Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PERSEMAIAN DAN PEMBIBITAN PADA BUDIDAYA TANAMAN


TEMBAKAU

A. Tujuan
1. Praktik cara menyemai biji tembakau
2. Mengetahui pegaruh komposisi media tanam terhadap persemaian tembakau

B. Tinjaun Pustaka
Tembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam tanaman
perkebunan . Sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakan salah satu
komoditi yang strategis. Peran tembakau bagi masyarakat cukup besar, hal ini
karena aktivitas produksi dan pemasarannya melibatkan sejumlah penduduk
untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Tembakau diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Orde : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Nicotiana
Species : Nicotiana tabacum L. (Puri, 2015)
Tanaman tembakau berupa semak, tegak, sedikit bercabang dan
mempunyai tinggi 0,5-2,5 meter. Daun tunggal, bertangkai pendek,
memanjang, atau berbentuk lanset, dengan pangkal yang menyempit, sebagian
memeluk batang dan ujung runcing. Kelopak bunga berbantuk tabung, yang
memanjang tidak sama. Tabung bunga jantan 4 cm panjangnya dan berbentuk
bintang, bertaju 5, taju runcing. Benang sari bebas, yang sebuah lebih pendek
dari yang lainnya. Buah bentuk telur memanjang, akhirnya coklat, dimahkotai
oleh pangkal tangkai putih yang pendek, beruang-ruang. Biji kecil, banyak
sekali. Berikut di bawah ini merupakan deskripsi masing-masing bagian organ
tanaman tembakau :
1. Akar
Tanaman tembakau memiliki akar tunggang. Jenis akar tunggang pada
tanaman tembakau dapat tumbuh sepanjang 0,75 m. Selain akar tunggang,
terdapat pula akar serabut dan bulu akar. Pertumbuhan perakaran ada yang
lurus, berlekuk baik pada akar tunggang maupun pada akar serabut.
Perakaran yang baik tergantung pada kesuburan tanah.
2. Batang
Batang tanaman tembakau agak bulat, agak lunak tetapi kuat, makin ke
ujung makin kecil. Ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun
dan batang tanaman tidak bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap
ruas batang, selain ditumbuhi daun juga tumbuh tunas ketiak daun, dengan
diameter batang sekitar 1-2 cm.
3. Daun
Bagian terpenting tembakau adalah daun dengan ciri-ciri antara lain daun
berwarna hijau, berbentuk oval, ujung meruncing, tepi licin dan bertulang
sirip. Dalam satu tanaman, jumlah daun yang dapat dimanfaatkan sekitar 32
helai.Ukuran daun tergantung dari jenis daun, varietas yang ditanam,
kesuburan tanah dan pengelolaan. Daun bertangkai pendek, memanjang
dengan pangkal yang menyempit dan ujung runcing. Antara daun dan
batang tembakau dihubungkan oleh tangkai daun yang pendek atau tidak
bertangkai sama sekali.
4. Bunga
Bunga berbentuk terompet dan panjang. Warna bunga merah jambu
sampai merah tua pada bagian atasnya, sedangkan bagian lain berwarna
putih. Bunga tanaman tembakau merupakan bunga majemuk yang terdiri
dari beberapa tandan dan setiap tandan berisi sampai 15 bunga. Panjang
mahkota 4-4.5 cm. Benang sari berjumlah lima tetapi yang satu lebih
pendek dan melekat pada mahkota bunga. Kepala putik atau tangkai putik
terletak di atas bakal buah di dalam tabung bunga. Letak kepala putik dekat
dengan benang sari dengan kedudukan sama tinggi. Pangkal tangkai putik
pendek.
5. Buah dan Biji
Buah berbentuk telur memanjang dan berukuran kecil, berisi biji yang
ringan. Selain itu buah berwarna coklat muda kehitaman dan beruang 2.
Buah tembakau akan tumbuh setelah 8 tiga minggu penyerbukan. Biji
berukuran kecil dengan diameter berkisar 30µm sampai 560µm dan
beratnya antara 50mg hingga 80 mg per 1000 biji. Selain itu biji berjumlah
banyak (13.000biji/gr) dan melekat di pusat. (Puri,2015)
Tanaman tembakau tumbuh baik pada daerah dengan kelembaban udara
sekitar 60%-80%, curah hujan rata-rata per bulan ±175 mm, temperatur udara
berkisar antara 21ºC – 33 ºC serta intensitas penyinaran matahari berkisar
antara 61% - 69%. Tipe tanah yang berstruktur remah, sedikit berpori, pasir
halus (tanah ringan) dengan aerasi yang baik lebih cocok untuk pertumbuhan
tanaman tembakau, diharapkan tekstur tanah yang seperti ini dapat
menghasilkan daun yang tipis, elastis, dan warna krosok yang cerah. Tanah
yang dapat ditanami tembakau adalah jenis tanah ber pH 5-6.(Puri, 2015)
Periode pertumbuhan tanaman tembakau pada umumnya memiliki tiga
tahapan atau periode pertumbuhan. Mulai dari pembibitan sampai panen yaitu,
Periode pertama. Pada umur tanaman sekitar 3-4 minggu terjadi sedikit
kenaikan massa melalui pertambahan sejumlah unsur yaitu: asam organik,
karbohidrat dan nitrogen. Periode kedua. Selama periode kedua. Tembakau
mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan yaitu pada umur 35 HST
sampai 60 HST. Pada periode ini unsur organik dan anorganik terakumulasi
dengan baik pada tanaman dan juga terjadi peningkatan aktivitas metabolisme
nitrogen. Periode ketiga (60-75 HST). Terjadi penurunan berat basah dan berat
kering karena menurunnya aktivitas metabolisme pada tanaman tembakau.
Biasanya pada periode ini akan muncul bunga atau bakal buah (kantong benih).
(Akbar, 2015).
Benih tembakau adalah bahan tanaman sebagai hasil pengembangbiakan
tanaman tembakau secara generatif yang digunakan untuk perbanyakan
tanaman atau produksi benih. Syarat benih tembakau sumber benih yang
digunakan harus jelas, benih sumber yang digunakan memenuhi syarat untuk
disemaikan,daya kecambah lebih dari 90%. (Suwarso, 2015 ).
Persyaratan lahan persemaian benih tembakau secara umum yang harus
diperhatikan adalah: ahan çukup subur, terbuka, cukup sinar matahari, dekat
sumber air atau mudah mendapatkan air, bebas dari hama dan pathogen, mudah
dijangkau oleh pengawas, selama persemaian berlangsung lahan tersebut dapat
dikendalikan pengelolaannya secara penuh, sedapat mungkin lokasi persemaian
dan pertanian tidak berjauhan (Suwarso, 2015 ).
Pembibitan merupakan proses lanjutan dari persemaian dengan proses
awal pembibitan yaitu persiapan bedengan, pemupukan dasar, penyiraman
bedengan dan pembuatan plengkung dan cover penutup bedengan. Setelah itu
Penyebaran benih pada bedengan setelah direndam dan ditiriskan selama 3
hari. Kemudian di siram dan pengaturan buka tutup cover bedengan.
Sedangkan untuk proses akhirnya yaitu perhitungan populasi pada bedengan
dan setelah 45 hari bibit di cabut.( Akbar, 2015).
Pembibitan, Dipilih bibit yang sehat, seragam, dan standar. Lubang tanam
disiram air sampai basah. Bibit ditanam dengan hati-hati, segera disiram air
secukupnya dan ditutup dengan tanah. Segera dilakukan penyulaman bila ada
yang mati, tidak lebih dari 7 HST (Hari Setelah Tanam) (Sauwibi, 2015).
Proses awal pembibitan yaitu persiapan bedengan, pemupukan dasar,
penyiraman bedengan dan pembuatan plengkung dan cover penutup bedengan.
Setelah itu Penyebaran benih pada bedengan setelah direndam dan ditiriskan
selama 3 hari. Kemudian di siram dan pengaturan buka tutup cove bedengan.
Sedangkan untuk proses akhirnya yaitu perhitungan populasi pada bedengan
dan setelah 45 hari bibit di cabut. Persiapan lahan dilakukan dengan
pembajakan tanah dan penjemuran tanah selama 3 minggu. Setelah itu
pembutan guludan dan penanaman tanaman tembakau disesuaikan dengan
jarak tanam dan rancangan penelitian ini. Kemudian dilakukan penyulaman
dan pemupukan. Lalu diberi perlakuan Strees Periode sampai 20 HST (Hari
Setelah Tanam) yang berfungsi untuk pemanjangan akar agar cepat tumbuh.
Perlakuan Stree Periode dilakukan dengan tidak melakukan penyiraman setelah
tembakau tumbuh selama 20 HST (Akbar, 2015).
Pencabutan bibit dan pindah tanam, beberapa waktu sebelum bibit dicabut,
bedengan disiram sampai jenuh.Pencabutan dilakukan pada pagi hari setelah
bibit berumur sekitar 45 hari. Pilih bibit yang sehat kemudian letakkan di
tempat teduh. Bila terdapat beberapa varietas, pencabutan harus dilakukan
secara hati-hati, jangan sampai tercampur dan harus beri etiket nama untuk
masing-masing varietas (Suwarso,2015).

Anda mungkin juga menyukai