Disusun oleh :
Lintang Millenia M (134180224)
Akhmad Adin A (134180227)
Imam Sumantri (134180230)
Oky Rizky P (134180232)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) berasal dari Amerika Tengah, pada
tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia. Ubi jalar
(Ipomoea batatas L) merupakan salah satu komoditas pertanian di Indonesia
yang memiliki jumlah produksi cukup melimpah. Karakteristik ubi jalar ungu
memiliki warna kulit ungu tua ke hitam-hitaman, warna daging ubi ini ungu
muda ke ungu tua, memiliki rasa manis tergantung varietasnya. Biasanya
semakin lama penyimpanan ubi yang masih mentah maka rasanya akan
semakin manis. Di Indonesia sebagian dari jenis ubi dimanfaatkan sebagai
makanan pokok karena umbi-umbian ini merupakan sumber karbohidrat. Ada
juga yang memanfaatkan umbi-umbian ini sebagai makanan sampingan
seperti tape, keripik, ubi goreng, ubi rebus, bahan dasar pembuatan es krim
dan cake. Ubi ungu mengandung serat pangan alami tinggi, prebiotik, kadar
Glycemic Index rendah, dan oligosakarida. Kandungan yang terdapat pada ubi
ungu tiap 100 gr seperti kalsium 30,00 gr, protein 1,80 gr, lemak 0,70 gr,
vitamin A 7.700 gr, kalori 123 kal, fosfor 49,00 gr, zat besi 0,70 gr, vitamin
B1, 0,90 mg, vitamin C 22,0 gr, serat kasar dan abu (Rukmana, 2008). Ubi
ungu juga mengandung lisin, Cu, Mg, K, Zn rata – rata 20 %.
Keberadaan ubi jalar di Indonesia cukup melimpah dan belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Pemanfaatan ubi jalar
kebanyakan masih terbatas pada penggunaan umbi segarnya yang hanya
direbus, digoreng, atau dibuat keripik. Ubi jalar merupakan tanaman yang
sangat familiar bagi kita, banyak ditemukan di pasar dengan harga relatif
murah. Kita mengenal ada beberapa jenis ubi jalar. Jenis yang paling umum
adalah ubi jalar putih, merah, ungu, kuning atau orange. Ubi jalar ungu
memiliki berbagai kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ubi jalar putih maupun ubi jalar kuning. Keunggulan ubi jalar ungu adalah
adanya kandungan antosianin yang memiliki peranan sebagai antioksidan kuat
untuk menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini dan
pencetus aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan jantung sehingga
tanaman ini sangat cocok untuk diolah menjadi berbagai macam olahan yang
menyehatkan.
B. Tujuan
1. Mengetahui manfaat ubi ungu secara lebih luas.
2. Meningkatkan produktivitas olahan ubi jalar.
C. Rumusan Masalah
1. Alasan menggunakan nama produk.
2. Keunggulan dari produk.
3. Rencana pemasaran
4. Rencana produksi
5. Rencana keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
Nama “Ubingu Bubble Drink” berasal dari kepanjangan ubi ungu dan
bubble drink berasal dari bentuk olahan ubi ungu yang dijadikan seperti
bubble-bubble pada berbagai minuman. Diharapkan dengan logo tersebut
dapat menarik perhatian konsumen sehingga memiliki keinginan untuk
membeli dan mencobanya.
3. Rencana Pemasaran
a. Analisis Pasar
Berdasarkan analisis pasar potensi bisnis Bubble saat ini cenderung
memberikan peluang untung yang tidak sedikit apabila produk yang
dijualkan nantinya mendapatkan hati para pelanggan. Pelayanan yang
memuaskan, ramah dengan rasa yang enak, serta menggunakan bahan
utama bubble yang berbeda dengan lainnya dan dapat dipastikan aman
bagi kesehatan, kami optimis akan dapat mengambil hati pelanggan.
Mungkin pada awalnya sebagai perkenalan, kami dapat saja menemukan
banyak kendala, namun dengan adanya keberanian untuk tampil beda dan
menyajikan produk usaha yang kualitasnya terjamin secara bertahap pada
proses produksi dan pelayanan “Ubingu Bubble Drink”, maka kami
berharap produk yang kami tawarkan, akan mendapatkan hati pelanggan
sehingga mereka pun akan datang kembali.
b. Strategi Pemasaran
Produk yang kami tawarkan lebih ditujukan kepada semua
kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa. Anak-anak
yang menyukai es dengan warna yang menarik, serta dewasa hingga
orangtua akan menyukainya dengan keunikan bubble berbahan dasar ubi
ungi ini yang rasanya pastinya enak dan aman dengan harga yang
terjangkau.
4. Rencana produksi
a. Alat yang digunakan
1) Pengukus
2) Panci
3) Sendok
4) Tirisan
5) Gelas minuman
6) Sendok minuman
7) Pengaduk
8) Sedotan
b. Bahan :
1) Ubi ungu
2) Pudding instant
3) Bubuk taro
4) Gula
5) Garam
6) Tepung tapioka
7) Air
8) Oreo satu bungkus
c. Cara Pembuatan Produk
Bubble ubi ungu :
1) Mengukus ubi ungu sampai matang sempurna sekitar 30 menit.
2) Mengangkat ubi ungu yang sudah matang, lalu mengupas kulitnya.
3) Menumbuk ubi ungu.
4) Menambahkan tepung tapioka 200 gram, gula 5 sdm, garam 1/2
sdm, kemudian menguleni adonan tersebut sampai tercampur rata.
5) Membuat bulat-bulatan kecil dari adonan ubi ungu.
6) Memasukkan bulat-bulatan kecil adonan ubi ungu tersebut ke
rebusan air yang sudah mendidih.
7) Mengambilbulat-bulatan yang sudah terangkat ke atas permukaan
air, kemudian meniriskannya.
Minuman :
1) Membuat pudding instant, kemudian ditaruh di layer paling bawah,
menunggunya sampai padat.
2) Menaruh bubble ke layer diatas pudding.
3) Menyeduh bubuk taro, kemudian menuangnya ke gelas.
4) Siap disajikan.
5. Rencana Keuangan
Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka kami
menggunakan modal sendiri. Dan dana tersebut dialokasikan untuk
memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan. Berikut merupakan
perkiraan dana yang digunakan :
Estimasi Penjualan
Demikian proposal usaha “Ubingu Bubble Drink” yang saya buat. Harapan saya
untuk produk Bubble Pop ini semoga dikenal baik oleh masyarakat luas agar bisa
lebih berkembang dengan pesat dan maju.
Seorang pengusaha harus dapat mengetahui manfaat apa usaha yang mereka akan
jual untuk kepentingan orang banyak dan pribadi tanpa merugikan orang lain juga.