NAMA: 1. RISKA LEK : 121051320118067 2. ERNA RUSTAM : 121051320118089 A. LATAR BELAKANG
Filsafat yang dianut dan diyakini oleh Muhammadiyah
adalah berdasarkan agama Islam, maka sebagai konsekuensinya logik, Muhammadiyah berusaha dan selanjutnya melandaskan filsafat pendidikan Muhammadiyah atas prinsip-prinsip filsafat yang diyakini dan dianutnya. Filsafat pendidikan memanifestasikan pandangan ke depan tentang generasi yang akan dimunculkan. Dalam kaitan ini filsafat pendidikan Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari filsafat pendidikan Islam, karena yang dikerjakan oleh Muhammadiyah pada hakikatnya adalah prinsip-prinsip Islam yang menurut Muhammadiyah menjadi dasar pijakan bagi pembentukan manusia Muslim. LANJUTAN…
Mohd. Labib Al-Najihi, sebagaimana dikutip
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, memahami filsafat pendidikan sebagai aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. B. LATAR BELAKANG KH. AHMAD DAHLAN DALAM MENDIRIKAN SEKOLAH
Gagasan K. H. Ahmad Dahlan tentang pendidikan
berawal dari ketidakpuasan dirinya ketika melihat adanya dualisme sistem pendidikan, yaitu sistem pendidikan Islam yang berbasis di pesantren- pesantren dan sistem pendidikan sekuler (Barat) yang berbasis di sekolah-sekolah yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda. LANJUTAN…
K.H. Ahmad Dahlan memandang kedua jenis
pendidikan tersebut dengan kaca mata tersendiri. Ia tidak cenderung kepada salah satunya, tetapi melihat segi-segi posistif dari keduanya. K.H LANJUTAN…
Sekolah pertama yang didirikan oleh K.H.
Ahmad Dahlan adalah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada tanggal 11 Desember 1911 di Kauman Yogyakarta. Sekolah pertama yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan ini dibuka di rumahnya dengan sistem Barat, memakai meja, kursi, dan papan tulis. C. SUMBER HISTORIS ARAH PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH Keterkaitan Muhammadiyah dengan dunia pendidikan terasa begitu spesial dan unik. Di satu sisi Muhammadiyah bukanlah gerakan pendidikan, akan tetapi manifestasi gerakannya yang paling menonjol dan mengakar justru bidang pendidikan. Secara normatif-konseptual, identitas atau ciri khas Muhammadiyah dialamatkan pada gerakan Islam, gerakan dakwah, dan gerakan tajdid1 LANJUTAN…
KH Ahmad Dahlan membuka sekolah agama modern
bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada Desember 1911 yang merupakan cikal bakal atau embrio pendidikan Muhammadiyah di kemudian hari. LANJUTAN…
Kehadiran sekolah agama modern inilah yang
kemudian menginspirasi Kyai Dahlan untuk mendirikan organisasi modern sebagai payung untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan sekolah agama modern yang baru didirikannya itu, sehingga tahun 1912 berdirilah organisasi modern bernama: Muhammadiyah. LANJUTAN…
Melalui instrumen organisasi, sekolah agama
modern yang baru berdiri itu tidak bernasib layaknya pesantren, yang umumnya meredup begitu kyai pendirinya meninggal dunia. D. KAREKTER DAN OUPUT PENDIDIKAN Pendidikan menurut Ki hajar Dewantara diartikan sebagai daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. LANJUTAN…
Pendidikan karakter merupakan bagian penting
dan hendaknya terintegral dalam perilaku pendidikan di negara ini. Namun menilik fakta pelaksanaan pendidikan yang selama ini di Indonesia sepertinya belum mengarah kepada pembentukan karakter sebagaimana jati diri bangsa Indonesia dan bahkan cenderung menurun. E. RUMUSAN FILSAFAT PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
Abdul Munir Mulkhan menuturkan bahwa gagasan filsafat
pendidikan Muhammadiyah dapat dirujuk pada tiga sumber. Pertama, pidato Kiai Ahmad Dahlan dalam Kongres Muhammadiyah pada Desember 1922 berjudul “Kesatuan Hidup Manusia” Kedua, Praeadvies HB Muhammadiyah . Ketiga, Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah. LANJUTAN…
Pendidikan Muhammadiyah berusaha melahirkan
manusia yang sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Peserta didik diarahkan untuk menyadari makna hidup dan diberi bekal untuk mengembangkan potensi diri yang sesuai norma. Kehendak bebas setiap manusia diarahkan untuk bertanggung jawab atas jalan hidup yang dipilihnya. (ribas) TERIMA KASIH
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya