Anda di halaman 1dari 21

BESI DAN BAJA

Pendahuluan

Besi dan baja merupakan logam yang banyak sumbangannya bagi perkembangan kebudayaan manusia. Hal ini disebabkan karena :

- Jumlahnya yang cukup melimpah


- Memiliki sifat mekanik yang menarik
- Mudah dikerjakan dengan forming maupun dengan machining
- Harganya relative murah
- Dll.

Pemanfaatanya besi dipergunakan dalam keadaan paduan bukan dalam keadaan murni. Paduan besi umumnya dengan carbon,
yang dikenal sebagai baja dan besi tuang. Besi dan baja tuang bukan hanya berbeda kadar karbonnya tetapi juga berbeda
struktur mikronya dan berbeda sifatnya.

Klasifikasi baja dipasaran dilakukan berdasarkan,

- Kekuatannya, st37, st42, st50, st60 dan lain sebagainya.


- Komposisi kimianya, baja karbon rendah, baja karbon menengah, baja karbon tinggi
- Strukturnya, baja hypoeutectoid, baja eutectoid, baja hypereutectoid
- Penggunaannya
- Bentuknya
- Pembuatannya, dan lain sebagainya.

Proses Pembuatan Baja

Keseluruhan proses dapat dibagi menjadi beberapa tahapan pengerjaan :

- BIjih besi menjadi besi kasar (pig iron) atau besi spons(sponge iron)
- Pengolahan besi kasar/besi spongs menjadi baja antara lain ingot atau bilet/slab/bloom
- Pengolahan bentuk menjadi benda setengah jadi /baku berbentuk plat, strip, sklep, batang kawat, batang
profil, dll.
- Pengolahan lanjut bentuk setengah jadi menjadi menjadi bentuk yang lain misalnya, kawat, pipa, sheet, tin
plated sheet, dll.

Keseluruhan proses itu dapat dilakukan pada satu lokasi pabrik baja yang besar dan dapat pula dilakukan pada
sejumlah pabrik yang terpisah. Misalnya ada pabrik yang hanya mengerjakan dri billet sampai suatu barang
setengah jadi.
Gambar contoh proses pembuatan baja
Besi kasar dan besi spons

Besi di alam berada dalam bentuk,

- Oksidasi
- Sulfide
- Karbonat
- Silikat

Semuanya itu dinamakan bijih besi. Bijih besi yang banyak diolah adalahyang berbentuk oksida yang mengandung unsur/senyawa lain
yang biasanya disebut sebagai pengotoran, yaitu,

- Hematid (batu besi merah), Fe2O3 (50% Fe) yang bercampur dengan sedikit belerang , phosphor, dll.
- Limanit (batu besi coklat), 2 Fe2O3 3 H2O (40% Fe), dengan sejumlah phosphor dan pengotoran lainnya.
- Magnetit (batu besi magnet), Fe2O4 (60% Fe) dengan sejumlah belerang , silikat, seng, dll.
- Siderit (batu besi kalsit / spat), FeCO3 (40% Fe)dengan pengotoran berupa silica, alumina, magnesium, dll.

Untuk memperoleh besi dari bijih besi dilakukan proses reduksi dengan menggunakan bahan reduktor yang kuat (biasanya karbon)
dan fluks dengan pemanasan. Fluks berfungsi sebagai bahan pengikat kotoran sehiingga kotoran mudah mencair dan menjadi terak. Cara
yang selama ini banyak digunakan adalah dengan reduksi bertingkat yang dilakukan dalam dapur tinggi (Blast Furnace). Cara lainnya
adalah dengan reduksi langsung (DRI, Direct Reduction Iron).

Dapur Tinggi

Dapur tinggi terbuat dari susunan batu tahan api yang diperkuat dengan tiang-tiang baja, Dalam dapur tinggi akan terjadi proses
reduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi mentah). Selain itu juga reaksi-reaksi kimia yang menyertai proses reduksi tersebut. Dapur
tinggi berukuran tinggi 30 m garis tengan maksimum 7 m, garis tengah puncak 4,5 m, garis tengah bawah 4m. Dapur tinggi didirikan
diatas fondasi yang diperkuat oleh tiang-tiang baja. Bagian dalam dapur tinggi dilapisi batu tahan api yang mempunyai sifat tahan
terhdap suhu tinggi dan merupakan penyekat panas. Pada bagian atas dapur terdapat corot pengisi yang bekerja bergantian sehingga
kehilangan gas dapur tinggi dapat dicegah. Serta dilengkapi dengan alat pemanas udara dan alat pemisah debu.
Gambar contoh dapur tinggi
Bahan-bahan yang dimasukkan pada dapur tinggi : bijih besi, kokas, dan batu kapur. Bahan ini disimpan dedekat dapur tinggi supaya
pengisiannya mudah. Bahan-bahan diangkut ke puncak dapur tinggi dengan alat pengangkut selapis demi selapis secara terus- menerus.

Bahan-bahan pengisi daput tinggi ini akan mengalami proses fisika dan kimia sebagai berikut,

1. Mula-mula dilakukan pemanasan pendahuluan, didalam dapur tinggi gas-gas hasil pembakaran yang suhunya masih panas akan
naik ke atas sambil memanaskan bahan-bahan yang disikan., sehingga air dan zat-zat yang mudah menguap dalam zat- zat pengisi
akan segera menguap hingga bahan2 mencadi cukup kering.
2. Langkah berikutnya adalah proses reduksi, dalam dapur tinggi yang bertemperatur antara 800C sd 1400oC , akan terjadi
serangkaian reaksi-reaksi kimia antara lain reaksi reduksi bijih besi, reaksi pembakaran kokas, dan peruraian batu kapor. Karena
pengaruh udara panas kokas akan terbakar menurut reaksi.

a. Reaksi dengan gas pada suhu tinggi

Ketika udara panas yang telah bebas dari uap air dan sebelumnya dipanaskan pada suhu 500-700oC, ditiupkan ke dalam
layer, gas tersebut akan bereaksi dengan karbon membentuk gas karbondioksida.

C + O2--------------CO2 H = -96.96 kkal

Reaksi berlangsung eksoterm, panas yang dibebaskan menyebabkan temperatur yang sangat tinggi (>1500oC), dibagian bawah
tanur. Gas ini terdiri dari gas CO2 yang akan bereaksi dengan karbon dan direduksi menjadi gas karbon monoksida (CO).
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi sebagai berikut.

CO2 + C ----------------2CO H = -38.96 kkal

Ketika reaksi berlangsung endoterm atau menyerap panas, temperature gas menurun sehingga pada bagian ini temperatur
mencapai 1200-1300oC. Bagian tanur ini disebut penyerap panas karena pada saat gas naik, reaksi gas CO2 dengan karbon
pada setiap tahap selalu menyerap panas, maka temperatur bagian dalam tanur makin ke atas makin berkurang, sehingga saat
mendekati saluran pembuangan temperature mencapai 3000C.
Jika ada uap air dalam udara yang ditiupkan, temperatur menjadi sangat rendah. Dengan persamaan
reaksi :

H2O + C ----------- CO + H2 ΔH = + x kkal

Reaksi ini berlangsung endoterm sehingga menyebabkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari
hal ini udara yang dipanaskan dilewatkan pada silika gel.

b. Reaksi dengan gas pada suhu rendah

Ketika campuran yang terdiri dari hematite (Fe2O3), batu kapur (CaCO3) dan karbon (C) dijatuhkan ke
dalam tanur tinggi, reaksi pertama yang terjadi adalah ferro oksida direduksi menjadi oksida magnetic
(feroso feri oksida) oleh karbon monoksida pada temperatur 3000-5000 C.

3Fe2O3 + CO ----------- 2Fe3O4 + CO2 (300-5000C) ; H = 8.80 kkal

Pada daerah feroso ferioksida direduksi menjadi ferioksida dan kemudian menjadi besi.

Fe3O4 + CO ----------- 3FeO + CO2 (5000-7000C) ; H = 8.80 kkal

FeO+ CO ----------- Fe + CO2 (7000-9000C) ; H = -3.84 kkal

Kedua reaksi tersebut dinamakan reaksi reduksi tidak langsung.


Sehingga reaksi ferioksida menjadi besi oleh karbon monoksida berlangsung sempurna sebelum pada daerah penyerapan panas. Jika titik leleh
besi lebih besar dari 10000C reaksi besi diperoleh dibagian spon. Hanya pada bagian atas penyerapan panas, pada temperature 1000 0- 12000C
batu kapur terurai menjadi kapur (CaO) dan CO2.

CaCO3 --------------- CaO + CO2

Pada daerah reduksi juga terjadi peruraian batu kapur dan mungkin juga peruraian MgCO3 ataupun FeCO3 yang mungkin terdapat dalam batu
kapur tersebut menurut reaksi berikut:

MgCO3 --------------- MgO +CO2

FeCO3 ------------------ FeO + CO2


Gas CO2 hasil dari peruraian ini akan bersinggungan dan bereaksi dengan lapisan kokas menurut reaksi berikut:

CO2 + C ----------------- 2CO

3. Langkah berikutnya adalah proses peleburan, Pada temperature 1400oC sd 1600oC akan terjadi peleburan hasil reduksi tak langsung dan juga
terjadi pembentukan terak. Disamping itu juga akan terjadi reduksi langsung FeO oleh kokas. Reaksi kimia yang terjadi pada daerah ini adalah
sebagai berikut.

a. Reaksi langsung FeO + C -------------------------------Fe + CO

Kapur CaO bereaksi dengan silika membentuk cairan kalsium silikat yang disebut kerak.
b. Pembentukan terak CaO + SiO2 ---------------------- Ca SiO3

Pada saat CaSiO3 memasuki dasar tanur, cairan tersebut menutupi cairan besi dan senyawa silika menjadi kerak. Cairan logam berkumpul di
bagian atas tanur dengan kerak di bagian atasnya.

Kalau bijih besi mengandung mangan: MnO + SiO2 -----------------MnSiO3

Karena berat jenis terak lebih ringan daripada berat jenis besi, maka terak akan mengapung pada bagian atas. Besi mentah yang
dihasilkan bukan merupakan besi murni tetapi masih mengandung unsur yang lainnya yaitu karbon(C), yang berasal dari kokas, sisilium (Si),
Mangan(Mn), dan Phosphor (P) yang berasal dari bijih besi. Oleh karena itu besi mentah masih harus mengalami proses pengerjaan lanjutan.
Ketika cairan terdapat di dalam tanur pada temperatur 1300-15000 C, bijih besi yang kotor (mengandung
pengotor seperti fosfat, silikat, sulfid dan sebaginya), juga direduksi menjadi cairan besi yang biasanya
mengandung sedikit sulfur, silikcon, fosfor, mangan dan ± 3-4% karbon dalam bentuk karbida seperti
simentatit (Fe3C), sehingga besi yang diperoleh dapat mencapai tingkat kemurnian 92-94 % , dan biasanya
disebut “cas iron” atau besi tuang atau kadang-kadang juga disebut “pig iron”. Besi cair yang dihasilkan
tersebut dikeluarkan melalui bagin bawah tanur tinggi. Kerak yang kemudian dapat dipergunakan sebagai
bahan campuran seman, pembuatan batu bata, dan sebagai bahan kontruksi jalan.

Reduksi didalam tanur tinggi bersifat reversible gas yang terdapat dalam tanur terdiri dari sejumlah besar
karbon monoksida yang tidak terbakar dan sejumlah kecil hydrogen, metana dan sebagainya. Dengan
komposisi rata-rata 60% N2, 24% CO, 12%CO2 . Gas panas keluar melalui bagian atas tanur . gas buangan
ini bersama debu dialirkan ke penangkap debu, sehingga debu akan mengendap sedangkan gas buangan
yang panas akan mengalir ke pendingin yang berfungsi menurunkan suhu sehingga gas dapat dilepaskan
ke udara melalui cerobong asap.

Pembuatan Baja

Baja pada dasarnya adalah paduan besi karbon dengan kadar karbon tidak lebih dari 2.0% disamping juga
mungkin mengandung sejumlah unsur lainnya(unsur paduan dan pengotoran). Baja dibuat dari besi
kasar/spongs dengan mengurangi kadar karbon dan unsur lain yang kurang disukai. Ada beberapa macam
cara pembuatan baja, antara lain:
1. Dengan konvertor
2. Dengan dapur siemens Martin (open Hearth furnace)
3. Dengan dapur listrik
Klasifikasi proses pembuatan baja dilakukan berdasarkan pada derajat keasaman terak yang dihasilkan.

a. Proses asam (acid)


b. Proses basa (basic)
c. Proses duplex (gabungan asam dan basa)
d. Basic Oxygen process

Pembuatan baja dengan cara konvertor

Pembuatan Baja dengan cara ini yang diolah adalah besi cair, yang diperoleh dari dapur tinggi atau peleburan lain. Besi cair
dituangkan ke dalam konventor kemudian dihembuskan udara /oksigen sehingga bahan dan unsur pengotoran akan terbakar dan
keluar dari besi cair berupa gas atau terak. Cara ini mula-mula diperkenalkan oleh Henry Bessemer.

Bessemer converter
Pengisian dilakukan saat posisi horizontal dan dilanjutkan dengan mengembalikannya ke posisi vertical sambil
dihembuskan udara dari bawah. Hal ini menyebabkan terjadinya reaksi .

2Fe + O2 ---------------------------2 FeO

Sebagian oksida besi ini menjadi terak dan yang lainnya bereaksi Si dan Mn ,

Si + 2FeO --------------------------SiO2 + 2Fe

Mn + FeO ------------------------- MnO + Fe

Reaksi-reaksi itu akan menyebabkan panas (exothermic) dan akan menaikkan temperature cairan. Oksida mangan
dan oksida silicon ini akan menjadi terak. Pada saat Si dan Mn hampir habis temperature menjadi sangat tinggi dan
karbon mulai terbakar,

C + FeO -------------------------- Fe + CO

CO berupa gas dan keluar melalui mulut konventor, disini CO akan terbakar dan menjadi CO2. Hal ini di tandai
dengan nyala api yang panjang dan terang. Bila nyala api mulai meredup dan yang ada adalah asap kemerahan
hal ini berarti C sudah habis terbakar, dan hembusan angin harus segera dihentikan, agar besi tidak habis
terbakar. Kemudian konvertor dimiringkan dan cairan besi dikeluarkan. Karena dalam cairan baja ini masih
banyak oxygen maka perlu diberikan oksidan (ferromangan, ferrosilikat, atau alumunium) untuk
menghilangkannya. Sedangkan pengaturan kadar karbon dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah
besi kasar ke dalam baja cair.
Proses pembuatan baja dengan Tanur oxygen Basa
Pembuatan baja dengan open heath furnace
Pada furnace ini udara dan bahan bakar gas akan bercampur dan terbakar menghasilkan panas yg tinggi , pembakaran
menghasilkan panas yang tinggi karena bahan bakar maupun uadara sudah dipanaskan didalam suatu regenerator. Karena
temperature yang tinggi pada ruang bakar maka muatan dapur yang diletakkan diruang bakar akan mencair dan cairan ini akan mendidih
sehingga reaksi oksidasi dari unsur pengotoran/pembentuk terak akan dapat berlangsung. Muatan pengisian dimasukkan melalui
pintu pengisian (charging door) muatan ini dapat berupa bahan padat ataupun besi cairan. Pada proses basa juga ditambahkan batu kapur
sebagai pembentuk terak / pengikat phosphor. Reaksi yang berlangsung sama seperti pada konventor. Sebagian Fe, Si,Mn akan
teroksidasi dan menjadi terak. Terak ini akan mengapung dipermukaan cairan sehingga menghalangi kontak antara cairan dan udara,
untuk menjamin kelangsungan reaksi maka kedalam cairan ditambahkan bijih besi.

Proses dalam dapur ini berlangsung sangat lambat 6-14 jam sedangkan pada konventor hanya 15 menit atau kurang). Karena proses
dalam dapur sangat lambat maka dapat dilakukan analisa kimia dari cairan pada sitiap saat dan komposisinya dapat dikontrol dengan
mudah. Dan karena cairan besi tidak bersentuhan dengan udara luar maka baja yang dihasilakan tidak mengandung nitrogen.

Pembuatan baja dengan electric furnace


Pembuatan baja dengan cara ini lebih luas digunakan karena, metoda ini akan menghasilkan panas yang sangat tinggi sehingga pemaduan
dengan unsur-unsur yang memiliki titik leleh yang sangat tinggi dapat dilakukan. Diasmping itu atmosfir di permukaan cairan dapat dikontrol
dengan mudah sehingga dapat menghasilkan baja yang lebih bersih. Kelemahannya pada kapasitasnya yang tidak terlalu tinggi, sehingga
biasanya dipergunakan pada pabrik baja yang tidak terlalu besar.atau hanya untuk membuat special steel dalam jumlah yang terbatas, atau
hanya dipergunakan untuk pengolahan besi tua ( remelling) dan pabrik pengecoran (foundry).

Electric furnace ini pada dasarnya ada dua yaitu:

1. Electrical Arc Furnace


2. Induction Furnace
Electrical Arc Furnace
Cordless Induction Furnace
Sifat dan penggunaan baja
Sifar baja banyak di tentukan oleh kadar karbonnya, disamping unsur paduannya. Pengaruh kadar karbon terhadap struktur mikro
dan sifat mekanik utama dari baja karbon dapat dilihat dari gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai