Anda di halaman 1dari 127

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi pada saat ini semakin berkembang pesat

diberbagi bidang, seperti dibidang produksi, transportasi, komunikasi dan

informasi.Hal tersebut memberi dampak terjadinya perubahan paradigma

dalam pendidikan, serta perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa

faktor di antaranya disebabkan oleh tantangan dan kebutuhan global serta

menguatnya tuntutan gerakan reformasi di Indonesia (Wasitohadi et al.,

2014).

(Hamalik, 1986) berpendapat bahwa Penemuan-penemuan baru

dibidang ilmu dan teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar

dalam bidang pendidikan. Akibat dari perkembangan tersebut, sektor

pendidikan juga mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga muncul

berbagai macam pembaharuan dalam bidang pendidikan, dan pembaharuan

tersebut adalah banyaknya jenis-jenis media pembelajaran yang diciptakan,

salah satu jenis media pembelajaran yang telah diciptakan adalah media CAI

(Computer Assisted Instruction).

Computer Assisted Instruction (CAI) merupakan istilah untuk

menggambarkan tentang media pembelajaran yang menggunakan alat


komputer dalam mengaplikasiannya. Seperti yang dituturkan oleh (Roblyer &

Hughes, 2018) bahwa “In the early days when instructional software was

used primarily to tutor student it was called Computer Assisted Instruction”.

Pendapat tersebut memiliki pengertian “Saat ini, ketika perangkat lunak

digunakan untuk pembelajaran siswa, maka hal tersebut merupakan CAI

(Computer Assisted Instruction).

Menurut (Cecep kustandi et al., 2014) berpendapat bahwa komputer

adalah suatu medium interaktif dimana siswa memiliki suatu kesempatan

untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang

disajikan. Seperti halnya dengan penggunaan sumber-sumber audio visual

yang dapat meningkatkan motivasi, menyajikan informasi dan prakarsa

melalui stimulus visual dan audio, komputer mempunyai nilai lebih karena

dapat memberi pengalaman kinestetik kepada siswa melalui penggunaan

keyboard komputer.

Ada beberapa alasan berkenaan dengan pemanfaatan media, di

antaranya adalah: (Paryanta,2016)

1. Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa.

2. Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi.

4. Dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

2
Mengingat siswa/i SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) lebih berorientasi

kedunia kerja, maka para siswa diharuskan untuk menguasai serta mahir

berbahasa Inggris, karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan

banyak digunakan dalam berbagai hal, misalnya pada saat melamar

pekerjaan maka dengan penguasaan bahasa Inggris yang baik dapat

memberikan nilai tambah untuk mengahadapi persaingan dalam dunia kerja,

namun siswa masih mengalami beberapa kendala dalam pelajaran tersebut.

Adapun kendala yang dihadapi siswa dalam mempelajari bahasa Inggris

adalah:

1. Ketidakpahaman pada pengucapan bahasa Inggris yang diutarakan

dengan kecepatan normal melalui materi listening.

2. Ketidakpahaman teks bacaan terletak pada kurangnya pengetahuan

tentang bahan bacaan dan ketidaktahuan bagaimana cara

menghubungkan ide antara kalimat satu dengan yang lainnya melalui

reading.

3. Keterampilan menulis (writing) merupakan keterampilan yang sulit

dikarnakan dalam kegiatan tersebut membutuhkan proses pemikiran

yang kompleks dan sistematis.

5. Dalam keterampilan berkomunikasi (speaking) bahwa kesulitan yang

dihadapi siswa sewaku berbicara bahasa Inggris terletak pada

minimnya kosa-kata bahasa Inggris (Megawati, 2016)

3
Berdasarkan data observasi dan wawancara guru bahasa Inggris yang

dilakukan oleh peneliti pada tanggal 03 Februari 2018 di SMK Daarussalaam

Sukabumi terkait pembelajaran bahasa Inggris didapat informasi sebagai

berikut:

1. Metode pembelajaran konvensional dengan tatap muka secara

langsung didalam kelas serta penyampaian materi dengan metode

ceramah biasa dilakukan disekolah tersebut.

2. Hasil belajar siswa kelas X Smk Daarussalam belum memuaskan.

Dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal) yang ditatapkan

oleh pihak sekolah untuk mata pelajaran bahasa Inggris adalah 75.

50% dari siswa yang hasil belajarnya kurang dari KKM (20 siswa dari

total 40 siswa.

3. Siswa berpendapat bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan

mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Dan sebagian dari mereka

berpendapat bahwa mata pelajaran ini adalah mata peajaran yang

membosankan.

Berdasarkan uraian di atas, maka proses pembelajaran pada mata

pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas X di SMK Daarussalaam

Sukabumi membutuhkan media pembelajaran yang mampu membuat siswa

lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Sedangkan

disekolah tersebut keberadaan media khususnya media komputer belum

mendapatkan perhatian dengan indikator frekuensi penggunaan yang relative

4
rendah, serta hanya untuk kebutuhan mengetik saja. Di sisi lain, penggunaan

media komputer untuk pembelajaran khususnya pada mata pelajaran bahasa

inggris relative belum dilakukan. Media pembelajaran yang ada harus mampu

menjadikan konkrit pada suatu konsep yang abstrak.Selain itu juga bersifat

menarik dengan bahasa penyampaian yang mudah dipahami oleh siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan mencoba untuk

mengembangkan media CAI pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan

judul penelitian “Pengembangan Media CAI (Computer Assissted Instruction)

Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Kelas X Disekolah Menengah

Kejuruan” Penting untuk dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah ini

adalah:

1. Penggunaan metode ceramah dalam proses belajar sehingga siswa

pasif dan tidak berperan aktif selama pembelajaran berlangsung.

2. Siswa merasa bosan ketika mempelajari mata pelajaran bahasa

inggris.

3. Terbatasnya bahan belajar yang digunakan selain buku pegangan

guru dan siswa.

4. Guru masih awam dengan media pembelajaran yang berbantuan

komputer.

5
5. Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian yang

akan dilakukan adalah mengembangkan sebuah produk pada mata

pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media CAI (Computer

Assisted Instruction) dan materi yang akan dibahas oleh peneliti

adalah materi pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas X semester

ganjil tentang describing people, places, and things.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang teridentifikasi, maka peneliti hanya

membatasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Cara mengembangkan media CAI pada materi yang akan diajarkan

2. Menjadikan media pembelajaran yang lebih efekif unuk digunakan

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Mengembangkan media pembelajaran CAI (Computer

Assisted Instruction) pada materi describing people, places and

things?

2. Apakah media pembelajaran CAI (Computer Assisted Instruction)

efektif digunakan untuk pembelajaran Bahasa Inggris pada materi

describing people, places, and things?

E. Kegunaan Hasil Penelitian

6
Penelitian pengembangan ini diharapkan memiliki beberapa kegunaan

sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peserta didik tentang media pembelajaran yang

digunakan khususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris,

sehiangga siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berfikir,

kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan mampu mengemabangkan

sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri serta

lingkungannya.

2. Kegunaan Praktis

a) Bagi Guru

Guru diharapkan mampu menyampaikan pembelajaran dengan

metode pengajaran yang baik dan benar, kemudian diharapkan

akanmembuat guru lebih termotivasi untuk mengembangkan strategi,

metode dan teknik pembelajaran berbahasa Inggris sesuai dengan

ide dan kreativitas masing-masing.

b) Bagi Peserta Didik

Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan menyenagkan

untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan

kemampuan berbahasa Inggris.

c) Bagi Sekolah

7
Hasil penelitian akan memberikan kontribusi bagi sekolah yang

bersangkutan untuk meningkatkan kinerja pengajar, kualitas

pembelajaran, mutu lembaga dan kualitas lulusannya.

F. Penelitian Yang Relavan

Hasil dari penelitian sebelumnya juga menunjukan bahwa pengembangan

media pembelajaran CAI mendapatkan respon yang baik dan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa.

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Ariasa et al., 2017) dengan judul

Pengembangan E-Modul Berbantuan CAI Pada Mata Pelajaran

Fotografi Kelas X Desain Komunikasi Visual Di SMK Negeri 1

Sukasada. Peneliti menjelaskan bagaimana cara mengembangkan e-

modul berbantuan media CAI pada mata pelajaran fotografi. Hasil dari

penelitian tersebut bahwa siswa terlihat antusias dan lebih aktif selama

proses pembelajaran berlangsung serta respon dari siswa dan guru

terhadap pengembangan e-modul berbantuan media CAI sangat positif

hal tersebut bisa dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang rata-rata

mendapatkan nilai 67,79.

2. Penelitian kedua tentang aplikasi computer aided instruction (CAI)

dalam pembelajaran matematika bangun ruang yang dilakukan oleh

8
(Samsudin, 2018) Peneliti menjelaskan dengan sangat terperinci materi

tentang bangun ruang (geometri) pada mata ajar matematika.Dan hasil

dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan sistem serta media

pembelajaran CAI dapat meningkatkan keinginan siswa untuk

mempelajari mata ajar matematika yang dimana mata ajar ini cukup sulit

untuk mereka pahami.

3. Penelitian ketiga tentang pengembangan media CAI (Computer

Assisted Instruction) materi sistem pernapasan pada manusia untuk

mata pelajaran IPA kelas VII di SMPN 33 Surabaya yang dilakukan

oleh (sony D Irawan, 2019) menjelaskan bahwa kelayakan dan

keefektifan media CAI materi Sistem Pernapasan Manusia sudah

dibuktikan dengan membandingkan kelas kontrol dan eksperimen

melalui pre-test dan post-test. Dari perbandingan data tersebut maka

dapat diketahui bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara nilai

kelas kontrol dan eksperimen. Pengembangan ini menghasilkan sebuah

produk berupa media CAI (Computer Assisted Instruction).

Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian

sebelumnya adalah sebagai berikut: pertama produk CAI yang

dikembangkan oleh Komang dkk adalah pengembangan produk untuk mata

pelajaran fotografi sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Samsudin

adalah pengembangan produk CAI untuk mata pelajaran matematika. Pada

9
penelitin ini, peneliti akan mengembangkan produk untuk mata pelajaran

bahasa Inggris dengan menggunakan media CAI sebagai media bantu dalam

proses pembelajaran.

G. State Of The Art

Tabel 1.1 State Of The Art

Tahun Nama Penulis dan Penelitian

Jurnal
2017 Komang Ariasa dkk Pengembangan E-

jurnal nasional Modul Berbantuan CAI

pendidikan teknik Pada Mata Pelajaran

informatika Fotografi Kelas X

Desain Komunikasi

Visual Di SMK Negeri 1

Sukasada
2017 Samsudin, jurnal aplikasi computer aided

teknik informatika Vol. instruction (CAI) dalam

10, No. 2, 2017 pembelajaran

matematika bangun

ruang
2018 Sony Dwi Irawan dan pengembangan media

10
Alim Sumarno, M.Pd CAI (Computer

Jurnal mahasiswa Assisted Instruction)

teknologi pendidikan, materi sistem

Vol. 9, No. 2, 2018 pernapasan pada

manusia untuk mata

pelajaran IPA kelas VII

di SMPN 33 Surabaya
2020 Rifa Usaifa Pengembangan Media

CAI (Computer

Assisted Instruction)

Pada Mata Pelajaran

Bahasa Inggris Untuk

Kelas X Disekolah

Menengah Kejuruan

Dari hasil penelusuran media pembelajaran, strategi pembelajaran dan

kemampuan siswa maka media CAI disimpulkan dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

H. Road of Map

Pembuatan road map pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apa yang akan dilakukan oleh peneliti, sehingga produk yang dihasilkan

11
dapat digunakan oleh guru mata pelajaran bahasa inggris yang mengajar di

kelas x. Adapun gambaran dari road map tersebut adalah :

Gambar 1.1 Road Of Map Penelitian

2017 - 2018 2018 - 2019 2019 - 2020

Tahap–Tahap Pelaksanaan
Penelitian
Peneltian
Pendahuluan penelitian
 Kajian Teoritik
 Melakukan
 Membuat GBPM,  Mengolah data
observasi awal Flowchart dan penelitian
dan wawancara storyboard
 Mengaplikasikan
dengan tujuan  Membuat instrumen
produk media CAI,
untuk penelitian
dan
mengetahui  Validasi instrument
 Publikasi karya
permasalahan oleh expert / ahli
ilmiah
yang dihadapi  Uji coba instrumen

guru dalam - One to one


pembelajaran - Kelompok kecil

 Telah diketahui - Lapangan

hasil belajar  Uji validitas dan


siswa pada realibilias
mapel bahasa  Mengukur efektifitas
inggris media CAI

12
11

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Konsepsi Media CAI (Computer Assisted Instruction)

1. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut (Muhson, 2010) media adalah apa saja yang dapat

menyalurkan informasi dari sumber Informasi ke penerima informasi . Jadi

media pembelajaran merupakan “perangkat lunak” (Software) yang berupa

pesan atau informasi pendidikan yang disajikan dengan memakai suatu

peralatan bantu (Hardware) agar pesan/informasi tersebut dapat sampai

kepada mahasiswa.

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media adalah Media Pembelajaran dapat digunakan secara

masa (misal radio, tv) secara kelompokbesar atau kecil (misal slide, video,

ohp) dan perorangan (misal modul, kompter dll) (Azhar Arsyad, 2006).

Berdasarkan beberapa pengertian media tersebut, Dapat dijelaskan

bahwa media adalah segala sesuatu perantara yang dapat mengirimkan

pesan dari pengirim yaitu guru kepada penerima yaitu peserta didik yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan


peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

Media yang digunakan untuk belajar disebut media pembelajaran, dan

Penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah penting.Tanpa

menggunakan media, pembelajaran akan terlihat membosankan, sehingga

siswa tidak terangsang untuk belajar.

Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang

dijadikan saluran menyampaikan pesan dalam pembelajaran agar seorang

siswa dapat menerima informasi yang disampaikan sehingga terjadi proses

belajar di dalam dirinya. Sebuah media dapat dikatakan sebagai media

pembelajaran, jika pesan yang dibawa berisi informasi-informasi yang dapat

mendukung siswa mencapai sebuah tujuan pembelajaran.Misalnya, bahan

cetak, film, alat peraga, dan komputer.

b. Fungsi dan Manfaat Media dalam Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara pembelajar dengan pebelajar, sehingga

kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Adapun ada beberapa

manfaat media yang lebih rinci. Yaitu:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

12
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar

6. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif pebelajar terhadap

materi dan proses belajar

8. Mengubah peran pembelajar ke arah yang lebih positif dan

produktif, dan

9. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan

waktu (Iwan falahudin, 2014)

Menurut (Rohani, 2019) bahwa fungsi media pembelajaran adalah:

1. Meningkatkan kualitas pelajaran

2. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan

pembelajar untuk belajar

3. Memberikan rasa percaya diri bagi seorang pengajar

4. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan , dan

5. Meningkatkan kualitas pelajaran

Berdasarkan pandangan kedua ahli tersebut diketahui bahwa fungsi

media pembelajaran antara lain sebagai alat bantu mengajar dan sebagai

alat penyalur pesan belajar yang dapat menstimulus siswa untuk belajar,

serta memberikan pengalaman konkrit kepada siswa dan memotivasi siswa

untuk belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa:

13
a. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat bervariasi

dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media dapat

berguna untuk:

 Menimbulkan gairah belajar

 Memungkinkan interaksi lebih langsung antara siswa dengan

lingkungan dan kenyataan

 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

b. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan

materi pembelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru

akan bnayak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi

sendiri. Apalagi latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga

berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu

dengan kemampuannya dalam:

 Memberikan perangsang yang sama

 Mempersamakan pengalaman

 Menimbulkan persepsi yang sama

Sedangkan Menurut (Yusufhadi Miarso, 2015) dalam bukunya

“Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”. Berbagai kajian teoritik maupun

empirik menunjukan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut:

14
a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak

kita, sehingga otak kita dpata berfungsi secara optimal.

b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh

para peserta didik.

c. Media dapat mengatasi batas ruang kelas.

d. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan

lingkungannya.

e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.

h. Media memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari

sesuatu yang konkrit maupun abstrak.

i. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri

pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.

j. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (New Literacy)

yaitu kemampuan untuk menafsirkan objek, tindakan, dan lambang

yang tampak, baik yang alami maupun yang buatan manusia yang

terdapat dalam lingkungan.

k. Media mampu meningkatan efek sosialisasi, yaitu dengan

meningkatkan kesadaran akan dunia sekitar.

l. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi dari guru maupun

siswa.

15
Berdasarkan pandangan para ahli tentang kegunaan media tersebut,

terdapat beberapa kesamaan yaitu media dapat mengatasi keterbatasan

ruang, menimbulkan gairah, motivasi, rangsangan belajar, menungkinkan

interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya, memberikan

kesempatan kepada siswa belajar sendiri menurut kemampuan dan

minatnya, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang

sama. Semua kegunaan media pembelajaran tersebut tentunya dapat

dimanfaatkan untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut (Drs.Rudi Susilana, M.Si. & Cepi Riyana, 2009)

pengklasifikasian media adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penglasifikasian Media

No Golongan Media Media Pembelajaran


1 Media Grafis,  Grafik, Diagram, bagan, sketsa, poster,
bahan cetak dan bahan panel.
gambar diam  Buku teks, modul, bahan pengajaran
terprogram
 Foto
2 Media Proyeksi  OHT, slide dan film strip
Diam

3 AUDIO  Radio
4 Media audio visual  Sound slide
diam
5 Motion pictures  Film bisu atau bersuara

16
6 TV  Audio visual gera2
7 Multimedia  Modul belajar cetak, bahan audio dan
audiovisual
8 Media interakif  Komputer
 Simulaor

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa CAI termasuk kedalam

klasifikasi media komputer (seperti yang dikemaukakan oleh Rudi s dkk).

d. Komponen Penilaian Multi Media

Setiap tahap pembuatan sebuah produk harus dianalisis dan dievaluasi

secara mendalam agar pada saat digunakan sudah sesuai dengan

tujuannya.Roblyer mendeskripsikan beberapa komponen penilaian untuk

melihat efektifitas sebuah produk multimedia dari beberapa aspek, yaitu:

(Roblyer & Hughes, 2018)

Tabel 2.3 Komponen Penilaian Roblyer

Aspek Indikator
Konten  Semua informasi yang terbaru dan tersedia.
 Semua informasi aktual dan akurat.
 Konten bebas dari kesalahan ketik, salah ejaan, tanda
baca, serta ketatabahasaan.
 Tidak gaul, etnis, atau nama kasar yang digunakan;
konten disajikan dalam cara yang professional.
 Ada kosakata yang dipertanyakan, gaul, atau istilah
yang digunakan

17
 Sumber konten (termasuk sumber grafis) sesuai materi
rujukan
Desain  Tujuan instruksional yang jelas; tujuan instruksional
Instruksional sejalan dengan kurikulum sekolah dan bukan untuk
hiburan.
 Semua informasi yang diperlukandisediakan dalam
produk tersebut untuk membuat konsep yang jelas,
pengguna mampu memahami apa yang disajikan dari
informasi yang diberikan.
 Tes atau penilaian yang ada sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
 Untuk menambah minat dan motivasi bagi pengguna,
informasi disajikan dalam cara yang inovatif dan kreatif.
Pengelolaan  Layar dirancang untuk bernavigasi, navigasi jelas
dan Navigasi bagaimana penggunaannyadan dari berbagai bagian
produk.
 Untuk membagu navigasi dan penggunaan, produk
memiliki tampilan yang konsisten.
 Tombol dan link beroprasi dengan baik.
Penampilan  Penggunaan berbagai jenis ukuran font dan
dikendalikan agar tidak mengganggu tingkat
keterbacaan.
 Tulisan yang sesuai untuk dibaca ketika diproyeksikan.
 Warna kontras dengan latar belakang untuk kemudahan
membaca.
 Gaya tebal atau biasa digunakan untuk teks utama,
tidak ada bayangan dan garis jika teks panjang.
 Gaya font yang tegas dan mudah dibaca.

18
 Hanya dengan ide-ide utama yang singkat tercantum
dalam satu frame, dari pada paragraph.
Grafis, Video  Grafis, video, dan suara yang dimasukan sesuai untuk
dan Suara membantu mengkomunikasikan informasi topik, dan
bunkan hanya sekedar hiasan.
 Tidak ada grafik kasar ataupun visual.
 Perancangan penggunaan grafis dan tidak
mengalihkan perhatian dari membaca.
 Gambar dan suara yang berkaitan dengan tombol serta
link yang beroprasi sesuai dengan kegunaan da nisi dari
frame.
Disamping itu, Dick dan Carey mendeskripsikan beberapa komponen

penilaian untuk melihat efektifitas sebuah produk multimedia dalam beberapa

aspek, yaitu: (Walter dick and carey, 2015)

Tabel 2.4 Komponen Penilaian Ahli Media

Sumber
Dimensi Indikator Instrumen
Data
a.    Pengunaan animasi efektif
dan efisien Ahli Media
Efektif dan Pedoman
b.    Pemilihan dan penggunaan Pembelajara
efisiensi Wawancara
jenis-jenis file multimedia n
sudah tepat
a.    Program berjalan dengan
baik Ahli Media
Pedoman
Reliable Pembelajara
b.    Toleransi kesalahan Wawancara
n
operasi tinggi
a.    Mudah dimodifikasi Ahli Media
Pedoman
Maintainable b.    Kode sumber mudah Pembelajara
Wawancara
dipahami n
Kesederhan Ahli Media Pedoman
Mudah digunakan
aan Pembelajara Wawancara

19
pengoprasia
n
n
a.    Authoring tools populer
b.    Authoring tools dapat
Ketepatan menangani multimedia dengan Ahli Media
jenis Pedoman
baik Pembelajara
authoring Wawancara
c.    Authoring tools memiliki n
tools
kemampuan programming
yang baik
a.    Program berjalan baik pada
jenis layar biasa maupun layar
lebar
Ahli Media
Kompatibilita b.    Program mampu berjalan Pedoman
Pembelajara
s diatas sistem operasi populer Wawancara
n
c.    Program berjalan baik pada
komputer yang populer di
pasaran
a.    Instalasi program mudah
b.    Program dapat dipaketkan Ahli Media
Keterpaduan Pedoman
melalui media-media yang Pembelajara
paket media Wawancara
populer seperti flashdisk dan n
optical device
a.    Dokumentasi lengkap
b.    Dokumentasi jelas
c.    Dokumentasi mengatasi
permasalahan instalasi, Ahli Media
Pedoman
Dokumentasi penggunaan dan pemaketan Pembelajara
Wawancara
d.    Dokumentasi memudahkan n
penggunaan
e.    Dokumentasi memudahkan
pengembangan
Ada bagian-bagian media
Ahli Media
yang dapat dgunakan untuk Pedoman
Reusabilitas Pembelajara
media yang lain dengan Wawancara
n
mudah
a.    Peletakkan elemen media
mengindikasikan kesatuan
informasi Ahli Media
Layout user Pedoman
Pembelajara
interface b.    Peletakkan elemen-elemen Wawancara
n
mempertimbangkan
keseimbangan di setiap

20
halamannya
c.    Ada keteraturan vertikal
maupun horizontal pada
peletakkan elemen-elemen
medianya
d.    Ada kesinambungan
tampilan pada setiap
halamannya
a.    Warna sama pada elemen
dengan fungsi sama Ahli Media
Pedoman
Konsistensi b.    Posisi navigasi konsisten Pembelajara
Wawancara
c.    Ikon, simbol dan tombol n
konsisten

Tabel 2.5 Komponen Penilaian Ahli Desain

Demensi Indikator Sumber Data Instrumen

1.    Kejelasan Pesan (message) yang


pembelajara disampaikan meliputi faktor
Ahli Desain Pedoman
n (Clarity of kosa-kata , kompleksitas
Pembelajaran Wawancara
Instruction) kalimat dan struktur pesan
dapat diterima dengan jelas.
Hubungan (link) antara
komponen pesan dasar
(konteks, contoh, analogi, Ahli Desain Pedoman
ilustrasi dan demonstrasi) Pembelajaran Wawancara
yang disusun dapat
dipahami dengan jelas.
Prosedur mengenai Ahli Desain Pedoman
karakteristik pembelajaran, Pembelajaran Wawancara
yaitu: urutan , ukuran
segmen yang disajikan,

21
transisi antar segmen,
waktu, dan variasi
presentasi dapat dipahami
dengan jelas
Pencapaian (achievement)
2.    Pengaruh
peserta didik dalam
pada peserta
pembelajaran melalui post Ahli Desain Pedoman
didik
test meliputi kejelasan Pembelajaran Wawancara
(Impect on
petunjuk dan butir post test
learner)
serta penilaian post test
Peserta didik memiliki
tinggkat kematangan,
kemandirian dan motivasi
3.   
yang diperlukan untuk Ahli Desain Pedoman
Kelayakan
menyelesaikan Pembelajaran Wawancara
(Feasibility)
pembelajaran sesuai
dengan waktu yang
ditentukan
Tujuan pembelajaran
meliputi ketepatan
4.    Berpusat perumusan TIU dan TIK,
pada tujuan relevansi antara test Ahli Desain Pedoman
pembelajara dengan tujuan pembelajara, Pembelajaran Wawancara
n relevansi strategi
pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran

Tabel 2.6 Komponen Penilain Ahli Materi

22
Sumber
Dimensi Indikator Instrumen
Data
a. Kebenaran konsep
Pakar
b. Kebenaran prosedur Pedoaman
1. Materi ahli
c. Kebaruan/kemutakhiran wawancara
materi
d. Kesesuaian contoh
a.    Kompleksitas kalimat Pakar
Pedoman
2. Kebahasaan b.    Kebenaran penggunaan ahli
wawancara
kosa-kata materi
a.    Urutan penyajian materi
Pakar
3. Penyajian b.    Kejelasan hubungan Pedoman
ahli
materi antar topik dan sub-topik wawancara
materi
c.    Kemudahan akses media

2. Media Belajar Berbantuan Komputer ( CAI )

a. Pengertian Media Pembelajaran CAI

Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat

menerima informasi kemudian memprosesnya sesuai dengan di memorinya

(Dr. Rusman, 2017), Komputer memberikan beberapa kelebihan untuk

produksi media audio visual dan Komputer juga dapat sekaligus membantu

puluhan murid, dan di masa mendatang diharapkan ribuan murid sekaligus.

Program CAI adalah pembelajaran dengan teknologi berbasis komputer.

Teknologi berbasis komputer merupakan cara mmenghasilkan atau

23
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber yang berbasis mikro-

prosessor (Purnomo, 2015)

Seperti yang telah dipaparkan dalam pengklasifikasian media bahwa CAI

sebagai media pembelajaran dikategorikan sebagai media komputer.Secara

luas CAI (Computer Assisted Instruction) ialah penggunaan komputer secara

langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan

latihan-latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa.Karena kemampuan

sebuah komputer adalah untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi,

maka komputer dapat dianggap sebagai peranan seorang tutor yang sabar

tanpa batas.

Menurut (Asrorul Mais, 2016) bentuk-bentuk dari penggunaan metode

CAI adalah sebagai berikut:

a. Drill and Practice

Model ini pada dasarnya merupakan salahsatu strategi pembelajaran

yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit

melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati

suasana yang sebenarnya. Biasanya dalam bentuk latihan saol-soal

b. Tutorial

Program ini merupakan program pembelajaran yang digunakan

dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak

24
berupa program komputer yang berisi tujuan, materi pelajaran dan

evaluasi pembelajaran. Metode ini pola dasarnya mengikuti

pengajaran berprogram dimana informasi atau mata pelajaran

disajikan dalam unit kelompok kecil. Disusul dengan pertanyaan dan

respon jawaban dari komputer.

c. Games

Model ini dikembangkan berdasarkan atas pembelajaran yang

menyenagkan dimana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa

petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering

disebut dengan instructional games.

d. Simulation

Model ini pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran

yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongrit

melalui penciptaan simulasi dalam bentuk pengalaman yang

mendekati suasana yang sebenarnya.

Berdasarkan bentuk-bentuk metode CAI yang telah dikemukakan di atas,

maka pengembang memilih bentuk drill and practice, karena di dalam CAI

yang akan dikembangkan akan lebih menekankan pada soal-soal latihan

guna meningkatkan keterampilan dan kecepatan berpikir pada materi ajar

tertentu.

25
b. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran CAI

Media pebelajaran berbasis komputer mempunyai keunggulan

dibandingkan dengan perangkat lunak lainnya dalam mengakomodasikan

keragaman siswa di kelas.Dengan adanya program CAI ini ditunjukan agar

dapat memotivasi belajar siswa secara efektif dan efisisen sehingga hasil

belajar meningkat. Selanjutnya kelebihan penggunaan media pembelajaran

berbasis CAI dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah

secara individual

b. Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi

c. Menyediakan pilihan isi pembelajaran

d. Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar

e. Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan

baik

f. Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi

yang disajikan

g. Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat

h. Memberi umpan balik secara langsung

i. Siswa dapat menentukan sendidi laju pembelajaran

j. Siswa dapat melakukan evaluasi diri

k. Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan

baik

26
Melihat uraian di atas, dapat disimpulkan media pembelajaran CAI

mempunyai banyak kelebihan dari sudut pandang guru, siswa, ataupun

proses pembelajarannya.

Tidak memandang sebelah mata kepada media pembelajaran CAI,

media ini juga mempunyai beberapa kekurangan.Kekurangan dari media

pembelajaran CAI antara lain:

a. Hanya efektif jika digunakan satu orang atau kelompok kecil.

Kelemahan ini sudah diatasi karena saat ini penggandaan komputer

sangat mudah

b. Jika tampilan fisik isi pembelajaran tidak dirancang dengan biak atau

hanya merupakan tampilan seperti pada buku teks maka

pembelajaran melalui media komputer tidak akan mampu

menigkatkan motivasi belajar siswa

c. Guru yang tidak memahami aplikasi program komputer atau tidak

dapat merancang pembelajaran lewat komputer maka ia harus

bekerja sama dengan ahli program komputer dan teknisis komputer

(Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, 2017)

c. Karakteristik Media Pembelajaran CAI yang Efektif

Menurut (Cahdriyana & Richardo, 2016) bahwa karakteristik CAI yang

efektif dalam pembelajaran adalah:

27
a. Didasarkan atas tujuan instruksional. Tujuan instruksional atau

pembelajaran dapat membantu perancang media untuk mengetahui

apa yang dibutuhkan siswa sehingga tujuan pembelajaran dibuat

dengan sangat jelas, tepat dan dapat diukur baik oleh siswa maupun

instruktur.

b. Sesuai dengan karakteristik siswa. Mengetahui karakteristik siswa

perlu dilakukan untuk mengethui keterampilan apa yang telah dimiliki

sebagai syarat penggunaan CAI pada komputer sehingga siswa

dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.

c. Memaksimalkan interaksi. Manfaat terbesar dari sebuah media selain

bentuk media yang linier adalah interaksi selama pembelajaran

berlangsung.

d. Terindividualisasi. Program komputer memberikan kesempatan bagi

siswa untuk beradaptasi dengannya sehingga siswa dapat

menjalankan program tersebut sesuai dengan kecepatan belajarnya.

e. Menjaga ketertarikan siswa. Komputer merupakan sarana untuk

menyampaikan materi pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa

dengan tujuan untuk memotivasi siswa.

f. Mendekati siswa secara positif. CAI dirancang sebagai pengganti

percakapan instruktur dan siswa. Dengan CAI siswa merasa lebih

nyaman karena tidak mendapatkan perlakuan yang negative seperti

kritikan dan hukuman.

28
g. Menyediakan beragam umpan balik. Siswa akan merasa sangat

dihargai apabila ia mendapatkan sebuah penghargaan saat

jawabannya benar, namun siswa juga akan menerima petunjuk jika

jawabannya salah tanpa menghakimi dan menyudutkannya.

h. Sesuai dengan lingkungan instruksional. Program CAI dirancang

untuk meminimalkan keterlibatan instruksi dalam kegiatan

pembelajaran sehingga siswa akan lebih fokus dengan materi yang

disampaikan melalui program CAI tersebut.

i. Dapat mengevaluasi kinerja dengan baik dan benar. Materi yang

disajikan CAI harus tepat dan berkualitas.

j. Menggunakan sumber daya komputer secukupnya. CAI dapat

memuat teks, gambar, animasi dan musik dalam tampilan yang

semuanya dapat digunakan untuk belajar menjadi lebih efektif.

k. Didasarkan pada prinsip-prinsip instruksional. Diantaranya adalah

membuat alur pembelajaran, menilai kemajuan yang diperoleh sacara

teratur, memberikan umpan balik dengan segera, dan mengeveluasi

hasil akhir siswa.

l. Dan telah dievaluasi secara menyeluruh. CAI yang digunakan oleh

pembelajar telah dievaluasi sebelum digunakan oleh siswa, program

CAI harus dievaluasi terlebih dahulu termasuk kulaitas pembelajaran,

pertimbangan afektif, tampilan dan relevansi.

d. Komponen Dalam Media Pembelajaran CAI

29
Sebuah media pembelajaran berbasis komputer, termasuk media

pembelajaran CAI terdiri dari komponen yang disusun agar dapat

menyampaikan materi atau pesan kepada siswa. Menurut (Soenarto

Sunaryo, 2009), media pembelajaran CAI terdiri dari beberapa komponen,

antara lain:

a. Teks

Teks merupakan komponen utama dalam sebuah media pembelajaran

CAI, komponen yang harus ada untuk memuat tulisan-tulisan yang

memberikan informasi dengan simbol-simbol digital.Aspek yang

mempengaruhi penyampaian pesan atau informasi yang perlu diperhatikan

dalam penulisan teks yaitu, jenis huruf, ukuran huruf, dan warna huruf, serta

kejelasan dalam penyusunan kalimat.

b. Gambar

Dalam menyampaikan informasi kepada siswa, gambar merupakan

komponen pendukung yang memperjelas teks.Gambar ditampilkan berupa

karikatur, foto, kartun, sketsa, diagram, bagan dan yang lainnya, dalam

ukuran dan kejelasan yang disesuaikan. Gambar yang memiliki kekurangan

seperti blur, proporsi warna yang kurang pas dan tidak sesuai sasaran

pengguna, gambar tidak sesuai dengan teks, akan menghambat

penyampaian informasi kepada siswa.

c. Suara

30
Suara memegang peranan penting dalam media pembelajaran CAI

sebagai penjelas atau penarik perhatian siswa terhadap bagian terpenting

dari apa yang ditampilkan. Suara yang baik dalam menyampaikan informasi

adalah suara yang jelas dalam pengucapannya maupun dalam penggalan

kalimatnya.

d. Animasi

Seperti halnya pada gambar, animasi juga memiliki pengaruh yang

penting dalam penyampaian informasi. Animasi yang jelas dan sesuai

dengan materi akan menambah pemahaman siswa terhadap materi informasi

yang disampaikan.

e. Video

Secara umum video merupakan komponen penjelas yang memiliki

tingkat kognitifitas dan pemahaman tinggi, karena video menggambanrkan

kedaan yang sesuai dengan kenyataan.

f. Interaktif

Unsur interaktif merupakan salah satu unsur yang mampu menciptakan

komunikasi dua arah yaitu media dan siswa.Media pembelajaran CAI

dikatakan interaktif dengan memiliki tampilan yang user-friendly, artinya

mudah dalam pemakaian, penempatan tombol navigasi yang efektif dan

konsisten, dan fungsi link tombol yang tepat.

3. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

31
a. Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu proses

perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Dimyati, 2006)

Menurut (Nidawati, 2013) menjelaskan bahwa “Learning may be defined

as the process by which behavior originates or is altered training or

experience.” Yang dimana pengertian belajar merupakan proses dimana

tingkah laku ditimbulkan melalui latihan atau pengalaman. Dengan demikian,

prubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan,

kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan tidak termasuk sebagai

belajar.

Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta

perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang pelajar.

Proses terjadinya belajar sangat sulit diamati. Karena itu orang

cenderung melihat tingkah laku manusia untuk disusun menjadi pola tingkah

laku yang akhirnya tersusunlah suatu model yang menjadi prinsip-prinsip

32
belajar yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong dan

memberi arah kegiatan belajar.

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut (Dimyati, 2006) yang dapat dilaksanakan

dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap peserta didik secara

individual adalah sebagai berikut:

1. perhatian dan motivasi

perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul terhadap siswaapabila

bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

2. Keaktifan

Dalam proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.

Keaktifan tersebut beraneka ragam bentuknya, mulai dari kegiatan

fisiskyang mudah di amati sampai kegaiatn fsikis yang susah diamati.

3. keterlibatan langsung

pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar sebaiknya dialami

melalui perbuatan langsung.

4. Pengulangan

33
Sebuah pengulangan sangat dibutuhkan ketika belajar dan mengajar

berlangsung. Dengan adanya pengulangan akan melatih pemahamn

lebih baik.

5. Tantangan

Dengan adanya sebuah tantangan maka siswa akan semakin

bersemangat untuk belajar

6. balikan dan penguatan

setelah porses belajar dilakukan, harus disertai dengan umpan balik

7. perbedaan individual

siswa merupakan individual yang unik, artinya tidak ada dua orang

siswa yang persis, setiap siswa memiliki perbedeaan satu dengan

yang lainnya.

c. Pengertian Pembelajaran

Menurut (M. Andi. Setiawan, 2016) pembelajaran adalah merupakan

proses perubahan atas hasil pembelajaran yang mencakup segala aspek

kehidupan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran tersebut dihasilkan sebuah perubahan pada saat

belajar. Baik itu perubahan prilaku ataupun akademis.

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

34
Beberapa prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam proses

pembelajaran menurut (H. Gani Ali, 2014) adalah:

1. Perhatian dan motivasi

2. Keaktifan

3. Keterlibatan langsung

4. Pengulanagn

5. Tantangan

6. Perbedaan individual

4. Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris

a. Fungsi dan Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris

Peran pembelajaran bahasa sangat penting karena bahasa adalah alat

berfikir sekaligus alat pendidikan. Bila pembelajaran bahasa tidak ditangani

dengan professional maka akan mempengaruhi hasil pembelajaran lainnya.

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional siswa serta merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang ilmu.Alwasilah mengatakan bahwa pendidikan

Bahasa Inggris adalah pendidikan spesialisasi yang dapat menjadi jembatan

bagi pencapaian tujuan pendidikan umum.

Fungsi pembelajaran Bahasa Inggris bukan hanya sebagai suatu bidang

kajian, oleh karena itu fungsi pelajaran bahasa harus mampu membatu siswa

35
untuk merefleksikan pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain,

mengungkapkan gagasan dan perasaan dan memahami berbagai makna.

Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan

budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi

dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan

yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan serta

menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan imaginative yang ada

dalam diri siswa. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Brown yang

mengatakan bahwa “Language is a system of arbitrary conventionalized

vocal, written or gestural symbols that enable member of a given community

to communicate intelligibly with one other”.(H.Douglas Brown, 2000) Dalam

konteks pendidikan, bahasa Inggris berfungsi sebagai alat untuk

berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam konteks

sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar

informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Inggris.

Terkait dengan fungsi bahasa tersebut maka mata pelajaran bahasa

Inggris memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut,

dalam bentuk lisan dan tulisan. Kemampuan berkomunikasi meliputi

mendengar (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing).

36
2. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris

sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar.

3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa

dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian

siswa memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam ragam

budaya.

b. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang

sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui. SMK sering disebut juga

STM (Sekolah Teknik Menengah).Di SMK terdapat banayak sekali program

keahlian.SMK menjadi sebuah wadah atau lingkungan belajar yang

mengarahkan anak didikanya untuk siap menghadapi kanyataan di dunia

kerja yang sebenarnya.Mereka disiapkan dengan sematang-matangnya agar

benar-benar siap untuk bekerja.

SMK Daarussalam Sukabumi menajdi tempat penelitian penulis terutama

pada jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang memiliki tujuan:

1. Mendidik siswa dengan keahlian dan keterampilan dalam program

keahlian komputer, agar dapat bekerja baik secara mandiri atau

mengisi pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri

sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

37
2. Mendidik siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi dan

mengembangkan sikap professional dalam program keahlian

komputer.

3. Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai

bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi.

Kondisi sekolah yang sebagian besar telah terfasilitasi oleh komputer

memudahkan siswa untuk belajar disekolah.

B. Desain Pengembangan Media CAI (Computer Assisted Istruction)

1. Pengertian Pengembangan

Pengertian penelitian pengembangan menurut (Setyosari Punaji, 2010)

adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk pendidikan.

Metode Penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada

bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk teknologi seperti

alat elektronik, kendaraan, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan

dan lain sebagainya diproduksi dan dikembangkan melalui penelitian dan

pengembangan.

Dalam bidang penelitian, produk-produk yang dihasilkan penelitian R&D

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang

jumlahnya banyak, berkualitas dan relevan dengan kebutuhan.

38
Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas

kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan,

mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan

uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai

dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.

Berdasarkankutipan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan suatu produk baru atau bahkan menyempurnakan

produk yang telah ada agar lebih efektif dan relevan.

2. Model Desain Pengembangan Pembelajaran

Dalam sistem pembelajaran ada banyak model desain pengembangan

pembelajaran, antara lain adalah:

a. Model Assure

Kata ASSURE merupakan akronim dari Analyze learner, State Standards

and objectives; Select strategies technology, media and materials; Utilize

technology, media and materials; Require learner participation; Evaluate and

rivise. Rincian huruf yang tidak hanya merupakan penjabaran dari singkatan

ASSURE, namun penjabaran huruf-huruf dari kata ASSURE ini juga

merupakan rincian langkah-langkah dalam membuat perancangan

pembelajaran.

Model ASSURE dirancang untuk membantu para guru merencanakan

mata pelajaran yang secara efektif memadukan pengunaan teknologi dan

39
media di ruang kelas. Suatu desain baik pelajaran memulai dengan

menagkap perhatian pelajar, menyatakan maksud tujuan yang akan di

jumpai, mempresentasikan materi baru, melibatkan murid didalam praktek,

menilai pemahaman penyediaan umpan balik dan akhirnya menyediakan

aktivitas tindak lanjut.

Model ASSURE dikembangkan agar dapat digunakan oleh guru,

instruktur dan pelatih dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang

memanfaatkan media dan teknologi di dalamnya. Setiap kegiatan belajar dan

menhajar yang efektif perlu perencanaan yang baik. Tak terkecuali pada

kegiatan pembelajaran akan maju setelah melalui beberapa tahapan.

Gangne mengungkapkan desain materi belajar di mulai dengan

membangkitkan rasa keinginan (Samaldino, S.E, 2012) Dan model ini di

gambarkan sebagai berikut:

40
Gambar 2.1 Model Pengembangan Assure

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam model ASSURE yaitu:

(Samaldino, S.E, 2012)

a. Analyze Learner (Analisis Pebelajar)

Dalam merancang pembelajaran, pebelajar adalah hal yang teramat

penting. Aapapun bentuk produk, model rancangan pembelajaran semuanya

diupayakan demi terwujudnya proses pembelajaran. Penganalisaan pebelajar

dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan belajar siswa sehingga mereka

mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dan pembelajaran secara

maksimal. Model Assure berguna untuk menganalisis karakteristik siswa

yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar.

b. State Standars And Objective (Merumuskan Satndar dan Tujuan)

Sanjaya menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah kemampuan

(kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki setelah

melakukan proses pembelajaran tertentu. Dalam kurikulum berorientasi

pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran juga bisa diistilahkan dengan

indikator hasil belajar. Artinya, hasil apa yang diperoleh siswa setelah mereka

mengikuti proses pembelajaran. (Sanjaya,2007)

Tujuan pembelajaran dan standar penting ditentukan sejak awal guna

memastikan penilaian atas pembelajaran siswa sehingga pembelajaran dapat

berorientasi pada tujuan.

41
c. Select Strategies, Technology, Media, and Materials (Memilih

Strategi, Teknologi, Media dam Materi)

Pada tahap ini melibatkan perencanaan dan juga peran guru dalam

memilih strategi, teknologi, media serta materi.

d. Utilize Technology, Media and Materials (Menggunakan

Teknologi, Media, dan Bahan Ajar)

Pada tahap ini pun melibatkan perencanaan dan peran guru dalam

menggunakan teknologi, media, serta materi.

e. Require Learner Participation (Mengharuskan Partisipasi Peserta

Didik)

Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa

terhadap materi dan media serta teknologi yang kita gunakan dalam

pembelajaran. Dengan melibatkan peran pebelajar untuk menggunakan

teknologi, strategi dan materi akan dapat membantu pebelajar mencapai

tujaun belajarnya. Sebaiknya aktivitas proses pembelajaran memungkinkan

pebelajar menerapkan pengetahuan atau kemampuan baru dan menerima

umpan balik. Seorang pengajar dituntut untuk memiliki pengalaman dan

menerapkan praktik, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi tidak

hanya mengetahui dan memahami informasi kepada siswa. Para siswa akan

menerima umpan balik informatife untuk mecapai tujuan mereka dalam

belajar.

f. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)

42
Pada tahap ini guru harus mengevaluasi dan merevisi strategi, teknologi,

media dan bahan ajar sebelum digunakan maupun sesudah

digunakan.Evaluasi dari guru dapat dilakukan dengan meminta masukan

ataupun kritikan dari siswa.Ini penting dilakukan oleh guru untuk mengetahui

keinginan siswa mengenai metode belajar mengajar yang sekiranya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kelebihan dari model ASSURE merupakan salah satu petunjuk dan

perencanaan yang bisa membantu untuk merencanakan, mengidentifikasi,

menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Model

ASSURE ini merupakan rujukan guna membelajarkan peserta didik yang

direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan

teknologi dan media sehingga menjadi lebih efektif dan bermakna bagi

peserta didik. Namun, model ini tidak cocok jika digunakan untuk

mengembangkan produk media pembelajaran dan sistem pembelajaran

karena tidak didukung oleh komponen suprasistem.

b. Model Addie

43
Addie is the systems approach implies an analysis of how its components

interact with each other and requires coordination of all design, development,

implementation and evaluations activities.(Pohan et al., 2014)

Maksudnya bahwa model Addie merupakan sistem pendekatan secara

tidak langsung, yakni analisis bagaimana hubungan komponen yang satu

dengan komponen yang lainnya saling koordinasi, terdiri atas perencanaan,

pengmbangan, pelaksanaan, dan penilaian. Adapun model Addie bisa

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Model Pengembangan Addie

1.

2.

3. Analisis

Analisis

merupakan

langkah

pertama

dari model desain sistem pembelajaran ADDIE.Langkah analisis ini melalui

du tahap yaitu:

a. Analisis Kinerja

44
Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah

masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan

program pembelajaran atau perbaikan.

b. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk

menentukan kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa

untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini adapt dilakukan

apabila program pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah

pembelajaran yang sedang dihadapi.

4. Desain

Desain merupakan langkah kedua dari model ADDIE. Langkah ini

merupakan langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan

pengalaman belajar yang perlu dimiliki oleh siswa selama mengikuti aktifitas

pembelajaran

5. Pengembangan

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan

model desain system pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi

kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan akat lain

mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi

pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi

atau substansi program.

6. Implementasi

45
Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran merupakan

langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran ADDIE, dengan

tujuan menjamin terjadinya pemecahan masalah atau solusi untuk mengatasi

kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa.

7. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model pembelajaran ADDIE.

Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai

terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program pembelajaran

bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang

merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran.

c. Model Hannafin dan Peck

Model Hanafin dan Peck ialah model desain pengajaran yang terdiri dari

pada tiga fase, yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain dan fase

pengembangan atau implementasi. Dalam model ini penilaian dan

pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase.Model ini adalah model

desain pembelajaran berorientasi produk. Gambar di bawah ini menunjukan

tiga fase utama dalam model Hanafin dan Peck (Supriatna, D Mulyadi, 2009)

46
Phases 1:
Phases 2: Phases 3:
Start Need
Design Develop/Implement
Assesment

Evaluation/Revision

Gambar 2.3 Model Desain PembelajaranHannafin dan Peck

Fase pertama dari model Hannafin dan Peck adalah analisis kebutuhan.

Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dalam

mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan

dan objektif media pembelajaran dibuat, pengetahuan dan kemahiran yang

diperlukan oleh kelompok sasaran, peralatan dan keperluan media

pembelajaran.Setelah semua keperluan diidentifikasi, Hannafin dan Peck

menekankan untuk menjalankan penilaian terhadap hasil sebelum

meneruskan pembangunan ke fase desain.

Fase kedua dari model Hannafin dan Peck adalah fase desain. Di dalam

fase ini informasi dari fase analisis dipindahkan ke dalam bentuk dokumen

yang akan menjadi tujuan pembuatan media pembelajaran. Hannafin dan

Peck menyatakan bahwa fase desain bertujuan untuk mengidentifikasi dan

mendokumenkan kaidah yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan

47
media tersebut. Salahsatu dokumen yang dihasilkan dalam fase ini adalah

dokumen story board yang mengikut urutan aktivitas pengajaran berdasarkan

keperluan pelajar dan objektif media pembelajaran seperti yang diperoleh

dalam fase analisis keperluan.Seperti halnya pada fase pertama, penilaian

perlu dijalankan dalam fase ini sebelum dilanjutkan ke fase pengembangan

dan implementasi.

Fase ketiga dari model Hannafin dan Peck adalah fase pengembangan

dan implementasi. Hannafin dan Peck mengatakan aktivitas yang dilakukan

pada fase ini ialah penghasilan diagran alur, pengujian serta penilaian

formatif dan penilaian sumatif. Dokumen story board akan dijadikan landasan

bagi pembuatan diagram alir yang dapat membantu proses pembuatan

media pembelajaran. Untuk menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti

kesinambungan link, penilaian dan pengujian dilaksanakan pada fase ini.

Hasil dari proses penilaian dan pengujian ini akan digunakan dalam proses

penyesuaian untuk mencapai kualitas media yang dikehendaki. Model ini pun

menekankan proses penilaian dan pengulangan harus mengikutsertakan

proses-proses pengujian dan penilaian media pembelajaran yang melibatkan

ketiga fase secara berkesinambungan. Lebih lanjut nya model ini pun

menyebutkan dua jenis penilaian yaitu penilaian formatif dan penilaian

sumatif. Penilaian formatif ialah penilaian yang dilakukan sepanjang proses

pengembangan media sedangkan penilaian sumatif dilakukan setelah media

telah selesai dikembangkan. Dengan berpedoman pada sebuah desain

48
pembelajaran yang telah tersusun, maka pembelajaran dikelas dapat

dilaksanakan dengan lebih terarah dan terencana.

d. Model Dick and Carey

Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan

Carey telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang

efektif, efisien, dan menarik.Model yang dikembangkan didasarkan pada

penggunaan pendekatan sistem atau system approach terhadap komponen-

komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis,

desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.Model ini terdiri atas

beberapa komponen dan subkomponen yang perlu dilakukan untuk membuat

rancangan aktivitas yang lebih besar.Model sistem pembelajaran yang

dikembangkan oleh Dick dkk terdiri atas beberapa komponen yang perlu

dilakukan untuk membuat rancangan aktivitas pembelajaran yang lebih

besar. Dick dan Carey memasukan unsur kognitif dan behavioristik yang

menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan. Adapun

model Dick dan Carey dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.4 Model Pengembangan Pembelajaran Dick dan Carey

49
2 9
Melakukan Revisi
Analisis Program
Pembelajara Pembelajara
n n

7
8
1 4 6 Mengemban 10
5 Mengemban
Mengidentifi Merumusk Mengemba gkan Mendesain
Mengemban gkan
kasi an ngkan Dan dan
gkan Dan
Tujuan Tujuan Strategi Menentukan Membuat
Instrumen Membuat
Pembelajara Pembelaja Pembelajar Materi Evaluasi
Penilaian Evaluasi
n ran an Pembelajara Sumatif
Formatif
n

3
Menganalisis
Kemampuan
Awal Peserta
Didik

C. Kerangka Teoretik

Model yang digunakan dalam penelitian in adalah model Hannafin and

Peck sebagai model pengembangan media CAI (Computer Assisted

Instruction). Model Hannafin and Peck dipilih sebagai desain pengembangan

media karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah (1)

berorientasi pada produk, (2) penilaian dan revisi dilakukan dalam setiap

fase, (3) menekankan proses penilaian dan evaluasi yang mengikutsertakan

proses meliputi: proses pengujian dan penilaian media pembelajaran yang

melibatkan ketiga fase secara berkesinambungan.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

50
Penelitian pengembangan tentang CAI (Computer Assisted Instruction)

sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Beberapa penelitian

yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis CAI (Computer

Assisted Instruction) Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar

Kelas X Di SMKN 1 Nganjuk (Prasetyo & Nurhayati, 2015)

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui kelayakan dari media

pembelajaran interaktif berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) yang

dihasilkan pada mata pelajaran teknik elektronika dasar di SMKN 1 Nganjuk.

(2) Mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif

berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) pada mata pelajaran teknik

elektronika dasar di SMKN 1 Nganjuk. Metode penelitian yang digunakan

pada penelitian ini adalah metode R&D (Research and developmnet).

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis CAI layak untuk

digunakan pada mata pelajaran teknik elektronika dasar dengan presentase

kelayakan 83,20%, serta hasil respon siswa terhadap media pembelajaran

interaktif berbasis CAI menarik perhatian siswa selama pembelajaran

berlangsung dengan presentase respon siswa sebesar 83,25%.

2. Computer Asissted Instruction (CAI) Untuk Pembelajaran Ilmu Fisika

Sekolah Menengah Atas (Harjanto et al., 2012) Peneliti menggunakan

51
metode yang disebut dengan model Waterfall dalam mengembangkan

media pembelajaran CAI pada mata pelajaran fisika. Dari penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan berupa

aplikasi berbasis multimedia untuk pembelajaran fisika, dan multimedia

ini sangat efektif sebagai media pembelajaran serta dapat dipelajari

secara mandiri oleh siswa.

E. Rancanagn Produk Yang Dikembangkan

Model yang akan digunakan dalam pengembangan ini adalah Model

Hannafin and Peck sebagai pengembangan Media Pembelajaran berbasis

CAI (Computer Assisted Instruction). sebelum proses berikutnya,langkah-

langkah pengembangan media CAI adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Rancangan Produk yang akan Dikembangkan

Analisis Kebutuhan
Pembuatan tujuan umum
Pembuatan tujuan khusus
Peta Kometensi
Karakteristik siswa
Membuat instrument penilaian
Mengembangkan strategi pembelajaran serta memilih materi ajar

Desain Media Pembelajaran CAI

Membuat GBPM Membuat Flowchart Membuat Storyboard

Mengembangkan dan
implementasi produk CAI

Melakukan evaluasi formatif serta revisi produk


52
Produk CAI

Validasi Pakar
Revisi

Uji coba satu-satu Uji coba kelompok kecil Uji coba lapangan

Revisi dan Evaluasi

an need assessment hal yang dieveluasi dan revisi adalah instrumen


Pada
penilaian
bagianuntuk
develop
observasi
dan implement
siswa dan
halguru
yang dieveluasi dan revisi adalah media CAI oleh ahli materi , ahli m

Pada bagian design hal yang dievaluasi dan direvisi adalah GBPM karena belum sesuai dengan ketercapaian

Produk Akhir

a. Tahap Analisis Kebutuhan

Dalam tahap ini peneliti melakukan rancangan awal dalam

mengembangkan produk media CAI (Computer Assisted Instruction) yang

akan digunakan. Pada tahap ini peneliti melakukan tahap-tahap sebagai

berikut: 1)Membuat tujuan umum, 2)Membuat tujuan khusus, 3)Membuat

peta kompetensi, 4)Menganalisis karakteristik siswa, 5)Membuat instrument

penelitian, 6)Mengembangkan strategi pembelajaran serta memilih materi

ajar.

b. Tahap Desain Pembelajaran

Dalam tahap ini peneliti melakukan rancangan awal dari pembuatan

media yang akan digunakan. Langkah-langkah rancangan media itu sendiri

meliputi: 1)Membuat GBPM, 2)Membuat flowchart, 3)Membuat storyboard.

53
c. Tahap Mengembangkan dan Implementasi Produk

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi formatif serta merevisi

produk, setelah pembuatan produk CAI peneliti meminta para ahli materi,

desain, dan media pembelajaran untuk memvalidasi produk tersebut

sehingga produk tersebut layak untuk dipakai dalam pembelajaran. Setelah

itu peneliti melakukan uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba

lapangan terhadap siswa.

54
67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Pengembangan ini bertujuan untuk:

1. Mengahasilkan produk berupa sebuah media pembelajaran

bahasa Inggris berbantuan komputer dan dikemas dalam bentuk

CD yang digunakan agar dapat membantu siswa dalam upaya

memahami materi yang disajikan oleh guru. Produk hasil

pengembangan ini digunakan untuk siswa / siswi kelas X semester

2 (genap) di SMK Daarussalaam Sukabumi Jawa Barat.

2. Menyesuaikan media pembelajaran CAI (Computer Assisted

Instruction) dengan karakteristik siswa yang dikembangkan untuk

pembelajaran bahasa inggris.

3. Menjadikan sebuah media yang efektif dan dapat digunakan untuk

pembelajaran bahasa inggris.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Daarussalaam Sukabumi Jawa

Barat. Sasaran penelitian ini adalah siswa/siswi kelas X di sekolah tersebut.

Waktu penelitian direncanakan akan berlangsung selama 2 bulan, yakni dari

bulan Februari 2020- April 2020(lihat dilampiran).


C. Karakteristik Model yang Dikembangkan

Sasaran dari penelitian yang akan digunakan sebagai objek dalam

pengembangan ini adalah siswa/siswi kelas X dan juga guru pada mata

pelajaran bahasa Inggris di SMK Daarussalaam Sukabumi. Hasil observasi

awal diketahui bahwa sebagian besar siswa/siswi memiliki beberapa

masalahdan juga nilai rata-rata yang mereka dapatkan untuk mata pelajaran

bahasa Inggris tergolong rendah yakni 65 sedangkan untuk standar

ketuntasan maksimal pada mata pelajaran bahasa Inggris adalah 75. Dari

hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa/siswi SMK Daarussalaam

Sukabumi masih belum sepenuhnya memahami dan mengerti materi yang

diajarkan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris.Selain itu, siswa/siswi

selalu mengeluh akan materi pelajaran yang diajarkan serta dijelaskan oleh

guru, terkadang guru hanya menjelaskan secara keseluruhan tanpa disertai

dengan media pembelajaran yang akan lebih mudah membantu mereka

memahami materi yang diajarkan.

Dengan media CAI yang akan dipakai dalam penelitian ini maka peran

guru lebih kearah mengawasi, mengontrol serta mengevaluasi semua

kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dengan beberapa bentuk

penyajian tampilan teks, gambar, video, simulasi, audio hingga animasi maka

siswa akan lebih meningkatkan kemampuan mereka pada mata pelajaran

bahasa Inggris. Dengan media CAI maka penyampaian materi pembelajaran

68
yang diajarkan akan lebih mudah dipahami serta dimengerti dan tujuan dari

materi pembelajaran tersebut akan tercapai dengan maksimal.

D. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dilihat dari tujuannya yaitu mengembangkan sebuah produk, maka

penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengembangan. Menurut

Borg & Gall dalam buku Setyosari mengatakan bahwa pengembangan

adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk pendidikan (Setyosari Punaji, 2010) Untuk menguji keabsahan suatu

produk maka harus melalui uji coba.Tujuan dari uji coba produk ini adalah

untuk mendapatkan data dan informasi yang berfungsi untuk memperbaiki

produk tersebut, sehingga produk yang dikembangkan (media pembelajaran

bahasa ingggris berbasis CAI) akan menjadi produk yang layak dan

berkualitas untuk kegiatan belajar dan mengajar siswa dikelas.

E. Langkah-Langkah Pengembangan Model

1. Penelitian Pendahuluan

Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya bahwa penelitian

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang kebutuhan,

kondisi lapangan, dan kelayakan dilakukannya pengembangan bahan

ajar.Hasil penelitian pendahuluan ini digunakan untuk mendesain dan

mengembangkan produk.Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada

69
semester 1 tahun akademik 2018/2019 di SMK Daarussalaam Sukabumi.

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan teknik:

a. Observasi

Teknik observasi lapangan dialkukan dengan mengamati proses

pembelajaran dikelas. Tujuannya untuk memperoleh deskripsi kegiatan guru

saat menerapkan pendekatan atau metode dalam pembelajaran, bahan ajar,

media yang diapakai, evaluasi dan prilaku siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

b. Wawancara

Wawancara dan diskusi dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa

Inggris dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung kondisi

pembelajaran yang telah dilakukan berkaitan dengan mata pelajaran yang

diampu dan peneliti juga mengajukan pertanyaan kepada 5 orang siswa

mengenai mata pelajaran yang dianggap paling sulit.Pada tahap analisis

kebutuhan ini peneliti menggunakan angket untuk siswa dan wawancara

dengan guru mata pelajaran bahasa Inggris.

Dari hasil analisis ditemukan bahwa materi describing people, places,

and things adalah materi yang menurut siswa sulit dipahami karena pada

materi tersebut dipelajari juga ketatabahasaan atau grammar.Dari ke 5 siswa

menyatakan bahwa mereka tidak mengerti akan materi tersebut dan siswa

menyatakan bahwa mereka merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi

tersebut karena guru hanya menggunakan buku saja tanpa dibantu dengan

70
sebuah media yang akan membuat siswa termotivasi untuk mempelajari

materi tersebut, dan guru pun tidak pernah menggunakan media CAI sebagai

media dalam pembelajaran. Dan masalah-masalah tersebut akan

mempengaruhi belajar siswa dan siswa kurang memenuhi dalam standar

kelulusan.

Masalah masalah dalam analisis ini akan dijadikan acuan dalam

langkah-langkah penelitian pengembangan sebuah produk.

2. Perencanaan Pengembangan Produk

Media pembelajaran CAI akan dikembangkan sebagai media yang akan

dipakai didalam penelitian ini. Dalam pengembangan ini peneliti

menggunakan model pengembangan pembelajaran Hannafin dan Peck.Dan

lagkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:

2.1 Tahap Analisis Kebutuhan

Tahapan ini terdiri dari beberapa komponen yaitu, membuat tujuan

pembelajaran umum, membuat tujuan pembelajaran khusus, membuat peta

kompetensi, menganalisis siswa, membeuat instrumen penilaian, strategi

pembelajaran dan memilih materi yang akan diajarkan.

a. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran Umum

Langkah pertama yang dilakukan dalam mengembangkan model desain

pembelajaran Hannafin dan Peck yaitu analisis kebutuhan untuk

mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum.

71
Dalam hal ini, materi pembelajaran Describing people, places, and

things memiliki tujuan umum pada akhir pembelajaran atau bisa disebut juga

dengan standar kompetensi yang disesuaikan dengan kurikulum. Dan tujuan

umum dari materi ini adalah “Siswa mengidentifikasi fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang,

tempat wisata, dan bangunan bersejarah, sesuai dengan penggunaan

konteks”

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus

Setalah merumuskan tujuan umum, maka langkah selanjutnya adalah

merumuskan tujuan pembelajaran khusus.

Tujuan pembelajaran kusus, yaitu pernyataan yang menjelaskan

rencana perubahan dari seseorang yang belajar tentang apa yang diinginkan

jika ia menyelesaikan suatu pengalaman belajar. Adapun rumusan dalam

tujuan pembelajaran khusus adalah Audience, Behavior, Condition,

Degreeyang dapat membantu peneliti untuk merumuskan tujuan

pembelajaran khusus dan dapat mengukur prilaku siswa selama proses

belajar mengajar.Adapun rumusan tujuan pembelajaran khusus yang

dianggap sesuai dengan media CAI adalah:

1. Apabila siswa diberikan teks deskriptif sederhana siswa dapat

memahami fungsi sosial pada teks tersebut.

2. Apabila siswa diberikan teks deskriptif sederhana siswa dapat

mengingat struktur teks deskrptif dengan baik.

72
3. Apabila siswa diberikan teks deskriptif sederhana siswa dapat

menganalisis unsur kebahasaan pada teks tersebut

c. Menganalisis Pembelajaran / Peta Kompetensi

Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran khusus langkah

selanjutnya adalah analisis pemebelajaran/peta kompetensi, yaitu proses

menjabarkan prilaku umum menjadi prilaku khusus yang tersusun secara

logis dan sistematis, dengan demikian akan tergambar susunan prilaku

khusus dari awal sampai akhir pembelajaran.

Pada materi describing people, place and things terdapat keterkaitan

antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut bisa dilihat pada peta

kompetensi sebagai berikut:

C2 Mamahami Fungsi Sosial pada Teks Deskriptif Sederhana

C1 Mengingat Stuktur Teks Pada Teks Deskriptif Sederhana

C4
Menganalisis Unsur Kebahasaan pada Teks Deskriptif Sederhana

Tabel 3.1 Peta Kompetensi

Berdasarkan peta kompetensi diatas, memahami fungsi sosial pada

teks deskriptif sederhana (C2), mengingat struktur teks pada teks deskriptif

73
sederhana (C1)dan menganalisis unsur kebahasaan pada teks deskriptif

sederhana (C4).

d. Analisis Siswa

Setelah melakukan analisis pembelajaran/ pembuatan peta kompetensi

langkah selanjutnya adalah melakukan analisis siswa dan konteks.

Analisis siswa dan konteks dapat dilakukan secara bersamaan dengan

mengidentifikasitujuan pembelajaran.Analisis konteks pembelajaran

mencakup keadaan-keadaan yang terkait dengan keterampilan siswa dan

situasi yang terkait dengan tugas siswa dengan tujuan diterapkannya

keterampilan dan pengetahuan siswa pada materi pelajaran yang

diajarkan.Dalam hal ini kompetensi dari materi ini adalah siswa dapat

mengetahui fungsi sosial serta ketatabahasaan dari materi yang dipelajari.

Disini peneliti melakukan analisis dengan memberikan angket atau

pertanyaan serta wawancara kepada guru dan siswa.Dari hasil analisis

tersebut didapatkan data sebagai berikut:

1) Analisis karakteristik siswa kelas X SMK Daarussalaam Sukabumi

dengan rentang usia rata-rata 15-17 tahun. Dalam hal ini, siswa mampu

berfikir lebih kritis dan idealis ketika menjawab sebuah pertanyaan.

Berdasarkan angket dan wawancara, kebanyakaan dari siswa

beranggapan bahwa mata pelajaran bahasa Inggris khususnya pada

74
materi describing people, places and things sangat sulit dipahami,

karena adanya ketatabahasaan dan kosa-kata yang belum banyak

mereka hafal. Dengan minimnya pemahaman dan kurangnya kosa-kata

yang mereka hafal maka mereka pun kesulitan ketika mendskripsikan

orang tempat dan benda dengan menggunakan bahasa Inggris.

2) Analisis lingkungan pembelajaran yaitu berdasarkan hasil wawancara

dengan guru SMK Daarussalaam Sukabumi memiliki sarana dan

prasarana yang cukup untuk menunjang proses belajar dan mengajar.

Sekolah ini memiliki ruang komputer yang dapat digunakan untuk

penggunaan media CAI.

3) Analisis isi materi yaitu dalam hal ini yang akan disajikan dalam media

CAI adalah tentang describing people, places, and things. Menurut

sebagian siswa materi ini adalah materi yang cukup sulit karena mereka

harus mendeskripsikan sesuatu dan juga orang dengan menggunakan

bahasa Inggris.

4) Analisis guru yaitu guru sering merasa kesulitan menyampaikan materi

pembelajaran jika hanya terus menjelaskan materi tanpa adanya media

pembelajaran yang akan menjadi alat bantu dalam penyampaian materi.

Dengan media CAI guru akan merasa lebih mudah memahamkan siswa

tentang materi ini. Disamping itu jarang sekali guru yang menggunakan

media pembelajaran dalam penyampaian materi sehingga guru kurang

terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan media.

75
Dengan adanya media CAI, diharapkan dapat meningkatkan minat dan

motivasi siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris.Dalam hal ini materi yang

disampaikan tentang describing people, place and things. Media CAI juga

diharapkan dapat membantu dan digunakan oleh guru sebagai penunjang

proses pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada

siswa. .

e. Membuat Instrumen Penilaian

Setelah mengidentifikasi karakteristik siswa, langkah selanjutnya adalah

mengembangkan alat atau instrument penilaian yang mampu mengukur

ketercapaian hasil belajar siswa.

Dalam penilaian hasil evaluasi belajar siswa dilakukan oleh guru mata

pelajaran bahasa Inggris sebagai ahli materi. Hal penting yang harus

dilakukan dalam evaluasi hasil belajar siswa adalah menentukan sebuah

instrument evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

f. Strategi Pembelajaran

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran ini digunakan dalam pembelajaran dan strategi juga

digunakan untuk membantu perkembangan siswa dalam belajar yang

mencakup kegiatan sebelum pembelajaran, penyajian konten baru, kegiatan

pembelajaran dan penilaian serta tindak lanjut kegiatan yang berhubungan

dengan kemampuan yang baru dipelajari oleh siswa.

76
g. Memilih Materi yang akan diajarkan

Langkah selanjutnya adalah memilih materi pelajaran yang akan

diajarkan. Disini peneliti mencari sumber materi yang telah disesuaikan

dengan kurikulum, bisa dari buku paket ataupun internet. Buku paket yang

menjadi pedoman dalam pembalajaran adalah buku karangan Shyla K

Landed an Eka Mulya Astuti penerbit Erlangga.

Disamping itu juga, peneliti mengumpulkan Bahan lain dari internet yaitu

berupa gambar yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

Selanjutnya peneliti mengumpulkan bahan lain berupa audio, musik

ataupun instrumental yang bertujuan supaya siswa tidak merasa bosan dan

merasa nyaman pada saat materi pembelajaran yang berbantuan media CAI

berlangsung dipelajari.

2.2 Mendisign Produk CAI (Tahap design)

Pada tahap ini peneliti melakukan tahapan pra produksi, yaitu:

1. Pra produksi CAI

a) Penyususnan Garis Besar Program Media (GBPM)

Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi program pembelajaran yang

akan dituangkan dalam media CAI, format GBPM tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Garis Besar Program Media CAI

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Materi : Describing People, Place and Things

77
Kelas : X SMK

Tes Akhir
N Kompeten Pokok Sub Pokok
Pustaka
o si Dasar Bahasan Bahasan P Uraia
G n
Siswa
dapat
memahami
Mengembangka
fungsi Fungsi
1 n, mengenal 4  
sosial pada sosial
serta mengkritik
teks
deskriptif
sederhana
Siswa Penyebutan
dapat nama dan sifat
Silabus SMK
mengingat orang,
Struktur Daarussalaa
2 struktur tempat,banguan 5 5
teks m Sukabumi
teks an serta bagian-
deskriptif bagian untuk
sederhana dideskripsikan
Siswa Kata benda,
dapat kata sifat yang
menganalis Unsur terkait dengan
3 is unsur kebahasaa orang, ejaan,   1
kebahasan n intonasi bacaan
pada teks serta rujukan
deskriptif kata

Setelah GBPM dibuat maka setelah itu disusunlah jabaran materi (JM)

yang akan ditampilkan dalam media CAI, berikut ini merupakan

penyusunannya:

78
Tabel 3.3 Jabaran Materi Program Media CAI

K TIK/ Kompetensi
Judul Uraian Materi Latihan
B Dasar
Siswa dapat
Fungsi Mengidentifikasi
memahami fungsi Mengembangkan,
sosial fungsi sosial
1 sosial pada teks mengenalkan serta
teks yang terdapat
deskriptif mengkritik teks.
deskriptif pada teks.
sederhana
Penyebutan nama
Struktur Siswa dapat
dan sifat orang, Menyebutkan
teks mengingat
tempat wisata atau struktur teks
2 pada struktur teks
temat lainnya, dan yang ada pada
teks deskriptif
benguanan beserta teks deskriptif.
deskriptif sederhana
bagian-bagiannya.
Kata sifat dan
Siswa dapat benda yang terkait Menganalisis
Unsur
menganalisis dengan tempat, unsur
kebahas
3 unsur kebahasan orang dan kebahasaan
aan teks
pada teks banguana, ejaan, yang terdapat
deskriptif
deskriptif ucapan atau pada teks.
intonasi

b) Pembuatan Flowchart

Tahap selanjutnya adalah pembuatan flowchart. Flowchartadalah bagan

(chart) yang menunjukan alur (flow) di dalam program atau prosedur sistem

secara logika khususnya pada tujuan pembelajaran. Proses pembuatan

flowchart diawali dengan penyusunan materi yang harus disesuaikan, karena

79
materi tersebut akan ditampilakn dalam media CAI, dan materi akan dikaji

oleh ahli materi yaitu guru bahasa Inggris SMK Daarussalaam Sukabumi.

Setelah itu peneliti akan melakukan perbaikan flowchart jika ada kesalahan

sesuai dengan hasil kajian dari ahli materi.

c) Pembuatan Storyboard

Setelah pembuatan flowchart selesai, maka tahap selanjutnya adalah

pembuatan storyboard.Disini peneliti akan membagi atas beberapa slide dan

materi, yang setiap slidenya dibagi lagi atas audio dan visual. Di dalam

bagian audio terbagi atas teks yang diaudiokan serta audio untuk backsound

dan materi yang yang nantinya akan ditampilkan lewat audio. Di dalam

bagian visual terdiri atas teks navigasi dan ilustrasi. Di bagian teks

merupakan materi yang nantinya akan disajikan berupa teks. Dibagian

navigasi merupakan tombol-tombol yang tampil dalam slide serta keterangan

tambahan tentang tombol tersebut. Di bagian ilustrasi merupakan cakupan

tentang gambar dan motion graphics untuk membantu mejelaskan materi

yang akan tampil pada setiap slide yang akan ditampilkan.

2.3 Mengembangkan Produk CAI (Pengembangan dan Implementasi)

Dari informasi yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti

memulai untuk mengembangkan bahan ajar berupa produk CAI pada mata

pelajaran Bahasa Inggris khususnya untuk materi describing people, places

and things. Selain menggunakan model Hannafin dan Peck pada proses

80
pengembangannya peneliti juga mengacu pada teori-teori yang ada pada bab

dua agar dapat melengkapi proses pengembangannya.

Pada pengembangan produk CAI ini, peneliti melakukan tahap produksi

yaitu:

a) Merundingkan Naskah

Tahap pertama dalam memproduksi CAI setelah storyboard telah

dikerjakan, maka pengembang akan mendiskusikan naskah tersebut dengan

ahli media dan juga ahli materi. Merundingkan naskah perlu dilakukan

dengan tujuan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap

storyboard yang sudah dikerjakan, sehingga apabila diproduksi diharapkan

tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal.

b) Programing Dasar

Setelah kesepakatan dalam tahap sebelumnya lalu peneliti akan

merangkai semua bahan-bahan yang sudah terkumpul sesuai dengan

naskah. Dimulai dengan mengambangkan desain awal yaitu pemilihan

warna, jenis dan ukuran huruf, penggunaan gambar dan juga tombol.

Pada awal programing dasar peneliti membuat desain awal yang

disesuaikan dengan topik yang akan ditampilkan yaitu tentang describing

people, places and things.

Warna dasar yang akan digunakan adalah warna putih dan ungu. Jenis

huruf yang akan digunakan pada isi materi adalah Metropolis dengan ukuran

huruf 20, sedangkan pada bagian judul menggunakan gaya huruf metropolis

81
extra bold dengan ukuran huruf 58 karena gaya huruf ini memberikan

penegasan serta tidak adanya hiasan sehingga di anggap cocok digunakan

untuk bagian judul.

Setelah memperoleh desain tampilan awal, langkah selanjutnya adalah

pembuatan beberapa tombol yang dibutuhkan. Tombol-tombol yang dibuat

terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu tombol pada menu utama, tombol

untuk isi atau pada materi, dan tombol untuk pilihan-pilihan dalam

menjalankan program. Supaya siswa tidak merasa bingung dengan tombol-

tombol tersebut maka peneliti akan menjelaskan pada awal program

pembelajaran terkait dengan tombol-tombol yang nantinya ajan digunakan.

Setelah pembuatan tombol selesai, selanjutnya masuk ke tahap utama

yaitu membuat isi materi sesuai dengan storyboard yang ada. Materi yang

disampaikan bersifat drill and practice. Sedangkan evaluasi yang terdapat

pada media CAI bersifat pilihan ganda dan essay.

Dalam penyajiannya peneliti akan mempertimbangkan susunan tata

letak antara teks, gambar, table yang digunakan agar terciptanaya sebuah

layout dengan komunikatif dan menarik.

c) Media Yang Digunakan

Untuk mengembangkan sebuah media CAI, pengembang juga

membutuhkan program penunjang lain. Berikut adalah program yang akan

digunakan:

82
Software yang
No Keterangan
digunakan
Adobe Animate a.    Untuk mendisain CAI, animasi dan interaktifitas
1
CC 2017 dengan bahasa pemrograman action script 3.0
Adobe Illustrator a.    Untuk membuat desain user interface, gambar
2
CC 2017 ilutrasi dan desain tombol
3 Adobe Audition a.    Untuk mengedit audio narasi

d) Programing Lanjutan

Setelah desain awal selesai maka dilakukan tahapan program lanjutan

yang merupakan tahapan akhir dari pembuatan media CAI yaitu pembuatan

animasi, suara, dan naskah pemrograman pada evaluasi.

Setelah mamasukan materi selesai maka langkah selanjunya adalah

proses perekaman suara narator, memasukan backsound dan suara pada

tombol yang akan digunakan. Dan setelah proses rekaman selesai langkah

selanjutnya adalah audio tersebut diseimbangkan yang akan dimasukan

dalam media adobe flash dan diedit agar sesuai dengan stream yang

ditentukan.

Setelah itu penambahan materi yang berkaitan dengan describing

people, places and thingslangkah selanjutnya adalah membuat evaluasi yang

sesuai dengan materi yang telah diajarkan.

Setelah program tersebut selesai langkah selanjutnya adalah

mempublikasikannya kedalam format exe atau aplikasi.Dan setelah selesai

maka selanjutnya adalah burn kedalam sebuah CD.

83
e) Finishing

Dalam tahapan finishing peneliti melakukan beberapa langkah, yaitu:

1. Revisi

Setelah diselesaikannya media CAI ini, maka peneliti akan

meminta salah seorang pengkaji media untuk melihat tampilan dari

media, apakah media ini sesuai dengan sasaran yang telah dibuat

sebelumnya.

2. Review Program

Setelah program telah selesai diperbaiki, maka selanjutkan

peneliti akan membuka dan melihat kembali program tersebut

apakah program media tersebut sudah siap untuk diproduksi dan

tidak ada kesalahan atau cacat.

3. Produksi Awal

Setelah media CAI ini siap untuk digunakan maka langkah

selanjutnya adalah proses burning.

4. Pengemasan

Setelah media CAI ini siap maka langkah selanjutnya adalah

proses burn dengan menggunakan media pendukung yaitu

ashampoo burning studio 20.

Melakukan Evaluasi Formatif

Setelah pengembangan produk CAI selesai, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan evaluasi formatif. Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan

84
data yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran

dan menemukan kesempatan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih

baik.

Adapun tahapan dari evaluasi formatif adalah:

a. Desain formatif

Ada beberapa tahapan dalam desain formatif diantaranya adalah: aspek

apa yang akan dievaluasi, kriteria apa saja yang akan dirumuskan, jenis

instrument seperti apa yang akan digunakan, dan pihak mana saja yang akan

dijadikan responden.

b. Menulis kisi-kisi instrument test

Setelah desain dibuat langkah selanjutnya adalah penulisan kisi-kisi

instrument test, dan penulisan kisi-kisi ini bertujuan untuk masing-masing

aspek.

c. Penulisan test formatif

Langkah selanjutnya adalah membuat kisi-kisi instrument tes, peneliti

membuat test dengan mengacu kepada kisi-kisi yang ada.

d. Pelaksanaan tes formatif

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan tes formatif, pada tes ini peneliti

melakukan evaluasi formatif yang dibagi kedalam empat tahapan, yaitu:

review oleh para ahli, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil, dan uji

coba lapangan.

85
Evaluasi ini dilakukan untuk memperoleh masukan yang dapat

memperbaiki kualitas produk. Evaluasi lapangan adalah uji coba produk

sebelum produk tersebut digunakan dalam pembelajaran yang

sesungguhnya.

Validasi, Evaluasi dan Revisi Produk

Media CAI yang telah dikembangkan divalidasi oleh beberapa ahli,

yaitu:

a. Ahli Media

Validasi dilakukan dengan menunjuk ahli media sebagai validator yaitu

dalam penelitian ini adalah dosen yang mampu mengoprasikan komputer

terutama paham internet dan yang ahli di bidang media dan materi.

Komponen yang dievaluasi oleh ahli media adalah komponen kualitas teknis

berupa tampilan, bahasa, isi dan interaktivitas.

b. Ahli Materi

Vlidasi dilakukan dengan petunjuk ahli materi sebagai validator.

Validator ahli materi bahasa Inggris dalam penelitian ini adalah dosen atau

guru yang menguasai materi bahasa Inggris. Komponen yang dievaluasi oleh

ahli materi adalah komponen kualitas pembelajaran(appropriateness) dan

komponen materi (acuracry, currency and clarity).

86
c. Ahli Desain Pembelajaran

Ahli desain pembelajaran adalah seseorang yang menguasai desain

pembelajaran. Ahli desain pembelajaran untuk penelitian ini adalaha ahli

desain yang berasal dari wilayah teknologi pendidikan.

Teknik evaluasi pada penelitian ini adalah evaluasi formatif. Evaluasi ini

dapat didefinisikan sebagai evaluasi yang dilaksanakan oleh peneliti selama

proses, prosedur, program atau produk yang akan dikembangkan. Atau

evaluasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran beralngsung dangan

maksud untuk mendukung proses peningkatan efektifitas. Adapun teknik

evaluasi pada penelitin ini adalah: Evaluasi oleh para ahli, evaluasi satu-satu,

kelompok kecil, dan uji coba lapangan.

a. Evaluasi oleh para ahli

Pada tahap ini produk CAI akan dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh

para ahli. Para ahli tersebut menelaah konten, konstruk, dan bahasa. Saran-

saran dari para ahli digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan.

Dan pada tahapan ini tanggapan serta saran dari para ahli desain dan materi

dalam pembelajaran bertujuan untuk menilai kualitas dari media dan materi

yang akan digunakan dalam media CAI.

b. Uji coba satu-satu

Uji coba satu-satu dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan awal

yang akan muncul ketika produk diujicobakan ke tahap selanjutnya, dan

untuk mendapatkan masukan guna perbaikan produk sebelum dilakukan uji

87
coba lapangan. Uji coba satu-satu dilaksanakan di lab komouter Smk

Daarussalaam Sukabumi.Responden diambil dari 3 orang siswa yang

memiliki kemampuan berbeda (rendah, sedang dan tinggi).

Tanggapan dari ke tiga siswa mengenai kualitas produk yang

dikembangkan didapatkan dengan menggunakan instrument evaluasi formatif

(angket).Selain itu juga dilakukan wawancaran dengan pertanyaan uraian

kepada ketiga siswa sebagai pelengkap data untuk bahan masukan dalam

revisi produk media CAI yang akan dikembangkan.

c. Uji coba kelompok kecil

Uji coba kelompok kecil masih mengidentifikasi permasalahan yang

mungkin muncul ketika produk diuji coba ke lapangan.Uji coba kelompok

kecil ini dilakukan di lab komputer Smk Daarussalaam Sukabumi dengan

responden sebanyak 8 orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda

juga.

Dalam uji coba kelompok kecil ini siswa diberikan lembaran evaluasi

formatif (angket) yang mencakup 5 aspek yang digunakan sebagai pedoman

untuk mengevaluasi produk media pembelajaran CAI pada mata pelajaran

Bahasa Inggris yang sedang mereka coba.

d. Uji coba lapangan

Uji coba lapangan merupakan uji coba utama untuk mengukur layak

atau tidaknya produk media CAI pada mata ajar Bahasa Inggris. Uji coba ini

dilakukan di lab Smk Daarussalaam Sukabumi dengan responden sebanyak

88
19 orang, pada tahap ini siswa yang dijadikan responden adalah siswa yang

belum terlibat dalam uji coba sebelumnya dengan kemampuan yang berbeda

pula.

Data hasil penlilaian dan tanggapan dilakukan juga dengan

menggunakan evaluasi formatif (angket).Selain itu peneliti melaksanakan tes

berupa pretest dan posttestkepada siswa seputar isi materi pada program

media CAI.

Pengambilan keputusan apakah terdapat perbedaan yang siginifikan

terhadap hasil belajar siswa di ukur dengan menggunakan Uji-T.Uji statistik

dengan menggunakan rumus uji-t sebagai berikut: (Sugiyono, 2014)

Dimana :

Keterangan:

D = Selish x1 dan x2 (x1-x2)

N = Jumlah Sampel

X bar = Rata- Rata

89
Sd = Standar Daviasai dari d

Dengan hipotesis sebagai berikut :

Terima H0 Jika t hitung lebih kecil daripada t tabel (0.05),

Tolak H0 Jika t hitung lebih besar daripada t tabel (0,05)

Dengan demikian pengembangan media CAI ini melewati beberapa

tahapan revisi baik itu dari masukan komentar siswa dan dari hasil uji coba

yang telah dilakukan sehingga diperoleh media CAI yang layak dan siap

untuk digunakan dalam pembelajaran.

Implementasi

Tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi media CAI yang akan

dilaksanakan di SMK Daarussalaam Sukabumi. Media CAI ini akan

digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa. Selain itu dengan penggunaan media CAI siswa dan guru akan

berdiskusi mengenai materi yang sedang dipelajari.

Disini peneliti akan mengumpulkan siswa kelas X kemudian peneliti

akan menjelaskan kepada siswa bahwa pada materi pembelajaran kali ini

mereka akan menggunakan sebuah komputer sebagai media yang akan

digunakan. Setelah proses pembelajaran selesai peneliti akan melakukan

evaluasi terhadap siswa untuk mengetahui efektifitas pembelajaran yang

mereka ikuti dan eveluasi mengenai media CAI.

90
1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen yang terdiri dari

angket dan tes. Sebelum angket dan tes tersebut digunakan terlebih dahulu

harus dilakukan pengujian sebagai berikut:

1. Sebelum angket digunakan dalam pengembilan data, terlebih

dahulu dilakukan pengujian validitas konstruk dengan pendapat

dari para ahli. Setelah angket tersebut dikonstruksikan tentang

aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori-teori tertentu,

maka angket tersebut harus dikonsultasikan dengan apara ahli.

Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah

disusun.

2. Sebelum tes digunakan untuk pengambilan data penilaian, maka

dilakukan ujicoba. Tujuannya untuk mengetahui validitas dan

realibilitas alat penilaian dengan mengujikannya kepada siswa di

luar sampel yaitu kelas XI SMK Daarussalaam Sukabumi.

a. Uji Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen(Arikunto,2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

91
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud.

Dalam penelitian ini uji validitas tes dilakukan dengan menggunakan

rumus korelasi point biserial, sebagai berikut:(Arikunto, 2010)


Mp− Mt
r pbis
p
St

√ q

Keterangan :

r pbis =Koefisien kolerasi biserial

Mp=Rata−rata skor untuk menjawab benar

Mt=Rata−rata sk ∨total

St =Standar deviasi skor total

P = Proporsi yang menjawab betul item tersebut

q = 1-p

b. Uji Realibilitas Tes

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Arikunto,2010) Maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama.

Untuk menguji reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20, yang

dirumuskan sebagai berikut:(Arikunto,2010)

k v t −∑ pq
( k −1
r 11 = )( vt )
92
Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir soal

Vt = Varians total

p = Proporsi subjek yang menjawab benar pada sesuatu

butir

Banyaknya subjek yang skorn ya 1


p =
N

Proporsi subjek yang mendapat skor 0


q =
( q=1−p )

2. Analisis Data

Suprayogo mendefinisikan bahwa analisis data adalah rangkaian

kegiatan penelaahan, pengelompokan sistematisasi, penafsiran dan verfikasi

data agar sebuah fenomena memiliki sebuah nilai sosial, akademis dan

ilmiah (Tanzeh Ahmad, 2009)

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis data

statistik deskriptif kualitatif. Statistik deskriptif kualitatif digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

1. Angket

93
Data angket yang telah didapatkan dari ahli materi, media serta ahli

desain pembelajaran, uji coba satu, kelompok kecil, dan uji coba lapangan

akan dianalisis dengan cara menghitung nilai berdasarkan skala penilaian,

yaitu:

3,26-4,00 : Sangat baik

2,51 – 3,25 : Baik

1,76- 2,25 : Cukup baik

1-1,75 :Kurang baik

Skor rata-rata nilai dari keseluruhan aspek mengenai kelayakan media

CAI akan dikategorikan kedalam kriteria hasil, sedangkan komentar yang

diberikan tentang produk dideskripsikan untuk mengetahui langkah yang

harus dilakukan dalam memperbaiki program. Penghitungan data dari setiap

aspek dilakukan dengan menggunakan skor rata-rata dengan rumus

(sudijono Anas, 2010)

−¿ X
∑ −¿ X
N

Keterangan:

−¿ X = Skor rata-rata aspek

∑ −¿ X = Total skor rata-rata indicator


N = Banyaknya soal

2.4 Evaluasi dan Revisi

94
Evaluasi dan revisi yang pertama kali berdasarkan hasil dari validasi

ahli. Revisi dilakukan dengan menganalisis data validasi logis atau dengan

konsultasi Langsung kepada ahli sampai memperoleh hasil yang valid. Pada

tahap ini evaluasi dan revisi juga dilakukan berdasarkan saran guru mata

pelajaran.

95
96

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan dua bagian utama, yaitu hasil

pengembangan produk dan pembahasan. Hasil pengembangan produk

diawali dengan memaparkan hasil studi pendahuluan, hasil pelaksanaan

pengembangan produk dengan menggunakan model pembelajaran Hannafin

dan Peck serta hasil uji telaah oleh pakar, uji coba satu-satu, uji coba

kelompok kecil dan uji coba lapangan. Sementara itu bagian pembahasan

memaparkan analisis temuan penelitian dan pengembangan.

A. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Computer Assissted

Instruction (CAI)

1. Tahap Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan dilaksanakan pada bulan Pebruari di SMK

Daarussalaam Sukabumi.SMK Daarussalaam Sukabumi adalah sekolah

swasta yang berada di perkotaan Kec.Cisaat, Kota Sukabumi Prov. Jawa

Barat.Sekolah ini mempunyai 6 kelas dan masing-masing kelas mempunyai

32 siswa.

Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru mata

pelajaran Bahasa Inggris dan siswa kelas X. Guru pengampu pada mata

pelajaran bahasa inggris yang mengajar dikelas X hanya 1 orang dengan

jumlah rombongan belajar 2 kelas. Berdasarkan hasil musyawarah guru mata

pelajaran KKM untuk mata pelajaran Bahasa Inggris adalah 75.


Pada studi analisis kebutuhan ini peneliti melakukan observasi dan

wawancara kepada guru pengampu mata ajar dan 5 orang siswa. Secara

garis besar wawancara dan observasi tersebut bertujuan untuk :

1. Mengetahui metode pembelajaran yang dipakai selama proses

pembelajaran berlangsung.

2. Mengetahui media pembelajaran yang digunakan dikelas.

3. Mengetahui krakteristik peserta didik.

4. Mengetahui perolehan nilai peserta didik dengan menggunakan

media yang dipakai selama proses kegiatan belajar mengajar.

( kisi-kisi dan instrumen untuk guru dan siswa bisa dilihat dilampiran)

Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa dan guru

SMK Daarussalam adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 pedoman wawancara guru

N Pertanyaan Jawaban
o
1 Berapa lama ibu mengajar di Saya mengajar di Smk Daarussalaam
SMK Daarussalaam ? sudah hampir 6 tahun
2 Berapa lama ibu mengajar di Saya mengajar di kelas X baru 4
kelas X ? tahun
3 Berapa jumlah peserta didik Saat ini jumlah peserta didik kelas X
yang belajar dikelas ibu saat berjumlah 62 siswa dari 2 rombel
ini? kelas
4 Bagaimana hasil belajar Hasil belajar siswa saat ini cukup
siswa kelas pada memuaskan
pembelajaran bahasa
inggris?

97
5 Bagaimana cara ibu Saya menyampaikan materi dengan
menyampaikan materi metode ceramah dan diskusi
kepada siswa?
6 Bagaimana respon siswa Respon siswa kurang baik, kadang
pada pembelajaran? ada yang ngobrol dan mengantuk
7 Media pembelajaran apakah Saya menggunakan buku dan
yang ibu ketahui? komputer jika diperlukan untuk
presentasi
8 Media pembelajaran apa Saya sering menggunakan buku
yang sering ibu gunakan sebagai pedoman saya mengajar
pada saat proses dikelas
pembelajaran?
9 Bagaimana respon siswa Kadang mereka merasa bosan dan
terhadap media yang ibu tidak bersemangat untuk mempelajari
pakai pada pembelajaran materi yang baru
bahasa inggris?
10 Apakah dalam proses Belum pernah, bahkan saya baru
pembelajaran ibu pernah mendengar akan adanya media
menggunakan media tersebut
pembelajaran CAI?

Tabel 4.2 pedoman wawancara siswa

NO Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakahkamumenyukaimatapelajaranbahasainggris? V
2 Apakahmenurutkamumatapelajaranbahasainggrisitusu V
lituntukdipahamidibandingkandenganmatapelajaran
yang lain?
3 Apakahkamupernahmendengarmateribahasainggriste V
ntangdescribing people, places and things?
4 Apakakah kamumengertimateritentangdescribing V
people, places and things?
5 Apakahmenurutkamumateritentangdescribing people, V

98
places and things mudahuntukdimengerti?
6 Apakahmateripelajarandescribing people, places and V
things yang diajarkanoleh guru
dapatdenganmudahdipahami?
7 Apakahmenurutkamumateripelajarandescribing V
people, places and thingsmerupakanmateri yang sulit?
8 Apakahkamumenggunakanbukupaketsaatmempelajari V
pelajaranbahasainggrisdenganmateridescribing
people, places and things?
9 Apakahkamumerasabosansaatmempelajari V
imateridescribing people, places and
thingsdenganmenggunakanbukupaket?
10 Apakahdenganmenggunakanbukupaketmateripelajara V
ndescribing people, place and
thingslebihmudahdipahami?
11 Apakahkamusangatmeyukaikomputer? V

12 Apakahdalamkesehariankamuseringmenggunakanko V
mputer?
13 Apakahkamupernahmelihat media V
pembelajarandenganberbantuankomputer?
14 Apakahmenurutkamubelajarmenggunakan media V
pembeajaranberbantuankomputeritulebihmenyenangk
an?
15 Apakah guru disekolahpernahmenggunakan media V
pembelajaranberbantuankomputerpadasaatmengajar?
16 Apakahkamupernahmempelajaripelajaranbahasainggr V
istentangdescribing people, places and
thingsdenganmenggunakan media
pembelajaranberbantuankomputer?
17 Apakahmenurutkamumempelajaripelajaranbahasaing V
gristentangdescribing people, places and
thingsdenganmenggunakan media
pembelajaranberbantuankompuetrakanlebihmudahunt

99
ukdipahami?
18 Apakah media pembelajaran yang V
digunakanpadamatapelajaranbahasainggriskhususnya
padamateridescribing people, places and
thingsselamainisudahdapatmengemasmateridenganb
aik?
19 Apakahkamupernahmelihat media V
pembelajaranberbantuankompuetrpadamatapelajaran
bahasainggriskhususnyapadamateri describing
people, places and things?
20 Apakahkamumenginginkanadanya media V
pembelajaranberbantuankomputeruntukmempelajarip
elajaranbahasainggriskhususnyapadamateridescribin
g people, places and things?

Kesimpulan dari hasil wawancara tersebut adalah penggunaan media

yang kurang menarik minat siswa untuk belajar dan memperhatikan materi

yang disampaikan serta keterbatasan pengetahuan guru akan adanya media

interaktif membuat proses pembelajaran kurang diminati oleh siswa karena

sebagian siswa berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa inggris

merupakan mata pelajaran yang cukup sulit untuk di pahami.

Berdasarkan permasalahan dari hasil wawancara dan observasi analisis

kebutuhan, dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa

memahami setiap mata pelajaran khususnya untuk mata pelajaran bahasa

inggris. Karena dengan hanya menggunakan media cetak (buku) siswa akan

merasa kesulitan untuk memahami materi pelajaran yang akan disampaikan.

Maka dari itu dengan adanya media interaktif (CAI) diharapkan siswa akan

100
mampu dan lebih bisa memahami mata pelajaran bahasa inggris khususnya

pada materi describing people, places and thing.

2. Hasil Pengembangan Produk

a. Prototipe 1

Pada tahap ini dihasilkan produk yang dipakai untuk pembelajaran

peserta didik pada mata pelajaran bahasa inggris dengan sistematika yang

dijabarkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Produk Media CAI

Prototipe Keterangan
Pada bagian pertama
adalah topik utama yang
akan dibahas pada mata
pelajaran bahasa inggris

Pada bagian kedua


adalah bantuan petunjuk
yang bisa digunakan oleh
peserta didik

101
Pada bagian ke tiga
menjelaskan materi yang
sudah dibahas
sebelumnya

Pada bagian ke empat


adalah pengenalan akan
keseluruhan materi yang
akan dibahas

Pada bagian ke enam


menjelaskan kompetensi
inti dan kompetensi dasar
pada materi ini

Pada bagian ke tujuh


adalah materi tentang
describing people
(Menggambarkan
seseorang)

102
Latihan yang dilakukan
oleh peserta didik terkait
teks tentang my father
(ayahku)

Masih bagian materi dari


describing people

Latihan yang harus


dikerjakan oleh peserta
didik

Pada bagian kedelapan


adalah materi tentang
describing places
(Menggambarkan tempat)

103
Teks tentang Matheran
dan siswa harus
memahami maksud dari
teks tersebut

Pada bagian kesembilan


adalah materi tentang
describing an object or
thing (Menggambarkan
benda)

Sebuah percakapan
tentang objek

Teks yang menjeaskan


tentang benda-benda
yang ada didapur

104
Teks tentang oven dan
siswa harus memahami
teks tersebut

Latihan untuk peserta


didik

Pada bagian kesepuluh


adalah latihan soal terkait
materi yang telah
dipelajari

Pada bagian terakhir


adalah rangkuman materi
yang telah dipelajari

105
b. Prototipe 2

Tahap ini telah dihasilkan sebuah flowchart atau bagan alir terkait media

CAI yang digunakan untuk pembelajaran dikelas X, flowchart tersebut adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Flowchart

c. Prototipe 3

Pada tahap ini dihasilkan sebuah storyboard pada media CAI, dan

storyboard tersebut adalah sebagai berikut

Tabel 4.4 Storyboard

Nama Frame : Intro No Frame : 1

106
PENGEMBANG
LOGO KAMPUS

INSTANSI

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Gambar : Klik “tandapanah” - Animasi - Musik
- Logo Kampus untuk melewati intro Logo Openin
Teks : dan langsung menuju Kampus g
- Nama & NIM “halaman utama”. - Animasiteks
Pengembang
- Instansi
berupa Prodi,
Fakultas, dan
Universitas

107
Nama Frame : menu utama No Frame : 2

JUDUL PROGRAM

Masuk

Tampilan Interaksinya Animasi


Audio
Tombol : - Klik “Masuk” - Animasi - Musik
- Petunjuk untukmenujuke menu tombol backsou
- Masuk materi - Animasi nd
- Profil - Klik “Profil” untuk masuk bacground - Suara
- Keluar pada penjelasan profil - Animasi tombol
- Musik pengembang, validator Teks judul
ahli dan pembimbing. - Animasi
Teks : - Klik tanda “X” untuk gambar
- Judul keluar icon.
Program - Klik (?)“petunjuk” untuk
- Konten melihat petunjuk
penggunaan multimedia
ini
- Klik tombol untuk
fungsi “mute” dan klik
sekali lagi untuk “play
sound”

108
Nama Frame :petunjuk No Frame : 3

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tanda “X” untuk - Animasi - Musik
- Home keluar. appear backso
- Keluar - icon und
Kliktombolrumahuntukkemb - Animasi - Suara
Teks : alike menu utama tombol tombol
- Fungsidari (rollover
masing2 -rollout)
tombol

Gambar:
- Icon
masing2
tombol

109
Nama Frame :Profil No Frame : 4

TEKS

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tanda “X” untuk keluar. - Anima - Musik
- Home - Kliktombolrumahuntukkemb si teks backso
- Keluar alike menu utama - Anima und
si - Suara
Teks : tombol tombol
- Data (rollov
profilpengem er-
bang rollout)
- Anima
Gambar: si Foto
- Fotoprofil

110
Nama Frame :Menu materi No Frame : 5

Main Conntent
Previous Subject Introduction

Goal Describing Place

Describing People Final Test

Describing Thing Summary

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tanda “X” untuk - Animasi - Musik
- Home keluar. teks. backso
- Keluar - Kliktombolrumahuntukke - Animasi und
- Materi 1 - 8 mbalike menu utama tombol - Suara
- KlikTombolmateriuntukm tombol
Teks : enujumateri yang
- Main dikehendaki
Content

111
Nama Frame :materi No Frame : 6

JudulMateri

TEKS IMAGE

back next

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tanda “X” untuk keluar. - Animasi - Musik
- Home - Kliktombolrumahuntukkem gambar. backso
- Keluar balike menu utama - Animasi und
- Musik - Kliktombol Next tombol - Suara
untukmenujuhalamanselanj tombol
utnya - Suara
Teks : - KliktombolBack narasi
- Isi Materi untukmenujuhalamansebel
umnya
Gambar : - Klik tombol untuk fungsi
- Ilustrasimat “mute” dan klik sekali lagi
eri untuk “play sound”

112
Nama Frame :Evaluasi Essay No Frame : 7

Option Option Option Option

Question

Reset Check

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tanda “X” untuk keluar. - Animasi - Musik
- Home - Kliktombolrumahuntukkembal box. backso
- Keluar ike menu utama - Animasi und
- Reset - Option yang bias di klikdan tombol - Suara
- Check drag tombol
- Option - Tombol “reset” - Suara
untukmengembalikansemua koreksi
Teks : option ketempatsemula
- Pertanyaa - Tombol “check”
n untukmencekjawaban

113
Nama Frame :Evaluasi Multiple Choice No Frame : 8

Question

Option A
Option B
Option C

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tanda “X” untuk - Animasi - Musik
- Home keluar. tombol backso
- Keluar - Kliktombolrumahuntukk und
- Option A,B,C embalike menu utama - Suara
- Klik tombol “Option tombol
Teks : A,B,C” untuk
- Soal memilihjawaban yang
- Piihanjawaban tepat

114
Nama Frame :keluar No Frame : 9

Are you sure want to quit?

No Yes

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Tombol : - Klik tombol Yes - Animasi - Musik
- Yes untukKeluardariaplikasi tombol backsou
- No - Kliktombol No - Fade in nd
untukkembalikeaplikasi page - Suara
Teks : tombol
- Konfirmasi

115
Nama Frame :motivasi No Frame : 10

Do the best and be the best“teksmotivaTTsi”

Tampilan Interaksinya Animasi Audio


Teks : - Fade in - Musik
- motivasi teks backsound

3. Hasil Validasi Telaah Pakar

Produk media pembelajaran CAI (Computer Assisted Instruction) ini

divalidasi dan dievaluasi oleh para ahli untuk melihat lebih lanjut kekurangan

dan kelemahan yang perlu ditindaklanjuti pada produk yang dikembangkan

Instrumen evaluasi ahli dan siswa untuk memberikan penilaian terhadap

produk telah di validasi kelayakannya oleh Dr. Ir. Rusmono. Para ahli yang

116
menguji media CAI ini dari aspek desain pembelajaran pembelajaran adalah

Dr. Robinson Situmorang, M.Pd. Ahli yang menguji aspek media

pembelajaran adalah Cecep Kustandi, M.Pd. Ahli yang menguji aspek materi

Bahasa Inggris adalah Neng Syifa Oktora Masnoneh S.S.,M.Pd.

Hasil uji ahli secara keseluruhan terhadap media pembelajaran CAI

dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Ahli

No Ahli Rata- Rata Kategori


1 Desain Pembelajaran 3,6 Sangat Baik
2 Materi 3,3 Sangat Baik
3 Media 3,6 Sangat Baik
4

3.5

2.5

1.5

0.5

0
AHLI DESAIN PEMBELAJARAN AHLI MATERI AHLI MEDIA

REKAPITULASI UJI AHLI MEDIA CAI (Computer Assessted Instruction)

117
Gambar 4.2 Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Ahli

1. Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran

Tabel 4.6 Hasil rekapitulasiValidasidesain pembelajaran

Ahli Desain Pembelajaran


No Aspek Nilai Rata- Rata
1 Kejelasan Pembelajaran dan 3,7
Kelayakan
2 Pengaruh Pada Peserta Didik 3,3
3. Berpusat Pada Tujuan 3,7
Pembelajaran
Kesimpulan:
Rata- Rata Keseluruhan 10,7/3 = 3,6
Kriteria Sangat Baik
3.8

3.7

3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3
Kejelasan dan Kelayakan Pengaruh Pada Peserta Berpusat Pada Tujuan
Pembelajaran Didik Pembelajaran

Gambar 4.3 Grafik rekapitulasi hasil validasi ahli desain pembelajaran

118
Hasil uji dari ahli desain pembelajaran, diperoleh skor rata-rata sebesar

3,6. Skor ini, jika diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria diatas, maka

secara umum desain pembelajaran media CAI ini dinilai sangat baik, dapat

diartikan bahwa produk ini sesuai dan layak digunakan. Terdapat 3 aspek

yang dievaluasi yaitu aspek kejelasan dan kelayakan pembelajaran, aspek

pengaruh pada peserta didik dan aspek berpusat pada tujuan pembelajaran

dengan total keseluruhan indikator berjumlah 14. Aspek kejelasan dan

kelayakan pembelajaran, aspek pengaruh pada peserta didik dan aspek

berpusat pada tujuan pembelajaran mendapatkan skor rata- rata 3,6.

2. Hasil Validasi Ahli Materi

Hasil Validasi dari ahli materi, diperoleh skor sebesar 3,3 yang artinya

secara umum materi yang ada didalam media CAI dinilai sangat baik, yang

dapat diartikan bahwa produk ini sesuai dan layak digunakan dalam

pembelajaran. Terdapat 3 aspek yang dievaluasi yaitu aspek materi, aspek

kebahasaan dan aspek penyajian materi dengan keseluruhan indikator

berjumlah 9.Secara keseluruhan media CAI inimendapatkan skor rata- rata

3,3.

Tabel 4.7 Hasil rekapitulasiValidasiMateri Pembelajaran

Ahli Materi Pembelajaran


No Aspek Nilai Rata- Rata
1 Materi 3,5
2 Kebahasaan 3

119
3. Penyajian Materi 3,4
Kesimpulan:
Rata- Rata Keseluruhan 9,9/3 = 3,3
Kriteria Sangat Baik
3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

2.9

2.8

2.7
Materi Kebahasaan Penyajian Materi

Gambar 4.3 Grafik rekapitulasi hasil validasi ahli materi pembelajaran

3. Hasil Validasi Ahli Media

Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Pembelajaran

No Aspek Nilai Rata- Rata


1 Efektif dan Efisiensi 3,5
2 Konsistensi 4
3 Reliable 3,5
4 Maintainable 3,5
5 Kesederhanaan Pengoprasian 4

120
6 Ketepatan Jenis Authoring Tools 4
7 Kompatibilitas 3,3
8 Keterpaduan Paket Media 3,5
9 Dokumentasi 3
10 Reusabilitas 4
11 Layout User Interface 3,75
Kesimpulan
Rata-Rata Keseluruhan 40,05/11=3,6
Kriteria Sangat Baik
30

25

20

15

10

0
si ns
i
bl
e
bl
e
ian ol
s
ta
s
di
a as
i
as ce
is en iste lia
ni a
r as To bili
M
e en t ilit erfa
Efi e b
ns R ta op rin
g
pa
ti
ke
t m
us
a nt
n o ain Pe ku rI
da K
th
o m P a o R e se
tif
M an Ko an
D
tU
ek a na s Au u o u
Ef h ni ad y
d er Je erp La
se n t
ta Ke
Ke e pa
t
Ke

Gambar 4.4 Grafik rekapitulasi hasil validasi ahli media pembelajaran

Hasil uji dari ahli media, skor yang diperoleh sebesar 3,6 maka secara

umum media yang digunakan untuk mata pelajaran bahasa inggris ini dinilai

sangat baik, dapat diartikan bahwa produk ini sesuai dan layak digunakan.

121
Terdapat 11 aspek yang dinilai yaitu aspek efektif dan efisiensi, aspek

konsistensi, aspek reliable, aspek maintainable, aspek kesederhanaan

pengoprasian, aspek ketepatan jenis authoring tools, aspek kompatibilitas,

aspek keterpaduan paket media, aspek dokumentasi, aspek reusabilitas, dan

aspek layout user interface dengan keseluruhan indikator berjumlah 28.

Uraian hasil evaluasi dari masing masing ahli bisa dilihat pada lampiran

4. Revisi Produk Berdasarkan telaah pakar

Berikut ini akan dipaparkan rangkuman dan saran dari para ahli sebagai

masukan untuk perbaikan media pembelajaran CAI (Computer Assesstes

Instruction). Berdasarkan rangkuman dan saran yaitu dari ahli materi bahwa

ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Saran dari ahli materi disajikan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.9 Saran Perbaikan Dari Ahli Materi

No Saran Perbaikan
1 Memperbaiki  Revisi bahasa di goal (Tujuan)
penulisan bahasa  Fenimena Fenomena
yang salah  Dan And
2 Memperjelas  Teks yang lebih dari satu paragraph di tab
instruksi  Dimenu describing people kasih arahan cara
penulisan dari describing people
setiap materi  Perjelas instruksi menulis describing places
 Revisi di essential grammar
3 Ketidak sesuaian Dimenu describing things ada satu teks yang tidak
antara teks dan sesuai dengan audio dan harus diperbaiki
audio
4 Memperbaiki teks Membuat sub konten baru untuk rangkuman
rangkuman dan (Summary)

122
penggunaan Difinal test beri tombol back and forth
tombol
Menurut ahli desain produk media pembelajaran CAI (Computer

Asstssted instruction) secara keseluruhan sudah layak digunakan dengan

sedikit perbaikan. Adapun perbaikan tersebut adalah:

Tabel 4.10 Saran Perbaikan Dari Ahli Desain Pembelajaran

No Saran Perbaikan

1 Memperbaik Untuk final test di pilihan ganda merendom nomer


i test akhir dengan soal yang sama jika ada peserta didik yang
nilainya kurang dari 50.

Adapun menurut ahli media pembelajaran bahwa produk ini masih ada

yang harus diperbaiki, diantaranya adalah:

Tabel 4.11 Saran Perbaikan Dari Ahli Media Pembelajaran

No Saran Perbaikan
1 Gunakan 9 element Dari 9 elemen instruksi salah satunya harus
of instruction ada point tentang mengkonfirmasi materi
sebelumnya
2 Penambahan Penambahan deskripsi program untuk
deskripsi program kesimpulan materi (rangkuman)
3 Kemas dengan baik Media harus menarik perhatian peserta didik

5. Hasil Uji Satu-Satu

Uji coba satu-satu dilakukan kepada 3 orang siswa dengan latar

belakang kemampuan akademik yang berbeda yaitu tinggi, sedang dan

rendah. Uji coba satu – satu ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan

123
produk media CAI dilihat dari lima aspek yaitu aspek konten, aspek desain

pembelajaran, aspek petunjuk dan penggunaan, aspek tempilan isi materi

dan aspek gambar dan musik dengan jumlah indikator sebanyak 14.

Proses uji coba satu-satu kepada 3 orang siswa untuk melakukan uji

coba media CAI selama 1 hari di lab komputer sekolah. Kegiatan ujicoba

yang dilakukan adalah siswa diminta untuk .Rekapitulasi hasil penilaian uji

satu- satu dipaparkan pada tabel dan gambargrafik berikut.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Satu- Satu

N Aspek Responden Rata Rata


O 1 2 3 Penilaian

1 Konten 3 3,5 3 3,1


2 Desain Pembelajaran 3,5 3,5 3,5 3,5
3 Petunjuk dan 3,6 3,3 3,3 3,4
Penggunaan
4 Tampilan isi materi 3,5 4 4 3,8
5 Gambar dan Musik 3,3 3,3 3,6 3,4
6 Rata-Rata 3,38 3,52 3,48 3,46
Keseluruhan
7 Kriteria Sangat Sangat Sangat Sangat Baik
Baik Baik Baik

124
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
i ik
en an an er us
nt ar na at
Ko le aj gu M M
b ng Isi da
n
em Pe ila
n r
P n p ba
sa
in da m am
k Ta G
De n ju
tu
Pe

Gambar 4.5 : Grafik rekapitulasi hasil validasi satu-satu

Berdasarkan grafik rekapitulasi uji satu –satu rata-rata didapat penilaian

sebagai berikut: aspek Konten mendapatkan skor rata – rata 3,1; aspek

desain pembelajaran mendapatkan skor 3,5; aspek petunjuk dan

penggunaan mendapatkan skor 3,4; aspek tampilan isi materi mendapatkan

skor 3,8; dan aspek gambar dan musik mendapatkan skor 3,4. Berdasarkan

hasil tersebut maka, produk media CAI berdasarkan kelima aspek tersebut

memiliki rata-rata 3,46. Skor ini, jika diinterpretasikan berdasarkan uji satu

satu, media CAI ini dinilai sangat baik, yang dapat diartikan bahwa produk ini

layak digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris.Uraian hasil evaluasi

dari masing masing responden bisa dilihat pada lampiran.

125
5.1 Revisi Produk Berdasarkan Hasil Uji Satu-Satu

Responden menyarankan menambah soal latihan untuk lebih mudah

memahami materi dan memperjelas audio yang ditampilkan dalam kegiatan

belajar.Tindak lanjut yang dilakukan peneliti atas saran tersebut adalah

menambah soal pada uji sumatif.

6. Hasil Uji Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil ini dilakukan di leb komputer SMK

Daarussalaam dengan responden sebanyak 8 orang siswa/i yang memiliki

kemampuan yang berbeda juga.

Uji coba kelompok kecil ini juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan

produk media CAI dilihat dari lima aspek yaitu aspek konten, aspek desain

pembelajaran, aspek petunjuk dan penggunaan, aspek tempilan isi materi

dan aspek gambar serta musik dengan jumlah indikator sebanyak 14.

Adapun rekapitulasi hasil penilaian uji kelompok kecil dipaparkan pada tabel

dan gambargrafik berikut

Tabel 4.13 Rekapitulasi hasil uji coba kelompok kecil

N Aspek Responden Rata-


O Rata
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konten 3 4 3 3 3 3,5 3 4 3,31
2 Desain 3,5 3,5 3,25 3,75 3,25 3,5 3,5 3,5 3,46
Pembelajar
a

126
3 Petunjuk 3,6 3,3 3,3 3,6 3,6 3,3 3,3 3,6 3,45
dan
Pengguna
an
4 Tampilan 3,5 3,5 3,5 3,5 4 3,5 3,5 3,5 3,56
isi materi
5 Gambar 3,3 3,6 3,3 3,3 3,3 4 3,3 3,6 3,46
dan Musik
6 Rata-Rata 3,38 3,58 3,27 3,43 3,43 3,56 3,32 3,64 3,44
Keseluruha
n
7 Kriteria San San San San San San San Sang Sangat
gat gat gat gat gat gat gat at Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
3.6
3.55
3.5
3.45
3.4
3.35
3.3
3.25
3.2
3.15
i ik
en an an er us
ont ajar u na at M
K l g M
be ng Isi an
Pe
m P e
lan rd
n pi ba
sa
in da m m
e uk Ta Ga
D nj
etu
P

Gambar 4.6 : Grafik rekapitulasi hasil validasi kelompok kecil

Berdasarkan grafik rekapitulasi uji kelompok kecil rata-rata didapat

penilaian sebagai berikut: aspek Konten mendapatkan skor rata – rata 3,31;

127
aspek desain pembelajaran mendapatkan skor 3,46; aspek petunjuk dan

penggunaan mendapatkan skor 3,45; aspek tampilan isi materi mendapatkan

skor 3,56; dan aspek gambar dan musik mendapatkan skor 3,46.

Berdasarkan hasil tersebut maka, produk media CAI berdasarkan kelima

aspek tersebut memiliki rata-rata 3,44. Skor ini, jika diinterpretasikan

berdasarkan hasil uji kelompok kecil, media CAI ini dinilai sangat baik, yang

dapat diartikan bahwa produk ini layak digunakan dalam pembelajaran

bahasa inggris.Uraian hasil evaluasi dari masing masing responden bisa

dilihat pada lampiran.

7. Hasil Uji Lapangan

a. Kelayakan Produk yang Dikembangkan

Berdasarkan hasil ujicoba lapangan yang dilakukan terhadap 19 siswa

diperoleh skor rata-rata keseluruhan 3,46. Hasil ini menyatakan bahwa

media pembelajaran CAI dilihat dari aspek konten, aspek desain

pembelajaran, aspek petunjuk dan penggunaan, aspek tampilan isi materi

dan aspek gambar dan musik dinilai sangat baik dan layak digunakan dalam

pembelajaran. (perincian tentang rekapitulasi penilaian produk bisa dilihat

pada lampiran)

128
3.55

3.5

3.45

3.4

3.35

3.3

3.25
i ik
en ra
n
aa
n er us
ont ja n at M
K
b ela gg
u
Isi
M
an
m en rd
Pe P lan ba
n pi
sa
in da m m
e ju
k Ta Ga
D
tun
Pe

Gambar 4.7 : Grafik rekapitulasi hasil validasi uji coba lapangan

TABEL 4.14 REKAPITULASI HASIL EVALUASI KELAYAKAN MEDIA CAI

No Evaluasi Rata- Rata Kategori


1 Ahli Desain Pembelajaran 3,6 Sangat Baik
2 Ahli Materi 3,3 Sangat Baik
3 Ahli Media 3,6 Sangat Baik
4 Uji One to one 3,46 SangatBaik
5 Uji Coba Kelompok Kecil 3,44 Sangat Baik
6 Uji Lapangan 3,46 SangatBaik

Berdasarkan hasil uji kelayakan secara teoritis dan empiris menunjukan

bahwa media CAI berada pada kategori yang sangat baik.Sesuai dengan

hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

129
berbasis komputer (CAI) yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dan

layak digunakan dalam pembelajaran.

b. Efektifitas Media CAI pada Mapel Bahasa Inggris

Rekapitulasi Ketuntasan Belajar


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pretest Post Test

Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas2 Tidak tuntas2

Hasil belajar siswa dilihat dari hasil pretest dan post test menunjukkan

peningkatan presentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 90%.

Peningkatan hasil belajar bisa dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 4.7: Grafik rekapitulasi ketuntasan belajar (dalam persentase)

Berdasarkan data hasil belajar siswa presentase ketuntasan hasil


Tidak Tuntas
belajar siswa setelah menggunakan media CAI sebesar 90%, dimana siswa

yang memenuhi KKM sebanyak 18 orang dari 19 , dibandingkan hasil pretest

dimana hanya hanya 3 orang saja yang memenuhi KKM > 75. Apabila dilihat

dari rata-ratanya dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pretest adalah 56

130
sedangkan rata-rata nilai posttest adalah 77,2 sehingga dapat disimpulkan

bahwa media cai terbukti efektif sebagai media belajar yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. (untuk hasil bisa dilihat dilampiran).Untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan kenaikan yang signifikan antara

pretest dan post-test, peneliti juga melakukan uji signifikansi perbedaan

rata-rata pretest dan post-test dengan menggunakan uji-t. Uji-t

datapretest dan posttest bertujuan untuk mengetahui apakah media CAI

yang digunakan terbukti efektif sebagai sumber belajar untuk siswa. Uji

statistik menggunakan rumus uji-t sebagai berikut (Sugiyono, 2014)

Dimana :

Keterangan:

D = Selish x1 dan x2 (x1-x2)

N = Jumlah Sampel

X bar = Rata- Rata

Sd = Standar Daviasai dari d

131
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung adalah -7,538461

sedangkan t tabel dengan taraf signifikansi 0,025 adalah -2,101 artinya T

hitung < t tabel, sehingga H0 di tolak dan H1 diterima. Yang berarti terdapat

perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan.Sehingga disimpulkan bahwa

media CAI untuk kegiatan pembelajaran bahasa inggris efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.(Hasil hitung bisa dilihat dilampiran).

B. Pembahasan

1. Nama Produk

Nama produk dari hasil penelitian ini adalah media pembelajaran CAI

(Computer Assisted Instruction) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.Dalam

media ini terdapat tiga cakupan materi yang dipelajari yaitu materi tentang

describing people, describing place and describing thing. Sasaran dari

pengguna modul ini adalah siswa kelas X.

2. Faktor Pendukung Pengembangan Produk

Faktor pendukung dalam penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer (CAI) pada mata pelajaran bahasa inggris adalah adanya inisiatif

dan kesadaran dari guru mata pelajaran bahasa inggris untuk menggunakan

media CAI sehingga terjadi suasana pembelajaran yang lebih kondusif,

variatif dan optimal dari aspek tercapainya tujuan pembelajaran.Lokasi

sekolah yang berada diperkotaan harus membuat guru bahasa inggris

semestinya memiliki potensi lebih untuk memperoleh bahan ajar berbentuk

media interaktif, siswa/i smk daarussalaam yang seluruhnya mempunyai

132
fasilitas dan ketersediaan penunjang penggunaan media CAI ini harus lebih

antusias belajar menggunakan media komputer.

3. Faktor Penghambat Pengembangan Produk

Selain faktor pendorong, dalam pengembangan media pembelajaran

berbasis komputer juga terdapat penghambat yang diantaranya adalah:

1. Biaya pengadaan dan perawatan media berbasis komputer masih

tinggi

2. Diperlukan ahli atau teknisi yang berkompeten untuk mengenalkan

bagaimana pemanfaatan media berbasis komputer

3. Kualitas SDM (khususnya pengajar) di Indonesia masih rendah

dan sebagaian guru gagap teknologi khususnya untuk media

berbasis komputer yang berupa perangkat komputer (software dan

hardware)

4. Banyaknya variasi pillihan media pembelajaran berbasis komputer

sering menyebabkan kebingungan dalam menentukan media apa

yang akan digunakan.

4. Keunggulan Produk

Keunggulan yang dimiliki oleh media CAI (Computer Assisted

Instruction) adalah :

1. Memungkinkan penyampaian materi ajar secara lebih menarik

dalam bentuk teks, gambar, suara dan animasi secara terintegrasi.

Kemajuan teknologi komputer bahkan juga memungkinkan

133
penyampaian materi ajar dengan memanfaatkan teknologi video,

audio, maupun multi media.

2. Memudahkan dan mempersingkat waktu dalam mengajar karena

siswa cenderung lebih mudah memahami dengan batuan media

yang ada dari bantuan komputer tersebut.

3. Menghemat biaya dalam pengeluaran kertas dan lain sebagainya,

karena media yang ada dapat ditujukan menggunakan satu dalam

satu waktu.

4. Memberikan pengetahuan yang lebih baik dan lebih mudah diingat

pada murid

5. Kelemahan Produk

Selain memiliki manfaat media CAIyang dikembangkan juga memiliki

beberapa kelemahan yaitu:

1. Membutuhkan waktu yang lebih dalam mempersiapkan segala

halnya, seperti bahan ajar, bahan media yang digunakan, dan

bagaimana cara penyajiannya dengan menggunakan komputer.

2. Memerlukan keterampilan dan kreatifitas yang tinggi oleh guru

dalam menggunakan komputer tersebut, karena tidak mudah dan

sulitnya dalam menjalankan program komputer apalagi guru yang

dianggap kurang memahami komputer.

3. Pada satu waktu dapat memberikan murid dengan tinggkat fokus

yang berbeda sehingga akan sulit dalam menyimak informasi.

134
135

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah peneitian dan hasil pengembangan

media CAI untuk kegiatan pembelajaran BAHASA INGGRIS, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SMK Daarussalaam

Sukabumi menyatakan bahwa permasalahan yang peneliti temukan

adalah terbatasnya media pembelajaran yang guru gunakan sehingga

hal tersebut membuat siswa merasa bosan untuk belajar, dan belum

tersedianya media belajar khusus untuk kegiatan pembelajaran pada

mata pelajaran BAHASA INGGRIS. Oleh karena itu, pengembangan

media pembelajaran CAI sebagai media belajar merupakan solusi untuk

memfasilitasi kegiatan belajar mengajar disekolah sebagai upaya untuk

meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Pengembangan media CAI

untuk kegiatan pembelajaran di lakukan dengan menggunakan model

pengembangan Hannafin dan Peck. Dimulai dari tahap analisis

kebutuhan, tahap desain, tahap pengembangan dan tahap evaluasi.

2. Hasil validasi menurut ahli materi, ahli desain pembelajaran dan ahli

media diperoleh hasil media CAIyang dikembangkan dari berbagai


aspek para ahli memiliki kategori sangat baik dan bagus sehingga layak

digunakan dalam kegiatan pembelajaran BAHASA INGGRIS.

3. Berdasarkan hasil uji T yang telah dilakukan terhadap hasil belajar

siswa, diperoleh hasil T hitung < t tabelyang berarti terdapat perbedaan

hasil belajar siswa yang signifikan. Sehingga disimpulkan bahwa media

CAIuntuk kegiatan pembelajaran BAHASA INGGRIS efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Implikasi

Penerapan media pembelajaran CAI ( Computer Assisted Instruction)

dengan model dill and practie, melalui penampilan berupa gambar, animasi,

dan suara dapat menstimulasi perhatian dan konsentrasi peserta didik pada

materi yang diberikan. Sehingga, dapat meningkatkan kemampuan anak

dalam mengingat setaip materi yang telah diberikan.Maka implikasi dari

pembelajaran ini adalah :

1. Jika proses belajar dilakukan dengan menggunakan media CAI melalui

model drill and practiceakan memberi dampak terhadap kemampuan

mengingat materi-materi yang diberikan. Dan ,

2. Siswa membiasakan diri belajar mandiri dirumah dengan memutar

kembali media pembelajaran (soft copy) yang diberikan.

136
C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, selanjutnya

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. CAI sebaiknya menjadi alternatif pilihan guru dalam pembelajaran

bahasa inggris sehari-hari.

2. Untuk dapat melaksanakan CAI dengan baik, sebaiknya guru

mempersiapkan dengan matang bahan pembelajaran yang akan

diajarkan kepada siswa.

3. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya dilanjutkan dengan meneliti

pengaruh media CAI terhadap kemampuan berbicara siswa (Speaking)

pada jenjang sekolah yang sama atau pada jenjang sekolah yang lebih

lanjut.

4. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya mengkolaborasikan CAI dengan

ICT

137

Anda mungkin juga menyukai