Disusun oleh :
DIAN SAVIRAWATI
18 105 047 / 5C
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah dibimbing oleh dosen mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……….………………………………………………
C. Tujuan pembahasan……………………………………………………..
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca sebagai bagian pembelajaran bahasa. Meskipun dewasa ini ada puluhan
teknik pengajaran bahasa dilontarkan dan dikenalkan oleh pakar pendidikan dan
pengajaran bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa secara tradisional
tetap tidak dapat dibuang begitu saja. Elemen dasar seperti mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan, tetap menjadi
bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang mana saja. Salah
satu aspek elemen dasar kegiatan pembelajaran bahasa, khususnya yang
berhubungan dengan kegiatan membaca, yaitu aspek mekanis kegiatan dan
kemampuan membaca.
Salah satu unsur penting dalam menejemen diri adalah membangun kebiasaan
untuk terus menerus belajar atau menjadi manusia pembelajar yang senantiasa
haus akan informasi dan pengetahuan. Tidak peduli berapapun usia kita, jika kita
berhenti belajar berarti kita sudah tua, sedangkan jika senantiasa belajar kita akan
tetap awet muda. Karena hal yang terbaik didunia akan kita peroleh dengan
memelihara pikiran kita agar tetap muda. Salah satu cara yang paling efektif untuk
belajar adalah dengan membaca. Namun sayangnya sebagian besar kita tidak
pernah punya waktu untuk membaca. Alasan utama yang sering kita sampaikan
adalah kesibukan pekerjaan. Kita terjebak dalam rutinitas dan tekanan pekerjaan
sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan kita.
Membaca merupakan salah satu cara kita untuk memperbaiki dan meningkatkan
efektifitas diri kita. Meskipun kita memiliki “keterbatasan waktu”, kita tetap perlu
mengasah kemampuan kita. Caranya adalah dengan menguasai cara membaca
yang efektif sehinggga waktu yang kita gunakan menjadi efisien. Kita hidup
dalam zaman di mana kita setiap hari dibanjiri buku baru tentang topik yang kita
sukai atau yang berkaitan dengan bidang pekerjaan kita. Membaca biasa menjadi
pengalaman yang menyenangkan sekaligus menjengkelkan. Padahal kita semua
tahu bahwa membaca sama halnya dengan kita menikmati pertunjukan konser
atau film yang bagus.
Membaca melibatkan partisipasi aktif kita. Seluruh emosi, hasrat dan minat kita
juga harus terlibat dalam proses membaca, sehingga membaca menjadi
pengalaman yang menyenangkan. Dengan keterbatasan waktu yang kita miliki,
bagaimana kita dapat mengembangkan kemampuan membaca secara
efektifsehingga dengan tenggang waktu yang sama, kita bisa mengambil inti dari
lebih banyak buku. Kecuali untuk buku fiksi atau sastra yang memang ingin kita
nikmati jalan cerita, emosi, dan rangkaian kata-katanya.
Namun sebelumnya kita perlu mengenali berbagai tipe gaya belajar seseorang,
yaitu:
a. Visual
Belajar melalui melihat sesuatu. Kita suka melihat gambar atau diagram.
Kita suka pertunjukan, peragaan atau menyaksikan video.
b. Auditori
Belajar melalui mendengar sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset audio,
ceramah kuliah, diskusi, debat dan instruksi verbal.
c. Kinestetik
Belajar melalui aktifitas fisik dan keterlibatan langsung. Kita suka
menangani, bergerak, menyentuh dan merasakan atau mengalami sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca?
2. Apa tujuan dari membaca?
3. Apa saja yang terdapat dalam efektifitas membaca?
4. Apa sajakah masalah yang terdapat dalam membaca?
5. Ada berapakah tipe-tipe pembaca yang tidak efisien?
6. Bagaimanakah pandangan yang salah dalam membaca?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui maksud dari keterampilan membaca.
2. Mengetahui tujuan membaca.
3. Dapat mengetahui efektifitas membaca.
4. Mengetahui masalah yang terdapat dalam membaca.
5. Dapat mengetahui tipe-tipe pembaca yang tidak efisien.
6. Mengetahui pandangan yang salah dalam membaca.
D. Manfaat Penulisan
Dalam rangka pembuatan makalah ini kami selaku penyusun makalah bermaksud
supaya para pembaca atau pun mahasiswa dan mahasiswi yang lainnya dapat
mengetahui bahwa kegiatan membaca itu sangatlah penting dan bermanfaat bagi
diri kita dan untuk memperluas wawasan kita serta mengkaji lebih dalam
kemampuan kita dalam aspek membaca.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan membaca
Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca. Bahkan menurut
hasil penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan membaca
sangat signifikan. Inilah yang mendorong para ahli menyepakati bahwa tujuan
membaca merupakan modal utama membaca.
Hal-hal yang berkaitan antara tujuan membaca dengan proses membaca yaitu:
C. Efektifitas membaca
Efektif, artinya peningkatan membaca itu harus diikuti pula oleh peningkatan
pemahaman terhadap bacaan. Pembaca yang efektif dan kritis tahu tentang apa
yang perlu digalinya dari bahan bacaan secara cepat, mengabaikan unsur-unsur
yang kurang penting, serta membuang hal-hal yang tidak diperlukan. Seorang
pembaca yang buruk melakukan tindakannya dan memahaminya secara terputus.
Jadi, pemahaman terhadap bacaan menjadi terganggu karena setiap kata dipahami
satu persatu. Hal itulah yang menghambat pemahaman seseorang.
Seorang pembaca efektif melihat setiap baris bacaan hanya pada satu-satuan
pikiran yang ada. Biasanya berupa frase-frase, klausa-klausa, atau kata-kata kunci.
Jadi bagian bacaan yang dilihat semakin sedikit. Akibatnya, perpindahan mata
akan semakin cepat, dan pada akhirnya kecepatan membaca dapat ditingkatkan. Ia
tidak memahami kata demi kata sesuai dengan makna aslinya (dalam kamus),
tetapi melihat makna kita sesuai dengan konteks kalimatnya. Dengan demikian,
pemahaman juga dapat ditingkatkan.
Masalah kecepatan membaca ini menjadi hambatan karena pada umumnya orang
tidak ambil pusing dengan kebiasaan membacanya. Termasuk cara membaca yang
buruk. Kemampuan membaca yang buruk (dalam arti rendahnya kecepatan
membaca) jelas sangat mengganggu orang-orang yang sehari-harinya memang
bergelut dengan buku. Misalnya pelajar dan mahasiswa. Sampai-sampai sering
kita jumpai ada pelajar dan mahasiswa yang kekurangan waktu untuk membaca
literatur-literatur yang diwajibkan padanya. Bukan karena waktu yang dimiliki
kurang, melainkan karena banyaknya waktu yang tersita untuk membaca hanya
satu judul buku saja.
Banyak orang yang melakukan cara membacanya dengan melafalkan apa yang
dibacanya kata demi kata dengan bantuan alat-alat ucap (mulut). Dengan kata lain,
kecepatan membaca disamakan dengan kecepatan berbicara. Bagaimana mungkin
ini bisa dikatakan sebagai pembaca yang baik dan efisien? Kita sepakat bahwa
proses membaca adalah proses berpikir. Disini jelas bahwa kecepatan berpikir
tidak sama dengan kecepatan berbicara. Jika seseorang melakukan tindakan
membaca dengan memvokalkan apa yang dibacanya, itu berarti ia melakukan dua
kerja sekaligus. Membaca dengan gagasan bacaan ( berpikir) dan berbicara. Jelas
bahwa tindakan memvokalkan bahan bacaan merupakan sesuatu yang
menghambat kecepatan membaca, sekaligus menghambat pemahamannya.
Pembaca yang seperti itu adalah pembaca yang kurang efektif.
Ada sebagian orang yang membaca nikmat bila membaca sambil tiduran. Cara
membaca ini jelas merupakan kebiasaan membaca yang jelek. Terutama ditinjau
dari segi kesehatan mata. Dengan membaca sambil tiduran, mata dipaksa bekerja
lebih keras. Kelelahan mata adalah efek langsung dari membaca seperti itu.
Ini juga salah satu kelemahan dari beberapa orang pembaca. Terkadang tampak
secara jelas, secara fisik seseorang sedang membaca. Tetapi kenyataannya hanya
pada awal-awal baris saja ia membacanya., setelah itu ia berkhayal diluar konteks
apa yang dibacanya. Dan ini biasanya telah membudaya dikalangan kita. Baru
setelah sadar kembali, diteruskannya kegiatan membacanya. Hal inilah yang
dimaksud dengan tipe pembaca yang tidak berkonsentrasi.
Pendapat yang demikian jelas menyesatkan. Jika dilihat dari konteks
perkembangan dunia saat ini, jelas bahwa bila seseorang membaca buku hanya
bila ia membutuhkan sesuatu dari suatu jenis buku tertentu, itu jelas salah.
Seseorang yang bisa dianggap maju dan aktual adalah orang yang terbiasa
membaca diberbagai kesempatan dan pada berbagai bidang kehidupan. Ingat
bahwa tingkat kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kebiasaannya membaca.
Artinya, seberapa besar pola dan kebutuhan membaca menjadi pegangan hidup
sehari-hari. Itulah makanya seseorang yang pengetahuannya luas dan aktual selalu
membaca, membaca, dan membaca.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat, kami dapat menyimpul;kan bahwa keterampilan
membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman,
dan sikap-sikap baru. Membaca juga dapat diartikan bahwa membaca itu
merupakan aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang
datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar. Selain itu, membaca juga
dapat diartikan sebagai jenis kemampuan manusia sebagai produk belajar dari
lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat instingtif, atau naluri yang
dibawa sejak lahir. Jadi, semakin banyak dan sering seseorang membaca, maka
semakin kaya pula ia akan pengetahuan dan pengalamannya, yang berarti semakin
banyak pula modal yang dimilikinya untuk membaca. Demikian kebiasaan
membaca itu berkembang, maka sejalan dengan itu berkembang pula pengetahuan
seseorang.
Dan yang perlu diingat bahwa latar belakang pengetahuan dan pengalaman itu
bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat.
Pengetahuan dan pengalaman adalah hasil suatu proses yang bersifat
berkelanjutan, sesuai dengan kecenderungan ilmu dan kebutuhan membaca kita.
Tentang tujuan membaca, banyak rumusan yang bisa dibuat, tergantung pada dari
mana kita melihatnya. Secara garis besar tujuan membaca itu luas sifatnya karena
setiap situasi membaca mempunyai tujuan tersendiri yang bersifat spesifik.
B. Saran
Demi kelancaran dan kesempurnaan pembuatan makalah ini, kami mohon kepada
para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang membangun. Karena
kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
khilafannya.
DAFTAR PUSTAKA