Anda di halaman 1dari 13

IDE DASAR BERDIRINYA

MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh :

ANISAH TRIYULIASARI
202320440111043
PENGERTIAN
• Secara etimologis Muhammadiyah berasal dari bahasa arab, dari kata "Muhammad"
yaitu nama Nabi dan Rasul Allah yang terakhir. Muhammad sendiri berarti "yang
terpuji" kemudian mendapatkan tambahan yā’ nisbah yang berfungsi menjeniskan
atau bermakna pengikut, sehingga Muhammadiyah berarti “pengikut Nabi
Muhammad”
• Secara terminologi Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh
K.H. Ahmad Dahlan pada Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau 18 November
1912 M, bertepatan di Yogyakarta.
SEJARAH
BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH

Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah merupakan perwujudan dari gagasan


pemikiran dan amal perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Gagasan pembaruan
tersebut diperoleh setelah ia mengupas ayat Al-Quran sampai pada ranah praktis
di lapangan, kemudian berguru pada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di
Makkah, dan beliau juga membaca pemikiran-pemikiran para pembaru Islam
seperti Ibn Taimiyah, Jamaluddin Al-Afghani, dsb. Dengan modal
kecerdasannya, KH. Ahmad Dahlan menanamkan benih ide-ide pembaruan
Islam dan mengaktualisasikan gagasannya dengan mendirikan sebuah organisasi
Muhammadiyah bersama dengan R.Budihardjo dan R. Sosrosugondo.
Secara garis besar, ada dua faktor yang
melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, yaitu:
FAKTOR BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH 1. Faktor Subyektif

Faktor subyektif merupakan faktor yang sangat kuat,


2. Faktor obyektif bahkan dapat dikatakan sebagai faktor utama dan faktor
penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah
Dalam faktor ini terbagi menjadi dua bagian yaitu faktor yang mana hasil dari pendalaman KH. Ahmad Dahlan
internal dan eksternal. terhadap al-Qur’an baik dalam hal gemar membaca
maupun menelaah,membahas dan mengkaji,
Adapun faktor obyektif yang bersifat internal adalah:
 Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al- mentadabburi, memperhatikan, mencermati makna
Quran dan As-Sunnah sebagai salah satunya rujukan oleh tersirat kandungan isi al-Qur’an. Beliau melakukan
sebagian besar umat Islam Indonesia penelaahan terhadap terhadap ayat al-Quran dengan
 Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam kurang teliiti dan melihat sebab turunnya ayat (asbab al-Nurul).
memadai

Sedangkan faktor obyektif yang bersifat eksternal adalah:


 Semakin meningkatnya gerakan Kristenisasi di tengah
masyarakat Indonesia
 Penetrasi bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda ke
Indonesia
 Pengaruh dari gerakan pembaharuan di dunia Islam
PROFIL KH. AHMAD
DAHLAN
Muhammad Darwis atau yang lebih dikenal KH. Ahmad Dahlan
lahir di Kauman Yogyakarta tahun 1868 dan meninggal pada 25
Februari 1923. Ia berasal dari keluarga yang terkenal alim dalam
ilmu agama. Ayahnya bernama KH. Abu Bakar bin Kyai Sulaiman
dan ibunya adalah anak dari KH. Ibrahim. Garis keturunan
Muhammad Darwis rata-rata adalah seorang Kyai bahkan dalam
silsilah, ia termasuk pada keturunan 12 dari Maulana Malik Ibrahim
yang merupakan wali besar dan menjadi pelopor pertama dari
penyebaran dan perkembangan Islam di tanah Jawa. KH. Ahmad
Dahlan pernah memasuki Budi Utomo pada tahun 1909 dengan
maksud memberikan pelajaran agama kepada para anggotanya.
Melalui cara ini, ia berharap agar nanti dapat memberikan pelajaran
agama disekolah-sekolah pemerintah.
PROFIL KH. AHMAD
DAHLAN
Sejak kecil ia dididik dan diasuh sebagai putra Kyai.
Menjelang dewasa, ia mendalami ilmu agama kepada
beberapa ulama besar. Pada tahun 1890, ia berangkat ke
Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan memperluas
pengetahuannya dengan berguru pada ulama Indonesia
yang sudah lama bermukim di Makkah. Karena merasa
pengetahuan yang dikuasainya belum cukup, pada tahun
1903 ia kembali ke Makkah untuk menuntut ilmu dan
melaksanakan haji kedua kalinya. Dari situlah muncul ide-
ide pembaruan yang dirasa perlu untuk direalisasikan
melalui sebuah organisasi keagamaan yang permanen
NEXT...

Pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang Islam dan umatnya

Pemikiran Keagamaan
Titik awal pemikiran KH. Ahmad Dahlan untuk mendirikan
Muhammadiyah adalah masalah aqidah, yang mana hal ini menjadi
masalah utama yang menimbulkan keresahan pada dirinya. Praktek
keberagaman masyarakat banyak diwarnai dengan unsur takhayul,
bid’ah, dan khufarat karena dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan
Hindu Budha sebagai agama yang dianut masyarakat sebelum
datanya agama Islam.
NEXT...

Pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang Islam dan umatnya

Pemikiran Pendidikan
Menurut KH. Ahmad Dahlan, upaya strategis untuk menyelamatkan umat
Islam dari pola pikir yang statis menuju yang dinamis adalah melalui
pendidikan. KH. Ahmad Dahlan berusaha untuk memperbaiki sistem
pendidikan Islam dengan menampakkan hasilnya ketika ia berhasil
mendirikan sekolah di Yogyakarta pada tahun 1911. Sekolah yang didirikan
KH. Ahmad Dahlan ini menggunakan sistem modern, dimana beliau
memadukan antara pelajaran agama dengan pelajaran umum serta
menggunakan kelas yang terdapat meja dan papan tulis sebagai sarana belajar
seperti di sekolah Belanda pada saat itu. Oleh karena itu, pendidikan
hendaknya menjadi skala prioritas utama dalam pembangunan umat dengan
mendidik para siswa agar cerdas, kritis, memiliki daya analisis yang tajam,
dan dapat meningkatkan kemajuan umat Islam
NEXT...

Pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang Islam dan umatnya

Pemikiran Sosial Kemasyarakatan


Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam hal ini didasari oleh
pemahamannya terhadap surat Al-Ma’un yang menurutnya, seseorang
tidak hanya cukup menjadi pribadi yang baik bagi dirinya melainkan
seseorang itu juga harus baik untuk masyarakat sekitarnya. KH.
Ahmad Dahlan dikenal sebagai man of action, yaitu manusia amal
yang menekankan pada pentingnya amaliah dalam menjalani
kewajiban sebagai hambaNya
AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH

Bidang Keagamaan Bidang Sosial Kemasyarakatan

 Terbentuknya Majelis Tarjih (1927)  Mendirikan rumah sakit modern, apotek,


 Terbentuknya Departemen Agama rumah bersalin, dan balai pengobatan
Republik Indonesia yang tidak bisa  Mendirikan panti-panti asuhan anak yatim
dipisahkan dari kepeloporan pemimpin  Mendirikan usaha percetakan, penerbitan,
Muhammadiyah dan toko buku
 Tersusun rumusan ”Matan keyakinan  Mendirikan Aisyiah sebagai organisasi
dan cita-cita hidup Muhammadiyah” perempuan Muhammadiyah
 Penanaman kesadaran dan kenikmatan  Memberikan bimbingan dan penyuluhan
beragama, beramal, dan berorganisasi. keluarga mengenai hidup sepanjang tuntunan
Ilahi.
AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH

Bidang Pendidikan

 Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah umum dengan memasukkan kedalamnya ilmu


keagamaan
 Mendirikan madrasah-madrasah yang juga diberikan pendidikan pengajaran ilmu
pengetahuan umum
 Muhammadiyah memiliki 163 Perguruan Tinggi, 5538 Sekolah Dasar sampai SLTA, 55
Pondok Pesantren di Indonesia. Pendidikan merupakan wujud pengabdian Muhammadiyah
dalam mencerdaskan bangsa. Dengan demikian, seiring berkembangnya organisasi
Muhammadiyah ini sudah mendirikan dan mengembangkan lembaga pendidikan dengan
persentase yang besar sehingga secara dinamis dapat mewarnai lembaga pendidikan
nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Anis, A. (2019). Muhammadiyah Dalam Penyebaran Islam. Jurnal Mimbar: Media


Intelektual Muslim Dan Bimbingan Rohani, 5(2), 65-80.

Miswanto, A. (2012). Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan. Magelang: P3SI UMM.

Tahir, Gustia. (2010). Muhammadiyah (Gerakan Sosial Keagamaan dan Pendidikan). Jurnal
Adabiyah, 10(2).
TERIMAKASIH
!

Anda mungkin juga menyukai