Anda di halaman 1dari 13

   

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa


Pemerintah Provinsi Bali Bali Mandara
 Pemprov Bali
 Beranda
 Kontak Kami
 Visi dan Misi
 Sejarah
 Maksud dan Tujuan
 Struktur

Program Kerja

Sabtu, 23 Oktober 2010


      I.     Bidang Pemberdayaan Keluarga dan Keswadayaan Masyarakat
Program :

 Peningkatan Keberdayaan Masyarakat.


 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.
 Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.

Kegiatan :

1. Fasilitasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

 Pemantapan system ketahanan keluarga melalui peningkatan peran dan


fungsi Gerakan Pemberdayaan dan   Kesejahteraan  Keluarga (PKK).
 Fasilitasi pembudayaan Hari Keluarga Nasional.
 Pemberdayaan kader dalam pelaksanaan program-program pokok PKK.
 Pelaksanaan Hari Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan dalam rangka
peningkatan kesehatan keluarga.
 Fasilitasi kemampuan kader PKK dalam pengembangan Peningkatan
Pendapatan Keluarga.
 Fasilitasi Pemberdayaan keluarga dalam tumbuh kembang balita melalui
Bina Keluarga Balita (BKB).
 Fasilitasi kemandirian masyarakat dalam menangani masalah keluarga.
 Fasilitasi Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga.

2. Fasilitasi Pemberdayaan Posyandu.

 Penguatan fungsi dan kinerja posyandu dalam rangka pelayanan


kesehatan dasar bagi balita dan kaum ibu.
 Fasilitasi Pengembangan Pos Bersalin Desa (Polindes).
 Meningkatkan kepedulian dan gerakan masyarakat terhadap budaya
hidup sehat.
 d)    Memperkuat jaringan dukungan masyarakat sesuai potensi budaya
setempat dalam rangka pelayanan kesehatan dasar.
 Fasilitasi Koordinasi penanggulangan kejadian gizi buruk pada balita
melalui penyediaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu.
 Fasilitasi koordinasi penanggulan Gangguan Akibat Kurang Yodium
(GAKY) dan penangan penyakit Demam Berdarah Dengue.
 Koordinasi penanggulan prevalensi anemia pada ibu hamil dan balita.
 Fasilitasi peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam mendukung
pelaksanaan program pelayanan kesehatan dasar.
 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam pengembangan kebijakan
kewaspadaan pangan dan gizi daerah untuk menangani masalah
kesehatan gizi masyarakat.

3.   Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM).

 Koordinasi Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong kepada


Badan/Dinas Instansi terkait.
 Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat.
 Fasilitasi Pembangunan Sarana Prasarana dalam rangka Pelaksanaan
Bulan Bhakti Gotong Royong.
 Pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong
Royong.

4.   Peningkatan Partisipasi Wanita dalam perencanaan dan pembangunan


desa/kelurahan.

 Penetapan kebijakan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan


desa/kelurahan.
 Fasilitasi peningkatan peran perempuan dalam pembangunan
desa/kelurahan.
 Pengembangan akses bagi perempuan dalam perencanaan pembangunan
desa/kelurahan melalui implementasi metode Perencanaan Pembangunan
Berwawasan Gender/P2MDBG.
 Fasilitasi pengembangan program pembangunan desa/kelurahan
berwawasan gender.
 Peningkatan kemampuan perempuan dalam melakukan analisis gender.
 Fasilitasi kerja sama dengan LSM Perempuan dalam rangka
pemberdayaan perempuan dalam pembangunan desa/kelurahan.
 Fasilitasi perlindungan hak-hak perempuan dalam rangka pembangunan
desa/kelurahan.
 Peningkatan peranan wanita dalam peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga.

        II.     Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat


Program :

 Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.


 Peningkatan Keberdayaan Masyarakat.

Kegiatan :
1.   Pembinaan dan Pengembangan UED.

 Fasilitasi pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan, khususnya


Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam/UED-SP dan Badan Kredit Desa
(BKD).
 Penguatan jaringan kemitraan antara lembaga keuangan mikro dengan
kalangan perbankan.
 Fasilitasi pengembangan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan
lembaga keuangan mikro.
 Peningkatan dan pengembangan kemampuan para pengelola lembaga
keuangan mikro.
 Fasilitasi pembentukan kelompok usaha ekonomi mikro dan usaha
masyarakat.
 Modal usaha pengembangan kegiatan usaha ekonomi mikro dan usaha
kecil masyarakat perdesaan. Identifikasi pengembangan kegiatan usaha
sesuai dengan potensi sumberdaya lokal.
 Identifikasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi perdesaan, dan
keterkaitannya dengan usaha perekonomian perkotaan.
 Peningkatan keterampilan pengelola kelompok Usaha Ekonomi
Produktif Masyarakat.

2.   Pengembangan Pasar Desa.

 Penetapan kebijakan pengembangan Pasar Desa.


 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pasar Desa.
 Penguatan kemampuan kelembagaan Pasar Desa.
 Pengembangan informasi pasar bagi pemasaran produk hasil usaha
masyarakat.
 Fasilitasi pengembangan peluang pemasaran bagi hasil usaha ekonomi
masyarakat.

3.   Pemberdayaan Keluarga Miskin.


 Bantuan modal usaha bagi keluarga miskin.
 Bantuan prasarana dan sarana pendukung pengembangan usaha keluarga
miskin.
 Bantuan pendampingan kepada keluarga dan kelompok masyarakat
miskin untuk mengembangkan kemampuan usaha dan kebiasaan hidup
produktif.
 Peningkatan keterampilan keluarga dan masyarakat miskin dalam
mengelola usaha ekonomi produktif. Pengembangan kerja sama dengan
kalangan dunia usaha dan LSM dalam rangka pemberdayaan keluarga
miskin.
 Identifikasi potensi dan sumber daya keluarga dan masyarakat miskin di
desa/kelurahan.
 Pola pengembangan partisipasi dan keswadayaan keluarga dan
masyarakat miskin di desa tertinggal.

 
4.   Fasilitasi dan penguatan peran Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

 Fasilitasi Pokja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah


(TKPKD).
 Perumusan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kerja masing-
masing Pokja.
 Fasilitasi rencana program kerja tahunan masing-masing Pokja.
 Kompilasi rencana program masing-masing Pokja.
 Fasilitasi pendataan Rumah Tangga Sasaran (RTS).
 Rapat Koordinasi keterpaduan program lintas sector dalam
penanggulangan kemiskinan.
 Rapat Koordinasi Evaluasi pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan.
 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam penetapan Pagu Program Lintas
Sektor Penanggulangan Kemiskinan.

5.   Fasilitasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.


·         Pemberdayaan masyarakat dalam bidang Usaha Ekonomi Desa, Kesehatan,
Pendidikan, Sarana dan Prasarana Fisik Perdesaan.
 
 
      III.     Bidang Ketahanan Pangan
Program :

 Peningkatan Ketahanan Pangan.


 Perbaikan Gizi Masyarakat.

Kegiatan :
1.   Pemberdayaan masyarakat dalam memperkuat cadangan pangan.

 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Desa (LPMD).


 Peningkatan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan Lumbung  
Pangan Masyarakat Desa.
 Pengembangan Lembaga Cadangan Pangan Pemerintahan Desa.
 Peningkatan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan Lembaga
Cadangan Pangan Pemerintahan Desa.
 Analisis situasi ketersediaan, distribusi, konsumsi dan status gizi
masyarakat.
 Inventarisasi sumber pangan potensial bagi masyarakat.

2.   Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan Daerah.

 Fasilitasi Pokja Dewan Ketahanan Pangan Daerah.


 Perumusan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kerja masing-
masing Pokja.
 Fasilitasi rencana program kerja tahunan masing-masing Pokja.
 Kompilasi rencana program masing-masing Pokja.
 Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
 Fasilitasi pendataan Rumah Tangga pendataan Rumah Tangga Sasaran
(RTS).
 Membangun dan mengembangkan kerjasama di bidang pangan, lantas
wilayah.
 Pengembangan cadangan pangan untuk kondisi darurat.
 Sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan Raskin.
 Peningkatan ketersediaan pangan wilayah berbasis produksi pangan lokal
(perbaikan infrastruktur, saprodi, teknologi).

3.   Pemantapan Penganekaragaman Konsumsi dan Pemantauan Keamanan Pangan


Masyarakat. 

 Pembinaan dan Pengembangan kualitas keragaman konsumsi pangan


masyarakat, serta memperluas gerakan kecintaan terhadap makanan asli.
 Lomba Cipta Menu dalam rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia.
 Pameran Pangan Indonesia Expo.
 Penguatan sistem deteksi dini dan intervensi Rawan pangan dan Gizi,
surveillance/pendataan (SKPG, cadangan pangan daerah).

4.   Fasilitasi Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS).

 Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah.


 Pengembangan model keswadayaan masyarakat dalam pelaksanaan
PMT-AS.
 Penyusunan menu makanan tambahan anak sekolah berbasis bahan
pangan lokal.
 Sosialisasi pelaksanaan PMT-AS bagi aparat dan masyarakat.
 Lomba PMT-AS.

 
      IV.     Bidang Pemberdayaan Kawasan Perdesaan
Program :

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun Desa.


 Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan TTG.

Kegiatan :
1.   Fasilitasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Desa melalui TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD).

 Fasilitasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).


 Pengembangan prasarana perdesaan skala kecil berbasis masyarakat.
 Perbaikan lingkungan pemukiman keluarga miskin.
 Penyediaan air bersih bagi keluarga miskin.
 Peningkatan pelayanan prasarana dan sarana pemukiman, termasuk air
bersih dan sanitasi pemukiman.

2.   Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan.

 Pemantapan Pengelolaan Lingkungan Hidup/Sistem Informasi


Manajemen Analisis Kualitas Lingkungan Hidup Kecamatan (SIM-
AKLK) bagi Aparat dan Masyarakat.
 Fasilitasi dan Bimbingan Pengembangan SIM-AKLK.
 Fasilitasi Pengembangan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan
fasilitasi lingkungan perkotaan.
 Fasilitasi kemandirian masyarakat dalam konversi dan rehabilitasi lahan
kritis.
 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam mendorong partisipasi masyarakat
dalam pelestarian lingkungan pemukiman.

3.   Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

 Pengelolaan dan Pelestarian prasarana dan sarana Penyediaan


Air Minum dan Sanitasi.
 Dukungan Pengelolaan dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat.
 Pembentukan Tim Kerja Masyarakat dalam Pengelolaan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.

4.   Fasilitasi Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat.

 Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan


Perdesaan Berbasis Masyarakat.
 Koordinasi penetapan kebijakan tentang peran aktif masyarakat dalam
penataan ruang kawasan perdesaan.
 Penetapan Kebijakan tentang Tipologi Desa sesuai karakteristik dan
potensi sumber daya lokal.
 Fasilitasi Pendayagunaan kawasan Pusat Pertumbuhan Terpadu Antar
Desa.
 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam mendorong peran aktif masyarakat
dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perkotaan.

5.   Peningkatan Koordinasi Pembangunan pada kawasan dan desa tertinggal.

 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam pembangunan kawasan dan desa


tertinggal.
 Fasilitasi Pendataan profil kawasan dan desa tertinggal.
 Fasilitasi Pola Keswadayaan dan Kemandirian masyarakat dalam
pembangunan Desa Tertinggal.

6.   Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan dan pelestarian SDA.

 Fasilitasi pengembangan peran masyarakat dalam pendayagunaan SDA.


 Fasilitasi pengembangan kerja sama pemberdayaan masyarakat pada
kawasan pengelolaan sumber daya alam strategis.
 Fasilitasi pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan hutan atau
pemberdayaan masyarakat desa hutan.
 Fasilitasi perlindungan hak-hak adat atau ulayat dalam pengelolaan
sumber daya alam.
 Fasilitasi kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.
 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam mendorong peran masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam.

7.   Pendayagunaan dan Pemasyarakatan TTG.

 Fasilitasi kerjasama pengembangan teknologi tepat guna.


 Pemasyarakatan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat.
 Fasilitasi pelayanan informasi dan penyediaan perangkat teknologi tepat
guna melalui Pos Pelayanan Teknologi Perdesaan (Posyantekdes).
 Peningkatan keterampilan masyarakat dalam pendayagunaan teknologi
tepat guna.
 Fasilitasi kerjasama pendayagunaan teknologi tepat guna bersama
instansi terkait dan kalangan lembaga swadaya masyarakat. Lomba TTG
 Gelar TTG Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
 Fasilitasi Teknologi Tepat Guna (TTG) di Lokasi TNI Manunggal
Membangun Desa (TTMD).
 Inventarisasi dan Pemetaan TTG untuk Usaha Pokmas.
 Pengembangan Desa Mandiri Energi melalui pendayagunaan TTG.

       V.     Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan


Program :

 Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa/kelurahan.


 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.
 Penyempurnaan dan Pengembangan Data Statistik.

Kegiatan :
1.   Fasilitasi Pemberdayaan Pemerintahan Desa/kelurahan.

 Koordinasi Penyusunan dan Penetapan Peraturan Daerah dan Peraturan


Bupati/Walikota yang mengatur tentang desa. Sosialisasi Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati/Walikota yang mengatur mengenai Desa
dan Kelurahan.
 Evaluasi Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur mengenai
Desa dan Kelurahan.
 Koordinasi Penyerahan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota kepada Desa.
 Bimbingan Teknis dan Supervisi Penyusunan Peraturan Desa dan
Peraturan Kepala Desa.
 Evaluasi Peraturan Desa.

2.   Penetapan dan Penegasan Batas Desa dan Batas Kelurahan.

 Penetapan Tim Penegasan Batas Desa dan Batas Kelurahan.


 Penetapan dan Penegasan serta pematokan fisik batas Desa dan batas
Kelurahan.
 Penyusunan Peta Desa dan peta Kelurahan.
 Sosialisasi tentang Batas Desa dan Batas Kelurahan kepada masyarakat.
 Fasilitasi penyerahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota ke Desa.

3.   Penataan Keuangan dan Asset Desa serta Penghasilan Tetap Pemerintahan Desa.

 Koordinasi Penetapan Alokasi Dana Desa 10% dari dana perimbangan


keuangan yang diterima Kabupaten/Kota.
 Koordinasi Pelaksanaan 10% hasil pajak daerah Kabupaten/Kota untuk
Desa. Fasilitasi Pemberian Bantuan Keuangan dari Provinsi dan
Kabupaten/Kota kepada Desa.
 Fasilitasi pengembangan sumber-sumber keuangan desa (seperti
pendirian Badan Usaha Milik Desa, dan jenis usaha desa lainnya).
 Fasilitasi Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Desa.
 Koordinasi Alokasi Anggaran di alam APBD Kabupaten/Kota untuk
membiayai penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa. (minimal
setara dengan UMR Kabupaten/Kota).
 Alokasi anggaran didalam APBD-Desa untuk tunjangan pengahsilan
anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
 Koordinasi peningkatan penghasilan tetap pemerintahan desa.
 Penataan Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa mulai dari
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
 Tata cara penghitungan dan penetapan tunjangan bagi kepala desa dan
perangkat desa.
 Bantuan Penyediaan Prasarana Kerja Pemerintah Desa (seperti gedung
kantor desa dan/atau Balai Desa).
 Bantuan Penyediaan sarana Kerja Pemerintah Desa (seperti meubiler,
mesin ketik/computer, dll).
 Pembinaan administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

4.   Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa.  

 Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi Kepala Desa, Perangkat


Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
 Study banding penyelenggaraan pemerintahan desa bagi Kepala Desa,
Perangkat Desa atau anggota Badan Permusyawaratan Desa.

5.   Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah daerah dalam memfasilitasi


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

 Rapat Kerja Daerah tentang Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan


Desa.
 Fasilitasi Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
 Pelatihan bagi Pelatih Manajemen Pemerintahan Desa.
 Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pemerintahan Desa di
Pusat.

6.   Penataan Wilayah Administrasi Desa dan Kelurahan.

 Fasilitasi Pelaksanaan Pengembangan Desa, Pemekaran Desa dan


Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan serta Penetapan dan
Penegasan Batas Desa.
 Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Desa, Pemekaran Desa dan
Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan serta Penetapan dan
Penegasan Batas Desa termasuk penyelesaian masalahnya.
 Bimbingan Teknis pengembangan, pemekaran dan perubahan serta
penetapan dan penegasan batas desa.
 Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Desa, Pemekaran Desa dan
Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan serta Penetapan dan
Penegasan Batas Desa.

7.   Perlombaan Desa dan Kelurahan.

 Sosialisasi dan Pembinaan lomba desa dan kelurahan.


 Penilaian Lomba Desa dan Kelurahan.
 Menghadiri peringatan HUT kemerdekaan RI bagi Kepala Desa dan
Lurah juara Tingkat Provinsi.
 Pembinaan Desa dan Kelurahan Juara Tingkat Provinsi sebagai wakil
Provinsi Bali untuk Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional.
 Fasilitasi Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional.

8.   Fasilitasi DPD Asosiasi LPM Provinsi dan Lembaga Kemasyarakatan


Desa/Kelurahan.

 Penguatan dan peningkatan kinerja DPD Asosiasi LPM Provinsi Bali.


 Penyusunan Perda tentang Lembaga Kemasyarakatan.
 Koordinasi Pengembangan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Kelurahan yang terintegrasi dalam RPJM dan SKPD.
 Fasilitasi penyusunan Perdes tentang Lembaga Kemasyarakatan.
 Bantuan dan dalam Pengelolaan Administrasi Lembaga Kemasyarakatan
Desa dan Kelurahan.
 Bintek dalam rangka penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Kelurahan.
 Pembinaan dan pengawasan yang berkesinambungan.
 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan.

9.   Fasilitasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan.

 Permasyarakatan dan Pemanfaatan Forum Musrenbang Desa/Kelurahan


sebagai acuan Aspirasi Masyarakat.
 Sosialisasi bagi Aparat tentang Musrenbang Desa dan Kelurahan.
 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam kegiatan Pembangunan di
Desa/Kelurahan.
 Bimbingan teknis dan Fasilitasi Penyusunan RPJM-D/K dan RKP-DK.
 Sosialisasi dan Pembinaan SKPD Kabupaten/Kota dalam penyusunan
RPJM Desa dan Kelurahan.
 Pendataan potensi Desa dan Kelurahan.
 Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan Musrenbang
Desa/Kelurahan.
 Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan Partisipatif.
 Mengkaji dan memformulasikan regulasi-regulasi baru agar lebih jelas
keterkaitan dan penerapannya di Kabupaten/Kota.
 Meningkatkan kompetensi teknis daerah dalam Proses Perencanaan dan
Pembangunan Partisipatif.

10. Pengembangan Kader Pemberdayaan Masyarakat.

 Perencanaan pengembangan Kader Pemberdayaan Masyarakat.


 Identifikasi kebutuhan pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat.
 Pengembangan Management Informasi System (MIS) dalam rangka
penyediaan data dan informasi KPM Desa/Kelurahan se-Provinsi Bali.
 Koordinasi/teknis, pemberian penghargaan, perlombaan KPM,
monitoring, evaluasi dan pelaporan.

11. Pengembangan dan fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.


 Identifikasi dan evaluasi terhadap bentuk, jenis dan jenjang pelatihan
pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan.
 Identifikasi kebutuhan pelatihan masyarakat Desa dan Kelurahan sesuai
rumpun pelatihan PMD dan karakteristik masing-masing
Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota yang difokuskan pada
3 unsur utama (1) Pemerintahan Desa dan Kelurahan, (2) Lembaga-
lembaga Kemasyarakatan (LPM/LKMD, PKK, Klian Dinas/Kepala
Lingkungan, Karang Taruna dll), (3) Warga Masyarakat
Desa/Kelurahan.
 Merumuskan jenis dan jenjang pelatihan Pemberdayaan masyarakat
Desa/Kelurahan yang berbasis pada Komunitas dan kompetensi sesuai
kebutuhan daerah.
 Merekrut/seleksi dan mengukuhkan/melantik anggota/pengurus Komite
Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan.
 Pengalokasian Anggaran Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
 Pengembangan Pelatihan Tingkat Daerah.
 Pengembangan Manajemen Informasi System (MIS) Pelatihan PMD.
 Koordinasi SKPD dalam menyelenggarakan Pelatihan PMD.
 Membuat Petunjuk Penyelenggaraan, Kurikulum dan Modul Pelatihan
PMD.
 Pembinaan dan Pengawasan Pelatihan PMD.

12. Fasilitasi Pendataan, Pengolahan dan Pendayagunaan Profil Desa dan kelurahan.  

 Pengembangan system informasi pembangunan di desa dan kelurahan


melalui pengembangan system pendataan Data Dasar Profil Desa dan
Profil Kelurahan.
 Fasilitasi peningkatan kemampuan Pemerintahan Desa/Kelurahan dalam
penataan system pendataan profil desa dan profil kelurahan.
 Fasilitasi Pendayagunaan Data Dasar Profil Desa dan Profil Kelurahan
sebagai sumber data utama dalam perencanaan pembangunan desa dan
kelurahan serta perencanaan pembangunan daerah.
 Fasilitasi Profil Desa/Kelurahan dalam rangka perlombaan Desa dan
perlombaan Kelurahan.

      VI.     Sekretariat


Program :

 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Kegiatan :
1.   Evaluasi dan Koordinasi Penyusunan Program Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.

 Fasilitasi Pembentukan Tim Pendataan Program/Kegiatan masuk


Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
 Pendataan kegiatan-kegiatan Pembangunan di Desa/Kelurahan yang
berbasis masyarakat.
 Rakor Penyusunan Program/Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.
 Penyusunan Program/Kegiatan tahunan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.
 Evaluasi Program/Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.
 Pengkajian dan Pengembangan Program Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.

2.   Peningkatan Pelayanan Informasi, Pemberdayaan Masyarakat.

 Pengembangan system informasi Pemberdayaan Masyarakat dan


Pemerintahan Desa.
 Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi virtual Privat
Network menghubungkan SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Bali.
 Pengembangan Teknologi Informasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.
 Pengolahan data dan informasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.

Informasi

 Buku Baru
 Gerbang Sadu Mandara
 Landasan hukum
 Latar Belakang
 peraturan dan Kebijakan
 Staft dan Tugas pokoknya

Arsip Berita
 Oktober 2010 (1)

Berita Terpopuler
 Kegiatan Kunjungan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat R.i Dalam
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (pnpm) Mandiri
Help Desk
Keluhan Masyarakat

Copyright (c) 2013 - All Rights Reserved - Pemerintah Provinsi Bali

Statistik Website
Pengunjung : 68261
Pengunjung Online : 1

Anda mungkin juga menyukai