Anda di halaman 1dari 34

PERANGKAT PEMBELAJARAN

KELAS VI
MUATAN LOKAL MEMBATIK
PEMBELAJARAN 2
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal
Dosen pengampu: Drs. Purnomo, M.Pd.

Disusun Oleh:

Elisa Zulfi 1401418188


Idfina Ayu Karunia 1401418197
Sofia Nafiatu Sholikha 1401418200

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
PENGGALAN SILABUS SEKOLAH DASAR

Satuan Pendidikan : SDN Kartini


Mata Pelajaran : Batik Solo
Kelas/ Semester : VI/ II
Materi Pokok : Sejarah pembuatan Batik Solo
Alokasi Waktu : 2x 35 menit
Pembelajaran Ke :2

Indikator Kegiatan Alokasi


Kompetensi Dasar Nilai Karakter Materi Pokok Penilaian Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran Waktu
3.1 Mengidentifikasi  Rasa ingin 3.1.1 1. Sejarah 1. Guru menampilkan Tes 2x 35
Batik Solo berdasarkan tahu Menjelaskan batik Solo sebuah video menit
sejarah, perkembangan,  Cinta tanah air sejarah sejarah
teknik, dan motifnya pembuatan batik perkembangan
dalam konteks khas Solo batik Solo
kebudayaan masyarakat 2. Siswa menelaah isi
di sekitarnya video, kemudian
menuliskan poin-
poin penting dari
sejarah yang
diceritakan
3.1.2 2. Motif 3. Guru Tes
Mengidentifikasi batik Solo memperlihatkan
ragam motif batik beragam motif
Solo batik Solo
4. Siswa mengamati
beragam motif
batik Solo
kemudian
membedakan
dengan batik
daerah lain
4.1 Mengkreasikan  Rasa ingi tahu 4.1.1 Membuat 3. Teknik 5. Siswa menciptakan Non tes
batik Solo dalam pola batik Solo dalam kreasi pola dalam
konteks kebudayaan pembuata pembuatan batik
masyarakat di n pola Solo
sekitarnya pada kain 6. Guru memberikan
berbagai contoh
pola batik Solo
 Kerja keras 4.1.2 4. Teknik 7. Siswa Non tes
Mempraktikkan pembuata mengidentifikasi
pembuatan Batik n batik alat-alat untuk
Solo dengan Solo membuat batik
pewarna alami Solo
dan buatan 8. Guru mendampingi
siswa dalam praktik
pembuatan batik
Solo
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP MUATAN LOKAL)

Satuan Pendidikan : SDN Kartini


Mata Pelajaran : Batik Solo
Kelas/ Semester : VI/ II
Materi Pokok :Sejarah pembuatan batik Solo
Alokasi Waktu :2x 35 menit
Pembelajaran Ke :2

B. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, Menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat ibadah.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.

C. KOMPETENSI DASAR, NILAI KARAKTER, DAN INDIKATOR


KOMPETENSI
KOMPETENSI INDIKATOR
NILAI KARAKTER
DASAR KOMPETENSI
3.1 Mengidentifikasi Jujur, perilaku yang 3.1.1 Menjelaskan
Batik Solo berdasarkan didasarkan pada upaya sejarah pembuatan
sejarah, perkembangan, menjadikan dirinya Batik khas Solo
teknik, dan motifnya sebagai orang yang
dalam konteks selalu dapat dipercaya
kebudayaan masyarakat dalam perkataan,
di sekitarnya tindakan, dan
pekerjaan
Rasa ingin tahu, 3.1.2 Mengindentifikasi
sikap dan tindakan ragam motif Batik Solo
yang selalu berupaya
untuk mengetahui
lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
4.1 Mengkreasikan Kreatif, berpikir dan 4.1.1 Membuat pola
Batik Solo dalam melakukan sesuatu batik Solo
konteks kebudayaan untuk menghasilkan
masyarakat di cara atau hasil baru
sekitarnya dari sesuatu yang telah
dimiliki
Kerja keras, perilaku 4.1.2 Mempraktikkan
yang menunjukkan pembuatan Batik Solo
upaya sungguh dalam dengan pewarna alami
mengatasi berbagai dan buatan
hambatan belajar dan
tugas, serta
menyelesaikan tugas
dengan sebaik-
baiknya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati video, siswa mampu menjelaskan sejarah pembuatan
batik khas Solo dengan benar.
2. Setelah bereksplorasi, siswa mampu mengidentifikasi minimal 3 ragam
motif batik Solo.
3. Dengan mengamati video, siswa mampu membuat pola batik khas Solo
dengan baik.
4. Dengan mengamati video, siswa mampu mempraktikkan pembuatan
batik Solo dengan pewarna alami dan buatan dengan tepat.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi pembelajaran reguler: sejarah pembuatan batik khas Solo, ragam
motif batik Solo, langkah-langkah dalam pembuatan batik Solo.
2. Materi pembelajaran pengayaan: mencari perbedaan batik Solo dengan
batik dari daerah lain.
3. Materi pembelajaran remedial: membuat langkah-langkah pembuatan
batik Solo.

F. MODEL/ PENDEKATAN/ METODE


Model: Discovery Learning
Pendekatan: Saintifik
Metode: Eksplorasi, Diskusi, Tanya Jawab.

G. MEDIA DAN BAHAN


 Video sejarah perkembangan batik Solo
 Gambar motif batik Solo
H. SUMBER BELAJAR
- Ensiklopedi Solo
- Udin, Tamsik. 2017. Muatan Lokal Membatik di Kabupaten Solo. Vol 2.
No,1 Hal 52-59.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas 10 menit
2. Guru memberi salam
3. Salah satu siswa memimpin
berdoa
4. Guru melakukan presensi
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi dan
memberikan motivasi
Inti 1. Guru menampilkan sebuah 50 menit
video sejarah perkembangan
batik Solo
2. Siswa menelaah isi video
3. Siswa menuliskan poin-poin
penting dari sejarah yang
diceritakan di dalam video
4. Guru melakukan tanya jawab
untuk menggali pengetahuan
siswa tentang sejarah batik
Solo
5. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok kecil
dengan anggota 4-5 siswa
6. Guru memperlihatkan
beragam motif batik Solo
7. Siswa mengamati beragam
motif batik Solo
8. Siswa mengidentifikasi ragam
motif batik Solo
9. Siswa membedakan motif
batik Solo dengan motif batik
daerah lain
10. Siswa berdiskusi tentang
perbedaan motif batik Solo
dengan motif batik daerah lain
11. Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
12. Siswa lain diberi kesempatan
menanggapi hasil diskusi
temannya
13. Guru menampilkan video
pembuatan pola batik khas
Solo
14. Siswa diberi LKPD I
15. Siswa mengerjakan LKPD I
secara berkelompok
16. Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya
17. Siswa secara berkelompok
membuat suatu motif batik
khas Solo
18. Siswa memajang motif batik
khas Solo di depan kelas
19. Guru menampilkan video
pembuatan batik khas Solo
20. Siswa diberi LKPD II
21. Siswa mengerjakan LKPD II
secara berkelompok
22. Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
23. Siswa dengan didampingi guru
mempraktikkan pembuatan
batik khas Solo
Penutup 1. Guru bersama siswa 10 menit
menyimpulkan kegiatan
pembelajaran hari ini
2. Guru melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran dengan
menanyakan pertanyaan
berikut:
- Bagaimana perasaan kalian
mengikuti kegiatan hari
ini?
- Kegiatan apa yang paling
kamu sukai? Mengapa?
- Kegiatan mana yang paling
mudah/sulit? Mengapa?
- Sikap apa yang dapat kamu
terapkan dalam kehidupan
sehari-hari setelah
pembelajaran tadi?
3. Guru memberikan penguatan
tentang pembelajaran hari ini
4. Salah satu siswa memimpin
doa
5. Siswa memberikan salam
kepada guru

J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan :
1) Teknik : tes
2) Jenis : tes tertulis
3) Bentuk : pilihan ganda dan uraian
4) Instrumen : lembar soal pilihan ganda
b. Keterampilan :
1) Teknik : non tes
2) Jenis : unjuk kerja
3) Bentuk : rubrik
4) Instrumen : lembar penilaian unjuk kerja
2. Pembelajaran Remedial : Siswa yang belum paham tentang materi
diberikan penjelasan lebih lanjut tentang materi yang belum dipahami di
luar jam pembelajaran
3. Pembelajaran Pengayaan : Siswa diminta melakukan identifikasi
perbedaan motif batik Solo dengan motif batik daerah lain di Jawa
Tengah

Solo, ........................ 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas VI,

.......................... ..........................
NIP. ... NIP. ...
Lampiran 1

MATERI AJAR

Sekolah : SDN Kartini


Mata Pelajaran : Batik Solo
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Sejarah Batik dan Macamnya
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi Batik Solo berdasarkan sejarah, perkembangan,
teknik, dan motifnya dalam konteks kebudayaan masyarakat di
sekitarnya
4.1 Mengkreasikan batik Solo dalam konteks kebudayaan masyarakat di
sekitarnya

B. Indikator
3.1.1 Menjelaskan sejarah pembuatan batik khas Solo
3.1.2 Mengidentifikasi ragam motif batik Solo
4.1.1 Membuat pola batik Solo

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati video, siswa mampu menjelaskan sejarah
pembuatan batik khas Solo dengan benar.
2. Setelah bereksplorasi, siswa mampu mengidentifikasi minimal 3 ragam
motif batik Solo.
3. Dengan mengamati video, siswa mampu membuat pola batik khas
Solo dengan baik.
4. Dengan mengamati video, siswa mampu mempraktikkan pembuatan
batik Solo dengan pewarna alami dan buatan dengan tepat.

D. Petunjuk Belajar
Bacalah dan pahami uraian materi yang disajikan pada masing-masing
kegiatan pembelajaran. Apabila terdapat materi yang kurang jelas segera
tanyakan kepada guru.
E. Materi Ajar
BATIK SOLO
Sejarah Awal Mula Batik Solo
Awal mula sejarah batik Solo tidak terlepas dari pengaruh keraton. Sejarah
mencatat, seni batik kota Solo bermula pada masa kerajaan Pajang di abad
ke 4 yang lalu.Seperti yang sudah mashur di kalangan para sejarah,
kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Demak. Pada waktu itu dinasti
Demak memindahkan kepemerintahanya dari Demak Bintoro ke Pajang.
Pertama kali batik masuk ke kota Solo tepat di wilayah Laweyan
Surakarta.Tokoh bersejarah dalam dunia seni batik yang memasuki kota
Solo bernama Kyai Ageng Henis. Beliau memperkenalkan seni batik
masuk dalam kampung Laweyan yang pada saat itu masuk wilayah
kerajaan Pajang. Ki Ageng Henis adalah putra dari Ki Ageng Selo yang
juga masih keturunan Brawijaya . Beliau sendiri tinggal di Laweyan sudah
semenjak tahun 1546 M.Warga sekitar lebih sering menyebut Ki Ageng
Henis dengan Ki Agen Laweyan karena jasa beliau dalam seni batik.

Solo Kota Seni Batik


Kota the spirit of java atau Solo Keprisidenan Surakarta Selain dikenal
dengan kekentalan adat jawa dan budi luhur, juga dikenal dengan ikon
batik. Batik kota Solo sudah mulai terkenal di mata masyarakat hingga
membuat para wiasatawan asing terpesona dengan seninya.
Banyak beragam motif dalam batik kota Solo dan mempunyai makna
tersendiri, yang akan dijelaskan setelah ini. Seni batik kini lebih populer
hingga luar negeri melalui lini produsen batik keris.
Maka sudah menjadi barang wajib, ketika wisatawan dalam maupun luar
negeri berkunjung di kota Solo mampir dulu untuk membeli batik. Ketika
anda berkunjung di Solo bisa langsung melihat proses pembuatan batik
dari nol.
Mulai dari memilih kainya kemudian prose cetak dan sebagainya,
semuanya dengan cara tradisional.
Ada dua tempat di wilayah Solo yang merupakan pengrajin batik sejak
jaman dulu. Anda bisa mengunjunginya di kampung batik Laweyan dan
Kauman.
Penduduk setempat sehari-hari menghabiskan waktunya hanya untuk
mengukir seni batik. Budaya batik sudah menjadi tradisi turun menurun
dari kakek nenek mereka.

Motif Pada Seni Batik


Batik dengan segala bentuknya merupakan identitas bangsa kita,
Indonesia. Pada era keraton tempo dulu, kegiatan membatik merupakan
mata pencaharian bagi para wanita Jawa, bahkan kegiatan membatik
dilingkungan keraton surakarta sangat dikenal sebagai suatu pekerjaan
yang eksklusif. Batik Solo memiliki ciri khas, baik dalam proses cap
maupun tulisnya. Pewarna yang digunakan untuk membatik menggunakan
bahan alam, yaitu soga. motif batik solo sidomukti dan motif batik solo
sidoluruh merupakan contoh pola batik tulis Solo yang terkenal.
Motif batik memiliki makna tersendiri, lain motif lain makna. Motif  batik Solo
yang diciptakan beraneka ragam, dengan harapan dapat membawa kebaikan bagi
pemakainya. Motif batik solo yang dikenal antara lain yaitu, motif batik solo jenis
parang, motif batik solo jenis barong, motif batik solo jenis kawung dan motif
batik solo jenis sawat.

Motif batik ini dianggap sakral dan hanya dipakai oleh raja dan keluarganya.

Motif Batik Solo Slobog


Slobog berarti longgar/besar. Batik solo ini biasa dipakai untuk melayat. Makna
yang terkandung di dalam motif batik ini agar arwah seseorang yang meninggal
tidak mendapat halangan dan dapat diterima kebaikannya.
gambar batik solo slobog

Motif Batik Sidomukti


Batik solo motif sidomukti ini seringkali dikenakan oleh para mempelai pada
acara pernikahan. arti kata sido memiliki arti yaitu terus menerus atau
berkelanjutan dan kata mukti berarti bercukupan. Jika berdasarkan arti kata
tersebut maka kata sidomukti merupakan representasi sebuah harapan kepada
semua orang yang mengenakannya agar memiliki suatu kehidupan yang penuh
dengan kebahagiaan secara berkesinambungan selaras dengan rejeki yang cukup
dan tidak pernah putus.

Gambar batik sidomukti boket


Motif Batik Truntum
Batik solo Motif truntum ini biasanya dipakai oleh orang tua pengantin. Truntum
sendiri berarti menuntun, Jadi dimaksudkan agar dalam sebuah pernikahan orang
tua selalu menuntun anaknya dalam mengarungi hidup baru sehingga kelak
menjadi keluarga yang sakinah.

gambar Batik Truntum Wahyu Tumurun

Motif Batik Satrio Manah


Batik solo motif satrio manah ini biasa dipakai oleh wali pengantin pria pada saat
prosesi lamaran/meminang. Makna dari motif batik ini supaya lamaran dapat
diterima oleh pihak calon pengantin wanita beserta keluarganya.
gambar Batik Satrio Manah ukel

Motif Batik Semen Rante


Dalam proses lamaran jika wali pengantin pria memakai batik solo motif Satrio
Manah maka untuk pihak pengantin wanita memakai batik solo motif Semen
Rante. Arti dari kata rante itu sendiri lebih menyiratkan kepada sebuah ikatan atau
pertalian yang kokoh, so harapan bagi yang mengenakannya adalah jika lamaran
dari mempelai pria diterima, maka pihak calon mempelai wanita mengharapkan
sebuah pertalian yang kokoh dan kuat terhadap segala godaan hingga maut
memisahkan.
gambar Batik solo semen rante – pethilan

Motif Batik Parang Kusumo


Batik solo motif parang kusumo ini biasanya dipakai oleh pengantin wanita pada
saat upacara tukar cincin. Kusumo berarti bunga yang sedang mekar. Hakikatnya
pengantin wanita sudah siap lahir maupun bathin  menikah.
gambar batik Solo parang kusumo

Motif Batik Pamiluto


Batik solo motif pamiluto ini biasanya dikenakan oleh ibu dari pihak mempelai
wanita pada saat acara tukar cincin. Motif batik ini memberi arti agar ikatan
pernikahan tidak dapat dipisahkan seperti mimin lan mintuno. Pamiluto berasal
dari kata pulut.

gambar batik tambal pamiluto

Motif Batik Ceplok Kasatriyan


Batik solo motif ceplok kasatriyan ini biasanya dipakai sebagai kain dalam
upacara kirab pengantin sebelum kedua mempelai duduk di kursi pengantin.
gambar batik solo ceplok kasatrian

gambar batik Solo ceplok kasatrian

Motif Batik Semen gendong


Motif batik solo semen gendong merupakan jenis kain batik tulis yang dikenakan
oleh mempelai wanita dan pria setelah selesai upacara pernikahan sebagai wujud
suatu harapan agar segera mendapatkan anak yang berbakti, penurut, serta soleh
dan solehah (jika mempelai beragama Islam).

gambar batik Solo semen gendong

Motif Batik Bondhet


Salah satu jenis batik solo motif bondet ini tercipta karena kerumitan motif yang
dituangkan hingga menjadi bundet. Kain batik tulis bondhet ini dikenakan oleh
pengantin perempuan ketika malam pertama. Berikut ini pola bundet pada
beberapa motif batik solo:
 Batik solo sido asih, motif geometris berpola dasar bentuk-bentuk segi
empat ini memiliki arti keluhuran. Saat mengenakan kain batik sido asih
maka orang tersebut mengharapkan suatu kebahagiaan dalam hidup. Motif
batik solo sidoasih ini berkembang setelah masa kepemimpinan SISKS PB
IV di keraton Surakarta.
 Batik solo ratu-ratih, nama motif batik ratu-ratih ini sebenarnya diambil
dari kata “Ratu-Patih” yang menyiratkan arti bahwa seorang raja pada satu
pemerintahan didampingi oleh seorang patih atau perdana menteri yang
berusia yang masih terlalu muda menurut sudut pandang waktu tersebut.
Motif batik solo ratu-ratih ini memiliki sebuah gambaran suatu kemuliaan
dan sinergi antara pengguna kain batik tersebutdengan alam sekitarnya,
Kain batik tulis ini mulai dibuat dan dikembangkan pada masa
pemerintahan Raja SISKS PB VI pada tahun 1824.
 Batik solo Parangkusumo, Parang merupakan motif diagonal berbentuk
senjata tajam, berupa garis yang berlekuk-lekuk dari sisi bagian atas ke sisi
bagian bawah kain batik, sedangkan Kusumo berarti bunga. Berdasarkan
hal tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa parang kusumo berarti
seorang kesatria yang memiliki wibawa dan mencintai rakyatnya, sehingga
membuat kain batik solo parangkusumo ini hanya diperuntukkan oleh
orang yang memiliki darah biru atau keturunan raja atau biasa disebut oleh
orang keraton sebagai darah dalem. Motif batik solo parangkusumo ini
mulai dibuat dan dikembangkan oleh para pebatik pada era panembahan
senopati sewaktu menjadi raja di kerajaan Mataram kuno sekitar abad ke –
16.
 Batik solo bokor kencana, merupakan sebuah motif batik geometris yang
memiliki pola dasar berbentuk lung-lungan yang bermakna harapan,
keagungan, serta kewibawaan. Motif ini untuk pertama kalinya dibuat
untuk dikenakan PB XI.
 Batik solo sekar jagad, Sekar berarti bunga dan jagad adalah dunia.
Paduan kata yang tercermin dari nama motif ini adalah “kumpulan bunga
sedunia”. Motif sekar jagad ini merupakan perulangan geometris dengan
cara ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dan
keluhuran kehidupan di dunia. Motif batik sekar jagad ini mulai
berkembang sejak abad ke-18.
Mari kita budayakan dan lestarikan batik, terutama batik solo klasik yang
memiliki filosofi yang luhur. Salah satu caranya yaitu dengan membuat model
baju batik wanita modernatau sejenisnya dengan menggunakan motif batik klasik
ini agar lebih dikenal dan lebih tepat penggunaannya (sesuai dengan filosofi yang
terkandung didalamnya). Saat ini para kawula muda kelahiran tahun 1987 keatas
sudah mulai luntur menggunakan bahasa kromo alus/jawa dan tata krama adat
istiadat jawa, apalagi dengan batik solo klasik ini. Mungkin dengan cara tertentu
yang lain akan lebih mudah diterima oleh generasi selanjutnya.

Cara Membatik
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama kita membuat model batik untuk baju batik diatas kain mori
dengan pensil atau biasa disebut molani. Dalam penentuan motif batik, biasanya
tiap orang memiliki selera batik berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk
membuat motif busana batik sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk
mengikuti motif-motif batik umum yang telah ada.

2. Langkah kedua adalah menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk
melapisi motif baju batik yang diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat
pencelupan bahan blus batik kedalam larutan pewarna, bagian model busana batik
yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain
model batik ke dalam larutan pewarna.

3. Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain batik solo yang telah berubah
warna direbus dengan air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan
lilin busana batik, sehingga motif baju batik solo yang telah digambar sebelumnya
terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif
desain busana batik yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas
kain blus batik tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya
luntur).

Maka hasilnya adalah kain model busana batik yang dikenal dengan kain batik
tulis. Penamaan itu diberikan, karena disamping baju batik solo, ada juga batik
cap, batik printing, batik painting, desain busana batik dan sablon.
Lampiran 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I

Sekolah : SDN Kartini


Kelas/ Semester :VI/ II
Alokasi Waktu : 15 menit

Nama : 1. ...........................
2. ..........................
3. ...........................

Indikator
4.1.1 Membuat pola batik Solo

Petunjuk

1. Amatilah video tentang pola batik Solo!


2. Buat satu pola batik sesuai kreasimu!
Lampiran 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK II

Sekolah : SDN Kartini


Kelas/ Semester :VI/ II
Alokasi Waktu : 15 menit

Nama : 1. ...........................
2. ..........................
3. ...........................

Indikator
4.1.2 Mempraktikkan pembuatan Batik Solo dengan pewarna alami dan buatan

Petunjuk
1. Amatilah video yang ditayangkan!
2. Cermati langkah-langkah pembuatan batik!
3. Tulis ulang langkah-langkah pembuatan batik pada kolom di bawah ini!
4. Praktikkan pembuatan batik bersama dengan kelompokmu!
Lampiran 4

KISI – KISI PENULISAN INSTRUMEN PENILAIAN

Kelas/Semester : VI/ II
Muatan Pembelajaran : Batik Solo
Pembelajaran ke :2

Penilaian
Nomor
Kompetensi Dasar Nilai Karakter Indikator Ranah Teknik Jenis Bentuk/Instrume
Soal
Penilaian Penilaian n Penilaian
.3.1 Mengidentifikasi Jujur, perilaku yang 3.1.1 Menjelaskan Kognitif Tes Tes Pilihan Ganda &
Batik Solo berdasarkan didasarkan pada sejarah pembuatan Tertulis Uraian
sejarah, perkembangan, upaya menjadikan Batik khas Solo
teknik, dan motifnya dirinya sebagai orang
dalam konteks yang selalu dapat
kebudayaan masyarakat dipercaya dalam
di sekitarnya perkataan, tindakan,
dan pekerjaan
Rasa ingin tahu, 3.1.2 Mengindentifikasi Kognitif Tes Tes Pilihan Ganda &
sikap dan tindakan ragam motif Batik Solo Tertulis Uraian
yang selalu berupaya
untuk mengetahui
lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
4.1 Mengkreasikan Batik Kreatif, berpikir dan 4.1.1 Membuat pola Psikomotor Non Tes Unjuk Rubrik LKPD I
Solo dalam konteks melakukan sesuatu batik Solo Kerja
kebudayaan masyarakat untuk menghasilkan
di sekitarnya cara atau hasil baru
dari sesuatu yang
telah dimiliki
Kerja keras, 4.1.2 Mempraktikkan Psikomotor Non Tes Unjuk Rubrik LKPD II
perilaku yang pembuatan Batik Solo Kerja
menunjukkan upaya dengan pewarna alami
sungguh dalam dan buatan
mengatasi berbagai
hambatan belajar dan
tugas, serta
menyelesaikan tugas
dengan sebaik-
baiknya
Lampiran 5

PERANGKAT EVALUASI
Ranah Pengetahuan
Nama :
Kelas :

SOAL EVALUASI

Jawablah soal di bawah ini dengan memberikan tanda (X) pada pilihan jawaban a, b, c
atau d !

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di atas merupakan bahan pembuatan batik tulis yaitu . . .


a. Malam
b. Anglo
c. Wajan
d. Canting

2. Terbukanya lapangan pekerjaan merupakan . . . pembuatan batik Solo


a. Manfaat
b. Pengertian
c. Kunci
d. Pengaruh

3. Teknik Batik Cap proses pencelupan dengan alat terbuat dari. . .


a. Kayu
b. lempengan tembaga
c. besi
d. baja

4. Jenis batik baru yang mana teknik pembuatannya melalui proses sablon
manualatau printing yaitu tehnik . . .
a. Batik Jumput
b. Batik Printing
c. Batik cap
d. Batik tulis
5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar diatas merupakan alat batik tulis yaitu


a. Kain
b. Canting
c. Anglo
d. Wajan

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
1. Bagaimana ungkapan estetis batik Solo ditinjau dari aspek intraestetik dan
ekstraestetik?
2. Sebutkan teknik yang diterapkan oleh pengrajin Solo?
3. Alat dan bahan apasajakah yang harus dipersiapkan untuk pembuatan batik tulis
4. Sebutkan manfaat pembuatan batik Solo!
5. Sebutkan jenis Motif Batik Solo
Penskoran dan Penilaian Soal Evaluasi

Skor maksimal = 25

skor yang didapat


Nilai = ×100
skor maksimal

skor yang didapat


Nilai = ×100
25
PENILAIAN KETERAMPILAN
Kelas / semester : VI/ II
Muatan pembelajaran : Batik Solo
Pembelajaran :2

Indikator :
4.1.1 Membuat pola batik Solo

Penilaian :

Kriteria
Kesesuaian Skor Nilai
Nama Siswa Kesesuaian Nilai
ragam motif Kreativitas Maksimal Perolehan
bentuk pola
khas Solo
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rubrik Penilaian
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Pendampingan
Kriteria
(4) (3) (2) (1)
Kesesuaian ragam motif Sangat sesuai dengan Cukup sesuai dengan ragam Kurang dengan ragam Belum sesuai dengan
khas Solo ragam motif khas Solo motif khas Solo motif khas Solo ragam motif khas Solo

Kesesuaian bentuk pola Bentuk pola sangat sesuai Bentuk pola cukup sesuai Bentuk pola kurang sesuai Bentuk pola belum sesuai
dengan bentuk asli motif dengan bentuk asli motif dengan bentuk asli motif dengan bentuk asli motif

Kreativitas Sangat kreatif dan Hanya memvariasikan 3 Hanya memvariasikan 2 Belum mampun membuatn
bervariasi dalam membuat bentuk pola bentuk pola variasi bentuk pola
pola

Kriteria Penilaian Keterampilan


Pedoman Penilaian
Sikap
Skor maksimum: 3x4 = 12 Modus Predikat
Skor minimum: 3x1 = 3 3,51 – 4,00 SB (sangat baik)
2,51 - 3,50 B (baik)
skoryangdiperoleh 1,51 - 2,50 C (cukup)
Nilai = ×4
skormaksimum 1,00 - 1,50 K (kurang)
12
Nilai maksimum = × 4=4
12
3
Nilai minimum = × 4=1
12
PENILAIAN KETERAMPILAN

Kelas / semester : VI/ II


Muatan pembelajaran : Batik Solo
Pembelajaran :2

Indikator :
4.1.2 Mempraktikkan pembuatan Batik Solo dengan pewarna alami dan buatan.

Penilaian :

Kriteria
Skor Nilai
Nama Siswa Kreasi Nilai
Kreativitas Kerapian Maksimal Perolehan
Warna
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rubrik Penilaian
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Pendampingan
Kriteria
(4) (3) (2) (1)
Kreativitas Sangat kreatif dan Mampu memvariasikan 3 Mampu memvariasikan 2 Belum mampu
bervariasi dalam membuat motif batik di atas kain motif batik di atas kain memvariasikan motif batik
pola pada kain di atas kain
Kerapian Sangat rapi dalam Cukup rapi dalam membuat Kurang rapi dalam Belum rapi dalam
membuat pola dan pola dan pewarnaan membuat pola dan membuat pola dan
pewarnaan pewarnaan pewarnaan
Kreasi warna Mampu mengkreasikan Mampu mengkreasikan Mampu mengkreasikan Belum mampu
berbagai warna dalam kurang dari 5 warna dalam kurang dari 3 warna dalam mengkreasikan berbagai
membuat batik membuat batik membuat batik warna dalam membuat
batik

Kriteria Penilaian Keterampilan


Pedoman Penilaian
Sikap
Skor maksimum: 3x4 = 12 Modus Predikat
Skor minimum: 3x1 = 3 3,51 – 4,00 SB (sangat baik)
2,51 - 3,50 B (baik)
skoryangdiperoleh 1,51 - 2,50 C (cukup)
Nilai = ×4
skormaksimum 1,00 - 1,50 K (kurang)
12
Nilai maksimum = × 4=4
12
3
Nilai minimum = × 4=1
12

Anda mungkin juga menyukai