Anda di halaman 1dari 36

Drh. Ahmad Fauzi, M.

Sc
TIM Diagnosa Klinik-FKH UB
 Systole: contraction
• asystole = without contraction
 Diastole: relaxation
 Arrhythmia: abnormal heart
rhythm (also known as
dysrhythmia)
 Bradycardia: abnormally slow
heartbeat
 Tachycardia: abnormally fast
heartbeat
3
Signalemen &
Anamnesa- Sejarah
penyakit Pemantauan umum,
1 Gejala Klinis

Inspeksi

Lokasi (Precordium,
Palpasi&
Apex), Pulse rate,
Blood pressure
perkusi 2
Palpasi : apex beat/ictus cordis/impuls
jantung : gerakan dinding thorax karena
apex jantung yang menyentuh dinding Auskultasi Heart rate, Suara auskultasi jantung,
thorax
3 jantung mulut hewan ditutup
5
- Palpitasi adalah kondisi yang
muncul ketika jantung terasa berdebar Kesulitan bernafas
dan berdetak lebih cepat daripada Dyspnea ekspiratorik dan inspiratorik
biasanya. karena oedema pulmonum/cor
- variasi pernapasan, olahraga, stress, obat
Palpitasi Dyspneu

Peripheral - Pingsan atau syncope adalah


Syncope kehilangan kesadaran selama
- Edema perifer adalah penumpukan
edema
cairan yang menyebabkan beberapa saat.
pembengkakan pada jaringan yang
perfusi oleh sistem vaskular perifer
- Cause: congestive heart failure, kidney
failure, liver cirrhosis, portal hypertension
7
 CRT <2s
 Gingiva, palmar, cutaneus
 Pulsus/denyut nadi dilakukan untuk memeriksa kualitas
jantung
 Pemeriksaan pulsus termasuk pemeriksaan pengisian
vena-vena subkutan
 Yang perlu diperhatikan:
• Frekuensi
• Irama/ritme
• intensitas

9
 A. Femoralis, A. Coccygealis
 Predispotition factors :
Breed

Activity Sex

Gestation,
Temperature Partus, Lactation

Body size Nervous


 Rentang frekuensi pulsus
• Anjing besar : 65-90 kali/menit
• Anjing Kecil/Muda : 90-120
kali/menit
• Kucing : 110-130 kali/menit
 Faktor predisposisi yang
mempengaruhi frekuensi pulsus:
jenis hewan, besar badan, umur
hewan, jenis kelamin, kebuntingan,
melahirkan, laktasi, gerak badan,
hewan takut, posisi hewan
(tidur/berdiri), aktivitas mencerna
makan, suhu udara
 Gangguan frekuensi
• Pulsus frekuen (pulsus yg dipercepat) disebabkan :
demam, penyakit jantung, anemia, keracunan obat
digitalis
• Pulsus Rarus (pulsus yg lambat) disebabkan :
gangguan pd nervus vagus, ikterus, myocarditis

12
 Dapat diperiksa berdasarkan pengisian/pemenuhan pembuluh darah.
Gangguan pada intensitas pulsus
 Pulsus aritmis (tidak teratur) = Sering terjadi pada hewan sehat seperti
anjing dan kuda. Patologis karena lemah jantung, gangguan katup,
endokarditis, miokarditis, perikarditis traumatika pada sapi dan racun
digitalis.
 Pulsus magnus (kuat) = Pulsus yang gelombangnya besar (penuh) dan
kuat. Terjadi semua kejadian meningkatnya kerja jantung (hipertropi
jantung kiri, nefritis interstitialis kronis)
 Pulsus parvus (lemah) = pulsus yang lemah dan kecil. Terjadi Penyakit
yang menyebabkan lemah jantung (anemia, leukemia, dilatasi jantung,
endokarditis, pelemakan jantung, stenosis aorta)
 Pulsus inaequalis (tidak sama) = Gelombang pulsus tidak sama besar
dimana terjadi ketidaksamaan kekuatan gelombang pulsus kelemahan
jantung (aneurisma, stenomitralis, tumor mediastnalis)
 Pulsus Celer (semakin cepat ) = pulsus yg menaik dgn cepat dan
menurun dgn cepat pula. disebabkan oleh atropi jantung kiri, anemia yang
hebat.
13
 Pulsus Tardus (lamban) = pulsus yng naik sedikit dengan
perlahan kemudian menurun dengan perlahan pula. Ex: stenosis
aorta, heart block yg komplet, penyakit otak.
 Pulsus Durus (Keras ) = terasa tegang dan keras akibat
kekejangan dinding arteri atau pengapuran dinding arteri
(tetanus, kolik, atropi jantung kiri, arteriosklerosis, ginjal
mengecil)
 Pulsus Moilis (lemah) = Gejala kelemahan jantung, pulsus
lemah dan kecil
 Pulsus Dicrotus (dobel detak) = terjadi pada demam yang tinggi
dan lama. Pulsus dengan 3x detakan (P. Tricotus) pada penyakit
hewan yang belum diketahui.

14
15
 Letak jantung pada 2/3
bawah ruang thoraks,
diantara rusuk ke-3 dan ke-6,
dengan variasi bentangan di
sekitar rusuk ke-2 dan ke-5.
jantung terletak lebih ke
sebelah kiri dari median
 Suara pada perkusi jantung
dinamakan suara keredupan
jantung absolut / pekak
jantung

16
 Perluasan pekak jantung terjadi pada kondisi hypertrofi
kordis, dilatatio kordis, pericard meluas dengan cairan,
adanya neoplasma
 Pekak jantung mengecil apabila terjadi perluasan paru-
paru, misal pada kondisi emphysema pulmonum

17
18
 Diafragma atau sisi datar pada gendang stetoskop lebih baik
digunakan untuk mendengarkan bunyi bernada tinggi.
 Bel atau sisi cekung pada gendang stetoskop lebih baik
digunakan untuk mendengarkan bunyi bernada rendah.
 Evaluasi heart rate (HR)
 Suara jantung NORMAL
 ‘Lub-Dub’
 S1 Lub : penutupan mitral v dan trikuspid
v, (awal sistole)
S2 Dub : suara aortic v dan pulmonalis v
(awal diastole)
LEFT
RIGHT
 Murmur
merupakan suara tambahan pada saat auskultasi,
bedakan antara murmur ekstrakardial dan murmur
kardial
 Terdengar sebagai suara bergemuruh, berdesis,
mendengung atau bahkan bergetar
 Dapat terjadi karena stenosis/penyempitan dari katup-
katup jantung atau karena insufisiensi katup jantung
yang menutup tidak sempurna
23
• Sinus aritmiaHR ↑ pd saat inspirasi
SINUS • Normal pd brachychepalic
ARRYTHMIA • Irreegular

• Slow Heart Rate &amp;lt;65 beat/mnt


SINUS • Systemic disease, intracranial press,
BRADYCARDI drugs (transquilizer, morphine)

• Increase HR &amp;gt;160 beat/mnt


SINUS • Stress,↑metab &amp;amp; O2 ,
TACHYCARDIA pathology, drugs (ATS,eph,ketamin)
• Common pathological
arrythmia in dog, ireguler
ATRIAL • Disorganised electric
FIBRILATION signal
• AF, A-fib

• Produce by turbulent
blood flow
MURMURS • Heart disease
(degeneration valve)
Murmur akibat Aortic stenosis

Murmur akibat mitral valve insuff


27
Stethoscope

Doppler
USG flow
detector

Sphygmom
ECG
anometer
 Systemic arterial BP is created by :
1. the pumping action of the heart,
2. circulating arterial blood volume,
3. the smooth muscle tone of blood vessel
walls.
 Methode : Direct & Indirect
 Systolic & Diastolic
 Doppler ultrasound Flow Detector

Blood pressure is measured by a sphygmomanometer


Heart Structure

USG
Congenital /
Size &amp;amp; Acquired heart
functioning of heart disease B mode echocardiogram
Normal ECG 3 Leads
 Since airway obstructions
may impede oxygenation,
ventilation
 Pulse Oximeter
 (normal : >95 %, anesth
>90 %)
 Diagnostik Klinik Hewan Kecil, 2012, Setyo Widodo dkk. IPB Press
 BSAVA manual of Canine and Feline Cardiorespiratory medicine
 http://www.cvmbs.colostate.edu/clinsci/callan/breath_sounds.htm
 Waddell LS, Brown AJ. Hemodynamic monitoring. In Silverstein DC, Hopper K
(eds): Small Animal Critical Care Medicine, 2nd ed. St. Louis: Elsevier, 2015
 Walker et al, Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory
Examinations. 3rd edition
 King L, Clarke D. Emergency care of the patient with acute respiratory distress.
Veterinary Focus. 20(2) ,2010
 Rijinberk A et al, 2009. Medical story and Physical Examination in companion
animal. Elsevier

Anda mungkin juga menyukai