Anda di halaman 1dari 1

1.

Mereka yang memaksakan diri untuk menggunakan hati nurani sebagai alternatif sebuah
agama merupakan tipe orang yang kurang berilmu dan sombong. Kurang berilmu karena
mereka lupa dan tidak paham bahwa “nurani” pada diri setiap orang selalu berbeda, baik itu
karena faktor intelektualitas / pendidikan, maupun faktor kesehatan jiwa. Kemudian
dikatakan sombong karena mereka merasa bahwa mereka memiliki nurani dan pemikiran
yang tepat dibanding manusia lainnya, sehingga berani mengatakan bahwa hati nurani
merupakan sumber kebenaran agama.
2. Sesuai pengertian Metafisika Kerohanian yaitu suatu ilmu untuk mengetahui hakikat atau
intisari yang sesungguhnya dari ajaran Agama Islam, maka mempelajarinya merupakan hal
yang penting untuk dapat mengungkap unsur-unsur rohani yang menjadi komponen utama
dalam kehidupan beragama dan beribadah.
3. Contoh tingkatan keyakinan:
1) ‘Ilmul Yaqin, meyakini sesuatu karena adanya ilmu.
- Contoh Fisika: Yakin dicubit sakit karena adanya ilmu soal syaraf yang bisa
merasakan sakit
- Contoh Metafisika: Yakin sedekah melapangkan rezeki karena ilmu agama
2) ‘Ainul Yaqin, meyaini sesuatu karena sudah melihatnya.
- Contoh Fisika: Yakin dicubit sakit karena melihat orang dicubit kesakitan
- Contoh Metafisika: Yakin sedekah melapangkan rezeki karena melihat orang yang
rajin sedekah menjadi semakin baik rezekinya
3) Haqqul Yaqin, meyakini sesuatu dengan sebenar-benarnya.
- Contoh Fisika: Yakin dicubit sakit karena sudah merasakan dicubit
- Contoh Metafisika: Yakin sedekah melapangkan rezeki karena menerapkannya
sendiri dan merasakan hasilnya.
4. Dengan mengenal Tuhan, maka kita mengenal siapa dzat tertinggi semesta dan dapat
mengetahui tujuan kita diciptakan. Cara paling mudah adalah dengan memahami sifat-
sifatnya. Untuk mengaplikasikan sifat-sifat Tuhan maka dapat dilakukan dengan
melaksanakan hal-hal positif yang telah menjadi sifat Tuhan. Contohnya Tuhan maha
pengasih, maka kita dapat mengaplikasikannya dengan menjadi makhluk yang mengasihi
sesama dan alam sekitar.
5. Leadership Principle dalam metafisika berusaha meluruskan prinsip kepemimpinan yang
selama ini maknanya sudah salah kaprah dalam kehidupan manusia. Kepemimpinan
dianggap penguasaan atas sekelompok orang atau organiasi untuk meraih kedudukan
tertinggi. Dalam metafisika prinsip kepemimpinan di luruskan dengan meluruskan apa itu
makna pemimpin yang sebenarnya dengan menggunakan acuan sebaik-baiknya sosok
pemimpin yaitu para Nabi dan Rasul.

Anda mungkin juga menyukai