implementasinya dan juga corak manajemen
atau pengolahan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai