Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SKIZOFRENIA PADA NY.

J DENGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG NUSA INDAH
RSJ DR. RADJIMAN WEDODININGRAT LAWANG

KEPERAWATAN JIWA

oleh:
Ana Septianadi F. 192311101037
Lilis Susanti 192311101065

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan no. 37 Kampus TegalBoto Jember Telp/Fax : (0331) 323450
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SKIZOFRENIA PADA NY.J DENGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG NUSA INDAH
RSJ DR. RADJIMAN WEDODININGRAT LAWANG

Ana Septianadi F dan Lilis Susanti


Universitas Jember

Anaseptianadi11@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan mental yang sangat berat yang


mengganggu proses kognitif, perilaku dan emosi. Penyebab skizofrenia terdiri dari faktor
biologis, faktor sosial dan faktor psikologis. Dampak yang ditimbulkan dari skizofrenia dapat
membuat kebermaknaan hidup dari penderita skizofrenia bisa menurun. Salah satu diagnosis
keperawatan yang bisa ditegakkan pada pasien skizofrenia adalah harga diri rendah. Hal
tersebut dapat diatasi dengan pemberian asuhan keperawatan. Metode: Desain penelitian ini
adalah studi kasus. Hasil:. klien mampu mengungkapkan kemampuan yang dimiliki, seperti
: mencuci piring dan menyapu, mengepel, mencuci baju, dan senam, berhias, menyisir, klien
dapat menyusun kegiatan harian dan pada pertemuan ke 12 klien mampu melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal harian. Diskusi: Asuhan keperawatan yang berfokus pada
pengembangan diri pada klien harga diri rendah dengan menggali dan melatih kemampuan
positif yang dimiliki klien sangatlah efektif untuk mengembangkan kemapuan diri dan dapat
meningkatkan harga diri pasien tentang kemampuannya.

Kata Kunci: Skizofrenia, Harga Diri Rendah


PENDAHULUAN faktor biologis seperti genetika dan
Skizofrenia merupakan gangguan neuropatologi. Kelas sosial juga menjadi
mental yang sangat berat. Gangguan ini faktor sosial penyebab skizofrenia. Kelas
mengganggu proses kognitif, perilaku dan sosial yang rendah dapat menjadi suatu
emosi. Skizofrenia sendiri terdiri dari kerentanan individu mudah
beberapa tanda dan gejala. Skizofrenia mengembangkan skizofrenia. Sedangkan
dapat mengganggu fungsi sosial manusia, faktor psikologis yang menjadi penyebab
individu yang mengalami gangguan skizofrenia adalah faktor keluarga dan
skizofrenia biasanya menarik diri dari kejadian atau peristiwa hidup yang
orang lain dan kenyataan. Hal ini menyebabkan terjadinya suatu tekanan.
disebabkan individu yang mengalami (Oltmanns & Emery, 2013 dalam Sabrina,
gangguan skizofrenia memiliki fantasi 2016).
yang berlawanan dengan kenyataan Penelitian Lan & Su (2012) dan
(waham) dan halusinasi (Davidson, et al, Lyzaker, et al (2012) dalam Sabrina (2016)
2006 dalam Sabrina, 2016) menjelaskaan bahwa dampak yang
Menurut WHO pada tahun 2016 ditimbulkan dari skizofrenia dapat
terdapat sekitar 21 juta menderita membuat kebermaknaan hidup dari
skizofrenia. Berdasarkan data yang penderita skizofrenia bisa menurun. Pasien
diperoleh di negara Amerika Serikat setiap skizofrenia merasa bahwa dirinya akan
tahun, terdapat 300.000 pasien skizofrenia ditolak oleh lingkungan dan tidak bisa
mengalami episode akut, hampir 20%50% berbuat apa-apa karena fungsi yang
pasien skizofrenia melakukan percobaan menurun. Pasien skizofrenia akan merasa
bunuh diri, dan 10% di antaranya berhasil kesepian dan pengembang konsep diri dan
mati bunuh diri (Kemenkes, 2020). harga dirinya menjadi buruk sehingga
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa tidak percaya diri dalam lingkungan sosial.
yang terbilang banyak di Indonesia, ddan Mereka merasa bahwa masa depan mereka
lebih dari 80% penderita skizofrenia di menjadi suram dan merasa diri mereka
Indonesia tidak diobati. Penderita tidak berguna sehingga kehilangan harapan
dibiarkan berkeliaran di jalanan, atau dan keinginan serta tidak bisa menetapkan
bahkan dipasung (Himpunan Jiwa Sehat tujuan hidup. Melihat akibat dari
Indonesia/HJSI, 2005). skizofrenia itu sendiri maka diagnosis
Penyebab skizofrenia terdiri dari keperawatan yang bisa ditegakkan pada
faktor biologis, faktor sosial dan faktor pasien skizofrenia adalah harga diri
psikologis. Penyebab yang berasal dari rendah.
Menurut Carpenito (2007), harga keperawatan harga diri rendah itu sendiri
diri rendah merupakan suatu keadaan terbagoi menjadi empat tahapan yaitu
ketika individu mengalaami evaluasi diri biasnaya dikenal dengan SP I, SP II, SP
negatif mengenai diri atau kemampuan diri III, dan SP IV, yang secara runtut
dalam waktu yang lama. Harga diri rendah dilakukan dengan tindakan membina
(HDR) terdiri dari dua macam, yaitu harga hubungan saloing percaya kepada klien,
diri rendah situasional dan harga diri mengidentifikasi kemampuan dan aspek
rendah kronik. Harga diri rendah dapat positif yang masih dimiliki pasien,
terjadi secara situasional (trauma) atau membantu pasien dapat menilai
kronis (kritik diri yangtelah berlangsung kemampuan yang dapat digunakan,
lama) dapat diekspresikan secara langsung membantu pasien dapat
atau tidak langsung (Stuart & Sundeen, memilih/menetapkan kegiatan berdasarkan
2006).Harga diri rendah adalah perasaan daftar kegiatan yang dilakukan, melatih
tidak berharga, tidak berarti, dan rendah kegiatan yang telah dipilih pasien sesuai
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi kemampuan, dan membantu pasien dapat
negatif terhadap diri sendiridan merencanakan kegiatan sesuai
kemampuan diri (Keliat, 2011). Menurut kemampuannya dan menyusun rencana
Nanda (2015), harga diri rendah kronik kegiatan.
adalah evaluasi diri atau perasaan negatif Berdasarkan hal diatas penulis
tentang diri sendiri atau kemampuan diri merasa tertarik untuk melaksanakan studi
yang berlangsung lama. harga diri rendah kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan

adalah perasaan tidak berharga, tidak Jiwa Skizofrenia Pada Ny.J Dengan
berarti dan rendah diri yang Diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah
berkepanjangan akibat evaluasi negatif Di Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Wedodiningrat Lawang”. Tujuan dari
Keliat (2011) menjelaskan penulisan ini yaitu agar dapat

beberapa tanda dan gejala Hargadiri mengembangkan pengetahuan di dalam

Rendah adalah Pandangan hidup yang penerapan asuhan keperawatan pada pasien
skizofrenia dengan harga diri rendah.
pesimis, Pnolakan terhadap kemampuan
diri, Penurunan produktivitas, tidak berani
METODE
menatap lawan bicara, lebih banyak
Studi kasus ini menggunakan
menundukkan kepala saat berinteraksi, dan
penelitian dengan menggunakan
icara lambat dengan nada suara lemah.
pendekatan deskriptif. Pendekatan
Adapun standart pelaksanaan asuhan
deskriptif adalah melakukan analisis hanya daster, merasa dirinya adalah laki-laki dan
sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis meminta celana panjang. Klien pernah
dan menyajikan fakta secara sistematik mengalami riwayat trauma yaitu
sehingga dapat lebih mudah untuk penolakan, klien disuruh pergi dari rumah
dipahami dan di simpulkan (Siswanto, oleh budenya ketika masih kecil karena
Susila, & Suyanto 2015). Peneliti klien nakal. Menurut klien hal tersebut
mengumpulkan informasi secara lengkap merupakan pengalaman masa lalu yang
dengan menggunakan berbagai prosedur tidak menyenangkan. Dari pengkajian data
pengumpulan data secara mendalam subjektif klien mengatakan ia merasa
(Creswell, 2010). Tempat pelaksanaan di. ganteng tetapi orang lain tidak percaya dan
Di Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman menganggap diirnya perempuan. Data
Wedodiningrat Lawang pada 12 – 23 objektif klien terlihat seperti laki-laki,
November 2019. Jumlah subjek dalam penampilan dan cara berjalan klien juga
studi kasus ini hanya 1 orang dan metode seperti laki-laki. klien terlihat pendiam,
pengambilan data yang digunakan dengan kurang berbaur dengan teman-temannya,
observasi dan wawancara. bicara klien lemah lirih dan jumlah bicara
klien sedikit..
HASIL Berdasarkan data subjektif dan
Subjek dalam penelitian ini berinisial Ny.J objektif didapatkan hasil bahwa klien
berusia 35 tahun dan berjenis kelamin mengalami masalah keperawatan jiwa
perempuan. Subjek didiagnosis mengalami yaitu gangguan konsep diri: harga diri
Hebephrenic Schizophrenia pada saat rendah. Rencana tindakan keperawatan
dirawat di RSJ dr. Radjiman pada subjek dengan diagnosa harga diri
Weediodininngrat Lawang pada tanggal 16 rendah bertujuan umum untuk
Oktober 2019. Klien tidak bersekolah, meningkatkanh harga diri klien.
sebelumnya klien tidak bekerja. Klien Adapun rencana tindakan
merupakan pasien dari RSBL Pasuruan. keperawatan pada subjek dengan diagnosa
Berdasarkan data primer Pasien harga diri rendah, yaitu bina hubungan
mengatakan sakit gatal-gatal. Data saling percaya dengan prinsip terapeutik,
Sekunder, didapatkan data bahwa badan beri kesempatan klien untuk
klien tampak kotor dan berbau, klien mengungkapkan perasaannya tentang
gelisah, banyak permintaan mencoba penyakit yang dideritannya, sediakan
keluar ruangan, melawan saat diarahkan, waktu untuk mendengarkan klien, katakan
memukul petugas, klien menolak memakai pada klien bahwa dia adalah seoravg yang
berharga dan bertanggung jawab serta rehap pada pukul 02.00 setiap senin
dapat menolong dirinya sendiri, diskusikan sampai jumat.
kemampuan dan aspek positif yang Klien belum mampu melakukan
dimiliki pasien, hindarkan memberi kegiatan secara baik dan secara rutin pada
penilain negatif, diskusikan kemampuan awal pertemuan setelah dilakukan
klien yang masih dapat digunakan selama kesepakatan jadwal. Hal tersebut secara
sakit, diskusikan kemampuan yang dapat subjektif dijelaskan klien bahwa ia masih
dilanjutkan penggunaan di RS dan di belum bisa mengerjakan kegiatannya
rumah. rencanakan aktivitas yang dapat secara full sesuai dengan jadwal ia hanya
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan, mampu melakukan secara sebagian.
tingkatkan kegiatan sesuai dengan Apabila ia diberikan latihan untuk
toleransi kondisi klien, beri contoh cara melakukan kegiatan ia hanya terdiam.
pelaksanaan kegiatan, beri kesempatan Pada pertemuan ke-12 klien mampu
mencoba, beri pujian, diskusikan melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
kemungkinan pelaksanaan dirumah, beri harian. Seacara subjektif klien
pendidikan kesehatan keluarga cara mengatakan dapat melakukan kagiatan dan
merawat pasien HDR, bantu keluarga sudah dilakukan sesuai jadwal seperti
memberi dukungan, bantu keluarga mandi dan berias, mencuci piring,
menyiapkan lingkungan di rumah. menyapu, menyuci pakaian, senam dan
Evaluasi : klien mampu rehab secara rutin. Klien juga senang telah
mengungkapkan kemampuan yang melakukan kegiaatn tersebut.
dimiliki. Secara subjektif klien
mengatakan dapat mencuci piring dan PEMBAHASAN
menyapu, mengepel, mencuci baju, dan Menurut Carpenito (2007), harga
senam, berhias, menyisir rambut namun diri rendah merupakan suatu keadaan
terkadang ia malas untuk melakukannya. ketika individu mengalaami evaluasi diri
klien dapat menyusun kegiatan harian negatif mengenai diri atau kemampuan diri
secara subjektif klien mengatakan bahwa dalam waktu yang lama. Keliat (2011)
ia mnyapu sehari selam dua ksli yaitu pada menjelaskan beberapa tanda dan gejala
pagi dan sore hari. Klien mengatakan dia Harga diri Rendah adalah Pandangan
mnyapu pada pukul 07.00 dan 16.30. hidup yang pesimis, Penolakan terhadap
mencuci piring pukul 12.30 dan 16.30, kemampuan diri, Penurunan produktivitas,
mandi dan berhias pada pukul 06.00 dan tidak berani menatap lawan bicara, lebih
15.00, senam dilakukann pukul 07.00 dan banyak menundukkan kepala saat
berinteraksi, dan bicara lambat dengan kemampuan pasien untuk melawan fikiran
nada suara lemah. Hal tersebut sesuai otomatis negatif, sehingga pasien dapat
dengan fakta yang terjadi pada studi kasus menunjukan kelebihan positif dalam
klien dengan harga diri rendah yang dirinya dan berdampak pada aktivitas
menunjukkan bahwa klien terlihat sehari-hari selama menjalani perawatan di
pendiam, kurang berbaur dengan teman- rumah sakit. Hal tersebut tidak lepas dari
temannya, bicara klien lemah lirih dan kemampuan perawat memberikan
jumlah bicara klien sedikit. pelayanan asuhan keperawatan secara
Penelitian Sutinah (2018) yang komprehensif, dan melibatkan keluarga
berjudul Pengaruh Penerapan Strategi sebagai pemberi asuhan utama. Terapi
Pelaksanaan Harga Diri Rendah Terhadap kognitif dan psikoedukasi keluarga
Harga Diri Klien Skizofrenia, mendukung direkomendasikan pada pasien dengan
penelitian ini bahwa dalam penelitiannya harga diri rendah kronis, karena
disimpulkan bahwa Klien yang mengalami memberikan pengaruh yang berarti serta
harga diri rendah akan menunjukkan memberikan perubahan ke arah yang
perilaku menarik diri dan menghindari adaptif. Kerjasama keluarga, pasien dan
interakasi dengan orang lain jika tidak di perawat merupakan bagian yang penting
intervensi. Kemampuan klien melakukan dalam asuhan keperawatan, keluarga
hubungan interpersonal dapat ditingkatkan diharapkan memberi kekuatan dalam
dengan pemberian intervensi salah satunya keberhasilan diri pasien
strategi pelaksanaan. Ada pengaruh Penelitian Eklund, Hermansson, &
penerapan strategi pelaksanaan harga diri Hakansson (2012) membuktikan bahwa
rendah terhadap harga diri klien melalui kegiatan positif, para penderita
skizofrenia. Untuk itu, hendaknya perawat skizofrenia menemukan makna hidupnya
dapat memberikan terapi pada pasien yang kembali. (Olson & Hergenhahn, 2011)
harga diri rendah dengan melakukan mengemukakan bahwa individu yang
strategi pelaksanaan yang bertujuan mulai menyadari hal-hal positif dalam
mengubah perilaku maladaptif menjadi dirinya seperti tujuan, keyakinan dan
adaptif. harapan dapat membuat ia
Penelitian Daulima dkk (2019), mengembangkan dirinya ke arah
menujukkan bahwa Penanganan kasus pertumbuhan pribadi yang lebih baik.
pada pasien harga diri rendah kronis di Apabila kasus dengan teori diatas
ruang Utari RSMM Bogor, menunjukan dikaitkan maka asuhan keperawatan
penurunan tanda gejala dan peningkatan dengan pengembangan diri pada klien
harga diri rendah maka dengan dilakukan Creswell, J.W. (2010). Research design
menggali dan melatih kemampuan positif pendekatan kualitatif, kuantitatif,
yang dimiliki klien sangatlah efektif untuk dan mixed. (pentrj. Achmad Fawaid)
mengembangkan kemapuan dirinya yang (3ed ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
mana dengan adanya standart pelaksanaan Daulima. N.H.C., Mustikasari., & Rahayu.
kegiatan yang berfokus pada kemampuan S. 2019. Perubahan Tanda dan
positif pada klien dapat membuat dirinya Kemampuan pasien Harga Diri
mersa memiliki pootensi yang baik Rendah Kro-nis setelah latihan
menskipun dengan keadaannya saat ini dan Terapi Kognitif dan Psikoedukasi
dapat meningkatkan harga diri pasien Keluarga. Journal Educational of
tentang kemampuannya. Nursing (JEN) Vol.2 No.1 –
KESIMPULAN Januari – Juni 2019; hal. 39-51
Masalah keperawatan jiwa, harga Eklund, M., Hermansson, A., Hakansson,
diri rendah, memerlukan penanganan C. (2012). Meaning in life for people
untuk diberikan kepada klien yaitu dengan with schizhophrenia: Does it include
merancang Pelaksanaan Asuhan occupation?. The Journal of
Keperawatan Harga Diri Rendah, hal ini Occupational Science Incorporate.
bertujuan untuk meningkatkan Harga Diri 19. 93-105.
klien. Kementrian Kesehatan Republik
SARAN Indonesia. www.kemkes.go.id di
Perawat diharapkan mampu memberikan akses tanggal 24 September 2020
asuhan keperawatan jiwa, berdasarkan Olson, M.H & Hergenhahn, B.R. (2011).
Standart Pelaksanaan Asuhan Pengantar teori-teori kepribadian.
Keperawatan. Sehingga Harga Diri klien (pentrj. Yudi Santoro) (8ed ).
dapat meningkat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sabrina, R. 2016. Konseling Eksistensial
UCAPAN TERIMA KASIH untuk Meningkatkan Kebermaknaan
Ns. Yeni Fitria S. Kep., M.Kep Hidup pada Penderita Skizofrenia :
Studi Kasus. Serial online
DAFTAR PUSTAKA http://mpsi.umm.ac.id/files/file/379-
Carpenito, Moyet. 2007. Buku Saku 385%20Rizqa%20Sabrina.pdf
Diagnosis Keperawatan. Jakarta: [diakses 24 September 2020]
EGC Ed. Sutinah. 2018. Pengaruh Penerapan
Strategi Pelaksanaan Harga Diri
Rendah Terhadap Harga Diri Klien
Skizofrenia. Vol 3 No 2 (2018):
Jurnal Keperawatan Universitas
Jambi

Anda mungkin juga menyukai