Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP MASYARAKAT DALAM KEGIATAN DAN PEGEMBANGAN


DAN PERORGANISASIAN MASYARAKAT

Di susun oleh:

kelompok III:

ERFINA LA RAMA (121051320118106)

NURRITA FAKIR(121051320118095)

FARID SABAN(121051320118094)

ROFIKA UBE(121051320118108)
WILDA KUDO(121051320118111)

RUANGAN: FIKES 4

SEMESTER : IV

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
(UMMU)TERNATE
2019-2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “konsep masyarakat dalam
kegiatan dan pegembangan dan perorganisasian masyarakat ”. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah “konsep masyarakat dalam


kegiatan dan pegembangan dan perorganisasian masyarakat ” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Ternate , 5 Mei 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4

B. Rumusan masalah...................................................................................................5

BAB II..................................................................................................................................6

PEMBAHASAN....................................................................................................................6

A. Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM)...................6

B. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat....................................9

C. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.....................................9

D. Prinsip Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat..................................10

F. Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat...................................17

BAB III PENUTUP..............................................................................................................21

A. Kesimpulan............................................................................................................21

B. Saran.....................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)


atau community organization or comunity development (COCD)
ialah perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan aneka macam acara pembuatan acara atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup
atau kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai suatu kegiatan
kolektif, PPM melibatkan beberapa aktor, menyerupai pekerja
sosial, masyarakat setempat, forum donor, serta instansi terkait
yang saling bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan,
samapai penilaian terhadap acara atau proyek tersebut.

PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem


klien dengan lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari
individu, keluarga, RT, tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM,
pekerja sosial menempatkan maakurakat sebagai sistem klien dan
sistem lingkungan sekaligus.Karenanya pengetahuan dan
ketrampilan yang harus dikuasai oleh pekerja sosial yang akan
terlibat dalam PPM mencakup pengetahuan wacana masyarakat,
organisasi sosial, perkembangan, sikap manusia, dinamika
kelompok, acara sosial dan pemamasukan sosial.

B. Rumusan masalah

1) Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian dan


pengembangan masyarakat?

2) Apa tujuan dari PPM?

3) Apa fungsi dari PPM?

4
4) Prinsip apa saja yang ada dalam PPM?

5) Perspektif apa saja yang ada dalam PPM?

6) Model apa saja yang ada dalam PPM?

7) Bias apa saja yang ada dalam PPM?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


(PPM)

Community Organization ialah suatu proses untuk


memelihara keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial
dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu
masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan tertentu (Arthur
Dunham, 1958)

Community Work ialah suatu proses memmenolong


masyarakat untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan
yang dilakukan secara bahu-membahu (Alan Twevetrees, 1993)

Masyarakat dalam konteks pengembangan dan


pengorganisasian, diartikan sebagai sebuah ‘tempat bersama ’
yakni sebuah wilayah geografi yang sama (Mayo, 1998), contohnya
RT,RW,kampung di pedesaan, perumahan di perkotaan.

Menurut Murray G. Ross, PPM ialah suatu proses ketika


suatu maakurakat berusaha memilih kebutuhan-kebutuhan atau
tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun, berbagi kepercayaan
dan hasrat untuk memenuhinya, memilih sumber-sumber (dari
dalam ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang
diharapkan sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan keseluruhannya,
memperluas dan berbagi sikap-sikap dan prakti-praktik kooperatif
dan kolaboratif di dalam masyarakat

 Definisi tersebut mengandung unsur-unsur yang sanggup


dijelaskan sebagai diberikut :

6
a) Yang dimaksud istilah ”proses” ialah serentetan tindakan mulai
dari penentuan dilema atau tujuan hingga pada pemecahan dilema
atau tercapainya tujuan di dalam masyarakat. Berbagai proses
sanggup ditemukan dalam penanggulangan masalah-masalah
kemasyarakatan.Dalam kaitan ini proses dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat agarb berfungsi sebagai satu
kesatuan yang terintegrasi.Kemampuan ini tumbuh dan berkembang
secara sedikit demi sedikit sebagi akhir upaya yang dilakukan
masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalahnya.

b) Istilah “masyarakat” mengatakan dua macam pengelompokkan


orang, yaitu:

 Keseluruahan orang yang tinggal di suatu tempat geografis,


misalnya: desa, kota, propinsi, negara atau dunia.pada umumnya
PPM dilaksanakan di tempat geografis yang sempit, tetapi juga
sanggup diterapkan untuk daerah-daerah yang lebih luas.

 Kelompok orang yang mempunyai minat-minat atau fungsi yang


sama, contohnya di bidang: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan,
lingkungan dll.

c) Proses “ menetukan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan ”


berarti, cara yang dilakukan masyarakat masyarakat untuk memilih
dan memusatkan perhatian pada dilema yang menganggu mereka
serta memilih tujuan-tujuan yang akan dicapai.Namun, dalam hal ini
tidak seluruh masyarakat masyarakat sanggup dilibatkan dalam
penentuan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan.

d) Menyusun atau mengatur kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan


berarti, perlunya perjuangan untuk memilih prioritas.Diantara aneka
macam jenis dilema dan tujuan, beberapa diantaranya berafiliasi
pribadi dengan apa yang dirasakan, diyakini, dan ditanggapi oleh
sebagian besar masyarakat masyarakat.Hal-hal menyerupai inilah

7
yang perlu dijadikan perhatian utama.Pada tahap ini petugas
profesional sanggup mempersembahkan sumbangannya yang besar
untuk proses pengungkapan impian atau kebutuhan masyarakat.

e) Penemuan sumber-sumber (dari dalam atau dari luar masyarakat),


mencakup beberapa aspek upaya menemukan peralatan-peralatan,
orang-orang, tehnik-tehnik, bahan-bahan dan sebagainya yang
diharapkan untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan.

f) Mengambil tindakan-tindakan yaitu melaksanakan rangkaian


kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya.Proses ini harus
mengarah pada tercapainya suatu hasil, meski spesialuntuk
sebagian saja dari keseluruhan hasil yang diingankan.

g) Memperluas dan berbagi sikap-sikap dan praktik-praktik kooperatif


dan kolaboratif di dalam masyarakat.Ini berarti:

 Pada ketika proses berlangsung dan mengalami kemajua,


masyarakat masyarakat akan memulai memahami, menerima, dan
saling bekerjasama.

 Pada ketika berlangsungnya proses penentuan dan


penanggulangan dilema bersama, kelompok-kelompok bersama
para pemimpinnya akan berusaha saling bekerjasama dalam
kegiatan bersama, dan akan berbagi keterampilan-keterampilan
dalam penanggulangan kesusahan-kesusahan dan konflik yang
dihadapi masyarakat.

B. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Tujuan utama metode COCD ialah untuk memperbaiki


kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber
yang ada pada mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi
social.

8
C. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

a. Untuk memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusun


perencanaan dan melaksanakan tindakan yang sehat

b. Memulai berbagi dan merubah acara dan usaha-uasha


kesejahteraan untuk memperoleh penyesuaian yang lebih baik
antara sumber-sumber dan kebutuhan

c.Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan


efektifitas kerja dari lembaga-lembaga

d. Meningkatkan dan mempersembahkan akomodasi interelasi dan


meningkatkan koordinasi antara organisasi, kelompok dan individu-
individu yang terlibat dalam acara dan perjuangan kesejahteraan
social

e. Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan


metode pekerjaan social

f. Mengembangkan pemberian dan paertisipasi masyarakat dalam


aktifitas kesejahteraan sosial

D. Prinsip Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

`Pengorganisasian masyarakat ialah suatu proses dimana


masyarakat sanggup mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya
dan memilih prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan
berbagi keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi menurut atas sumber-
sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal dari
luar, dengan perjuangan secara gotong-royong. Tiga aspek dalam
pengorganisasian masyarakat mencakup proses, masyarakat serta
berfungsinya masyarakat. Pengertian Proses dalam
Pengorganisasian masyarakat ialah proses yang sanggup terjadi

9
secara sadar tetapi mungkin pula ialah proses yang tidak disadari
oleh masyarakat. Sedangkan pengertian Masyarakat, sanggup
diartikan sebagai suatu kelompok besar yang mempunyai batas-
batas geografis, bisa pula diartikan sebagai suatu kelompok dari
mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dan berada dalam
kelompok yang besar tadi.

bekerja sebagaimana mestinyanya masyarakat (functional


community) ditandai dengan keberhasilan mengajak orang-orang
yang mempunyai inisiatif dan sanggup bekerja, membuat planning
kerja yang sanggup diterima dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat, serta melaksanakan usaha-usaha/kampanye untuk
menggolkan planning tersebut public health problem Perencanaan
dalam pengorganisasian masyarakat, menurut aspek
perencanaannya, terdapat 2 (dua) bentuk, pribadi (direct) dan tidak
pribadi (inderect). Perencanaa yang bersifat pribadi mengandung
langkah-langkah Identifikasi masalah/kebutuhan, Perumusan
masalah, serta memakai nilai-nilai sosial yang sama dalam
mengekspresikan hal-hal tersebut di atas.

Sedangkan bentuk yang tidak pribadi (indirect),


mempersyaratkan adanya orang-orang yang benar-benar yakin
akan adanya kebutuhan/masalah dalam masyarakat yang kalau
diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya maka akan timbu
manfaat bagi masyarakat. Hal ini sanggup berupa tubuh
perencanaan yang mempunyai dua fungsi, yaitu untuk menampung
apa yang direncanakan secara tidak formal oleh para petugas,
serta mempunyai imbas samping terhadap mereka yang belum
termotivasi dalam kegiatan ini.

 Metode pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat


diklasifikasikan sebagai diberikut :

10
Peranan petugas dalam pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara
lain sebagai : pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ross).
Sebagai pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk
memmenolong masyarakat mencari jalan untuk mencapai tujuan
yang sudah ditentukan oleh masyarakat sendiri dengan cara yang
efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan tujuan dilakukan sendiri
oleh masyarakat dan bukan oleh petugas. Sebagai enabler, maka
petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan
keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki. Sebagai
mahir (expert), menjadi tugasnya untuk mempersembahkan
keterangan dalam bidang-bidang yang dikuasainya. Sedangkan
persyaratan petugas antara lain :

o Mampu mendekati masyarakat dan merebut kepercayaan


mereka dan mengajaknya untuk kerjasama serta
membangun rasa saling percaya antara petugas dan
masyarakat.

o Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya maupun


sumber-sumber alam yang ada di masyarakat dan juga
mengetahui dinas-dinas dan tenaga mahir yang sanggup
dimintakan menolongan.

o Mampu berkomunikasi dengan masyarakat, dengan


memakai metode dan metode khusus sedemikian rupa
sehingga isu sanggup dipindahkan, dimengerti dan
diamalkan oleh masyarakat.

o Mempunyai kemampuan profesional tertentu untuk berafiliasi


dengan masyarakat melalui kelompok-kelompok tertentu.

11
o Mempunyai pengetahuan wacana masyarakat dan keadaan
lingkungannya.

o Mempunyai pengetahuan dasar terkena ketrampilan (skills)


tertentu yang sanggup segera diajarkan kepada masyarakat
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
menyeluruh.

o Mengetahui keterbatasan pengetahuannya sendiri.

Pengembangan masyarakat Di dalam negara yang sedang


berkembang terdapat siklus keadaan yang ialah suatu bulat yang
tak berujung yang menghambat perkembangan masyarakat secara
keseluruhan. Maksudnya, keadaan sosial ekonomi rendah yang
mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan,
ketidakmampuan dan ketidaktahuan ini selanjutnya mengakibatkan
produktivitas secara umum juga rendah, produktivitas yang rendah
selanjutnya membuat keadaan sosial ekonomi semakin rendah dan
seterusnya.

 Langkah-langkah untuk berbagi dan meningkatkan dinamika


masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai
diberikut :

1. Ciptakan kondisi semoga potensi setempat sanggup


dikembangkan dan dimanfaatkan

2. Pertinggi mutu potensi yang ada

3. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada

4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

Pengembangan masyarakat memmenolong insan mengubah


sikapnya terhadap masyarakat, memmenolong menumbuhkan

12
kemampuan untuk berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai
lingkungan fisiknya. Pembangunan ekonomi terjadi bila masyarakat
melaksanakan program-program pembangunan fisik tanpa berbagi
kapasitas manusianya.

 Unsur-unsur acara pengembangan masyarakat

o Program bersiklus yang terserius kepada kebutuhan-


kebutuhan menyeluruh (total needs) dari masyarakat yang
bersangkutan.

o Mendorong swadaya masyarakat (ini ialah unsur paling


utama)

o Adanya menolongan teknis dari pemerintah maupun badan-


badan swasta atau organisasi-organisasi sukarela, yang
mencakup tenaga personil, peralatan, materi ataupun dana

o Mempersatukan aneka macam spesialisasi menyerupai


pertanian, peternakan, kesehatan masyarakat, pendidikan,
kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk
memmenolong masyarakat.

 Bentuk-bentuk acara pengembangan masyarakat

Menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis acara dalam perjuangan


pengembangan masyarakat, yaitu :

o Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui


koordinasi dinas-dinas teknis

o Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup


ditugaskan pada salah satu kementrian.

13
o Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada
wilayah tertentu dan acara diadaptasi khusus kepada tempat
yang bersangkutan

o Penjabaran secara operasional dari bentuk acara pengembangan


masyarakat ini sebagai diberikut

o Biarkan semoga masyarakat sendiri yang memilih masalah,


baik yang dihadapi secara perorangan atau kelompok.

o Biarkan semoga masyarakat sendiri yang membuat analisis


untuk selanjutnya menyusun planning perjuangan perbaikan
yang akan dilakukan.

o Biarkan semoga masyarakat sendiri yang mengorganisir diri


untuk melaksanakan perjuangan perbaikan tersebut.

o Sedapat mungkin digali dari sumber-sumber yang ada dalam


masyarakat sendiri dan kalau betul-betul diharapkan
dimintakan menolongan dari luar.

o Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan masyarakat

o Menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri

o Menimbulkan rasa gembira dan semangat gairah kerja

o Mengingatkan dinamika masyarakat untuk membangun

o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

E. Perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


(PPM)

Secara teoritis, PPM bisa dikatakan sebagai sebuah


pendekatan pekerjaan sosial yang dikembangkan dari dua

14
perspektif yang berlawanan, yakni pemikiran kiri (sosialis-Marxis)
dan kanan (kapitalis-demokratis) dalam spektrum politik.Dewasa
ini, terutama dalam konteks menguatnya sistem ekonomi pasar
bebas dan swastanisasi dan keterlibatan informal dalam
mendukung taktik penanganan dan kemiskinan dan penindasan,
maupun dalam hal memfasilitasi partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat.

Twelvetress membagi perspektif teoritis PPM kedalam dua


bingkai, yakni pendekatan profesional dan pendekatan
radikal.Pendekatan profesional menunjukupaya untuk
meningkatkan kemandirian dan memperbaiki sistem pemdiberian
pelayanan dalam kerangka relasi-relasi sosial.Sementara berpijak
pada teori Marxis, feminisme, dan analisis anti-rasis, pendekatan
radikal lebih terserius pada upaya pemberdayaan kelompok-
kelompok lemah, mencari sebab-sebab kelemahan mereka,serta
menganalisis sumber-sumber ketertindasannya.sepertiyang
diungkapkan oleh Payne,“This the type of approach which supports
minority ethnic communities, for example, in drawing attention to
inequalities in service provision and power which lie behind severe
deprivation”.Pendekatan profesional sanggup didiberi label sebagai
yang bermatra tradisional, netral dan metodeal.Sedangkan
pendekatan radikal didiberi label sebagai pendekatan yanng
bermatra transformasional.

 Dua perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pendekatan,Perspektif, Tujuan/asumsi . Profesional (tradisional,


netral, metodeal)

 Perawatan masyarakat

 Pengorganisasian masyarakat

15
 Pembangunan masyarakat

 Meningkatkan inisiatif dan kemandirian masyarakat

 Memperbaiki pemdiberian pelayanan sosial dalam kerangka


kekerabatan sosial yang ada

o Radikal (transformasional)

 Aksi masyarakat menurut kelas

 Aksi masyarakat menurut jender

 Aksi masyarakat menurut ras

 Meningkatkan kesadaran dan inisiatif masyarakat

 Memberdayakan masyarakat guna mencari akar penyebab


ketertindasan dan diskriminasi

 Mengembangkan taktik dan membangun kerjasama dalam


melaksanakan perubahan sosial sebagai kepingan dari
upaya mengubah kekerabatan sosial yang menindas,
deskriminatif, dan eksporatif.

F. Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Jack Rothman (1995: 27-34), dalam sebuah tulisannya yang


berjudul “Approaches to community intervention ”, berbagi tiga
model yang berkhasiat dalam memahami konsep wacana PPM:

1) Pengembangan masyarakat lokal (PML)

2) Perencanaan sosial (PS)

3) Aksi sosial (AS)

Paradigma ini ialah format ideal yang dikembangkan terutama


untuk tujuan analisis dan konseptualisasi.Dalam praktiknya, ketiga

16
model tersebut saling bersentuhan satu dengan yang lainnya.Setiap
komponennnya bisa dipakai secara kombinasi dan stimultan sesuai
dengan kebutuhan dan situasi yang ada.

a. Model Pengembangan Masyarakat Lokal (PML)

Model PML mempersembahkan perubahan dalam masyarakat


sanggup dilakukan secara optimal apabila melibatkan partisipasi
aktifyang luas di tiruana spektrum masyarakat tingkat lokal, baik
dalam tahap penetuan perubahan.PML ialah proses yang dirancang
untuk mendapatkan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan
sehat bagi seluruh masyarakat melalui partisipasi aktif mereka serta
menurut kepercayaan yang penuh terhadap prakarsa mereka
sendiri.Strategi dasar yang dipakai untuk memecahkan
permasalahan ini ialah usahan penciptaan dan pengembangan
partisipasi yang lebih luas dari seluruh masyarakat
masyarakat.Tema-tema pokok dalam model PML mencakup
beberapa aspek penerapan mekanisme demokrasi dan kerjasama
atas dasar kesukarelaan, keswadayaan, pengembangan,
kepemiminan setempat, dan tujuan yang bersifat pendidikan.PML
intinya ialah proses interaksi antara anggota masyarakatsetempat
yang difasilitasi oleh pekerja sosial.Pekerja sosial memmenolong
meningkatkan kesadaran dan berbagi kemampuan mereka dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.

b. Model Perencanaan Sosial (PS)

Model ini menekan ka proses pemecahan dilema secara


teknis terhadap dilema sosial substantif , seperti: kemiskinan,
pengangguran, kebadungan remaja, kebodohan dll. Selain itu, model
PS ini mengungkap pentingnya memakai cara perencanaan yang
matang dan perubahan yang terkendali yakni untuk mencapai tujuan
selesai secara sadar dan rasional dan dalam pelaksanaannya

17
dilakukan pengawasan-pengawasan yang ketat untuk melihat
perubahan-perubahan yang terjadi.

Strategi dasar yang dipakai untuk memecahkan


permasalahan ialah denagn mengumpulkan atau menungkapkan
fakta dan data terkena suatu permasalahan.Kemudian, mengambil
tindakan yang rasional dan mempunyai kemungkinan-kemungkin
yang sanggup dilaksanakan. Berbeda dengan PML, PS lebih
berorientasi pada “tujuan tugas”.Sistem klien PML umumnya
kelompok-kelompok yang kurang beruntung.

c. Model Aksi Sosial (AS)

Model AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan


secara terorganisasi, terarah, dan sistematis terhadap kelompok
yang tidak beruntung.Juga meningkatkan kebutuhan yang memadai
bagi masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan
sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan sosial dan
nilai-nilai demokratisasi.

Tujuan yang ingin dicapai ialah mengubah sistem atau


kebijakan pemerintah secara pribadi dalam rangaka menanggulangi
dilema yang mereka hadapi sendiri.Dalam kaitan ini, Suharto (1996)
menandakan tujuan dan samasukan utama AS ialah perubahan-
perubahan mendasar dalam kelembagaan pada stuktur masyarakat
melaui proses pendistribusian kekuasaan (distribution of resourches)
dan pengambilan keputusan (distribution of decisison making).

G. Bias Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pelaksanaan PPM sebaiknya didasari oleh dilema dan


kebutuhan sesuia dengan karakteristik geografis, idiografi , potensi,
teknologi, dan sumberdaya lokal serta pelibatan aktif masyarakat
secara integral.Namun, dalam realitasnya PPM seringkali terjebak

18
oleh bias, miskonsepsi, atau kesalahan pemikiran.PPM perlu
menghindari bias ini.

Robert Chambers sebagaimana dikutip oleh Suharto (1996 :4)


mengemukakan lima bias yang sering terjadi dalam pelaksanaan
PPM, terutama dipedesaan: spatial bias, project bias, person bias,
dry season bias,dan profesional bias.

a. Spatial Bias

PPM seringkali spesialuntuk dilaksanakan di lokasi-lokasi


yang simpel dijangkau masukana transportasi menyerupai di tempat
pinggiran kota, pinggir jalan raya, atau lokasi-lokasi yang bersahabat
dengan kantor pemerintahan.

b. Project Bias

Kebanyakan PPM dilakukan pada masyarakat yang sudah


mendapatkan proyek sebelumnya, lantaran dipandang sudah bisa
dan berhasil menjalankan proyek.

c. Person Bias

Kelompok elite dalam masyarakat, tokoh masyarakat, kaum


lelaki, para penerima, dan pengguna penemuan serta orang-orang
yang aktif dalam kegiatan pembangunan ialah mereka yang kerap
mendapatkan acara dan berkah pembangunan.Sementara kelompok
masyarakat kelas bawah yang kurang mempunyai saluran terhadap
jaenteng sumber-sumber yang ada.

d. Dry Sesion Bias

Kesusahan dan dilema yang dihadapi masyarakat umumnya


mencapai puncaknya pada animo hujan.Kegagalan pguan, banjir,
kelaparan, dilema kesehatan diri dan terjadi pada animo susah.

19
e. Profesional Bias

Bias ini timbul terutama oleh konsepsi yang memandang


bahwa kelompok masyarakat kurang beruntung sebagai kelompok
lemah, mempunyai pengetahuan rendah, pasif, malas, fatalis, serta
ciri-ciri lain budaya kemiskinan (culture of proverty).Sementara itu
para ahli, penguasa, dan pengusaha ialah raja yang memegang
hegemoni dan kendali pembanguan.

f. Physical Bias

Umumnya masyarakat spesialuntuk mengenal dan mengakui


acara atau proyek yang bersifat fisik, menyerupai pembangunan,
gedung, jembatan, dll.

g. Financial Bias

Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh suatu departemen


kerapkali dipandang sebagai bukti keberhasilan suatu
progam.Fiunancial Bias disebabkan oleh kesalahan pemikiran yang
membaurkan prinsip efisiensi vis a vis prinsip efektivitas sebagai
tolak ukur keberhasilan proyek.

h. Indicator Bias

Bias ini terutama berkaitan dengan aspek uncountability pada


acara yang berorientasi sosial.Dampak keberhasilan acara susah
diukur secara pribadi dan kuantitatif, serta banyaknya eksternal
variabel yang tercemar kedalammainstream proyek.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)


atau community organization or comunity development (COCD)
ialah perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan aneka macam acara pembuatan acara atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup
atau kesejahteraan sosial masyarakat.

Community Organization ialah suatu proses untuk


memelihara keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial
dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu
masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan tertentu (Arthur
Dunham, 1958)

Community Work ialah suatu proses memmenolong


masyarakat untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan
yang dilakukan secara bahu-membahu (Alan Twevetrees, 1993)
Yang dimaksud istilah ”proses” ialah serentetan tindakan mulai dari
penentuan dilema atau tujuan hingga pada pemecahan dilema atau
tercapainya tujuan di dalam masyarakat. Tujuan utama metode
COCD ialah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui
pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta
menekankan pada prinsip partisipasi social. Peranan petugas
dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat terbagi

21
dalam beberapa jenis, antara lain sebagai : pembimbing, enabler
dan ahli. (Murray G-Ross). Sebagai pembimbing (guide) maka
petugas berperan untuk memmenolong masyarakat mencari jalan
untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat
sendiri dengan cara yang efektif.

B. Saran

Dalam Pembahasan materi di atas terkena


pengorganisasian dan pengembangan masyarakat mungkin masih
banyak belum sempurnanya, baik di segi penulisan ataupun di dari
penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu penulis minta
maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa tiruana,
terimakasih

22
DAFTAR PUSTAKA

http://astriddianee.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dan-
pengembangan.html

http://retnooktaviahariyati.blogspot.com/2013/10/tugas-pengorganisasian-
dan-pengembangan_6696.html

http://onnex-latief.blogspot.com/2009/11/pengembangan-
pengorganisasian.html

http://riansap.blogspot.com/2012/10/membangun-perilaku-ppm.html

Siagian Sondang P. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Rowitz Louis. 2008. Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

http://kuliahdi.blogspot.com/2011/02/proses-komunikasi-dan-unsur-unsur-
dalam.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/proses-
komunikasi-pengirim-pesan.html

23

Anda mungkin juga menyukai