TINJAUAN PUSTAKA
Ruang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruang adalah sela-sela antara dua
(deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah kolom rumah), dapat
berarti juga rongga yang berbatas atau terlikung oleh bidang. Sedangkan
pengertian ruang dalam (interior) adalah “Things that are on the inside of
buildings”. Ruang dalam merupakan wadah yang digunakan manusia untuk
beraktivitas. Ruang dalam terbentuk dari pembatas-pembatas yang ada di dalam
bangunan. Terbentuknya ruang dalam melalui elemen-elemen pembatasnya,
sedangkan ruang-ruang pergerakan atau sirkulasi dalam ruang dalam terbentuk
melalui elemen pengisinya. Dalam mencapai kualitas ruang dalam yang baik,
diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang terbentuk melalui pembatas, pengisi,
dan pelengkap ruang yang mencakup ukuran ruang, bentuk ruang, kualitas
lingkungan ruang, dan isi ruang.
Jadi interior adalah dalam dari gedung/bangunan. Desain interior
mempunyai tujuan menciptakan suasana ruang agar menjadi lebih baik, lebih
indah, dan lebih anggun sehingga dapat memuaskan dan menyenangkan bagi para
pemakai ruang.
b. Radial, yaitu pola yang memiliki jalur-jalur lurus (linier) memanjang yang
berkembang dari sebuah titik pusat bersama. Pola sirkulasi ini sesuai untuk
ruang-ruang publik yang berfungsi sebagai ruang orientasi seperti hall.
Kelebihan dari sirkulasi ini adalah daya tampung yang cukup besar, sehingga
sering diaplikasikan pada ruang-ruang bersama.
d. Grid, yaitu pola yang terdiri dari dua buah jalur sejajar yang berpotongan pada
interval-interval reguler secara berkala dan menciptakan area ruang berbentuk
bujursangkar atau persegi panjang.
e. Network, yaitu pola sirkulasi ruang melalui jaringan (penyatuan) yang terdiri
dari jalur-jalur (ruang gerak) untuk menghubungkan titik-titik terpadu dalam
suatu ruang.
f. Composite, yaitu pola sirkulasi ruang yang terdiri dari gabungan empat pola
(linier, radial, spiral dan network) untuk menciptakan suatu pola yang berbeda
menimbulkan kesan harmonisasi dari perpaduan 4 pola.
Dimensi tubuh manusia yang mempengaruhi perancangan suatu interior terdiri dari
dua jenis, yaitu struktural dan fungsional. Dimensi struktural, kadangkala disebut sebagai
dimensi “statik”, mencakup pengukuran atas bagian-bagian tubuh seperti kepala, batang
tubuh dan anggota badan lainnya pada posisi-posisi standar. Sedangkan dimensi
fungsional, yang disebut pula sebagai dimensi dinamik, sesuai dengan istilah yang
digunakan meliputi pengukuran-pengukuran yang diambil pada posisi-posisi kerja atau
selama pergerakan yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan
Anthropometri terapan dapat menjadi alat yang sangat membantu proses perancangan
bila digunakan dengan seksama dan dengan sudut pandang yang lebih luas. Terdapat
contoh yang mengungkapkan fungsi manusia dalam empat zona “jarak” yang masing-
masing memiliki fase “jauh” dan “dekat”. Zona tersebut didasarkan atas kondisi aktivitas
atau transaksi sosial yang sedang berlangsung (Panero & Zelnik, 2003).
Gambar 4.1 Ilustrasi “zona persinggungan”, Gambar 4.2 Ilustrasi “zona tanpa singgungan”,
yaitu beradasarkan pada bentuk elips sekeliling yaitu berdasarkan jarak antar individu yang
tubuh yang terjadi atas sumbu mayor rentang diperlebar menjadi 36 inci atau 91,4 cm dan 7
bahu dan sumbu minor tebal tubuh, pada suatu kaki persegi atau 0,65 meter persegi per orang,
daerah antrian seluas 3 kaki persegi atau 0,29 bahwa kontak tubuh dapat dihindari pada zona
meter persegi per orang. Di bawah batas ini, 3 dan 7 kaki persegi atau 0,29 sampai 0,65
frekuensi kontak tubuh antar pejalan kaki meter persegi per orang.
makin meningkat.
(Sumber : Panero Julius dan Martin Zelnik, 2003, Dimensi Manusia
dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga, hal. 33)
Gambar 5.1 Ilustrasi “zona personal yang Gambar 5.2 Ilustrasi “zona sirkulasi”, memperluas
nyaman”, yaitu beradasarkan atas zona zona perlindungan tubuh sampai
perlindungan tubuh “yang diperluas sampai dengan diameter 48 inci atau 121,9 cm atau seluas 13
diameter 42 inci atau 106,7 cm atau seluas 10 kaki persegi atau 1,21 meter persegi,
kaki persegi atau 0,93 meter persegi. Tampak bahwapada zona perlindungan tubuh yang terbentuk
bahwa pada posisi ini seseorang dapat seluas 10 sampai 13 kaki persegi atau
melewati jarak antara dua orang yang berdiri 0,93 sampai 1,21 meter persegi per orang,
bersampingan dengan posisi menyamping. memungkinkan terjadinya suatu sirkulasi tanpa
mengganggu orang lain.
(Sumber : Panero Julius dan Martin Zelnik, 2003, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta :
Erlangga, hal. 33).
Pergerakan manusia adalah keadaan alamiah manusia dan dasar dari
keberadaannya. Kehidupan manusia menunjukkan ketiadaan keadaan yang statik, mulai
dari kedipan mata sampai gerak lari dengan kecepatan tinggi, pada saat tidur atau pun
terjaga, manusia selalu dalam keadaan bergerak. Maka harus disadari bahwa hubungan
dengan faktor-faktor kejiwaan, dan kondisi dinamis dari ruang juga mempengaruhi
penempatan manusia pada lingkungan. Oleh sebab itu, dalam aplikasi atau penerapan
data anthropometri yang sulit sekalipun, seorang perancang harus mempertemukan
kondisi data statik dengan kenyataan aspek dinamis dari pergerakan tubuh manusia.
Kebutuhan ruang anthropometri jarak bersih bagi suatu pergerakan berjalan merupakan
suatu contoh yang sangat baik untuk menerangkan pentingnya pergerakan tubuh manusia
dan pengaruhnya pada suatu proses perancangan.
Keterangan:
a. A hanya dapat terhubung dengan B, shingga nilai connectivity A = 1
b. B dapat terhubung dengan A dan C, sehingga nilai connectivity B = 2
c. C hanya dapat terhubung dengan B, sehingga nilai connectivity C = 1
MD = Mean Depth
TD = Total Depth
L = Jumlah ruang dalam system
Ketiga adalah perhitungan Relative Assymetry (RA) berguna untuk
membandingkan kedalaman axial map dari ruang tertentu terhadap kedalaman dan
kedangkalan ruang yang secara teoritis dapat terjadi dan dihitung dalam
persamaan sebagai berikut:
RA = Relative Assymetry
MD = Mead Depth
L = Jumlah ruang dalam system
X = (Xi – X)
Y = (Yi – Y)
Sirkulasi
Mengevaluasi pola sirkulasi di dalam Toko Mengetahui pola pergerakan dan persebaran
New Agung Makassar, baik dari segi pengunjung yang terjadi di dalam Toko New Agung
pengguna maupun tata letak rak nya. Makassar menggunakan metode space syntax.