A. Tatalaksana Fraktur
1. First Aid:
ABC
Bersihkan
Hentikan perdarahan
Antinyeri
Imobilisasi
2. Reposisi
Manual
Traksi
Operatif Indikasi : Sukar reposisi tertutup, Fraktur multiple, Fraktur patologis,
Fraktur intra articular
3. Imobilisai
Fiksasi eksterna
Gips
Roger Anderson
Fiksasi interna
Plate + Screw
K-nail
B. Fraktur terbuka
Perbaiki KU : PRIMARY SURVEY A,B,C
Secondary survey dan Status lokalis
Debridement dan IRIGASI
ATS-Toxoid, Antibiotik
Tetanus prophylaxis
Tutup luka dengan kasa bersih
Reposisi
Imobilisasi
C. Sindroma Kompartemen
Keadaan peningkatan tekanan intrakompartemen. Merupakan keadaan darurat, sering
terjadi pada fraktur tibia.
TANDA TANDA LANJUT
- nyeri
- pallor
- nadi hilang
- paresthesia
- paralisi
- poikolothermia
PENGELOLAAN
hilangkan semua tekanan pada extremitas :
lepas gip
lepas traksi
lepas spalk
lepas bandage
D. Emboli lemak
Adanya gelembung lemak yang masuk kealam saluran paru dan menempel di parenkim
paru sehingga mengganggu sirkulasi. Biasanya setelah terjadi fraktur pada tulang
Panjang.
Gejala timbul setelah 1-2 hari kemudian
E. Arteria Injury
F. Gas gangren
Keadaan darurat
Etiologi: cl welchii
Toxin nekrotik jaringangas 24 jam setelah trauma
Sering akibat dipijit dukun
Klinis:
o Nyeri
o Bengkak
o Discharge
o Bau luka khas
o Sepsis >> kematian
TINDAKAN : AMPUTASI SEGERA
G. Crush Syndrome
Trauma kompresi menyebabkan otot mengalami kerusakan
Terjadi setelah adanya himpitan lama, sehingga otot rusak mengeluarkan
myohematin
Mekanisme : sirkulasiginjal menutup tubulus ginjal gagalginjal dialisa
Bila ekstremitas telah hancur,segera lakukan amputasi
H. Fracture Of Antebrachii
1. Fracture of radius and ulna
2. Fracture of a single forearm bone
3. Montegia fracture
4. Galeazi fracture
5. Colle’s fracture
6. Smiths fracture