(
• Oosit dalam kotoran ayam
akan bersporulasi dalam 24 -
48 jam yang apabila dimakan
ayam akan bermigrasi ke
saluran pencernaan. Setiap
spesies Eimeria mempunyai
lokasi tertentu dalam usus
ayam (E. tenella menempati
sekum).
Diare Berdarah
Feses bercampur darah
Pengendalian dan Pencegahan
Koksidiostat Vaksinasi :
Obat -cocivax
-Paracox
ALTERNATIF ? ? ?
PERBANDINGAN VAKSIN YANG ADA DENGAN VAKSIN YANG DITELITI
Vaksin di isi pemakaian kekurangan keuntungan
pasaran
Coccivax
® 6 jenis Campur makan •Tidak tepat sasaran Pembuatannya
® oosista dan air minum Isolat berbeda tak sederhana
Immucox
Eimeria efektif
Paracox
®
sp (Rose,1992,Shirley,1996)
Koksivet
® (hidup)
•dosis tak tepat ( BJ oosista
> air Kemampuan makan
berbeda)
•Oosista sisa reiinfeksi yang
semakin patogen
•Mahal
• Etiologi :
Histomonas meleagridis
• Gejala :
Feses berwarna kekuningan seperti
belerang
Ayam ngantuk, sayap
menggantung, berjalan kaku, mata
tertutup
nafsu makan turun, nafsu minum
naik
Kulit daerah kepala kebiruan
Sekum / usus buntu mengalami
kerusakan
Kerusakan pada hati
• Penanganan: Membasmi cacing
Heterakis sp
Pengobatan
Membasmi cacing Heterakis sp
Trematoda
• Infestasi trematoda biasa
terjadi pada ayam yang
dipelihara dalam sangkar
individu bertingkat terbuat dari
bambu dalam kandang terbuka
• Dampak ekonomis trematoda
relatip kecil tetapi apabila tidak
ditangani dengan baik akan
mempengaruhi pertumbuhan
dan produksi telur.
Echinostoma revolutum
• Di antara trematoda yang menginfestasi kandang ayam
adalah echinostoma revolutum
• Philopthalmus gralli.
Pencegahan
• Mencegah infestasi trematoda adalah
dengan cara menghindari
penggunaan air minum dari
persawahan yang besar kemungkinan
mengandung nimfe lalat atau siput,
dan hanya menggunakan air bersih.
Tidak ada obat yang efektif untuk
mengobati parasit ini tetapi carbon
tetrachloride bisa dicobakan.
Nematoda
•Hidup bebas/berparasit
•Lokasi berparasit : sal.
Pencernaan,pernafasan, darah,
hati, mata paru-paru, kulit dsb
•Menyebabkan kerugian
ekonomi yang besar
•Penularan :
•Aktif larva stadium III
perkutan/per os
•Pasif larva stadium II per os
Ascaridia galli
• adalah nematoda paling penting yang
menyerang ayam.
• Berparasit pada mukosa ventriculus,
proventrikulus dan tembolok
• Ayam menderita hemoragi enteritis dan
ditemukan larva cacing pada kelenjar
membran saluran pencernaan.
• Patogen terhadap ayam muda
• Predisposisi diet kurang Vit A,B,B12, mineral
dan protein
• Nafsu makan hilang, Pertumbuhan terlambat
• Lesu, diare, kurus, penurunan efisiensi pakan
• Infes tasi cacing
bulat, seperti sering
dijumpai dalam
temuan pathologis,
bisa menyebab kan
kematian mendadak
akibat perusakan
duodenum dan atau
jejenum.
• Ayam menjadi terinfeksi
penyakit akibat mengkonumsi
makanan yang mengandung
telur cacing.
• Pencegahan adalah
memungkinkan dengan
memberikan anthelmentik
kepada ayam sekali sebulan
khususnya terhadap ayam
yang dipelihara dalam
kandang kotor.
• Pengobatan dapat dilakukan
dengan pemberian piperazine,
levamizole, phenothiazine dan
hygromyzine B.
Singamus trachea
gape worm/cacing menganga
berparasit pada trachea
selalu dalam keadaan kopulasi
• Patogenesis
• Efek berat terutama migrasi pulmo
oleh larva (trachetis hemoragika,
produksi mucus banyak kesulitan
bernafas
• Kepala digelengkan, batuk
• Pengobatan : Thiabendazole,
fenbendazole, levamizole,
nitroxynil
Heterakis gallinarum
• Berparasit pada sekum
• Patogenesis
perusakan mukosa sekum,
hemoragi
Kerugian ekonomi
Merupakan karier dari
Histomonas meleagridis penyebab
enterohepatitis
Pengobatan : Phenotiazine 1g/ayam,
piperazine, mebendazole 2g/28 kg
pakan, dll
Cestoda
• Secara ekonomi merugikan
• Menyebabkan penurunan berat badan
atau keterlambatan, penurunan
produksi telur dan daging
• Menghisap sari makanan ayam
• Menopon gallinae,
warna kuning pucat
• Famili : Argasidae
Caplak ayam Ornothonyssus bursa dan
tungau ayam Argas robertsi diketahui
merupakan spesies ektoparasit caplak yang
paling sering menyerang ayam.
• Caplak biasa ditemukan pada sangkar terbuat
dari bambu, dan bahkan pada permukaan
feses ayam. Meskipun tidak menyebabkan
kematian tetapi produksi telur bisa turun 25
% dan pekerja menjadi enggan memasuki
kandang karena gangguan caplak.
• Pada kasus infestasi A. robertsi, bentuk
dewasa biasanya bersembunyi di balik
celah / retakan sepanjang hari dan
keluar pada malam hari untuk
menghisap darah.
• Paralisis akibat caplak (tick paralysis)
ditandai paralisis motorik Argas
persicus
Tungau
• Penghisap darah, menggali kebagian
dalam kulit, organ visceral
• Infestasi tungau tidak menyebabkan
mortalitas tetapi produksi telur bisa
turun 30 %.
Dermanyssus gallinae
• Setelah menghisap darah menjadi
merah
• Dikenal tungau merah, menghisap
darah pada malam hari
• Gejala :
anemia, kelemahan umum,
kepucatan pada balung dan pial,
konsumsi pakan naik, produksi
daging maupun telur menurun
Cnemidocoptes mutans
• Tungau kaki bersisik
• Terutama pada burung tua
• Menimbulkan lesi pada kaki yang tidak
ditumbuhi bulu, kulit daerah balung dan pial
• Membuat lubang di bawah sisik pada kaki
bagian bawah dan jari
• Menimbulkan gatal, iritasi, keradangan,
lepasnya jari, produksi turun
• Pengobatan merendam kaki yang terserang
dengan campuran insektisida dan minyak
Pengendalian dan Pengobatan Parasit
1. Tindakan sanitasi harus dijalankan secara benar dan
ketat.
2. Buang secara periodik, tumpukan feses yang
merupakan sumber perkembang
biakkan serangga dan kumbang yang keduanya
diyakini dapat menularka penyakit ayam.
3. Jika mungkin, sangkar bambu digantikan oleh
sangkar kawat untuk mencegah infestasi tungau dan
caplak.
4. Gangguan burung, tikus dan hewan liar lainnya
harus diperkecil.
5. Hilangkan areal yang tergenang air di sekitar
kandang.
6. Metoda manajemen pemeliharaan ayam yang
efisien akan membantu untu memperkecil populasi
parasit.